Loading...
Logo TinLit
Read Story - Senja (Ceritamu, Milikmu)
MENU
About Us  

“Disaat langit mulai mendung, hujan pun turun. Dan aku tak pernah tau kalau kita akhirnya bertemu.”

 

Hari baru suasana hati pun juga harus baru. Pikirku dalam hati. Aku berusaha untuk memulai hal-hal yang baru dan melupakan semua yang telah berlalu. Masa lalu tidak akan pernah kembali jika telah lama hilang, meskipun kembali tidak akan pernah menjadi terbaik seperti dulunya.  Sambil menghela nafas dan berpikir mencoba pergi dari masa lalu.

            “Nay jalan yuk, temenin kakak.” Panggil dayana teriak sambil menurunin tangga.

            “Jalan kemana kak? Mau sih tapi lu ya yang bayarin. Kan lu yang ngajak hehehe.” Sambil tersenyum menutupi mulutnya.

            Naya adalah adikku yang umurnya hanya beda setahun denganku. Aku dan dia sering dibilang kembar, mungkin karena jarak umur yang sangat dekat. Dan juga orang-orang sering bilang dia mirip banget denganku. Makanya dia sering manggil aku kakak, tapi kadang juga manggil nama aja.

            “Iyadeh iya aku yang bayarin.” Sambil melihat kedalam isi dompetnya.

            “Tapi mau kemana dulu, kalo ga gaul malas ah.” Sahut naya dengan wajah bete.

            “Sok gaul padahal cupu juga, hahaha.” Melihat kearah naya sambil tertawa terbahak-bahak. “Maunya kemana? Nonton aja yuk, aku bosan banget ni.” Tanya dayana ke adiknya.

            “Gue mah gaul, lu tuh yang cupu.” Menjawab dengan wajah cemberut.

Yaudah gue ganti baju dulu ya kak. Sambil tersenyum melihat kearah dayana.

            Saat menunggu naya ganti baju. Tiba-tiba saja aku melihat galeri yang ada diponselku, dan aku menewajahn foto-fotoku bersama mantanku yang masih tersimpan didalam galeriku. Entah kenapa saat aku melihat foto itu, rasanya aku bisa merasakan saat-saat indah bersamanya saat itu. Saat itu dan hanya saat itu..

            Bingung ini seakan menghampiriku dan membuatku merasa ingin kembali ke masa lalu itu. Rasanya hati dan pikiranku bertabrakan seakan-akan aku tidak bisa lagi untuk berpikir jernih. Saat dimana pikiranku ingin melupakannya dan hatiku ingin memilikinya kembali. Tapi aku tau mana yang terbaik, dan yang terbaik adalah aku harus melupakannya.

            “Kak day kok bengong, gue udah siap nih.” Kata naya sambil menarik baju dayana.

            “Eh iya yuk kita pegi.” Seketika itu aku langsung menghapus semua foto yang ada di galeriku dan untuk bertekad ga akan pernah lagi mengigatnya kembali.

            Kemudian aku dan naya pergi ke bioskop untuk melupakan semua yang pernah terjadi dan mencoba untuk mengubah suasana hati ini. Setelah selesai nonton kami pun jalan-jalan disekitar mall tersebut. Tiba-tiba aku melihat seseorang seperti aku pernah mengenalnya. Saat itu seperti ada perasaan lain yang bergerak di dalam hatiku. Aku mencoba untuk mengingatnya tetapi aku tidak bisa mengingatnya. Bahkan kami saling berpapasan. Mata itu seakan-akan aku pernah mengenalnya. Saat aku melihatnya, dia pun juga melihatku. Dan kami saling bertatapan namun tidak saling menyapa.

            “Nay lu tadi lihat ga cowok yang tadi barusan lewat.” Melihat ke arah cowok tadi yang berjalan ke arah berlawanan dari mereka.

            “Yang mana kak day, cowok yang tadi ngeliatin kakak terus ya?” Tanya naya sambil penasaran.

            “Iya yang tadi jalannya pas banget berpapasan sama kita, lu kenal ga? Apa aku pernah cerita gitu?” Tanya dayana sangat penasaran.

            “Ga kenal tuh kak, kayaknya ga pernah cerita juga deh. Emang kenapa kak?” Tanya naya dengan wajah bingung.

            “Ga apa-apa kok cuman kayak pernah kenal gitu aja.” Jawab dayana dengan wajah bingung dan penasaran.

            Aku pun berjalan dan berpikir apa aku mengenalinya, apakah kami saling mengenal, dan apakah kami pernah bertemu sebelumnya? Setelah sampai di rumah, hujan pun turun dan tiba-tiba aku tersentak memikirkannya lagi. Disini aku hanya termenung mungkin dia mirip dengan seseorang yang aku kenal.

            Disaat jadwal kuliahku dan sahabatku mulai padat, kami sibuk dengan urusan masing-masing bahkan kami tidak pernah bertemu lagi. Setiap hari aku hanya menghabiskan waktuku di depan laptop untuk membuat tugas yang ga pernah kelar. Saat itu aku bertemu dengannya lagi. Dengan dia yang pernah bertemu denganku sebelumnya.

            Cuaca sangat panas dan aku hanya bisa duduk diam di depan laptop. Saat aku asyik memainkan laptopku, tiba-tiba aku tersentak untuk melihat ke arah depanku. Dan aku pun bertemu dengannya lagi, sekali lagi.. Sama seperti sebelumnya kami hanya saling bertatapan tapi tidak saling menyapa. Entah kenapa aku berpikir saat dia menatapku seolah kami saling mengenal. Aku pun tidak tau apa yang ada dipikirannya.

            Ternyata dia hanya teman sefakultas denganku, hanya seseorang yang mungkin aku pernah lihat sebelumnya. Aku terus melihatnya seolah-olah aku sangat penasaran. Dia terus berjalan dan berjalan, dan sekarang aku hanya bisa melihat punggungnya saja. Entah kenapa aku sangat penasaran sama dia, hingga aku tidak menyadari kalau aku terus melihatnya.

            “Day, bengong mulu lu.” Sahut teman kuliah dayana sambil memukul lengan dayana.

            “Ehh lu ge, ngapain lu kesini?” Kata dayana dengan wajah bengong.

            “Lu tu yang ngapain, ngeliatin orang segitunya. Naksir lu?” Sahut geya sambil menggoda dayana.

            “Naksir? Kenal aja nggak kali ge.” Jawab dayana dengan wajah bete.

            “Iya biar gue yang nyari tau tentang dia, gimana?” Ungkap geya dengan tegasnya.

            “Ga usah deh ge, ngapain juga. Ga penting tau!!” Jawab dayana dengan wajah cemberut. “Eh mending beli minum gih, aku haus banget nih ge.” Sambil menjolak bahu geya.

            “Iya iya gue yang beli.” Geya pun akhirnya pergi membeli minuman dan aku masih tetap penasaran dengan cowok itu.

            Dua minggu kemudian, hari ini adalah hari dimana aku bisa bersantai karena semua tugasku sudah kelar semua. Aku ingin refleksi bersama sahabatku untuk menghilangkan penat ini, tapi mereka masih sangat sibuk dengan urusan mereka. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi sendirian. Sore ini aku pergi jogging seorang diri untuk menghilangkan lelah yang aku rasakan selama ini. Aku berlari-lari sendiri tanpa ada yang menemani, aku melihat orang-orang disekelilingku berpasangan dengan kekasihnya. Aku hanya bisa terdiam melihat mereka yang aku rasakan sangat bahagia.

            Saat aku berlari-lari kecil, aku bertemu dengannya lagi. Dengan dia yang bahkan aku tidak tau namanya. Aku terkejut karena saat itu kami sama-sama berlari tetapi menuju arah yang berlawanan, tiba-tiba dia tersenyum kepadaku. Aku sangat bingung dan aku pun juga membalas senyuman itu. Walaupun waktu itu kami hanya saling bertatapan tapi tidak saling menyapa, dan sekarang kami saling menyapa tetapi tak saling mengenal. Ini adalah pertemuan yang ketiga kalinya dan itu tidak direncanakan.

            Begitu cepat waktu berlalu, pagi menuju malam begitu pun sebaliknya. Aku terlalu sibuk dengan urusan kuliah dan segala hal tentang tugas-tugasku. Sampai-sampai aku lupa dengan hal-hal pribadiku. Hari ini adalah hari dimana aku diajak geya untuk gabung dengan suatu organisasi yang ada di kampusku. Dibawah pepohonan yang rimbun dengan derasnya angin yang berhembus, aku berjalan dibawahnya seorang diri. Tanpa disadari aku melihatnya lagi, dan ini adalah kesekian kalinya pertemuan ini terjadi. Dia berjalan dibawah rimbunan pohon dan aku berada di belakangnya. Dia berjalan saja seperti tanpa menyadari akan hadirnya diriku. Langkah kaki kami sama seakan kami menyadari akan hadirnya satu sama lain. Aku menikmati derasnya angin yang berhembus ke rambutku hingga aku lupa saat dia menyapaku duluan. Aku takut untuk menyapanya, aku takut itu hanyalah senyuman semata yang tak berarti apa-apa, aku takut semua itu benar..

            Saat aku memasuki kelas yang penuh dengan orang-orang yang bergabung di organisasi ini tiba-tiba geya menghampiriku dengan semangatnya dan sambil merangkulku.

            “Semuanya kenalin ini namanya dayana, bisa dipanggil day. Dia baru bergabung di organisasi kita hari ini.” Sambil mengenalkan dengan semangatnya dan memberikan tepukan kepada dayana.

            “Ihh cantik banget yaa dia.” Kata orang-orang ngomongin dayana sambil berbisik.

            “Aku tersenyum dengan semua orang dan berjalan menuju kursi kosong lalu mendudukinya.”

            Tiba-tiba ada seseorang cowok yang duduk di sebelahku dan menyapaku dengan ramahnya.

            “Hai aku dito, nama kamu siapa?” Sambil memberikan tangannya untuk berjabat tangan.

            “Aku dayana.” Menjawab dengan singkat dan saling berjabat tangan.

            “Prodi apa? Kalo boleh tau?” Tanya dito dengan penasaran.

            “Aku akuntansi.” Menjawab dengan pelan.

            “Ooh akuntansi.” Sambil mengangguk-angguk.

            “Kamu prodi apa?” Tanya dayana mencoba untuk berkenalan.

            “Emm kalo aku manajemen, kita masih satu fakultas kok ehehehe.” Jawab dito sambil tertawa dan mencoba untuk mengenal lebih dekat.

            Tiba-tiba geya menghampiriku dan langsung berkata.

            “Day lu harus hati-hati sama dia ini,” sambil menunjuk kearah dito.

            Dito hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

            “Emang kenapa ge, dito itu?” Tanya dayana sambil berbisik.

            “Sini gue bisikkin,” akhirnya geya menceritakan tentang kebiasaan dito selama ini.

            Dito itu adalah cowok yang kuliah di jurusan manajemen. Ternyata dito itu adalah cowok yang terkenal playboy. Dia terkenal suka gonta-ganti cewek, dan lebih parahnya lagi katanya sih sombong.

            “Lu kok bisa tau ge?” Tanya dayana dengan penasaran.

            “Iya taulah siapa sih yang gatau dia day, dito itu terkenal day. Lu aja yang gatau dia soalnya lu sok sibuk sih.” Sahut geya dengan bersemangat.

            “Kata lu dia sombong, perasaan nggak tuh. Dia aja tadi nyapa aku duluan ge.” Sahut dayana dengan penasarannya.

            “Tuhkan udah kena deh tuh, kan udah gue bilang dia itu playboy. Bisa jadi itu trik dari dia day untuk ngedekatin lu. Tapi gue denger-denger sih dia itu nggak suka tuh negur cewek duluan. Tapi kok lu ditegurnya duluan ya day.” Ungkap geya dengan bingung.

            “Entahlah ge, aku juga jadi bingung nih.” Sahut dayana dengan wajah bingung.

            Saat rapatnya mau mulai, tiba-tiba dia (cowok yang sering aku jumpai akhir-akhir ini) masuk ke kelas berjalan dengan santainya dan duduk di sebelah sana yang berseberangan denganku. Ternyata dia satu organisasi denganku, aku merasa campur aduk antara senang dan penasaran. Kenapa aku selalu dipertemukan olehnya?

            Aku melihatnya, namun dia seolah tak memperdulikanku. Apa aku tak terlihat baginya? Atau aku tak semenarik perempuan lainnya. Entahlah dia memang pria yang aneh dan juga misterius. Aku terus memperhatikannya hingga aku berpikir:

            “Dia nggak banyak omong, sepertinya dia pendiam.”

            Rapat hampir selesai, saat ketua menyampaikan jika ada pendapat lain dia pun berbicara. Dan aku terus-terusan memperhatikannya dengan termenung dan berpikir:

            “Ternyata dia berwibawa, dari cara bicaranya dan tatapan matanya itu. Dia sangat tegas dalam memberikan pendapat. Sepertinya dia pintar..”

            Aku hanya terus-terusan melihatnya hingga tak tau rapat apa yang sedang dibicarakan. Aku hanya terpaku dengannya, aku senang dengan cara bicaranya yang sopan. Sepertinya dia pria baik-baik, mungkin suatu saat kita akan bertemu kembali..

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Flower
294      248     0     
Fantasy
Hana, remaja tujuh belas tahun yang terjebak dalam terowongan waktu. Gelap dan dalam keadaan ketakutan dia bertemu dengan Azra, lelaki misterius yang tampan. Pertemuannya dengan Azra ternyata membawanya pada sebuah petualangan yang mempertaruhkan kehidupan manusia bumi di masa depan.
pat malone
4253      1279     1     
Romance
there is many people around me but why i feel pat malone ?
Two Good Men
537      373     4     
Romance
What is defined as a good men? Is it their past or present doings? Dean Oliver is a man with clouded past, hoping for a new life ahead. But can he find peace and happiness before his past catches him?
Dont Expect Me
498      374     0     
Short Story
Aku hanya tidak ingin kamu mempunyai harapan lebih padaku. Percuma, jika kamu mempunyai harapan padaku. Karena....pada akhirnya aku akan pergi.
My Sunset
6948      1489     3     
Romance
You are my sunset.
NODA YANG BERWARNA
528      355     1     
Short Story
MENCERITAKAN PERJUANGAN SEORANG YANG SERING DI BULLY DI HIDUPNYA TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA IA MENGHADAPI SEMUA COBAAN YANG TERJADI DALAM HIDUPNYA.
Dear Diary
491      304     1     
Fantasy
Dear book, Aku harap semoga Kamu bisa menjadi teman baikku.
My Teaser Devil Prince
6012      1460     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Perjalanan Move On Tata
469      318     0     
Short Story
Cinta, apasih yang bisa kita katakan tentang cinta. Cinta selalu menimbulkan rasa sakit, dan bisa juga bahagia. Kebanyakan penyakit remaja sekarang yaitu cinta, walaupun sudah pernah merasakan sakit karena cinta, para remaja tidak akan menghilangkan bahkan berhenti untuk bermain cinta. Itulan cinta yang bisa membuat gila remaja.
Ikatan itu Bernama Keluarga
273      227     1     
Inspirational
Tentang suatu perjalanan yang sayang untuk dilewatkan. Tentang rasa yang tak terungkapkan. Dan tentang kebersamaan yang tak bisa tergantikan. Adam, Azam, dan Salma. Hal yang kerap kali Salma ributkan. Ia selalu heran kenapa namanya berinisial S, sedangkan kedua kakaknya berinisial A. Huruf S juga membuat nomor absennya selalu diurutan belakang. Menurut Salma, nomor belakang itu memiliki ban...