Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bye, World
MENU
About Us  

21 April 2346
Pulau Sebesi, Selat Sunda.

"PBB memililih tempat ini secara langsung untuk tempat penjara khusus kalian sejak beberapa bulan yang lalu dibangun, sudah dilengkapi alat-alat untuk mencegah kalian kabur dengan kemampuan spesial kalian itu sejak kemarin. Jadi, jangan berusaha untuk kabur, kalian tahu kami memiliki kunci kelemahan kalian." Maxime berkata pada tujuh orang di depannya, yang ke-dua tangannya berada di balik tubuh masing-masing dan terbelenggu oleh borgol khusus, sambil memamerkan sebuah map berwarna hitam dengan tulisan Zo'r berwarna emas, dokumen tentang kelemahan dan percobaan pada tubuh Zo'r.

"Bukankah, Sir sudah memamerkan dokumen itu pada saat konferensi pers? Tentu saja kami sudah tahu, juga keberadaan kami di sini membuktikan ke-aslian dokumen itu, bukan? Oh iya, Sir, jika kami boleh tahu, di mana Sir menemukan dokumen itu? Dokumen asli itu sudah dimusnahkan oleh Si Ilmuwan Gila itu. Apakah itu dokumen salinan yang sengaja di simpan ilmuwan itu di tumpukan dokumen pengecohnya?" Tanya Foss dengan muka polos, agar Maxime memberitahunya, dan itu berhasil, "Tentu saja! Dokumen ini kami temukan di tumpukan dokumen palsu yang ada, kami percaya yang ini asli karena ini satu-satunya dokumen yang memiliki label copy, dan catatan-catatan langsung dari ilmuwan itu untuk siapa pun yang menemukannya."

"Oh, terima kasih sudah menjawab, Sir. Sekarang, kami harus terus berdiri di sini, ya? Bukankah, kau tahu, Sir, jika hanya aku yang tahan berdiri terus menerus tanpa istirahat? Katanya, ini penjara khusus untuk kami, artinya, kami punya ruang pribadi masing-masing?" Foss masih mempertahankan wajah polosnya itu, membuat Maxime terpaksa menjawab walaupun ia merasa sedikit jengkel, "Tentu saja, ya."

"Jika begitu, ayo ke sana. Aku mengantuk, Sir." Kali ini, Neo yang berkata sambil menguap lebar. Membuat Maxime semakin jengkel dengan kelakuan Zo'r. Namun, ia hanya sendirian di sini bersama mereka, Luz menggantikannya di Prancis, sedangkan petugas lain berjaga di depan. Jadi, hanya ia yang merasakan kejengkelan di ruangan bernuansa cokelat ini. Membuatnya terpaksa mengantar mereka dengan cepat ke ruang tahanan mereka masing-masing yang disebut ruang pribadi oleh mereka di bangunan itu agar Maxime bisa secepatnya bebas  dari rasa jengkel yang menerpanya itu.

Sesampainya di ruangan besar yang terbagi menjadi tujuh ruangan kecil berbentuk segi enam di dalamnya, Maxime berkata dengan penuh rasa jengkel, "Di tengah, yang kacanya berwarna hitam ruang Neo, yang berwarna kuning Ver, yang jingga Xi, yang ungu Vil, yang hijau Foss, yang biru Kee, dan yang terakhir yang merah ruang Mel. Sekarang, masuk ke ruangan kalian masing-masing!"

"Bagaimana caranya? Sir tidak lihat tangan kami? Padahal, Sir sendiri yang memasang borgolnya." Perkataan Xi menyadarkan Maxime, dengan cepat ia membentak sambil berjalan, "Cepat, ikuti aku!"

Pada akhirnya, Maxime harus mengelilingi ruangan besar itu untuk mengantar mereka satu persatu ke ruang tahanan masing-masing yang isinya sama: satu kasur, satu meja sepaket dengan kursi, satu lemari yang berisi peralatan untuk mandi, beserta pakaian-pakaian all size,  peralatan pencegahan mereka kabur yang berbeda-beda setiap orang, dan tangga menuju lantai bawah, toilet. Setelah memastikan semua ruangan yang dibatasi kaca tebal berwarna samar itu terkunci rapat, dia memutuskan untuk keluar. Membuat Zo'r leluasa untuk bergerak karena borgol mereka telah dilepas ketika Maxime mengantar mereka satu persatu.

"Hei, kalian mendengarku? Ayo ke lantai bawah, mereka merupakan satu hal. Tidak ada yang membatasi toilet kita. Kalian bisa melihat sendiri apa yang ada di bawah." Neo berkata, sesaat kemudian, dia turun ke bawah bersama yang lain, dan memang, siapa pun yang membangun tempat ini melupakan satu jalan untuk mereka ber-tujuh bisa bertemu.

"Jadi, apa selanjutnya, Neo?" Ver bertanya, sambil duduk di lantai ruangan besar yang berisi tiga toilet dan tujuh kamar mandi itu yang segera dibalas oleh Neo. "Tentu saja, melihat ke-aslian dokumen itu dulu."

"Bukankah, itu sudah pasti asli? Kaca di ruanganku sepertinya dilapisi silikon yang tebal, membuat tendanganku tidak ada gunanya." Xi berkata, yang langsung dijawab Neo, "Aku ragu itu hanya benar di kalian, kalian tahu bukan ilmuwan gila itu membuat pengecoh yang benar, tetapi ada yang salah?"

"Memangnya kenapa?" Vil bertanya, yang Neo jawab dengan seringai, "Karena di ruanganku banyak sekali bahan konduktor. Padahal, kalian tahu apa yang diperbuat ilmuwan itu kepadaku. Aku tidak tahu mereka sengaja atau apa, tetapi itu menguntungkan dan tidak sesuai denganku, bukan?"

"Mereka terlalu mempercayai dokumen itu, jadi jika dokumen itu salah, kita bisa mudah melarikan diri. Apa kalian memperhatikan bahwa di seluruh penjuru ruangan tahanan kita tidak ada satupun kamera pengawas? Bahkan, yang kamera pengawas yang berkamuflase saja tidak ada." Neo berkata sambil menekan sesuatu di tangan kanannya, tidak lama, sebuah layar hologram muncul di sana, memproyeksikan seluruh tempat di bangunan yang mereka tempati ini secara tiga dimensi.

Neo menekan sesuatu di layar hologram itu, lalu menunjukkan ke yang lainnya, "Lihatlah, tidak ada kamera pengawas, bukan? Aku berterima kasih padamu, Foss. Berkatmu, aku sempat menyebar kamera-kamera mini ini di seluruh penjuru bangunan ini."

Neo menyipitkan matanya ketika melihat sesuatu, lalu segera berteriak, membuat mereka yang di sana dengan cepat kembali ke asal, "Cepat kembali ke ruangan masing-masing! Maxime kembali!"

Neo berlari, begitu juga yang lainnya, dengan cepat menuju atas sebelum Maxime masuk, dan ketika mereka sudah memposisikan diri di dalam ruangan mereka layaknya sedang bersantai, Maxime masuk dan berteriak, "Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk kalian masing-masing, jawab sejujur-jujurnya! Jangan ada kebohongan!"

Namun, tidak ada yang memedulikan Maxime, membuat lelaki yang sudah lumayan berumur itu langsung mengajukan pertanyaan ke ruangan yang paling dekat dengannya, Ver. Setelah selesai dengan segala pertanyaannya yang dominan dijawab dengan kebohongan yang tidak diketahui oleh Maxime, lelaki itu dengan cepat keluar, kembali memberi kebebasan kepada Zo'r di malam hari itu.

"Tunggu sampai tengah malam, dan kita akan memeriksa dokumen itu, untuk cara keluar, serahkan padaku. Bangunkan aku ketika sudah tengah malam, ya, aku ingin menikmati kasur ini sejenak." Neo berkata, lalu memposisikan dirinya untuk tidur.

Ketika Neo dibangunkan oleh yang lainnya, gadis berambut merah muda dengan beberapa helai pirang itu segera melakukan sesuatu dengan gembok besi yang menutup pintu ruangan mereka masing-masing dan ruang besar tempat mereka berada sehingga mereka bisa bebas bergerak dan berkumpul tanpa harus ke ruang bawah tanah.

 

[Cerita ini juga tersedia di Wattpad @FelitaS3]

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • felitas3

    @aisalsa09 yes, reinkarnasi. Btw makasii

    Comment on chapter 00| Epilog
  • aisalsa09

    Ini mereka di kmpus reinkarnasi gitu?
    Wkwk, fantasinya matapp uiii

    Comment on chapter 00| Epilog
Similar Tags
Gareng si Kucing Jalanan
10451      3392     0     
Fantasy
Bagaimana perasaanmu ketika kalian melihat banyak kucing jalanan yang sedang tertidur sembarangan berharap ketika bangun nanti akan menemukan makanan Kisah perjalanan hidup tentang kucing jalanan yang tidak banyak orang yang mau peduli Itulah yang terjadi pada Gareng seekor kucing loreng yang sejak kecil sudah bernasib menjadi kucing jalanan Perjuangan untuk tetap hidup demi anakanaknya di tengah...
Ballistical World
9942      1950     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Lavioster
4026      1126     3     
Fantasy
Semua kata dalam cerita dongeng pengiring tidurmu menjadi sebuah masa depan
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
760      518     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
Pertualangan Titin dan Opa
3498      1339     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
Gloomy
600      395     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
Teman Khayalan
1685      731     4     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?
My Perfect Stranger
9174      3394     2     
Romance
Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu. Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misteri...
My Soul
171      132     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...
Cute Monster
669      383     5     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"