Loading...
Logo TinLit
Read Story - About Us
MENU
About Us  

Semenjak kejadian dua hari lalu, Isla tidak pernah melihat Swan lagi. Tidak ada chat ataupun telpon darinya. Isla yakin, bahwa Swan pasti kembali bersama Mora.

Isla memeluk boneka bear berwarna hijau muda itu, sambil memainkan ponselnya. Ketika membuka instagram dia melihat postingan Swan sejam yang lalu. Terdapat 3 yang komen dan terakhir dari Mora.

Isla langsung unistall aplikasi tersebut, karena tidak mau mengetahui kabar tentang Swan, apapun itu. Dia harus move on dari Swan.

Kenapa Tuhan menciptakan manusia sekejam kamu Swan? Kau memang brengsek Swan.

Isla menangis lagi, penyebabnya adalah Swan yang selalu melukai hatinya.

¤¤¤

Bekas botol itu berserakan di meja ruang tengah rumah Swan. Semalam dia ingin melupakan sejenak masalahnya yang ada malah mabuk seperti semalam. Swan mengakui dirinya memang kejam pada Isla. Dia masih mencintai Mora. Hubungan mereka sempat putus nyambung waktu SMA dulu. Setelah Swan putus dari Mora, dia merasa tidak terima dengan keputusan Mora dan menjadikan Isla pelampiasan sebagai pengganti Mora. Hubungan ini memanglah rumit. Saat Swan dan Isla berpacaran selama dua tahun, Mora ingin kembali pada Swan. Swan masih mencintai Mora, karena permasalahan ini dia semakin pusing pasalnya semua berasal darinya.

Isla yang memilih putus darinya, agar bisa berhubungan lagi dengan Mora. Tindakan Isla sangat menyakitkan bagi Swan. Dan kini memilih untuk menenangkan diri tanpa perlu memikirkan dua perempuan yang dia cintai.

Swan bangun dari sofa dengan memegang kepala terasa berat. Dia duduk dan melihat mejanya berceceran makanan. Swan tidak nyaman bila rumahnya tidak rapi dan bersih, tapi untuk kali ini dia sama sekali tidak memikirkan hal itu. Kepalanya terasa sangat pusing, melihat ponselnya bergetar di meja dia angkat telponnya.

"Kau di rumah kan? Aku akan kesana, membawakan makanan kesukaanmu."

Mora ya kah?

"Aku tidak ada di rumah." Swan tidak mau bertemu Mora untuk saat ini.

"Yakin? Ka-,"

"Jangan ke rumah, kau akan tahu selanjutnya."

Mora yang sambil menyetir merasa kesal dengan Swan yang mematikan teleponnya.

"Dia kenapa sih? Macem cewek PMS saja." Mora melemparkan ponsel di kursi mobil sebelahnya dengan manyun.

"Pasti, gara-gara cewek pendek itu. Dia dan aku lebih berkelas daripada dia, aku kaya sedangkan dia hanya mahasiswa miskin mengandalkan beasiswa doang. Menyebalkan sekali."

Sepanjang perjalanan pulang, Mora terus mengomeli sendiri dan membanggakan diri antara dirinya dan Isla.
 

¤¤¤
 

Isla menginjak semester enam dan kuliahnya lumayan longgar daripada semester sebelumnya. Di kampus ini, dia mengambil jurusan sastra inggris. Isla merupakan mahasiswa beasiswa, asalnya Isla berasal dari jepang dan kuliah di london.

Memang berat tinggal di negara orang lain, termasuk negara sendiri. Semester kemarin dia bekerja di sebuah cafe menjadi pelayan untuk mencukupi kehidupannya, tapi karena Swan marah padanya akhirnya dia berhenti bekerja. Sekarang dia ingin mencari kerja lagi, karena tidak ada yang mengatur hidupnya lagi.

Isla menunggu lampu merah rambu lintas itu, karena dia ingin menyebrang. Tiba-tiba dia merasa belakang kakinya mengenai ban sepeda.

"Maaf, aku minta maaf, anda baik-baik saja kan?"

Isla melihat seorang pria memakai jaket tebal menuntut sepedanya dengan wajahnya terlihat bingung dan khawatir.

"Tidak, aku baik-baik saja."

"Maaf, aku beneran tidak tahu. Sungguh teledor diriku."

"Aku benaran tidak apa-apa, anda mau kemana?"

Pria muda itu memberikan kertas kepada Isla. Isla membaca alamat di kertas kecil itu. "Maaf, daritadi aku terus mencari alamat ini yang ada nyasar terus. Ponselku mati, semalam kecapean kerja sampai lupa mengchargenya."

"Anda baru di tempat ini?" Tanya Isla.

"Iya, baru dua bulan bekerja di london. Aku harus menemukan alamat itu perintah dari managerku."

"Ini dekat kampusku, sekalian saja kita berangkat bersama."

Pria itu membuang nafas dengan lega. "Syukurlah, terima kasih banyak."

"Santai saja, lebih baik bertanya daripada diam saja. Ayo kita jalan."

Setelah rambu lalu lintas itu menjadi merah, mereka berdua menyebrang dan pria itu suka sekali dengan bola mata milik Isla coklat terang.



 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • yurriansan

    aku udah baca ceritamu sampai chapter 4 . Awalnya aku pikir ini bakalan cerita cinta segitiga ala-ala sinetron gitu, tapi ternyata nggak. ini beda dan suka juga lho dengan karakter yang ada dalam cerita ceritamu. tadi ada typo sedikit sih pas aku baca.
    semangat buat lanjutin....
    Oh iya kamu juga boleh lho kasih saran ke ceritaku aku tunggu ya kritik dan saran mu terimakasih.

    Comment on chapter 03
Similar Tags
Trust Me
57      50     0     
Fantasy
Percayalah... Suatu hari nanti kita pasti akan menemukan jalan keluar.. Percayalah... Bahwa kita semua mampu untuk melewatinya... Percayalah... Bahwa suatu hari nanti ada keajaiban dalam hidup yang mungkin belum kita sadari... Percayalah... Bahwa di antara sekian luasnya kegelapan, pasti akan ada secercah cahaya yang muncul, menyelamatkan kita dari semua mimpi buruk ini... Aku, ka...
Premium
Ilalang 98
6809      2148     4     
Romance
Kisah ini berlatar belakang tahun 1998 tahun di mana banyak konflik terjadi dan berimbas cukup serius untuk kehidupan sosial dan juga romansa seorang mahasiswa jurusan Sastra Indonesia bernama Ilalang Alambara Pilihan yang tidak di sengaja membuatnya terjebak dalam situasi sulit untuk bertahan hidup sekaligus melindungi gadis yang ia cintai Pada akhirnya ia menyadari bahwa dirinya hanya sebuah il...
PROMISE
633      454     2     
Short Story
ketika sebuh janji tercipta ditengah hubungan yang terancam kandas
When You Reach Me
7566      1990     3     
Romance
"is it possible to be in love with someone you've never met?" alternatively; in which a boy and a girl connect through a series of letters. [] Dengan sifatnya yang kelewat pemarah dan emosional, Giana tidak pernah memiliki banyak teman seumur hidupnya--dengan segelintir anak laki-laki di sekolahnya sebagai pengecualian, Giana selalu dikucilkan dan ditakuti oleh teman-teman seba...
Because I Love You
1307      733     2     
Romance
The Ocean Cafe napak ramai seperti biasanya. Tempat itu selalu dijadikan tongkrongan oleh para muda mudi untuk melepas lelah atau bahkan untuk menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Termasuk pasangan yang sudah duduk saling berhadapan selama lima belas menit disana, namun tak satupun membuka suara. Hingga kemudian seorang lelaki dari pasangan itu memulai pembicaraan sepuluh menit kemudian. "K...
Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
14282      2509     4     
Romance
Cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan. Di saat aku hampir menyerah, laki-laki itu datang ke dalam kehidupanku. Laki-laki itu memberikan warna di hari-hariku yang monokromatik. Warna merah, kuning, hijau, dan bahkan hitam. Ya, hitam. Karena ternyata laki-laki itu menyimpan rahasia yang kelam. Sebegitu kelamnya hingga merubah nasib banyak orang.
Seperti Cinta Zulaikha
1814      1182     3     
Short Story
Mencintaimu adalah seperti takdir yang terpisahkan. Tetapi tuhan kali ini membiarkan takdir itu mengalir membasah.
PROMISES [RE-WRITE]
6078      1789     13     
Fantasy
Aku kehilangan segalanya, bertepatan dengan padamnya lilin ulang tahunku, kehidupan baruku dimulai saat aku membuat perjanjian dengan dirinya,
Ketika Cinta Bertahta
901      542     1     
Short Story
Ketika cinta telah tumbuh dalam jiwa, mau kita bawa kemana ?
Rela dan Rindu
8714      2223     3     
Romance
Saat kau berada di persimpangan dan dipaksa memilih antara merelakan atau tetap merindukan.