Read More >>"> Warna Rasa (Rasa yang kembali) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Warna Rasa
MENU
About Us  

Waktu berjalan begitu cepat. Rahma pun kembali setelah ia menghilang satu bulan lamanya. Deni bersyukur bisa melihat Rahma lagi hari ini. Ia bilang bahwa selama satu bulan ini ia menjalani pengobatan di singapore. Ia tidak ingin membuat orang lain khawatir, namun kali ini ia membiarkan Deni tahu. Sebenarnya bukan hanya itu alasan Rahma. selama satu bulan ini pula ia menjalani terapi untuk hatinya. Hati kecilnya yang selama ini ia tutupi. ‘Memaafkan’ adalah satu kata yang begitu ia hembus-hembuskan pada Deni namun selama satu bulan ini sulit sekali dirinya untuk memaafkan hatinya sendiri. Hatinya yang lemah lagi sakit.

                “Kamu baik-baik saja kan Ma?” tanya Deni. mereka berdua duduk di taman dekat komplek. Rahma harus memberi penjelasan panjang lebar setelah ia menjalani perawatan selama satu bulan.

                “Aku baik-baik saja. Kamu sudah mendengar semua ceritanya dari Ika kan?” tanya Rahma. Suaranya lemah. Entah rasa sakit bagian mana yang Rahma tahan.

                “Iya. Tapi aku butuh penjelasan langsung dari kamu Ma”

                “Sama saja Den. Penjelasannya tidak akan berbeda dengan penjelasan Ika” ucap Rahma meyakinkan Deni. “Bagaimana kabar Ika? Bagaimana hubungan kalian?” tanya Rahma. Deni terkejut dengan pertanyaan Rahma.

                “Hubungan? Hubungan apa maksud kamu?”

                “Apakah kamu sudah bisa menerima Ika? Berteman dengan Ika dengan cara yang tulus?” selidik Rahma. terakhir ia bersamanya, Deni masih dingin terhadap Ika. Ika memang tidak pernah salah membaca sikap Deni, hanya saja kali ini Rahma tidak bisa untuk berkata jujur.

                “Ya sama seperti hari-hari biasanya”

                “Itu artinya apa yang aku sampaikan tidak kau dengar Den” Rahma kecewa mendengar jawaban Deni.

                “Terus aku harus bagaimana?” suara Deni sedikit meninggi. Rahma terkejut dan menatap Deni sedikit tajam. “Maafkan aku. Aku salah” Deni menyadari Rahma terganggu dengan ucapannya barusan.

                “Kalau kamu sudah memaafkan Ika dengan tulus, kamu akan melindungi Ika sama seperti caramu melindungiku, Den” Rahma menatap mata Deni dengan sangat dekat. “Aku mohon dengarkan aku Den, jaga Ika seperti caramu menjaga aku. Maafkan dia seperti apa yang selalu ibumu katakan. Maafkan kesalahan orang lain. Maafkan kesalahan Ika. Dengarkan kata-kataku, ikuti kata-kataku”

                Deni melihat mata Rahma yang berkaca-kaca. Deni kemudian mengalihkan pandangannya. Ia menundukkan matanya. Merenungi kembali kata-kata Rahma. Memang benar ia belum sepenuhnya memaafkan Ika. Memang benar masih ada yang menyekat hatinya untuk Ika. Memang benar apa yang dikatakan Rahma.

                “Kalau sudah hilang sekat dalam hatimu untuk Ika, aku yakin hati kalian bisa menyatu” sambung Rahma. Rahma tidak percaya Deni menolak Ika jika bukan karena dendam kesumat yang masih mengganjal di hatinya. Rahma tahu Deni menyukai Ika, namun karena alasan dendam, hati Deni tidak pernah bisa terbuka. Sedangkan dirinya hanya bayang-bayang dari ibu dan kakaknya yang harus ia lindungi, tak lebih. Rasa itu tertambat dalam untaian jaring-jaring kebencian. Kalau saja Deni mau mendengarkan Rahma, Deni pasti akan menemukannya.

                Deni mencoba mengerti apa yang dimaksud Rahma. Ini pasti berhubungan dengan hal yang disampaikan Dido tempo hari. Ika menyukaiku? Dan aku menyukainya?, batin Deni. tiba-tiba ia terngat kalimat ‘Raymon mulai mengerti bahasa cinta Laura meskipun Laura tidak pernah mengungkapkannya’.

^^^

                “Ibu, apa yang harus aku lakukan?” Deni terduduk dan meletakkan kepala di pangkuan ibunya. Ia benar-benar kalut dengan perasaannya. Tangan halus ibunya mengelus-elus kepala Deni dengan penuh kelembutan.

                “Ikutilah hati yang bercahaya Nak. Kelak kau akan menemukan jawaban yang sebenarnya” ucap ibunya dengan lembut.

                Deni mendengar kata-kata ibunya dengan seksama. Ikutilah hati yang bercahaya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
221      180     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Dua Sisi
7312      1664     1     
Romance
Terkadang melihat dari segala sisi itu penting, karena jika hanya melihat dari satu sisi bisa saja timbul salah paham. Seperti mereka. Mereka memilih saling menyakiti satu sama lain. -Dua Sisi- "Ketika cinta dilihat dari dua sisi berbeda"
Violetta
575      335     2     
Fan Fiction
Sendiri mungkin lebih menyenangkan bagi seorang gadis yang bernama Violetta Harasya tetapi bagi seorang Gredo Damara sendiri itu membosankan. ketika Gredo pindah ke SMA Prima, ia tidak sengaja bertemu dengan Violetta--gadis aneh yang tidak ingin mempunyai teman-- rasa penasaran Gredo seketika muncul. mengapa gadis itu tidak mau memiliki teman ? apa ia juga tidak merasa bosan berada dikesendiri...
Black World
1471      678     3     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
7209      2014     7     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
About love
1117      521     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
Haruskah Ku Mati
33416      5191     65     
Romance
Ini adalah kisah nyata perjalanan cintaku. Sejak kecil aku mengenal lelaki itu. Nama lelaki itu Aim. Tubuhnya tinggi, kurus, kulitnya putih dan wajahnya tampan. Dia sudah menjadi temanku sejak kecil. Diam-diam ternyata dia menyukaiku. Berawal dari cinta masa kecil yang terbawa sampai kami dewasa. Lelaki yang awalnya terlihat pendiam, kaku, gak punya banyak teman, dan cuek. Ternyata seiring berjal...
Salendrina
2250      814     7     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Melawan Tuhan
2490      942     2     
Inspirational
Tenang tidak senang Senang tidak tenang Tenang senang Jadi tegang Tegang, jadi perang Namaku Raja, tapi nasibku tak seperti Raja dalam nyata. Hanya bisa bermimpi dalam keramaian kota. Hingga diriku mengerti arti cinta. Cinta yang mengajarkanku untuk tetap bisa bertahan dalam kerasnya hidup. Tanpa sedikit pun menolak cahaya yang mulai redup. Cinta datang tanpa apa apa Bukan datang...
AVATAR
7201      2042     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�