Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Xiumin POV

 

Begitu Chen dan Baekhyun turun dari panggung, aku segera mengajak Rye Hyun untuk membelikan minuman pada mereka. Kami berada di sebuah minimarket terdekat dengan gedung kompetisi.

 

Tangan kananku siap meraih dua air mineral. Namun, melihat Rye Hyun memilih minuman dingin membuatku mengurungkan niatan.

 

"Kau membeli itu untuk siapa?"

 

Rye Hyun terkekeh.
"Untukmu satu dan Baekhyun. Aku tidak tahu Chen suka minuman apa. Kau yang pilihkan untuk Chen ya"

 

Aku tidak bisa berkata apapun saat ini. Kenyataan bahwa sikap Rye Hyun berbeda pada Baekhyun membuat aku senang.

 

"Biar aku yang ambilkan. Chen suka minum apa?" tanya Rye Hyun menyadarkanku.

 

"Jangan yang dingin" kataku jelas. Lagaknya Rye Hyun memang tidak menyadari itu.

 

Gadis itu hanya mengangguk dan beranjak mengambil minuman.

 

"Udah. Sini biar aku yang bayar" kata gadis itu mengejutkanku.

 

"Aku tau kamu adik Suho. Tapi biar aku saja yang bayar" leluconku rupanya mampu mengembangkan bibir Rye Hyun.

 

"Kenapa kau bawa-bawa nama Suho Oppa. Baiklah memang seharusnya namja yang membayar" kata Rye Hyun meninggalkanku didepan kasir.

 

Setelah menerima kembali kartu kreditku segera aku keluar minimarket itu dan menghampiri Rye Hyun yang sedang berdiri memperhatikan sesuatu.

 

"Kau sedang melihat apa?"
Tanyaku.

 

Rye Hyun menoleh menatap wajahku.

 

"Aku ingin sekali menonton Film itu.tadinya Suho Oppa mengajakku. Tapi, sudahlah..."Rye Hyun menghentikan kata-katanya.
"Ayo kita kembali ke tempat kompetisinya Xiumin" Rye Hyun menggandeng lenganku, gadis itu memang sudah biasa melakukannya, jadi aku tidak lagi merasa canggung. Toh, dia adik Suho, sahabatku. Berarti dia adikku.

 

"Ini ice cream untukmu"

 

Rye Hyun meraihnya dengan senyum manis berhias diwajahnya. Aku sengaja membelikannya ice cream untuk menghilangkan kesedihannya.

 

"Aku lupa ingin membeli ice cream. Gomawo Xiumin-ah"

 

"Itu karena kau sibuk memilih minuman untuk Baekhyun"

 

Gadis itu segera berkilah. Tapi, tidak bisa menyembunyikan semburat merah diwajahnya.

 

"Aku memang sengaja tidak membeli ice cream supaya kau yang membelikannya untukku" kata Rye Hyun yang entah itu alasan atau bukan.

 

***

 

Saat aku dan Rye Hyun memasuki ruangan yang dikhususkan untuk peserta kami tidak melihat Baekhyun maupun Chen disana. Aku melihat seseorang yang ku kenal. Aku pun menghampirinya berniat menanyakan perihal Baekhyun dan Chen berada.

 

"JB" aku menepuk pundak namja sipit yang sedang duduk sendirian menghadap cermin.

 

"Hai...Xiumin. Kenapa kau ada disini?" tanya JB.

 

"Aku tidak melihat Baekhyun dan Chen. Kau tau mereka dimana?"

 

"Oh...mereka bersama dengan Yongjae menemui panitia"

 

Aku mengangguk lalu pergi menghampiri kembali Rye Hyun setelah ber-high five dengan JB. Aku jadi merindukan masa SMP dulu. Lebih tepatnya aku kangen mereka. Aku tidak ingat kapan terakhir kali kumpul bersama mereka.

 

Rye Hyun masih menikmati ice cream nya yang tinggal sedikit.

 

"Mereka sedang menemui panitia. Kita tunggu saja disini"

 

Rye Hyun mengangguk saja.

 

"Xiumin. Duduk disini bersamaku" kata JB melambaikan tangannya.

 

Aku menarik lengan Rye Hyun dan mengajaknya duduk bersama. JB melempar pandang padaku. Aku lupa belum memperkenalkannya pada Rye Hyun.

 

"JB ini teman SMP ku" aku menatap wajah Rye Hyun.
"Dan JB, dia adik Suho namanya Rye Hyun" lanjutku kepada JB.

 

Mereka saling berjabat tangan melempar senyum.

 

"Adik Suho? pantas mirip" kata JB.

 

Rye Hyun memandangku penuh tanya.
"Kenapa semua teman-temanmu mengenal Suho oppa?"

 

Aku terkekeh mengingat sedari tadi memperkenalkan Rye Hyun pada teman-temanku dan selalu menyebut Suho.

 

"Kita sering kumpul bareng. Xiumin membawa teman-teman barunya dan aku juga membawa teman-teman baruku" jelas JB. Aku hanya mengangguk membenarkan.

 

Beberapa lama setelah berbincang dengan JB. Yang ditunggu pun datang. Terlihat Baekhyun dan Chen melempar senyum kearah ku.

 

"Kalian bisa masuk kesini.ko bisa?" tanya Baekhyun.

 

"Lihat dulu dengan siapa aku datang" kataku melirik Rye Hyun.

 

Saat akan masuk ke ruang yang hanya dikhususkan bagi peserta. Aku dan Rye Hyun memang ditanyai macam-macam oleh penjaganya. Tapi entah apa yang dikatakan Rye Hyun pada penjaga itu hingga dengan hormat mempersilahkan kami masuk.

 

"Oh....aku ngerti sekarang" sahut Chen.

 

"Ini untukmu Baekhyun" Rye Hyun mengulurkan minuman dingin kepada Baekhyun.
"Ini untukmu Chen" dan minuman tidak dingin pada Chen.

 

Chen dan Baekhyun saling pandang sejenak. Sebelum akhirnya Chen bersuara.

 

"Baek nggak boleh minum yang dingin Min. Gimana sih"

 

Aku membiarkan Rye Hyun sendiri yang menjelaskan pada Baekhyun.

 

Gadis itu menampakkan wajah murungnya merasa bersalah.

 

"Itu aku yang membelinya. Mianhee aku tidak bertanya pada Xiumin apa yang Baekhyun suka. Kalo begitu jangan diminum" ucap Rye Hyun.

 

Baekhyun membuka tutup botol minumannya lalu segera meneguk isinya hingga setengah. Aku melihat Baekhyun sangat ingin menghargai pemberian Rye Hyun.

 

"Aku suka. Gomawo Rye Hyun-ah" Baekhyun terkekeh sendiri.

 

Aku dan Chen hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Baekhyun menggoda Rye Hyun. Lucu.

 

***

 

Author POV

 

"Xiumin biar aku yang mengantar Rye Hyun pulang" Baekhyun berbisik kepada Xiumin disela-sela obrolan seru diantara mereka.

 

"Kau kan tidak bawa mobil. Kau mau mengantarnya dengan apa? Suho bisa marah padaku" jawab Xiumin.

 

Sementara Baekhyun dan Xiumin asyik mengobrol, Chen dan Rye Hyun sedang bergurau tentang postingan mereka di instagram.

 

"Lihat caption ku keren kan Chen?" Rye Hyun menunjukkan layar ponselnya didepan mata Chen.

 

"Kalian luar biasa. Terima kasih untuk hari baik ini. Selamat atas keberuntungannya" Chen membaca dengan suara agak keras.
"Wah...kau hebat. Baru beberapa menit mempostingnya. Sudah banyak yang like" lanjut Chen.

 

Rye Hyun kembali menarik ponselnya dan memainkannya. Chen melanjutkan memakan makanannya.

 

"Kau pulanglah dengan Chen. Aku yang pakai mobilmu untuk mengantar Rye Hyun" Baekhyun sangat berhati-hati takut ada yang mendengar.

 

Xiumin melirik Baekhyun dengan tatapan tajamnya. Seolah menolak ide Baekhyun yang sangat aneh.

 

"Andwae" Bentak Xiumin.

 

Baekhyun hanya bisa menelan kudahnya. Ia memandang wajah gadis dihadapannya yang sedang sibuk dengan ponsel.

 

Baekhyun menyantap kembali daging dihadapannya.

 

"Siapa yang akan menyimpan piala ini?" tanya Rye Hyun menyadarkan Baekhyun yang masih berduka dengan idenya yang gagal.

 

"Entah..." jawab Baekhyun tak bersemangat.

 

"Aku yang akan menyimpannya. Eomma pasti akan menaikkan uang jajanku setelah tau kemenanganku"
Sahut Chen antusias.

 

Semakin malam restauran ini semakin ramai. Ternyata mereka memilih tempat yang pas untuk merayakan kemenangan Chen dan baekhyun.

 

***

 

Foto lama itu kembali dipandang namja yang sedari tadi memilih berdiam diri di dalam kamarnya. Sejak kejadian 'itu' hari minggunya selalu berakhir sama. Hanya tidur, nonton drama dan tidur lagi.

 

Pikirannya kembali bergelut dengan masa lalu. Andaikata kejadian itu tidak terjadi. Andaikata Baekhyun percaya padanya. Andaikata ia jujur pada Baekhyun. Apakah sekarang masih bisa bersama? akankah seperti dulu lagi?

 

Kyungsoo membuang pemikiran mustahilnya. Mungkin ini takdir. Entah kejadian itu ada atau tidak. Pasti akan terjadi.

 

"Byun Baek Hyun....beogeosipta"

 

"Haruskah kau kembali?..."

 

"Besok...lihat apa yang akan ku lakukan"

 

.
.
.
.
.
.

 

Tbc
chingu-yah....

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Train to Heaven
1155      735     2     
Fantasy
Bagaimana jika kereta yang kamu naiki mengalami kecelakaan dan kamu terlempar di kereta misterius yang berbeda dari sebelumnya? Kasih pulang ke daerah asalnya setelah lulus menjadi Sarjana di Bandung. Di perjalanan, ternyata kereta yang dia naiki mengalami kecelakaan dan dia di gerbong 1 mengalami dampak yang parah. Saat bangun, ia mendapati dirinya berpindah tempat di kereta yang tidak ia ken...
Something about Destiny
170      145     1     
Romance
Devan Julio Widarta yang selalu dikenal Sherin sebagai suami yang dingin dan kurang berperasaan itu tiba-tiba berubah menjadi begitu perhatian dan bahkan mempersiapkan kencan untuk mereka berdua. Sherin Adinta Dikara, seorang wanita muda yang melepas status lajangnya pada umur 25 tahun itu pun merasa sangat heran. Tapi disisi lain, begitu senang. Dia merasa mungkin akhirnya tiba saat dia bisa mer...
Sadness of the Harmony:Gloomy memories of Lolip
651      364     10     
Science Fiction
mengisahkan tentang kehidupan bangsa lolip yang berubah drastis.. setelah kedatangan bangsa lain yang mencampuri kehidupan mereka..
Last Voice
1092      618     1     
Romance
Saat SD Aslan selalu membully temannya dan gadis bernama Hina yang turut menjadi korban bully aslan.akibat perbuatannya dia membully temannya diapun mulai dijauhi dan bahkan dibully oleh teman-temannya hingga SMP.dia tertekan dan menyesal apa yang telah dia perbuat. Di SMA dia berniat berubah untuk masa depannya menjadi penulis."aku akan berusaha untuk berubah untuk mengejar cita-citaku&quo...
Nightmare
445      305     2     
Short Story
Malam itu adalah malam yang kuinginkan. Kami mengadakan pesta kecil-kecilan dan bernyanyi bersama di taman belakang rumahku. Namun semua berrubah menjadi mimpi buruk. Kebenaran telah terungkap, aku terluka, tetesan darah berceceran di atas lantai. Aku tidak bisa berlari. Andai waktu bisa diputar, aku tidak ingin mengadakan pesta malam itu.
Berawal Dari Sosmed
634      458     3     
Short Story
Followback yang merubah semuanya
TEMAN tapi NAKSIR
461      306     3     
Short Story
Josh, seorang kapten basket yang digandrungi gadis-gadis, baru bergabung dengan genk Katarina terdiri dari 5 orang–Katarina, Hadi, Cyanne, Hendra dan Sylvia–anak-anak pintar dan tidak populer. Bukan tanpa maksud, Josh bergabung dengan mereka. Hatinya terpikat pada Katarina sejak SMA 1. Akankah cintanya bertepuk sebelah tangan?
Aku Bilang, Aku Cinta Dia!
534      359     1     
Short Story
Aku cinta dia sebagaimana apa yang telah aku lakukan untuknya selama ini. Tapi siapa sangka? Itu bukanlah cinta yang sebenarnya.
ADA SU/SW-ARA
3486      1082     1     
Romance
Ada suara yang terdengar dari lubuknya Ada Swara....
Silver Dream
9085      2156     4     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...