Loading...
Logo TinLit
Read Story - Contract Lover
MENU
About Us  

             Di dalam perpustakaan yang sepi dan tenang, Antoni saat ini sedang duduk ditemani dengan Shania. Mereka sedang mempersiapkan bahan-bahan yang akan dilombakan nanti. Kebanyakkan, sih Shania bertindak sebagai guru bagi Antoni mengingat ia adalah kakak tingkat sehingga ilmunya sudah pasti lebih dalam.

            “Jadi, kalau pada bayi atau anak-anak yang mereka punya gejala susah menete dan gagal tumbuh biasanya kelainan jantung bawaan. Apalagi kalau pas kita auskultasi (mendengarkan menggunakan stetoskop) terus muncul “machinery murmur” itu gejala khas buat PDA (Machinery murmur adalah suara seperti mesin yang bekerja terus menerus ketika didengarkan lewat stetoskop yang merupakan gejala dari PDA atau patent ductus arteriosus). Sampai sini ngerti, gak ? Masih ada VSD (ventrikel septal defect), ASD (atrial septal defect), ama TOF (tetralogy of fallot) yang mesti lu kuasain !” Ucap Shania menjelaskan sambil menunjukkan gambar PDA pada buku Ilmu Kesehatan Anak Nelson.

            Antoni hanya mengangguk saja. Ia tampak sudah mengerti apa yang diajarkan oleh Shania. Selain karena dia memang peringkat satu angkatannya, Shania juga merupakan seorang guru yang baik karena ia mengajarkan tidak bertele-tele dan langsung ke intinya.

            “Ya, gua ngerti, kok ! Langsung lanjut aja ke yang lain !” Balas Antoni masih semangat.

            Mendengar itu, Shania langsung meneruskan ajarannya tersebut hingga kurang lebih sejam penuh. Setelah itu, mereka memtuskan untuk beristirahat telebih dahulu.

            “Kayaknya hari ini itu dulu, deh ! Lain kali gua mau ajarin lu tentang penyakit jantung sianotik. Minggu ini kita kelarin jantung dulu terus minggu depan baru ke pernapasan, ya ! Untuk obat-obat kamu pelajari sendiri kayak diuresis ama beta bloker. Itu hapalan soalnya. Jadi, ada pertanyaan ?” Ucap Shania dengan cepat.

            Antoni hanya menggeleng saja menandakan ia sudah mengerti semuanya. Ia lalu berkata,”Bukan berkaitan dengan pelajaran gak apa-apa ?”.

            “Boleh-boleh aja ! Mau nanya apa emangnya ?”

            “Ini pertanyaan yang mau gua tanyakan dari dulu. Hari itu...Kenapa lu gak dateng ?” Tanya Antoni dengan suara pelan. Mukanya juga sedikit memerah menandakan banyak sekali darah yang berkumpul di area wajahnya. Ia tak bisa mengungkiri kalau saat ini, ia sedang menanyakan sebuah pertanyaan yang memalukan tetapi jika ia tidak menanyakannya, mungkin ia akan menyesalinya seumur hidup.

            Shania terdiam sejenak setelah mendengarkan pertanyaan Antoni tersebut. Ia tampak berpikir dulu sebelum menjawabnya karena memang pertanyaan ini sangatlah penting bagi Antoni sehingga ia harus sangat berhati-hati dalam menjawabnya.

            “Lu mau jawaban jujur, kan ?” Tanya Shania memastikan.

            Antoni kemudian mengangguk. Tatapannya serius dan ia benar-benar fokus pada yang akan diucapkan oleh Shania. Tak lama kemudian, Shania membuka mulutnya.

            “Gua dulu udah suka ama seseorang dan pada saat gua tau kalo lu suka ama gua...Apalagi pas gua tau kalo lu mau nembak gua di tempat itu, gua jadi bingung. Gua dulu cuma menganggap lu sebagai Toni temen deket dan adek kelas gua serta tangan kanan saat kita satu organisasi bareng. Jadi, gua putuskan buat gak dateng. Gua gak mau kalo nanti jawaban gua akan menyakiti lu jadi...Lu mengerti, lah !” Ucap Shania berusaha menjelaskan tentang keputusannya setahun setengah yang lalu.

            Antoni hanya diam saja. Mungkin, ia sedang berpikir dan berusaha mencerna kata-kata Shania tersebut. Tak lama, ia bangkit berdiri dan berkata,”Lu harus tau sesuatu. Gua ingin selalu mengatakannya dulu tapi gak bisa. Dulu, gua bukan hanya suka sama lu, tetapi sangat suka ! Lalu pilihanlu itu untuk tidak datang, bukankah itu lebih menyakitkan bagi gua dibandingkan kalau lu dateng ? Tapi, terimakasih buat kejujurannya dan untuk ajaran hari ini. Gua harap, kita bisa bekerja sama hingga akhir lomba ini.”.

            Kemudian Antoni pergi keluar dari perpustakaan tersebut. Shania masih terduduk di bangkunya meratapi Antoni yang berjalan keluar perpustakaan hingga hilang dari pandangannya. Maafin gua, Ton...Itulah yang sedang ia katakan dalam hati sekarang.

J

            Dalam ruang perpustakaan, Saika dan 3 orang temannya sedang berjalan mencari buku referensi yang akan digunakan untuk keperluan PBL. Saat mereka sedang berjalan menelusuri lorong buku, mereka tak sengaja melihat Antoni dan Shania sedang belajar untuk persiapan lomba. Sontak Anna berkata,”Eh lihat, tuh ! Antonia lagi selingkuh ! Gara-gara itu lu gak semangat belakangan ini, Sai ?”.

            Akibat perkataan Anna, Lisa dan Mila langsung melihat ke arah yang ditunjuk oleh Anna. Mereka juga mendapatkan pemandangan yang sama. Lisa kemudian melirik Anna memberi kode untuk berhenti soalnya dia sedang mengantar mereka memasuki ladang ranjau. Namun, sudah terlambat. Saika sudah melihat yang Anna maksud dan ia berkata,”Gak, kok ! Dia itu cewek yang disukai oleh Antoni. Jadi, jatuhnya itu gua yang selingkuhannya.”.

            Setelah mengatakan itu, Saika malah tambah murung dan tidak bersemangat. Lisa dan Mila langsung melihat ke arah Anna dengan tatapan mencekam. Rasanya, mereka ingin memotong dirinya sekarang juga karena tidak dapat membaca situasi daritadi.

J

            “Saika ! Kamu kenapa, sih ? Senyum, dong ! Mana menjual foto kau kalau kayak gini ?” Ucap manager Saika yang tampak kesal karena Saika telah mengulang-ngulang kesalahan yang sama berkali-kali sehingga jadwal pemotretan mereka menjadi mundur jauh dari waktu yang diperkirakan.

            “Maaf ! Akan kuusahakan.” Jawab Saika pelan tanpa semangat.

            “Hohoho...Sepertinya gua yang akan mendapatkan penghargaan model terbaik itu kali ini. Melihat diri lu yang seperti ini gua jadi tambah yakin !” Ucap Clarissa yang muncul tiba-tiba entah darimana.

            Saika hanya diam saja. Ia lalu menjawab pelan,”Ya, ambil aja !” tanpa ada semangat sama sekali.

            Melihat tingkah Saika hari ini, Clarissa langsung tahu kalau saingannya ini sedang dilanda badai besar. Ia langsung menggait manager dan membawanya keluar dari studio. Setelah mereka telah berdua, ia bertanya,”Lu apain Saika, hah ? Tumben banget dia kayak gitu ? Udah kayak anjing yang gak diberi makan 10 hari aja.”.

            “Mana gua tau ! Gua kira malah lu tau dia kenapa !”

            “Emang gua sama dia terus tiap hari. Ya mana gua taulah ! Oh ! Mending gua tanya ke orang tersebut ! Dia pasti tau !” Ucap Clarissa yang kemudian mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Ia lalu mencari-cari kontak seseorang dan menelponnya. Tak lama, telepon tersebut diangkat dan terdengar suara yang sangat familiar keluar dari ponsel tersebut.

            “Halo ? Ini siapa, ya ?”

            “Perasaan gua udah bilang untuk nyimpen kontak gua, deh ! Wahai penulis terkenal !”

            “Oh, ini si gila Clarissa, ya ? Ngapain lu nelpon gua ?”

            “Gua mau minta pertannggungjawaban lu !”

            “Hah ? Apaan ? Gua gak hamilin lu juga !”

            “Bukan itu bodoh ! Ini tentang Saika ! Lu apain dia, hah ?”

            “Hah ? Gua gak hamilin dia juga, kok !”

            “Hamil hamil hamil ! Siapa juga yang bilang ada yang hamil ?!? “

            “Ya, terus kenapa ? Apa salah gua ?”

            “Itu Saika murung terus hari ini ! Lu apain dia di kampus, hah ? Pasti alasan dia murung gara-gara lu dan gak ada yang lain ! Cepat mengaku !”

            “Mana gua tau ? Lu tanyalah ke orangnya langsung ! Masa tanya ke gua ! Hari ini ketemu aja kagak gua !”

            “Ck...Tidak berguna kau ! Udah, ah gua tutup ! Nyesel gua nanya lu ! Sampai nanti !”

            “Ya ! JANGAN TELPON LAGI !”

            Clarissa langsung menutup telponnya. Ia lalu melihat ke arah manager dan mengangkat tangan kanannya serta menaruhnya di kepala. Ia kemudian berkata,”Ternyata, dia juga tidak berguna !”.

            Di sisi lain, Antoni yang menerima telpon aneh tersebut hanya bisa bingung saja. Ia lalu terpikirkan soal Saika yang murung tapi memutuskan untuk melanjutkan belajar obat-obatan untuk penyakit jantung.

J

            “Sai, lu yakin gak mau pindah aja ke sebelah Antoni abis kelas ini ?” Ucap Lisa pada Saika di tengah pelajaran.

            “Hah ? Apa, sih ? Ngapain gua pindah ke samping dia ?” Tanyanya yang langsung memutar pandangannya menuju slide presentasi dosen.

            Daritadi lu lihatin Antoni mulu ! Ada apa, sih dengan mereka ini. Memang kalo suka ama seseorang, hal-hal aneh dan mistis dapat terjadi. Gumam Lisa dalam hatinya yang kemudian ia meneruskan untuk memperhatikan ajaran dosen.

J

            “Ton ! Lu ada masalah ama Saika ?” Tanya Deni pada Antoni yang masih terlihat sibuk menulis ucapan dosen yang dianggapnya penting.

            Antoni lalu menengok dan berkata,“Hah ? Gak, kok ! Kenapa emangnya ?” dengan bingung.

            “Daritadi si Saika suka ngelihat ke arah sini. Lu apain dia, hah ?”

            “Masa ? Dari kemaren, loh ada yang nanya gua kayak gitu juga ! Padahal gua gak apa-apain tuh anak ! Paling juga cuma imajinasi lu aja ! Mending lu fokus lihatin dokter Dimar ngajar, tuh ! Susah banget materinya, nih !” Ucap Antoni.

            Tetapi, sebenarnya Antoni sudah kepikiran akan hal ini dan membuatnya tak fokus lagi dalam belajar. Kenapa lagi coba tuh, cewek ? Suka banget cari masalah. Bikin susah aja ! Gumamnya dalam hati.

J

            Setelah selesai kelas, Antoni langsung berpamitan dengan Deni. Ia lalu setengah berlari keluar kelas. Saika yang melihat Antoni berjalan keluar kelas langsung beranjak dari bangkunya hendak mengejarnya. Ia berencana untuk memintanya agar mau mengantarinya pulang. Namun, ia mengurungkan niatnya ketika melihat Shania yang telah menunggu Antoni di depan pintu kelas. Antoni terlihat mengobrol sebentar dengan Shania sebelum mereka berjalan bersama meninggalkan tempat tersebut.

            Oh, jadi gara-gara itu. Gumam teman-teman Sauka dan Deni bersamaan ketika melihat kejadian tersebut. Mereka kemudian saling lihat-lihatan memberikan kode untuk menyadari apa yang sedang melanda sahabatnya ini.

J

           "Oh, kamu sudah pulang ?" Tanya Antoni begitu melihat Sayaka yang telah duduk di sofa ruang tamu tempat biasanya Antoni menulis novel.

           "Ah, kakak sudah pulang rupanya. Iya, aku baru setengah jam sampai. Tadi, aku dijemput ama papa mama Melinda terus diajak makan sushi yang enak." Setelah ia mengatakan ini, ia lalu menceritakan pengalaman karyawisatanya kepada Antoni dengan gembira.

           Sambil mendengarkan cerita Sayaka, Antoni melepaskan tasnya dan menaruhnya di sebuah kursi. Ia lalu mengambil tempat di sebelah Sayaka ketika Sayaka bertanya ini pada Antoni.

          "Itu semua berkat persiapan kita yang matang ! Aku harus berterima kasih kepada Kak Saika yang telah membantuku. Ngomong-ngomong, gimana kabar Kak Saika, Kak ?"

           Antoni hanya terdiam saja mendengar hal tersebut. Terpikirkan olehnya Saika yang belakangan ini sedikit berubah kepadanya dan tentang teman-temannya serta perkataan Clarissa. Namun, ia memilih untuk tidak memikirkannya dan menjawab,"Dia baik-baik saja. Nanti kakak sampailan kalau kamu nitip salam bagaimana ?".

          "Oke !"

J

          Ada apa dengan gua belakangan ini. Kenapa gua merasa bingung dan selalu gak fokus. Apa itu gara-gara Antoni dan mantannya itu ? Gua hanya bisa terus memikirkannya sejak hari dimana gua tau kalau mantan Antoni ternyata ada di kampus yang sama dengan gua.

         Gua lalu merebahkan badan gua ke atas kasur empuk lalu melihat sebuah buku yang mungkin dapat menghibur gua. Ya, gua sedang memegangi novel Sir Edward, penyemangat gua belakangan ini. Gua jadi berpikir kalau gua dan Antoni dihubungkan dengan novel ini dan Sir Edward. Apa yang akan terjadi ketika Antoni telah menyelesaikan novelnya ? Apa yang akan terjadi ketika ia telah menepati janjinya ? Apakah hubungan kita juga akan berakhir saat kontraknya berakhir ? Apakah Antoni akan kembali kepada mantannya setelah itu ? Itu semua yang gua pikirkan sekarang.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (6)
  • yurriansan

    Tetsuya? Jadi inget tatsuya fujiwara. Nice story, pmilihan katanya jga menarik. Kunjungi jga storyku ya..

    Comment on chapter Bab 1 Penulis dan Model Terkenal
  • playmaker

    mantap

    Comment on chapter Bab 1 Penulis dan Model Terkenal
  • BudiawanSastro

    mending gua jadi saika aja dah biar ditembak di depan rektor hahaha... gak dikeluarin dari kampus udah bagus itu

    Comment on chapter Side : Anniversary
  • agusharyanto

    Anniversary yang bagus ya di igd hahaha

    Comment on chapter Side : Anniversary
  • Herman

    Mantap ceritanya !! Terus maju, kak !

    Comment on chapter Side : Anniversary
  • Drago

    Ceritanya bagus. Suka banget ama Antoni yang perjuangin cintanya dari SMA itu walaupun akhirnya seperti itu. Tapi tetap aku suka banget ama karakter Deni. Memang contoh sahabat yang baik :)

    Comment on chapter Side : Anniversary
Similar Tags
Koude
3521      1251     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
740      454     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Story Of Chayra
12776      3126     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
My Sunset
7271      1579     3     
Romance
You are my sunset.
Throwback Thursday - The Novel
16304      2448     11     
Romance
Kenangan masa muda adalah sesuatu yang seharusnya menggembirakan, membuat darah menjadi merah karena cinta. Namun, tidak halnya untuk Katarina, seorang gadis yang darahnya menghitam sebelum sempat memerah. Masa lalu yang telah lama dikuburnya bangkit kembali, seakan merobek kain kafan dan menggelar mayatnya diatas tanah. Menghantuinya dan memporakporandakan hidupnya yang telah tertata rapih.
Premium
Cinta Dalam Dilema
37835      4671     0     
Romance
Sebagai anak bungsu, Asti (17) semestinya menjadi pusat perhatian dan kasih sayang ayah-bunda. Tapi tidak, Asti harus mengalah pada Tina (20) kakaknya. Segala bentuk perhatian dan kasih sayang orang tuanya justru lebih banyak tercurah pada Tina. Hal ini terjadi karena sejak kecil Tina sering sakit-sakitan. Berkali-kali masuk rumah sakit. Kenyataan ini menjadikan kedua orang tuanya selalu mencemas...
Cinta dalam Hayalan Bahagia
672      448     3     
Short Story
“Seikat bunga pada akhirnya akan kalah dengan sebuah janji suci”.
The Last Cedess
897      605     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
Meja Makan dan Piring Kaca
57126      8408     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Hunch
39074      5518     121     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...