20 April 2346
Markas Besar PBB, New York.
"Ya, saat ini kami sedang berada di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York. Bisa dilihat bahwa pemimpin operasi provectus, Maxime Delafose dan wakilnya, Luz Lussier, sedang menunggu kedatangan Zo'r, walaupun tidak diketahui apakah Zo'r menerima atau tidak tantangan mereka." Reporter laki-laki berbicara dengan Bahasa Inggris sambil menatap kamera di depannya, sambil sesekali menunjuk keberadaan Maxime dan Luz, sejenak, ia menjeda ucapannya, tetapi dengan cepat kembali melaporkan ketika melihat hal yang mengejutkan dunia, "Kembali lagi bersama saya, tidak membuang waktu, saya akan melaporkan apa yang terjadi sekarang ini, Zo'r menerima tantangan dari Maxime dan Luz! Bisa dilihat, tujuh orang di sana, ya, mereka adalah Zo'r! Para remaja pembunuh dengan codename: Neo, Ver, Xi, Vil, Foss, Kee, dan Mel! Mari kita saksikan apa yang akan terjadi!"
"Morning, Sir. Kami Zo'r, datang menyanggupi tantangan yang anda berikan." Remaja perempuan yang terdepan berkata sopan dengan Bahasa Inggris, dia memakai kemeja kotak-kotak hitam dengan celana pendek berwarna putih di atas lutut, memperlihatkan warna kulit putih pucatnya, tidak lupa dengan topi putih yang ia kenakan, membuat rambut panjang merah muda dengan beberapa helai pirangnya yang terkuncir rapi terlihat jelas.
"Saya Neo, seharusnya kau mengenaliku, Sir." Perempuan itu kembali berkata, yang langsung dijawab oleh Maxime, "Tentu saja aku mengenalimu, Neo. Kau adalah anggota Zo'r. Bahkan, seluruh dunia pun mengenalimu."
"Bukan, bukan, Sir. Bukan itu maksudku, tidakkah kau mengingat wajahku ini? Padahal, aku sudah berbaik hati tidak menggunakan penutup di depan dunia ini, tetapi kau tidak mengenaliku? Sungguh, jahat sekali, Sir." Neo mengukir senyum mengerikan di wajahnya sambil berpura-pura sedih, tetapi Maxime tidak menunjukkan reaksi apa pun, malah Luz yang berubah pucat, mengundang tawa dari Neo. "Ah, aku lupa. Sir Luz, bukankah, kau juga mengenaliku? Tampaknya, kau sudah ingat, ya?"
Hening, tidak ada jawaban, tetapi Neo tidak membiarkan itu lama, wajah bahagianya langsung ia ganti dengan wajah serius, "Jadi, apa yang membuat kalian menantang kami datang ke sini? Sebelumnya, kalian tahu semua codename kami, tetapi kalian tidak tahu yang mana, bukan? Maka, aku akan berbaik hati memberi tahu kalian, yang berambut pirang dengan mata biru adalah Ver, yang berambut jingga muda bergelombang adalah Xi, yang bermata ungu adalah Vil, yang bermata hitam dan rambut hitam adalah Foss, yang berambut biru muda adalah Kee, dan yang terakhir, berkacamata hitam dengan mata dan rambut hitam adalah Mel."
"Ah, terima kasih sudah mengenalkan diri. Tujuan kami menantang kalian ke sini ... tentu saja untuk menangkap kalian!" Maxime berucap, sambil berteriak pada akhir, memberi tanda agar pasukan polisi lain datang mengepung Zo'r. Setelah Zo'r terkepung dari segala arah, Maxime kembali berucap, "Angkat tangan kalian, jangan bergerak atau membantah, atau setiap pistol yang ada akan menembak kalian."
"Wah, wah, sungguh sambutan yang bagus, Sir. Namun, kami sudah tahu dan, bukankah, Sir tahu pistol itu tidak berguna banyak? Neo, boleh kita mulai sekarang?" Vil yang menggunakan jaket hitam dan celana jeans biru tua selutut berkata dengan nada tajam, yang langsung diberi anggukan oleh Neo. Secara mendadak, tujuh remaja itu berpencar, kecuali Neo yang tetap setia berdiri di sana, yang lainnya pergi ke enam arah yang berbeda-beda, membuat pistol-pistol yang ada di sana mulai membidik dan mengeluarkan tembakan-tembakan pada anggota Zo'r.
"Kenapa kau tidak bergerak, Neo?" Pertanyaan itu berasal dari Luz, yang hanya dijawab senyuman oleh Neo dan pergerakan kecilnya tanpa takut dengan banyaknya peluru yang mengincar dirinya, duduk di tempat itu dan mengangkat tangan kanannya, membuat dua perempuan kecil datang ke hadapannya, tidak lama, Neo berkata, "Mengamuklah untukku, Leva, Mai. Tunjukkan Mois dan Le Soleil yang kalian punya."
"Baik, Nona." Jawab dua gadis yang terlihat mirip itu, yang satu berambut cokelat ombre, yang satunya berambut pirang gelap, mereka bermata biru, dengan kulit berwarna kuning gading. Perlahan, fisik mereka mulai berubah, yang berambut cokelat ombre menjadi hitam dengan beberapa bagian yang merah dengan mata yang berubah menjadi merah keunguan, mode Mois, sedangkan yang berambut pirang gelap menjadi warna pirang terang dan warna mata campuran dari warna biru, ungu, dan merah muda, mode Le Soleil. Sesaat kemudian, dua gadis kecil itu melesat dengan cepat, membuat banyak pasukan polisi tumbang, tanpa belas kasihan.
Mode Mois milik Lemaigre dan mode Le Soleil milik Levasseur adalah mode pembunuh yang akan membunuh semua orang yang tidak ada di dalam daftar aman, yang sekarang hanya berisi mereka berdua dan anggota Zo'r, ke-dua mode itu diciptakan khusus oleh Neo untuk dua famula-nya itu. Famula adalah sebutan robot tingkat atas, sedangkan ancilla adalah sebutan untuk robot tingkat sedang, atau bisa disebut bawah.
Perempuan bertopi itu masih saja duduk nyaman, padahal, banyak peluru yang mengarah padanya. Dia menguap pelan, lalu mengibaskan tangan kanannya dari kiri hingga kanan, membuat peluru-peluru itu berbelok arah, "Ini tidak seru."
***
"Menyerahlah, Neo. Kau lihat, teman-temanmu sudah tertangkap." Suara Maxime menyadarkan Neo dari rasa ngantuknya, tetapi bukan berarti ia terkejut, "Iyakah? Ah, aku mengantuk sekali. Aku butuh tidur, kau tahu? Udara pagi memang dingin, ya."
"Lihat sekelilingmu, Neo." Itu Luz, seakan memerintah, tetapi Neo tidak mempedulikannya, perlahan, dia bangkit berdiri, mengangkat kedua tangannya ke samping, membuat pistol-pistol yang ada di dekatnya tertarik, melayang mendekatinya, "Sebenarnya, kalian tidak perlu memberitahuku, aku tahu, sekalipun dengan mata tertutup, aku tahu teman-temanku sudah tidak berdaya. Bukankah, kalian sudah membaca dokumen itu? Ya, dokumen itu benar segalanya tentang kami. Leva, Mai, berhenti, pergilah."
Neo masih mengangkat tangannya, masih membuat perisai dari pistol-pistol yang ia tarik, dia berjalan santai ke arah Maxime dan Luz yang sudah bersiap untuk menembaknya, "Lakukan saja, lakukan, Sir. Ayo, tembakkan peluru itu ke tubuhku. Ah, Sir, aku tahu kau mengenaliku sebagai sosok lemah yang dulu kau temukan di jalanan Prancis, tetapi itu dulu, Sir. Aku bukanlah aku yang dulu, yang melarikan diri dari ilmuan gila itu ketika dia hampir mengubahku menjadi monster lagi. Ayo, lakukan, Sir."
"A-apa maksudmu?" Maxime bertanya, tetapi Neo tidak memedulikannya, dia menarik tangannya dan mendorongnya dengan cepat, sehingga pistol-pistol yang ada di dalam kendalinya terlempar menuju polisi-polisi yang di dekatnya ketika Neo telah berjarak kurang lebih satu meter dari Maxime dan Luz. Setelahnya, perempuan itu menunduk, sambil memajukan ke-dua tangannya, dia berkata, "Tangkap aku."
Tidak lama kemudian, senyum bahagia terbit di wajah Maxime, bersamaan dengan itu, seluruh dunia heboh akan penangkapan Zo'r. Namun, yang tidak mereka ketahui adalah, dibalik tundukan yang menyiratkan kesedihan itu, sebuah senyum licik terulas.
[Cerita ini juga tersedia di Wattpad @FelitaS3]
@aisalsa09 yes, reinkarnasi. Btw makasii
Comment on chapter 00| Epilog