Dear Pangeran Nasi Rames ku
Lima tahun lalu, ingat kah kau?
“Tolong...tolong....” terik ku dari atas pohon, dahannya yang kecil membuat ku takut untuk bergerak lebih banyak, karena aku yakin dahan ini akan patah, jika aku bergerak lebih banyak lagi. Sedangkan dibawah kaki ku ada anjing tetangga yang sangat galak, siap menggigitku. Dan seperti nya bila ia tak mendapatkanku sekarang dia telah berniat berkemah di bawah kakiku.
Tiba-tiba seperti di cerita di negeri dongeng yang sering kubaca, kau datang dengan tiba-tiba , dan membuat anjing itu lari terbirit-birit. Awalnya aku tak berfikir kenapa anjing tetangga itu seperti itu, namun ketika ku perhatikan lagi... KAU TAK MENGINJAK TANAH!!!
Aku terkejut dan tak sengaja bergerak hingga aku kehilangan keseimbangan, lalu dahan yang kududuki patah hingga akupun jatuh menimpa mu, aku ingin segera berdiri dan berlari tapi, lututku terluka. Kau awalnya hanya melihatku heran, hingga akhirnya kau mengerti ada sapuan takut di wajahku, kau pun tersenyum, dan sejak saat itu aku paham tak semua makhluk yang berbeda denganku itu menakutkan.
Nah,, Dari situlah perkenalan kita berlangsung, kita jadi akrab karena kaulah teman pertamaku, yang mau bermain denganku tanpa membahayakan hidupku , yang tidak lain karena aku tak bisa keluar di siang hari. Matahari dapat menyebabkan kulitku berbintik-bintik hitam dan terluka hingga akhirnya aku harus terbaring dirumah sakit dengan segala macam alat-alat kedokteran ditubuhku. Disebut juga penyakit Xeroderma Pigmentosa atau dikenal dengan nama penyakit XP
Aku pun tahu kenapa kau sering ke duniaku, kau kesepian bukan? karena kau terjebak dikastil besarmu? Dengan lusinan penjaga dari ibumu? Yang merupakan pemimpin dunia Foodietophia. Ya dunia yang selalu kau banggakan itu, negeri dimana selalu ada matahari dan penuh dengan makan, dan tak heran dirimu seperti itu. Hehehe..
Hingga malam itu, ketika kau utarakan semua perasaanmu pada ku. Aku tak tau haru menjawab apa, terlebih ketika kau menawariku untuk tinggal bersamu di Foodietophia, aku membayangkan sangat nyaman mentari disana , seperti katamu penyakitku tak berlaku di Foodietophia.
Aku telah memikirkan tawaranmu, baik-baik. Namun aku tak mungkin meninggalkan orang tuaku bukan? Ditambah lagi datang tawaran dari orangtuaku untuk berobat ke Jerman. Walaupun aku tak tau itu akan berhasil, namun lebih baik dicoba bukan? jadi, tunggu aku ya..
Salam rindu
Dara
--
Rama tersenyum setelah mambaca surat itu, walaupun sudah lima tahun berlalu sejak surat itu dikirim dan tak ada kabar dari dari Dara. Rama kini tengah berada di bumi, memperhatikan tempat pertama kali mereka bertemu.Kini pohon itu telah ditebang hanya meninggalkan bangku tua di sampingnya , dan ditemani lampu taman tua yang cahayanya sudah sangat redup.
Ini adalah kunjungan kesekian ke bumi setelah Dara pergi. Ia selalu menyepatkan diri mengunjungi negeri ini, walaupun sebernarnya ia kini juga tengah sibuk mengurusi semua hal yang berkaitan dengan upacara penobatannya sebagai putra mahkota.
Saat itu pula Rama melihat dia, dia gadis berpipi tembam yang dahulu menimpanya ketika jatuh dari pohon.
“Hai..” sapa Rama bahagia.
Awalnya gadis itu diam saja, namun tiba-tiba, " PANGERAN NASI RAMES KU!!” teriaknya. mulanya iya terkejut, tapi lalu dia tersenyum. Memang pangeran nasi rames adalah panggilan akrab dari Dara, entah lah, Rama tak tau kenapa dia dipanggil begitu.
“Maaf suaraku terlalu kencang kah?”
“Shuttt... suara mu bisa membangunkan seluruh tetangga tau”. Mereka pun tertawa bersama. Lalu tiba-tiba mereka diam.
“Sudah lama sekali bukan?” ujar Dara terlebih dahulu.
“Ya,, sudah lima tahun, sejak surat itu kuterima”
“Maaf ya , hanya bisa lewat surat” sesal Dara.
“Jadi??” Dara paham maksud Rama, dia pun menceritakan semua nya. Dara divonis tak dapat sembuh dari peyakitnya itu. Dan menceritakan betapa kesalnya ia sekarang. Selamanya dia takkan bisa berada dibawah sinar mentari.
“Dara apakah kau masing ingat dengan tawaran ku waktu itu? Untuk tinggal bersamaku di Fodietophia. Sebentar lagi aku juga akan dinobatkan menjadi putara makhota, dan satu lagi matahri disana tak akan menyakiti mu”
“Tapi aku sudah,,” Rama segera menyela
“ Tak apa bila kau belum bisa memutuskan, setidaknya izin kan aku membawamu kesana bagaimana? Nanti setelah kembali dari sana, baru kau putuskan”
Dara pun mengurungkan niatnya untuk memberi tahu Rama, dia pun setuju dengan ajakan Rama.
--
Mereka pun berangkat melewati sebuah potal tak kasat mata. Negeri Foodietophia merupakan negeri yang sangat indah. Negeri itu terdiri dari gunung-gunung yang menjulang tinggi menembus awan, lembah-lembah yang kelam hingga Daratan tempat penduduk dunia tesebut tinggal. Semuanya tampak seperti bumi.
Bedanya Fodietophia di tutupi makanan. Semua komponen yang ada di Fodietophia ditutupi oleh makanan mulai dari tanahnya yang terbuat dari roti tawar yang empuk. Rumah-rumah warga yang terbuat dari Baguette, serta sungai-sungai yang berisi bakso dan dimsum di dasar sungainya. Layaknya batu dan kerikil yang ada di bumi.
--
Tak lama kemudian, Mereka pun sampai di Fodietophia, namun ada satu hal yang dilupakan Rama, keberadaan manusia di Fodietophia mengaktifkan sensor dunia itu terhadap serangan. Ya dulu Fodietophia dan Bumi adalah dunia yang akur, sehingga pintu menuju Fodietophia atau sebaliknya selalu terbuka untuk siapa saja.
Hingga kejadian itu, ketika itu Rama masih sangat kecil, seorang dari bumi datang ke Fodietophia dengan tujuan menguasai dunia tersebut. ia pun membawa banyak orang dan menangkap semua penghuni di Fodietophia. Termasuk keluarga kerajaan. Mereka ingin Fodietophia menjadi tempat wisata dan akan merekontrusi ulang Fodietophia. Raja tentu tak menyetujui hal tersebut, hingga akhirnya manusia-manusia itu membawa berbagai barang dari bumi. Mereka mulai menghancurkan segalanya dan membagun hal-hal baru. Raja pun berjuang sangat keras untuk menyelamatkan negerinya hingga ia harus mengorbakan kan nyawanya untuk mebuat portal itu tertutup hingga hubungan antara Fodietophia dan bumi terputus. Hingga portal itu secara tak senaga ditemukan Rama.
--
Setelah puas berkeliling-keliang dunia Fodietophia, Dara dan Rama memutuskan kembali ke bumi. Tapi tiba-tiba Rama tak dapat menemukan portal itu.
“Seingatku tadi portal itu disini”ujar Rama
“Ada apa?”
“Aku bingung kemana portal itu, seingatkau tadi kita masuk lewat sini bukan?” Sambil menunjuk pintu dapur kerajaan. Mereka pun segera mencari pintu teesebut.
“Bagaiman ini Rama, aku harus segera pulang, sebentar lagi matahari akan terbit,” ujar Dara, setelah setengah jam pencarian pintu tersebut tak kunjung ditemukan.
--
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pergi kerumah tetua Fodietophia. Awalnya dia ragu untuk kesana terlebih lagi dia telah membuka portal itu. Dia pasti dimarahi.
“Akhirnya kau kesini juga pangeran, aku sudah menunggu sejak 10 tahun ini, kapan kau akan kesini, dan sekarang kau datang dengan sorang manusia? Pasti kau ingin meminta bantuanku bukan?” ujar tetua tersebut
Akhirnya Rama dan Dara pun menceritakan semua kejadian itu pada tetua Fodietophia tersebut. Tantang portal itu juga. Danmenanyakan cara agar Dara bisa kembali lagi bumi
“Maaf pangeran, portal itu telah dilindungi oleh mendiang ayahmu sehingga bila manusia datang ke dunia kita ini, portal itu akan menutup secara otomatis hingga tak bisa dibuka lagi, kecualii bila kau bisa mencapai ke Gunung Gethi dan melewati lembah frozenfood dan pegunungan snack.
“Apapun akan ku lakukan kek, akupun bisa menggunakan keahlian teleportasi ku ini”
“Ya itu terserah padamu, tapi kau harus ingat juga, temanmu itu hanya bisa bertahan 1x24 jam disini, bila kalian tak bergerak segera dia kan lenyap menjadi buih. Keculai bila dia meminum ramuan ini, dan dia akan menjadi bagian dari kita”
“Apa?aku tak bisa Rama, aku..”
“Ya aku tau itu..Kalau begitu ayo kita bernagkat” Rama pun menarik tangan Dara, dan segera keluar dari rumah tersebut.
“Tunggu dulu pangeran, bawalah ini untuk berjaga-jaga, ramuan ini bisa membantumu bila kau terluka parah atau bila dia berubah pikiran” sambil melirik ke arah Dara.
--
Medan demi medan mereka telah mereka lalui. Fodietophia sangat lah unik, selain mereka bisa melayang di udara, penduduk di Fodietophia pun bisa melakukan teleportasi ketempat yang mereka iginkan walaupun hanya beradius singkat. Rama dan dara pun melakuan 7 kali teleportasi.
Namun tiba-tiba, keluarlah moster penjaga gunung Fattypatty. “Hahahaha...” ujar Fattypatty ketika keluar dari persembunyiannya.
“Apa yang membawa mu ke mari anak muda? tahukah kalian telah menggaungu tidurku siangku, dan sekarang aku lapar. Aku bosan dengan makannan di pegunungan ini, maka rasakan ini”
Tiba-tiba saja semua bergoyang. Moster berbentuk perpaduan hamburger dan laba-laba itu tiba-tiba saja megeluarkan spatulanya dan memukul mereka seperti nyamuk. Sayangnya Rama dan Dara kalah cepat. Mereka berduapun terangkap oleh Fattypatty dan dimasukkan kedalam panci beserta dengan atak-otak beku, dan kripik kentang yang sepertinya sudah berjamur .
“Rama, kenapa kita jadi begini. Waktu kita tak banyak, hanya tersisa 2 jam untuk sampai ketempat itu, bagaimana ini?”
“Iya aku juga sudang memikirkannya”
--
Satu jam tiga puluh menit kemudian
Tutup panci itupun terbuka, dan panci itu terguluing dari perapian.
“Pergi kau moster tua, kau sudah kuperingat dahulu untuk tidak memangsa kaum kami lagi, memangnya kau tidak cukup dengan makanan yamg melimpah ruah di sisi atas dan bawah tempat kediaman mu?” teriak gardis bertubuh jangkung itu.
Disisi lain Rama dan Dara terlempar dari panci tesebut. Rama pun segera mengahampiri Darayang sedang berusaha berdiri, sayangnya kaki Dara terkilir, dan dia tak bisa bergerak.
“Rama, kaki ku sakit”. Rama pun membantu Dara.
--
“Maaf kan aku, tadi aku tak tau moster titu sedang membuka tutup panci tersebut dan dia kaget dengan serangan ku sehinga di menyegoll panci tersebut” ujar perempuan bertubuh gendut tersebut.
“Tak apa Winda, terimakasih kau relah menyelamatkan kami, tapi dari mana kau tau kami disini?” selidik Rama.
“Tentu aku tahu Pangeran Rama, aku takkan pernah membiarkan mu sendiri, aku kan adalah penjagamu. Aku bisa diamuk ibumu nantinya, bila membiarkanmu pergi tanpa penjagaan”
“Kau ini” Rama bersiap menjitak kepalanya Winda.
“Eit.. lebih baik kau obati dulu kekasihmu itu” elak Winda.
“Kekasih? Bukan kami hanya sahabat kecil kok, ia kan pangeran nasi Rames ku?” ujar Dara.
“Jadi??selama ini kau hanya menganggap aku sahabatmu?”
“Rama sebenarnya tadi sebelum bertemu dengan mu, aku baru selesai mengahadiri pesta pertunagan ku, aku tak bisa menolak ini, karena ini kemauman orang tua ku. Lagian kita juga tak bisa bersama bukan, kau harus menjadi raja negeri ini.”
“Tapi bagaiman dengan tawaran ku waktu itu, kau bisa menjadi bagian dari kami” Rama pun mengeluarkan ramuan itu. “ ini ramuan ini, ini bisa membuat tetap berada bersamaku” pinta Rama.
“Aku tak bisa Rama, takdir kita telah berada dipersimpangan . Kau dan aku harus memilih jalan yang berbeda”
“Tidak Dara, kita masih bersama. Pasti ada cara lain. Bagaimana kalu kita tetap seperti dahulu. Aku akan mencari cara lagi agar portal itu terbuka. Aku akan mengunjungi setiap hari, aku janji itu”
“Aaa..” tiba-tiba saja Winda berteriak. “Rama, Dara sepertinya kalian harus memutuskan segera” mata nya tertuju pada kaki Dara.
“Bagaiman ini , kakiku menghilang” teriak Dara.
“Sial waktunya sudah tak lama lagi, ayo rama segera bantu dia".Melihat Dara yang kesakitan, hati rama tak bisa menolak keinginan gadis itu. “Baiklah aku akan mengantarkanmu”
“Rama tunggu, kau tau bukan portal di gunung ini berbeda denga portal mu, portal ini hanya untuk manusia , dan kau ..” cegah Winda.
“Tak apa, aku yang membawanya kemari aku harus bertanggjawab”
“Tapi,,, bagaiman dengan ibumu, dia pasti marah”
“Tak apalah , ini urusan ku”
“Tapi ..”
“Rama , maaf kan aku jika kau terlalu banyak terluka demi ku.” sesal Dara. " Tak apa Dara aku bahagia karena mu”
“Winda..” Rama pu melemparkan botol ramuan itu. “Segera setelah aku membawa Dara, segera tarik ayu ya, dan siramkan ramuan ini padaku”
“Baik”
Rama pun melepaskan Dara. “ketahuilah rasa ini tetap ada padamu” teriak Dara sebelum masuk ke posrta tersebut dan hilang. Rama pun terlempar dari portal itu.
--
Beberapa saat kemudian
“Rama,, bangun .. Rama...”
“Inilh alasan ku megikiti mu, aku tau kau adalah orang yang sangat kuat tapi, kau selau saja gegabah, mengorbankan dirimu untuk orang lani, tahukan kau hatiku gelisah karena mu”
“A..a..app..pa..?” ujar Rama, terpatah-patah. “Rama? Kau sadar?” Winda dan Ramapun segera kembali ke kastil kerajaan
--
10 tahun kemudian
“Dhani.....”
“Iya ma..”
“Kamu dari mana aja sih,,” Dara bingung kenapa akhir-akhir ini anaknya jadi sering keluar malam, ya walaupun dia juga mengidap penyakit yang sama seperti Dara, tapi dia heran saja kenapa anak nya jadi begitu.
“Dari taman dekat rumah ma, oiya ma, aku punya teman baru lo. Ini dia” teriak Dhani dari depan pintu masuk.
Anak perempuan itu, memakai gaun pink bermotif makanan , dengan jepitan berbentuk permen kapas bewarna senada di kepalanya, dan satu lagi anak itu mengingatkan pada seseorang,, anak itu tak menginjak tanah. ‘Rama’ batin Dara
Dia pun tersnyum
--