Loading...
Logo TinLit
Read Story - Contract Lover
MENU
About Us  

"Hei ! Ayok pergi cari inspirasi !" Ajak Saika pada Antoni setelah selesai kelas.

Antoni dan Deni terlihat kaget terutama Deni. Ia tak menyangka kalau Saika bisa agresif juga. Setaunya, hubungan mereka itu dimulai karena Antoni yang memaksa tapi kelihatannya pikiran tersebut salah.

"Gak bisa ! Gua mau belajar buat RMO. Nanti aja kapan-kapan." Balas Antoni masih sambil merapikan tasnya.

Bagai angin tak diundang, tiba-tiba saja Saika menaikkan nadanya,"Bagaimana gua bisa ketemu Sir Edward kalo begini terus ? Lu gak bakal selesai-selesai, nih bikin novelnya.". Mungkin, ia sudah sangat sebal pada Antoni yang belakangan ini kurang memperhatikannya akibat sibuk dengan lombanya.

Mendengar Saika ngegas, Antoni berkata,"Kalau lu memang mau ketemu ama dia mudah, kok ! Gua kasih kontaknya aja, nih !" dengan ikut menaikkan nada juga. Akibatnya, mereka berhasil mendapat perhatian seluruh mahasiswa di kelas mereka. Kapan lagi kan melihat model berantem dan marah-marah.

Antoni kemudian langsung mengeluarkan ponselnya dan memencet-mencet tombol di layar ponsel tersebut. Beberapa lama kemudian, ponsel Saika bergetar dan setelah Saika melihatnya, ternyata Antoni beneran mengirimkan kontak Sir Edward yang sebenarnya hanya kontak ponsel kedua Antoni.

Saika hanya bisa memasang muka kaget dan tak percaya akan jawaban Antoni dan tingkahnya barusan. Antoni kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar meninggalkan ruang kelas. Saika hanya bisa memandanginya saja sambil memikirkan apa dia salah kata padanya.

"Sabar, Sai ! Si Toni memang lagi banyak pikiran jadi gitu, dah !" Ucap Deni yang sudah tau situasinya berusaha menghibur Saika.

"Ya, terima kasih !"

J

"Eh, Den !" Ucap Lisa yang mendatangi Deni setelah Antoni dan Saika keluar kelas.

"Iya ?" Tanya Deni bingung kenapa cewek satu ini nyamperin dia.

"Lu tau kan apa yang menimpa sobat kita itu ?"

"Ya, lalu ?"

"Lu gak mau bantuin mereka apa ?"

Deni hanya diam saja. Ia tampak memikirkan kata-kata dari Lisa ini. Ia juga mengkhawatirkan Antoni sahabatnya yang sekarang sedang dilanda masalah tetapi masih tak tau bagaimana caranya untuk membenarkannya.

"Lu emang punya rencana apa ?" Tanya Deni pada Lisa yang berhasil membuatnya berpikir lama.

Mereka saling berpikir, cara demi cara terlintas di pikiran mereka tetapi masih belum juga ada yang pas. Tiba-tiba saja, Lisa teringat akan sesuatu hal yang ingin ia tanyakan dari dulu.

"Ngomong-ngomong hubungan mereka kan dimulai dari kontrak, kan ? Buat ketemu ama Sir Edward itu ? Tapi, soal tanda tangan di modul... Kenapa kayaknya gua selalu pikir itu aneh, ya ?" Tanya Lisa pada Deni.

Akibat perkataan itu, Deni langsung melihat ke arah Lisa dan menunjukkan ekspresi senangnya. Ia langsung berkata,"Benarkan ! Udah gua bilang ke Antoni berkali-kali kalo itu aneh dan pasti bakal ketahuan !".

Lisa langsung kaget mendengar perkataan itu. Satu spekulasi yang muncul di kepalanya setelah mendengar itu tetapi ia masih tak yakin. Ia lalu bertanya untuk memastikan,"Jadi, Antoni itu Sir Edward ?".

Deni kemudian mengangguk. Ia juga langsung menyuruh Lisa untuk memelankan suaranya karena identitas Antoni itu masih rahasia negara. Setelah itu, Deni menceritakan segalanya yang ia ketahui tentang mereka kepada Lisa sehingga Lisa tau situasinya sekarang. Namun, yang Deni tidak ketahui adalah mantan Antoni itu ternyata ada di kampus ini juga dan merupakan salah satu masalah di antara mereka.

"Oke ! Gua udah ngerti semuanya !" Ucap Lisa paham akan situasi tersebut.

Tiba-tiba saja, setelah Lisa mengucapkan itu, Deni seakan-akan mendapatkan inspirasi. Ia langsung berusaha mengumpulkan inspirasi tersebut menjadi sebuah rencana. Rencana yang akan menyelamatkan sahabatnya ini.

"Nah ! Karena lu udah tau semuanya, lu harus bantuin gua !" Ucap Deni pada Lisa yang berhasil mendapatkan perhatiannya.

"Apa ?"

"Lu BEM, kan ?"

"Iya ? Lalu ?"

"Nah, bagus ! Dengan begini, semua kartu telah ada di tangan."

Lisa hanya bisa bingung saja saat itu hingga Deni menerangkan segala rencananya. Sepertinya, mereka berdua akan membuat sebuah rencana besar yang tidak terduga.

J

Awal mula kuliah saat mos, masa-masa dimana gua harus bersusah payah untuk mencari seorang teman baru lagi. Itu mungkin tidak masalah bagi sebagian orang, tetapi bagi gua, mencari satu orang teman adalah masalah besar. Ya, itu semua karena muka gua yang bisa dibilang sangar ini. Akibat muka inilah yang menjadikan gua dikucilkan di smp dan sma. Padahal, muka itu adalah pemberian dari Tuhan yang unik dan berbeda-beda pada tiap orang sehingga bisa dibilang sebagai mutiara masing-masing. Namun, bagi gua, muka gua adalah batu sandungan gua.

Gua hanya bisa berjalan menelusuri lorong berisi puluhan mahasiswa baru seperti gua ini yang sedang bersenda gurau bersama teman barunya. Pada saat gua di kelompok tadi, tidak ada satupun mahasiswa yang mau berbicara dengan gua walaupun gua teman satu kelompok mereka. Ketua kelompokpun bahkan hanya memberikan gua kertas dan pulpen untuk menuliskan nama gua tanpa bertanya langsung pada gua. Apa-apaan dia itu ? Apakah seperti itu caranya berkomunikasi dengan orang lain ? Dengan melihat tampang luar terlebih dahulu ? Padahal, dirinya tidak tau tampang dalam gua yang mirip seperti bayi kucing yang imut.

Gua lalu mencoba berjalan masuk ke dalam ruang aula. Di sana gua melihat seorang wanita yang benar-benar cantik. Gua berani bertaruh kalau dia itu model. Dia sedang berbicara dengan seorang mahasiswa yang tampangnya sangat biasa.  Karena gua penasaran, maka gua coba mendekat untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan. Alangkah kagetnya gua ketika gua tau kalo wanita tersebut sedang meminta cowok tersebut untuk mengajarinya cara membuat teman.

Seorang wanita dengan tampang secantik itu tidak dapat mendapatkan seorang teman ? Bagaimana mungkin ? Gua pikir, hanya manusia dengan muka seperti gualah yang akan sulit untuk mencari teman tetapi ternyata gua salah. Gua lalu terus mendengarkan perbincangan mereka itu dan satu kalimat yang gua ingat saat itu adalah ketika cowok tersebut berkata,"Mudah saja ! Kamu lihat 3 cewek di sana yang sedang ngobrol ? Samperin terus bilang maukah kalian menjadi teman gua ?". Kalimat itu benar-benar masuk ke dalam hati gua. Gua juga melihat ketika cowok tersebut mendorong cewek cantik itu hingga sampai ke depan 3 cewek yang sedang ngobrol itu bahkan sampai mereka berempat berteman. Gua seakan-akan melihat sesuatu yang gua inginkan dari sejak gua SMP. Entah kenapa, sejak saat itu gua tidak mempunyai seorang temanpun. Padahal, waktu SD teman gua bisa dibilang cukup banyak.

Setelah gua melihat bahwa cowok tersebut telah melakukan tugasnya dengan baik dan sedang sendiri, gua lalu memberanikan diri gua untuk mendekatinya. Gua akhirnya megatakan,"Hei ! Gua Deni, lu mau jadi temen gua, gak ?".

Cowok tersebut menengok ke arah gua. Ia melihat wajah gua. Gua sedikit takut kalau dia akan menolak tetapi ia malah tersenyum lebar dan berkata,"Ya ! Tentu saja ! Gua Antoni, salam kenal !".

Sejak saat itu, akhirnya gua mempunyai teman baru di kampus. Teman pertama gua sejak gua SMP dan teman yang mengajarkan gua untuk mencoba terlebih dahulu sebelum berumpama.

Keesokkan harinya, gua melihat kelompok dia yang menampilkan drama dengan jalan cerita yang luar biasa. Gua langsung menghampirinya begitu ia selesai tampil dan ternyata dia memang seorang penulis. Hanya saja, bukunya sedang menunggu proses terbit sehingga belum ada buku yang sudah ia terbitkan. Saat itu, gua tau bahwa dia akan menjadi penulis terkenal suatu hari nanti yang akhirnya dugaan guapun benar.

Saat mos telah mencapai puncaknya, gua bersiap-siap ingin pulang. Namun, gua melihat cewek cantik yang dibantu oleh Antoni itu sedang berlari menelusuri lorong membawa sebuah surat dengan tanda hati di belakangnya yang langsung gua tebak bahwa itu surat cinta. Gua lalu mencoba membuntutinya karena penasaran dan ternyata cewek tersebut sedang mengejar Antoni. Gua lalu melihat mereka diam-diam dari balik dinding berniat untuk menyelamati mereka kalau saja mereka jadian. Tetapi, ternyata cewek tersebut tidak memiliki kekuatan lebih untuk menembak Antoni. Ia mengumpati suratnya tersebut di belakang tubuhnya agar Antoni tak melihatnya. Akhirnya, mereka hanya berakhir sebagai teman saja yang sebenarnya sangat disayangkan menurut gua saat itu. Gua setuju kalau cewek cantik itu yang menjadi cewek Antoni soalnya Antoni baik. Lalu, sepertinya cewek tersebut juga berniat baik apalagi setelah Antoni membantunya. Namun, suatu saat nanti, gua pasti akan membantu mereka. Jikalau Antoni telah suka balik dengan cewek cantik itu dan cewek itu masih menyukainya, gua berjanji akan membuat mereka bertemu. Sekarang, giliran gua yang harus mendorong mereka berdua. Gua harus mengembalikan dorongan yang Antoni berikan untuk gua kemarin.

J

"Ton, ayuk cari suasana baru !" Ajak Shania pada Antoni. Mereka saat ini sedang berada dalam perpustakaan, belajar untuk kegiatan lomba mereka.

Antoni langsung menggeleng. Ia masih kagok dengan mantan gebetannya satu ini sehingga ia tak mau berlama-lama berada di sampingnya. Namun, setelah ia mengalami paksaan lembut dari Shania, akhirnya ia setuju untuk ikut menemaninya.

Mereka akhirnya pergi menuju suatu kedai kopi dekat kampus. Saat mereka masuk ke dalam kedai tersebut, Antoni kaget karena bertemu dengan seseorang yang sangat ia kenal.

"Oi ! Sayaka !" Panggil Antoni pada adiknya tersebut yang terlihat sedang membawa 2 minuman dingin dan hendak menuju pintu keluar.

"Oh ! Kakak !" Balasnya ketika melihat kakaknya itu. Namun, senyuman di wajahnya langsung memudar ketika melihat orang yang berada di samping Antoni saat ini.

"LU ! Mau apalagi lu sama kakak gua ? Gak cukup nyakitin kakak gua dulu ?" Ucap Sayaka yang terlihat marah dan kesal pada Shania. Itu adalah suatu kewajaran mengingat Antoni dan Sayaka dulu satu sekolahan. Jadi, kejadian tersebut juga diketahui oleh Sayaka.

Shania hanya bisa diam saja. Ia tidak tau harus menjawab apa pada adik Antoni ini. Ia juga sudah tau kalo dirinya itu telah melakukan kesalahan besar pada Antoni di masa lalu sehingga pantas untuk dibenci oleh adiknya ini.

"Udah udah...Dia itu partner kakak buat lomba doang. Kamu gak usah khawatir. Ngomong-ngomong, kamu beli 2 minuman buat siapa aja, tuh ?" Ucap Antoni berusaha merubah topik pembicaraan.

"Oh, iya ! Melinda nungguin aku di depan. Aku mesti cepet-cepet. Maaf, Kak tidak bisa nemenin kakak dan harus ninggalin kakak bersama dengan Mak Lampir ini !"

"Hus ! Kamu ini ! Udah sana pergi !"

Setelah itu, Sayaka langsung pergi dengan cepat keluar dari restoran itu. Ia terlihat memasuki sebuah mobil yang diduga adalah milik keluarga Melinda. Mereka sudah biasa pulang dan pergi sekolah bareng karena rumahnya yang bersebelahan itu apalagi mengingat orangtua Antoni yang kerja di luar kota sehingga tak ada yang mengantar Sayaka untuk pergi dan menjemputnya sekolah.

Antoni kemudian bekata,"Apa yang terjadi di masa lalu, biarlah terkubur di sana. Yang penting, masa depan harus diusahakan digapai." untuk membuat Shania yang tampak bersalah itu sedikit melupakan rasa bersalahnya tersebut sehingga suasananya efektif untuk belajar.

Berkat ucapan Antoni, sepertinya ia bangkit sedikit dari rasa bersalahnya itu. Mereka akhirnya memesan minuman dan meneruskan pembelajaran mereka untuk lomba seperti biasa di kedai kopi tersebut.

J

Hari ini adalah satu hari yang cukup merepotkan. Hari dimana gua harus mengikuti pelajaran kuliah, mempersiapkan untuk lomba, mengejar deadline novel, bahkan berantem dengan Saika. Kenapa coba gua masukkan berantem dengan Saika ke dalam daftar kerjaan gua hari ini. Gua bingung ada apa dengan cewek satu itu. Kenapa belakangan ini dia berubah ke gua ? Memangnya gua salah apa coba ke dia ?

Gua hanya bisa merebahkan badan gua di ranjang dsn berniat untuk menyetel lagu di ponsel gua yang satunya. Alangkah kagetnya gua ketika melihat ada pesan yang masuk. Gua mengingat-ngingat kalo diri gua itu tidak pernah memberikan nomer ponsel ini ke orang lain soalnya gua cuma pake ponsel ini buat dengerin lagu doang. Gua kemudian melihat pessn tersebut dan ternyata itu dari Saika. Gua baru inget kalau gua memberikan nomer ini ke dia tadi di kelas. Gua lalu cepat-cepat menjawab pesan tersebut dan bertindak sebagai Sir Edward.

Gua lalu membalas pesan tersebut dan hebatnya, pesan gua langsung dijawab olehnya. Dia menanyaksn apakah gua asli dan gua kirimkan foto manuscript pertama gua yang pastinya bisa menjadi bukti. Akhirnya dia percaya kalo nomer ini adalah nomer Sir Edward. Gua pikir dia akan bertanya banyak tentang Sir Edward tapi anehnya, dia hanya menanyakan soal Antoni, diri asli gua. Tak pernah sekalipun dia menanyakan soal Sir Edward yang menbuat gua berpikir dua kali apakah dia beneran fans gua apa kagak. Namun, entah kenapa gua suka dengan dirinya yang seperti ini yang hanya menanyakan tentang gua saja dan bukan Sir Edward. Dan apa tujuan sebenarnya dia jadi pacar kontrak gua ? Dia mengatakan kalau bertemu dengan Sir Edward itu bukan tujuannya ? Lalu, sebenernya tujuan lu itu apa, Saika ?

J

Ada apa sih Dengan Antoni ? Kenapa coba dia perlu marah-marah gitu di kampus ? Lalu ngapain coba dia kasih gua kontak Sir Edward ? Sebenarnya, gua sama sekali tidak tertarik dengan ketemuan dengan Sir Edward ini. Dari pertama kali, gua hanya ingin agar gua bisa dekat dengannya lagi seperti saat mos dulu. Tetapi sepertinya hal tersebut akan sulit digapai, ya ?

Gua lalu mencoba nomer yang dikasih oleh Antoni di kampus ini berniat untuk mencurahkan segalanya ke Sir Edward. Dia pasti temannya Antoni juga sehingga pastilah dia tau tentang Antoni walaupun hanya sedikit. Gua lalu mencoba mengirim pesan ke nomer tersebut dan ternyata dibalas. Sudah gitu, ternyata nomer ini adalah nomer asli dari Sir Edward. Ternyata, Antoni tidak berbohong kalau dirinya mengenal Sir Edward.

Gua tanyakan segalanya tentang Antoni ke Sir Edward dsn ternyata di lusr dugaan gua, dia terlihat sangat kenal betul dengan Antoni. Jangan-jangan, mereka itu sahabatan ? Atau bahkan saudaraan ? Gua hanya biss berspekulasi saja sambil meneruskan chat gua ini.

J

"Halo, ini bener nomer Sir Edward"

"Ya, benar ?"

"Bagaimana kamu bisa membuktikannya ?"

Sir Edward sent a picture...

"Oh...Ternyata kamu memang Sir Edward."

"Sudah percaya, kan !"

"Ya sudah ! Saya fans besar anda, loh !"

"Ya ! Antoni sudah bilang kalo dirinya memberikan nomer gua ke salah satu temannya. Ternyata itu lu."

"Oh, Antoni sudah bilang ?"

"Iya ! Dia teman dekat gua soalnya !"

"Coba ceritakan tentang dia !"

"Dia itu penyemangat, aneh, moody, dan suka menyendiri. Pokoknya gitu, deh !"

"Bener banget ! Dia emang sangat moody ! Contohnya kayak hari ini aja !"

"Kenapa hari ini ?"

"Jadi, alasan aku dapet nomer Sir Edward itu gara-gara kami bertengkar. Dia itu pacar kontrakku."

"Ya, Antoni telah cerita soal pacar kontrak."

"Iya, gua pacaran kontrak ama dia dengan tujuan agar bisa bertemu dengan anda. Tetapi, sebenarnya bukan itu tujuan gua."

"Hah ? Memangnya apa tujuan sebenarnya lu itu ?"

"Rahasia ! Hanya gua dan yang di atas yang boleh tau !"

"..."

How do you feel about this chapter?

1 1 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (6)
  • yurriansan

    Tetsuya? Jadi inget tatsuya fujiwara. Nice story, pmilihan katanya jga menarik. Kunjungi jga storyku ya..

    Comment on chapter Bab 1 Penulis dan Model Terkenal
  • playmaker

    mantap

    Comment on chapter Bab 1 Penulis dan Model Terkenal
  • BudiawanSastro

    mending gua jadi saika aja dah biar ditembak di depan rektor hahaha... gak dikeluarin dari kampus udah bagus itu

    Comment on chapter Side : Anniversary
  • agusharyanto

    Anniversary yang bagus ya di igd hahaha

    Comment on chapter Side : Anniversary
  • Herman

    Mantap ceritanya !! Terus maju, kak !

    Comment on chapter Side : Anniversary
  • Drago

    Ceritanya bagus. Suka banget ama Antoni yang perjuangin cintanya dari SMA itu walaupun akhirnya seperti itu. Tapi tetap aku suka banget ama karakter Deni. Memang contoh sahabat yang baik :)

    Comment on chapter Side : Anniversary
Similar Tags
Aku Biru dan Kamu Abu
794      470     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
#SedikitCemasBanyakRindunya
3278      1204     0     
Romance
Sebuah novel fiksi yang terinspirasi dari 4 lagu band "Payung Teduh"; Menuju Senja, Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan, Resah dan Berdua Saja.
Pantang Menyerah
250      213     0     
Short Story
Rena hanya ingin mengikuti lomba menulis cerpen tetapi banyak sekali tantangannya, untuk itu dia tidak akan menyerah, ia pasti akan berhasil melewati semua tantangan itu dengan kegigihan yang kuat dan pantang menyerah
CHERRY & BAKERY (PART 1)
4234      1135     2     
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya. Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya. Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...
No, not love but because of love
3513      774     2     
Romance
"No, not love but because of love" said a girl, the young man in front of the girl was confused "You don't understand huh?" asked the girl. the young man nodded slowly The girl sighed roughly "Never mind, goodbye" said the girl then left "Wait!" prevent the young man while pulling the girl's hand "Sorry .." said the girl brushed aside the you...
Kamu!
2162      852     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Mendadak Halal
8025      2193     1     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
G E V A N C I A
1089      607     0     
Romance
G E V A N C I A - You're the Trouble-maker , i'll get it done - Gevancia Rosiebell - Hidupnya kacau setelah ibunya pergi dari rumah dan ayahnya membencinya. Sejak itu berusaha untuk mengandalkan dirinya sendiri. Sangat tertutup dan memberi garis keras siapapun yang berniat masuk ke wilayah pribadinya. Sampai seorang cowok badboy selengean dengan pesona segudang tapi tukang paksa m...
NWA
2312      927     1     
Humor
Kisah empat cewek penggemar boybend korea NCT yang menghabiskan tiap harinya untuk menggilai boybend ini
IMAGINE
380      270     1     
Short Story
Aku benci mama. Aku benci tante nyebelin. Bawa aku bersamamu. Kamu yang terakhir kulihat sedang memelukku. Aku ingin ikut.