"Kamu tadi ngapain sih di atas lama banget sama si Revan, aku sama Lee nungguin di lobi restoran lama banget tau!"
"Ada deh pokoknya, hehehe!" aku menata beberapa alat make up ke dalam tasku, setelah resmi dilantik nanti, aku mau ngajak Revan foto, jadi make up harus tetap bagus, hehehe.
"Ih, kamu nyebelin deh! Kalo baru bahagia aja nggak pernah cerita.", Mira membuang muka, ia pura-pura cemberut.
"Uluh-uluh gitu aja marah, kayaknya kamu kemarin menikmati banget tuh berduaan sama si Lee, emm.. kayaknya sebentar lagi bakal ada yang bisa dimintai pajak jadian nih, wkwkwk!"
"Ih, apaan sih!" muka Mira menjadi merah,"Siapa juga yang jadian, orang baru tahap pendekatan. Upss!", dia menutup mulutnya.
"Wkwkwk, tuh kan bener!"
"Ih! Kamu ini dibilangin juga cuma temen kok! Itu Li, jangan lupa pake high heels, nanti kamu mau foto sama Revan kan setelah pelantikan? Jangan sampe nanti jadi sinyal kuat waktu di foto, wkwkwk!"
"Ih, gini-gini biarpun pendek aku ini bonsai tau, kecil tapi menarik! Wkwkwk!" aku membalas candaan Mira,"Ayok kita segera berangkat ke taman kota yuk, keburu terlambat nih!" malam ini malam yang spesial untuknya, aku berdandan secantik mungkin, memakai dress warna putih yang merupakan warna kesukaannya. Ya, dress ini desainnya simpel sih, nggak heboh, lengannya pendek, dengan kerah berbentuk V cut, dan yang pasti panjangnya menutupi di bawah lutut. Dia memang orang yang tidak suka melihatku berpakaian terbuka,menurutnya itu hal yang buruk karena justru mengeksploitasi tubuh perempuan. Dress ini hanya memiliki hiasan berupa ikat pinggang berwarna gold di bagian pinggang. Aku berdandan natural saja dengan lipstik yang tidak terlalu mencolok, dia bukan orang yang suka dengan make up tebal, katanya itu seperti tante-tante. Rambutku kubiarkan terurai dengan hiasan berupa bando fashion berwarna putih yang kupakai setiap hari sejak kecil, bando ini canggih bisa menyesuaikan sesuai warna pakaianku sekaligus mengubah warna rambutku seperti yang kuinginkan. Ini salah satu hadiah dari Mama yang paling kusukai, sehingga jarang kulepas. Mira lebih memilih tampil dengan nuansa monokrom, dress tanpa lengan dengan bentuk potongan kerah U shape serta bawahan berwarna hitam dengan garis kotak-kotak putih, tak lupa disematkan ikat pinggang berwarna hitam. Rambutnya dikuncir ke belakang, make up-nya tipis tapi berani, ya itu terlihat dari eye liner yang tegas pada bagian mata serta lipstik berwarna merah darah.
Taman kota itu sudah dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melihat pelantikan atau sekedar mengunjungi taman kota. Ya pelantikan Royal's Guard dan pasukan kerajaan lainnya tidak menentu tergantung kebutuhan. Saat ini Kerajaan Star Light memang masih sering berperang dengan Kerajaan Integra, memperebutkan wilayah di bagian utara kerajaan yang miskin sumber daya tapi kaya teknologi ya wilayah itu sudah berkembang menjadi wilayah industri yang maju. Aku yang sejak kecil tinggal di wilayah selatan kerajaan, Free Land, belum pernah melihat pertempuran itu secara langsung. Ya, Free Land lebih berharga dibandingkan pusat pemerintahan sendiri, karena di situlah rahasia teknologi berada, dari yang kudengar Free Land memang dibuat lebih sederhana bahkan terkesan kurang maju agar tidak menarik perhatian musuh. Para calon perwira yang akan segera dilantik sudah berbaris rapih di depan panggung kehormatan untuk raja dan ratu. Di barisan terdepan merupakan bagian untuk pasukan perang atau militer. Ada 5 matra militer di Kerajaan Star Light yaitu angkatan darat, laut, udara, antariksa dan cyber ( dunia maya). Warna seragam militer untuk angkatan darat berwana hijau muda kecoklatan, angkatan laut berwarna biru laut, angkatan udara berwarna biru langit, angkatan antariksa berwarna abu-abu gelap dan angkatan cyber berwarna putih. Pasukan perang itu berbaris sesuai dengan matranya. Di belakang barisan pasukan militer, merupakan pasukan Royal's Guard, dimuai dari baris terdepan merupakan pasukan pengaman ring I, seragam mereka berwarna biru dongkrer. Di belakang pasukan ring I, merupakan pasukan pengaman ring II, seragam mereka berwarna merah. Barisan terakhir merupakan barisan dimana Revan berada, ya pasukan pengaman ring III, dengan seragam berwarna hitam. Setiap ring dipimpin oleh seorang komandan dengan 3 ajudan. Komandan pasukan pengaman berada di bawah komando langsung ajudan raja yang disebut The King's Guard. Untuk pasukan militer dipimpin langsung oleh seorang jenderal. Kelima matra tersebut dipimpin oleh seorang panglima yang berada di bawah perintah langsung raja. Di belakang barisan Royal's Guard merupakan barisan prajurit polisi dengan seragam dominan coklat muda. Polisi dipimpin langsung oleh seorang jenderal yang berada di bawah perintah langsung raja.
Masyarakat sudah mulai memadati taman kota, untung saja aku dan Mira datang tepat waktu. Terlihat raja didampingi ratu sudah berada di panggung kehormatan disusul anggota keluarga kerajaan lainnya.
"Sof, lihat raja dan ratu kita!", Mira mengarahkan Watch-i-nya untuk mengabadikan momen. Raja dan ratu ada di sini, mungkinkah Mama dan Papa juga ada di sini? Suara terompet terdengar saat raja berdiri berdiri di atas podium kayu berwarna emas dengan lambang Kerajaan Star Light berupa bintang dengan lima tangan yang saling menyatu di bagian tengahnya. Seperti biasa, kerajaan yang hadir memakai topeng emas dan topeng perak. Tidak ada yang tahu seperti apa warna rambut mereka, selalu ditutupi dengan topi. Hanya bagian kulit saja yang dapat dilihat, ya mereka sama seperti kami berkulit putih. Tidak ada yang memakai gaun, tiara atau mahkota, mereka memakai jas atau tuxedo untuk laki-laki dan blazzer untuk perempuan. Raja mulai berdiri di podium kehormatan, beliau menyampaikan beberapa patah kata pembuka, "Rakyatku, warga Kerajaan Star Light, kita di sini untuk menjadi saksi kelahiran baru bagi para penjaga perdamaian kerajaan kita. Aku berterima kasih untuk para warga yang sudah bersedia hadir ke sini. Aku ucapkan selamat dan terima kasih pula kepada kalian, para calon prajurit baru penjaga perdamaian baik dari militer, kepolisian maupun Royal's Guard. Tetaplah rendah hati dan jaga selalu tanah air kita dengan segenap jiwa dan ragamu. "Star Light Kingdom!" ucap Raja dengan lantang sebagai penutup. Dengan lantang suruh warga yang hadir menjawab sambil mengangkat kepalan tangan ke atas, "Star Light Forever."
Suasana menjadi hening, inilah momen yang ditunggu-tunggu Raja mulai membacakan sumpah perwira para penjaga perdamaian Kerajaan Star Light: "Demi Tuhan Yang Maha Esa saya bersumpah/berjanji: akan selalu setia kepada Kerajaan Star Light dengan jiwa dan raga saya, selalu menjalankan tugas yang diperintahkan dengan berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan kemanusiaan, selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia dan tidak mendiskriminasi manusia berdasarkan kriteria tertentu, serta menjaga rahasia negara dengan segenap jiwa dan raga saya."
"Selamat kalian telah resmi bergabung sebagai prajurit penjaga perdamaian Kerajaan Star Light", Raja mengakhiri pelantikan tersebut, semua prajurit bersorak-sorak gembira, ada yang menangis haru, ada yang saling berpelukan. Aku menyusup ke bagian depan penonton, aku ingin bertemu Revan.
"Li, jangan tinggalin aku dong!" Mira menyusulku,"Li, tutup telingamu dengan penyumbat telinga!", ya suara dengan frekuensi keras mulai terdengar, burung-burung yang ada di sekitar taman kota beterbangan, setelah dipastikan aman dari burung, DUAR!!!DUAR!!!DUAR!!! Terlihat warna-warni nan indah di langit kota yang hitam. Kembang api menyala dengan sangat indah, pagar hitam yang membatasi penonton dan para prajurit terbuka, para prajurit mencari keluarga mereka masing-masing, suasana ramai tetapi indah. Nampak dari kejauhan Revan dengan dengan seragam hitam nan gagah.
"REVAN!" teriakku sambil melambaikan tangan ke arahnya,"REVAN!" panggilku lagi. Ia menoleh ke arahku."LIA!" ia berlari ke arahku, aku berlari ke arahnya,"REVAN!" panggilku lagi. DORR!!!DORR!!DORR!!!DUAR!!!DUAR!!!DUAR!!! AKH!!! Teriakku spontan, di bawah suasana kembang api yang indah tiba-tiba para pasukan bersenjata yang mengamankan pelantikan mengarahkan senjatanya ke arah kerumunan penonton, entah apa yang terjadi. Semuanya lari tunggang langgang, kocar-kacir tak terkendali. "AKHHH!!! Aku berteriak kencang, dihadapanku seseorang terbunuh, kepalanya tertembak senjata, aku berusaha berlari entah kemana, menghindari serbuan peluru dan senjata laser. DUAR!!! DUGH!!! Penglihatanku kabur, napasku sesak sepertinya ini bom beracun tak terlihat yang pernah diceritakan Papa. Tunggu Papa?! Mungkinkah dia juga terlibat dalam kerusuhan tak masuk akal ini? AKH!!! Dihadapanku tergeletak tubuh orang yang tercerai berai akibat tembakan senjata laser, arah orang itu mengenaiku. Apakah aku akan mati? Tubuhku lemas aku tertunduk, air mata mulai mengalir dari mataku. Dari angkasa terlihat para pasukan robot mulai menembakkan senjatanya, DUAR!!! DUAR!!! Keadaan semakin kacau. Kurasakan seseorang menarik tanganku.
"REVAN!!!" teriakku.
"Ayo, bangun kita harus pergi dari sini!" dia menggandeng tanganku, aku berusaha berdiri. Dia terlihat berantakan, wajahnya memar sepertinya ia baru saja ikut bertarung, tetap di belakangku, aku akan...", di tangannya ia memegang senjata laras panjang, DUAR!!! DUAR!!! Sesekali ia menembak ke suatu arah, "LIA!!!AWAS!!!", DUAR!!! REVAN!!! Teriakku, CRAT!!! AKHH!!! Revan terkena tembakan, lengannya terpotos terkena sabetan pedang laser. Darahnya menciprat ke wajahku."REVAN!!!" Teriakku, di hadapanku orang yang menembaknya juga roboh terkena tembakan Revan.
"AKH!!!" kurasakan ada benda menembus ke lenganku, DUAR!!! DUGH!!! DUGH!!! Napasku sesak kembali, pandanganku kabur. Di sekitarku terlihat asap mengepul. Aku berusaha berdiri, dengan lemah aku berusaha berjalan. BRAK!!! Aku terjatuh seseorang menabrakku, orang itu melepas seragamnya yang berwarna merah, terlihat ia memakai suatu seragam berwarna hitam. Suatu lambang asing terdapat di lengan kanannya. Aku tak tahu siapa dia, tapi samar-samar aku melihatnya mendekat. Dia sepertinya berambut cokelat atau hitam. Tunggu lambang itu kan?! AKH!!! Aku roboh, aku merasa kakiku tertembak . Gelap, semuanya gelap. Aku tak tahu apa yang terjadi, mungkinkah aku mati?!
penyajian bahasanya oke, seperti dibawa larut dalam alurnya. udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu
Comment on chapter Part 1. Menuju Pusat Kerajaan