Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Xiumin POV

 

Entah kenapa makan siang kali ini rasanya hambar. Tidak sama saat pertama kali bel istirahat berbunyi perutku meronta ingin diisi. Sekarang harusnya senang bisa makan. Tapi malah terasa hambar begini. Mungkin karena aku harus makan sambil melihat Baekhyun dan Sis Kae sesekali saling berbisik. Kenapa juga mereka harus sebahagia itu? sejak kapan Sis Kae dekat dengan Baekhyun.

 

"Kau kenapa ada disini?" Tanya Chanyeol, pandangannya tertuju pada gadis disebelah Sis Kae. Gadis itu menaruh sumpitnya dan melihat Chanyeol.

 

"Sedang makanlah" jawab gadis itu datar.

 

"Apaan sih Nyeol. Udah dari tadi kali dia disini" aku ikut menyahut ingin cepat-cepat mengakhiri makan siang ini.

 

"Baru lihat, soalnya dia mengganggu pemandangan tau" sindir Chanyeol. Teman Sis Kae itu langsung berdiri dan membawa nampan makanannya.

 

"Yakh! Kau selalu menyebalkan. Tanya yang lain, yang mengganggu pemandangan itu ya orang tinggi sepertimu" Go Han Mel benar-benar meluapkan amarahnya pada Chanyeol. Membuat yang lain termasuk aku merinding.

 

"Ayo Sis Kae kita pergi" Go Han Mel dan Sis Kae pergi dari kantin.

 

Aku hanya bisa tersenyum menahan tawa yang akan meledak. Namun sepertinya itu tidak biasa dilakukan oleh Baekhyun dan Chen yang langsung meledakkan tawa mereka begitu Sis Kae dan temannya pergi.

 

Chanyeol tampak begitu polos.memasang wajah bingung melihat Kami tertawa seperti mengejeknya. Itu memang benar karena Chanyeol belum menyadari ucapan Go Han mel.

 

"Wae? Kalian mengejekku? Tertawa untuk apa?" Chanyeol menatap Aku, Baekhyun dan Chen bergantian.

 

"Kau sama sekali tidak mengetahuinya?" Baekhyun berusaha menahan tawanya untuk menjelaskan alasannya.
"Gadis itu benar Nyeol, yang mengganggu pemandangan itu ya orang-orang yang tinggi. Kaya kamu"

 

"Hahahah..." Chen tertawa begitu lebar membuat Chanyeol bertambah kesal saja. Dengan setengah jengkel, Chanyeol mengambil sosis yang masih tersisa dinampan dan menjejali mulut Chen dengan sosis tersebut.

 

Hingga aku dan Baekhyun memang sudah harus menghentikkan tawa. Masalah bertambah serius. Chanyeol marah maka sekolah akan ambruk seketika.

 

***

 

Author POV


Sis Kae mengejar langkah Han Mel yang seolah-olah tidak ingin berjalan bersamanya. Sis Kae tahu bahwa sahabatnya itu sedang sangat kesal karena perdebatan dengan Chanyeol.

Akhirnya dengan sedikit berlari Sis Kae dapat menarik lengan Han Mel dan membuat mereka sama-sama berhenti berjalan.

"Aku tahu kau kesal. Tapi apa kau harus mengabaikanku?" Sis Kae merajuk meminta penjelasan dari Han Mel. "Aku yang mengajakmu makan bersama Baekhyun sunbae dan teman-temannya. Mianhee" kedua tangan Sis Kae memegang telinga. Ia melakukan hal yang selalu dilakukannya jika sedang meminta maaf dan merasa bersalah.

Tidak butuh waktu lama, Go Han Mel sudah tersenyum. Gadis itu menurunkan tangan Sis Kae dari telinga.

"Aku hanya kesal dengan namja tinggi itu. Aku yang harusnya minta maaf karena mengabaikan sahabatku" Go Han Mel merangkul lengan Sis Kae dan mengajak gadis itu berjalan kembali menuju kelas.

"Nah, begitu dong. Kalau kau menganggap Chanyeol sunbae itu musuhmu. Berarti dia juga musuhku"

"Sudah sudah. Jangan sebut-sebut namanya. Aku kesal tau"

Sis Kae sedikit kaget mendengar kata-kata Han Mel. Apa yang membuat sahabatnya itu sampai sebegitu bencinya pada Chanyeol?

"Oh, iya..kenapa Baekhyun sunbae memintamu makan bersamanya tadi?" Han Mel mengerlingkan matanya mengingat sahabatnya pasti menyembunyikan sesuatu? semisal, Sis Kae dan Baekhyun berkencan??

Sebelum Go Han Mel berfikir jauh, Sis Kae sudah lebih dulu menebaknya. Ia yakin sahabatnya itu punya sejuta pemikiran aneh.
"Anni. Bukan soal kedekatan atau apa ya. Aku dan Baekhyun sunbae..." Sis Kae harus apa sekarang?menceritakan kerjasamanya dengan Baekhyun pada Go Han Mel atau memilih merahasiakannya. Sepertinya pilihan kedua lebih baik untuk saat ini.

Go Han mel menunggu lanjutan kalimat Sis Kae.
"Wae?"

"Kita hanya...kau tahu istilah pedagang dan pembeli saling berteman? beberapa minggu yang lalu aku pernah diminta menjaga toko bunga. Saat itu kebetulan ada Baekhyun sunbae" Sis Kae tidak yakin dengan alasan yang ia buat. Tapi ia sangat berharap sahabatnya dapat mempercayainya.
"Sebelum itu juga kita pernah bertemu saat peristiwa keracunan kantin waktu itu"

"Lalu kenapa dia memintamu duduk dengannya tadi? yang itu aku masih belum paham" Han Mel bukanlah seseorang yang akan mudah diberi alasan. Seharusnya Sis Kae paham dari awal.

"Mungkin ia melihat aku sedang mencari tempat duduk. Kau tahu kan kelas kita keluar agak terlambat membuat kantin sedikit padat tadi"

"Byun sunbae baik kan? iya kan Sis Kae?" Han Mel mencolek-colek perut Sis Kae untuk menggoda gadis itu. Mau tidak mau Sis Kae menghindar dan berlarian karena dikejar Han Mel.

"Yakh! Han Mel hentikan" teriak Sis Kae disepanjang koridor. Berlarian gadis itu mengejar Sis Kae demi menggodanya.

***

Mendribel bola basket jauh lebih menarik dari pada harus duduk dikelas dan mendengarkan penjelasan guru. Bagi Kai itu semua adalah cobaan hidup. Siang ini di sekolah ia terlihat tidak sendiri, ada Sehun menemaninya bermain basket.

"Enam poin untukku" teriak Kai begitu bola berhasil masuk kedalam ring. Dengan gerakan memutarnya Kai berbalik menghadap Sehun.

"Wae?" Kai menatap Sehun yang sedang diam sejak dirinya pertama kali mencetak poin. Kai meraih bola dan memainkan dengan jarinya. Sehun menatap datar Kai dengan kening yang berkerut. Kedua namja itu sama-sama berkeringat. Mereka memilih bermain basket di lapangan luar.

"Soal Go Han Mel?" tebak Kai. Sehun langsung mendongak dan memperhatikan Kai. Lelaki didepannya itu seperti bisa membaca hatinya. Memang cocoklah Sehun berteman dengan Kai.

"Ceritakan padaku. Aku bisa bantu. Daripada diam saja" Kai melempar bola basket ke belakang.

"Kemarin aku jalan dengan Park Nopi"

Kai menyilangkan lengannya didepan dada. Menyibakkan rambutnya kebelakang. Samar-samar terlihat Kai menyunggingkan senyum.
Bukan hal aneh Sehun bercerita tentang Park Nopi. Bisa dibilang gadis itu cinta sejatinya. Meskipun Sehun sudah berpacaran dengan orang lain. Sehun pasti akan tetap memilih Park Nopi itu. Kai baru menyadari dirinya berteman dengan namja Playboy macam Sehun. Memang Kai nakal, biang onar, seenak jidat atau apalah. Tapi, soal yeoja silahkan hitung. Kai tidak punya satupun mantan. Atau cari siapa yang pernah menangis karenanya, Tidak ada.

Kai berbalik badan hendak mengambil bola basketnya yang ternyata sudah menggelinding jauh. Alhasil Kai kembali menghadap Sehun.

"Mwo?" Tanya Kai yang memergoki Sehun menatapnya tajam.Kai memang sedang terlihat bingung.tapi bukan karena masalah Sehun. Ia bingung kemana bola basket yang tadi dilemparnya.

"Kau tidak menanyaiku lagi?"

"Bicara yang jelas dong Hun?" Kai menarik lengan kemejanya.
"Aku paham. Kau memintaku mencari alasan agar kau bisa putus dengan Han Mel? akan kucarikan"

"Aku tidak ingin memutuskannya" Sehun menggaruki hidungnya yang tidak benar-benar gatal. Kulitnya yang putih tambah bersinar karena terpaan matahari.

"Wae?"

"Aku mencintai Park Nopi. Tapi aku tidak ingin memutuskan Go Han Mel"

"Kapan Park Nopi sekolah?" Tanya Kai. Mungkin hanya itu yang bisa Kai tanyakan. Mengenai Sehun dan kata-katanya yang aneh itu bukan urusan bagi Kai.

"Besok ia berangkat ke Sekolah"

"Baguslah" Kai menepuk-nepuk bahu Sehun lalu berjalan menjauhi lelaki itu. Kai bukan berjalan memasuki gedung sekolah. Tapi, ia berjalan menuju gerbang. Ia meraih tasnya yang tergeletak di tanah dan menyampirkannya disalah satu bahunya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Park Nopi?? Temukan rahasia Sehun di Part selanjutnya...

Ditunggu Voment-nya selalu guys...๐Ÿ˜๐Ÿ˜Šโ˜บ

Tbc

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Heya! That Stalker Boy
582      354     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy
Seseorang Bernama Bintang Itu
536      376     5     
Short Story
Ketika cinta tak melulu berbicara tentang sepasang manusia, akankah ada rasa yang disesalkan?
Musyaffa
144      126     0     
Romance
Ya, nama pemuda itu bernama Argya Musyaffa. Semenjak kecil, ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang manga artist profesional dan ingin mewujudkannya walau profesi yang ditekuninya itu terbilang sangat susah, terbilang dari kata cukup. Ia bekerja paruh waktu menjadi penjaga warnet di sebuah warnet di kotanya. Acap kali diejek oleh keluarganya sendiri namun diam-diam mencoba melamar pekerjaan s...
Looking for J ( L) O ( V )( E) B
2260      923     5     
Romance
Ketika Takdir membawamu kembali pada Cinta yang lalu, pada cinta pertamamu, yang sangat kau harapkan sebelumnya tapi disaat yang bersamaan pula, kamu merasa waktu pertemuan itu tidak tepat buatmu. Kamu merasa masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari dirimu. Sementara Dia,orang yang kamu harapkan, telah jauh lebih baik di depanmu, apakah kamu harus merasa bahagia atau tidak, akan Takdir yang da...
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
8067      2240     7     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Kamu, Histeria, & Logika
62967      7293     58     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
Play Rehearsals
434      290     6     
Short Story
She is really excited for the new school play. I wonder if she will like the story i made for the new play
Should I Go(?)
10492      2440     12     
Fan Fiction
Kim Hyuna dan Bang Chan. Saling mencintai namun sulit untuk saling memiliki. Setiap ada kesempatan pasti ada pengganggu. Sampai akhirnya Chan terjebak di masa lalunya yang datang lagi ke kehidupannya dan membuat hubungan Chan dan Hyuna renggang. Apakah Hyuna harus merelakan Chan dengan masa lalunya? Apakah Kim Hyuna harus meninggalkan Chan? Atau justru Chan yang akan meninggalkan Hyuna dan k...
Seberang Cakrawala
125      113     0     
Romance
sepasang kekasih menghabiskan sore berbadai itu dengan menyusuri cerukan rahasia di pulau tempat tinggal mereka untuk berkontemplasi
Dendam
879      571     2     
Mystery
Rian Putra Dinata, seorang pelajar SMU Tunas Muda, memiliki sahabat bernama Sandara. Mereka berdua duduk di bangku yang sama, kelas XI.A. Sandara seorang gadis ceria dan riang, namun berubah menjadi tertutup sejak perceraian kedua orang tuanya. Meskipun Sandara banyak berubah, Rian tetap setia menemani sahabatnya sejak kecil. Mereka berjanji akan terus menjaga persahabatan hingga maut memisahk...