Loading...
Logo TinLit
Read Story - Warna Rasa
MENU
About Us  

Gilang terduduk di sebuah bangku dan dikelilingi orang komplotannya yang berjumlah 6 orang. Entah ada angin apa tiba-tiba Gilang menyatakan mengundurkan diri dari gengnya. Gilang tak pernah menyebutkan alasannya karena ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan dirinya. Ia masih belum memahaminya.

                “Pengecut lo... bilang aja kalau lu adalah pecundang sekarang” Ucap Gio yang merupakan salah seorang dari komplotan Gilang.

                “Gue bukan pengecut!”

                “Bukan pengecut, bukan pecundang Io, tapi banci” teriak seorang lainnya bernama Tamo. Semua orang tertawa mendengar ucapan Tamo. Bagaimana tidak setelah Jefri di keluarkan dari sekolah dan Gilang diangkat menjadi ketua, Gilang menjadi kandidat terbaik di gengnya. Namun entah kenapa akhir-akhir ini ketuanya mulai menghilang dan jarang lagi terlihat. Semua menyadari ada yang salah dengan Gilang. Akhirnya pada hari ini mereka bersama-sama mengintrogasi Gilang. Sebuah gubug tua dan bersebelahan dengan warung, Gilang di pojokkan.

                “Jadi apa mau lo?” Tamo menyelonjorkan kakinya di kursi dengan melipat tangan di dada.

                “Gue mau keluar dari geng” Gilang memalingkan pandangan matanya ke bawah.

                “Tuh kan beanr-benar pecundang”

                “Terserah kalian mau berkata apa. Gue ngga peduli”

                “Alasannya?” Gio membentak lebih keras.

                “Gue pengen hidup normal”

                “Hidup normal?” semua orang tertawa mendengar jawaban Gilang. “Lu kira selama ini hidup kita ngga normal? Kita makan nasi, minum air, apa bedanya? Hahahaha.....” tawa mereka semakin kencang.

                Dalam geng mereka memang tidak ada perjanjian sebelumnya. Namun siapapun anggota yang masuk dalam geng mereka, tidak akan biarkan mereka keluar tanpa konsekuensi apapun, apalagi jika nantinya diam-diam menjadi mata-mata gengnya. Maka akan langsung dihabisi tanpa jejak.

                Setelah melakukan diskusi panjang lebar dan sepertinya keputusan Gilang tidak dapat diubah lagi, mereka pun tidak akan mempertahankan anggota yang nantinya akan menjadi sumber penyakit bagi anggota lain. mereka tidak dapat mempertahankan anggota yang sudah tidak mempunyai loyalitas lagi. Buat apa? Sumber penyakit hanya akan menyebarkan penyakit dalam tubuh geng-nya.

                “Habisi dia” ucap Tamo seraya pergi meninggalkan 3 anak buah yang akan melaksanakan tugas seperti biasa. Gio berjalan mengikuti Tamo. Tanpa ragu lagi, ketiga anak buah itu langsung memukuli Gilang. Mereka tidak segan untuk melancarkan serangan. Jika Gilang melawan bisa saja ia akan mati saat itu juga. Pukulan-pukulan ini hanya akan membuat Gilang jera dan menyesal dengan keputusannya. Makanya Gilang pasrah dengan segala konsekuensi yang akan ia terima hari ini.

                Hingga mereka puas memperlakukan Gilang seperti anjing berpenyakit, ketiga anak buah itu pergi meninggalkan gilang seorang diri. Wajahnya penuh dengan luka. Darah dimana-mana mengotori seragam bajunya. Ia tahu hari ini akan terjadi. Dalam tubuh yang penuh luka, ulu hatinya, dadanya, kepalanya, paha, kaki, dan tangan, tubuh Gilang bergeser sedikit demi sedikit meraih ponsel yang ia sembunyikan dari balik karung yang tersembunyi di gubug itu. Dalam kondisi setengah sadar, Gilang menghubungi rekannya yang lain. seorang teman yang ia percaya, seorang teman yang sudah ia minta untuk merawat luka-lukanya hari ini.

                Tangan Gilang meraba menekan tombol, hingga terdengar nada beep

                “Halo, ini aku...”

                Meskipun hari ini telah terjadi tapi Gilang tahu Gio dan Tamo tidak akan pernah merasa puas untuk mempermainkan lawan-lawannya. Jiwa-jiwa yang selalu merasa haus darah. Semua akan mereka lakukan untuk tujuan geng-nya. Ia harus selalu waspada. Selama Gio dan Tamo masih ada dalam kehidupannya, Gilang tak akan pernah merasa aman.

                Setiap keputusan yang diambil oleh seseorang akan membawa konsekuensinya sendiri. Termasuk konsekuensi yang ia terima hari ini. Ini adalah proses pertama yang harus dilalui dalam perubahan fase hidupnya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
injured
1513      790     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
8096      2254     7     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Finding Home
1998      947     1     
Fantasy
Bercerita tentang seorang petualang bernama Lost yang tidak memiliki rumah maupun ingatan tentang rumahnya. Ia menjelajahi seluruh dunia untuk mencari rumahnya. Bersama dengan rekan petualangannya, Helix si kucing cerdik dan Reina seorang putri yang menghilang, mereka berkelana ke berbagai tempat menakjubkan untuk menemukan rumah bagi Lost
Got Back Together
367      298     2     
Romance
Hampir saja Nindyta berhasil membuka hati, mengenyahkan nama Bio yang sudah lama menghuni hatinya. Laki-laki itu sudah lama menghilang tanpa kabar apapun, membuat Nindyta menjomblo dan ragu untuk mempersilahkan seseorang masuk karna ketidapastian akan hubungannya. Bio hanya pergi, tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka. Namun apa artinya jika laki-laki hilang itu bertahun-tahun lamanya...
Daniel : A Ruineed Soul
578      340     11     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
Selfless Love
4714      1320     2     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.
Azzash
320      264     1     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
It Takes Two to Tango
474      347     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Ghea
481      318     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Junet in Book
3343      1291     7     
Humor
Makhluk yang biasa akrab dipanggil Junet ini punya banyak kisah absurd yang sering terjadi. Hanyalah sesosok manusia yang punya impian dan cita-cita dengan kisah hidup yang suka sedikit menyeleweng tetapi pas sasaran. -Notifikasi grup kelas- Gue kaget karena melihat banyak anak kelas yang ngelus pundak gue, sambil berkata, "Sabar ya Jun." Gue cek grup, mata gue langsung auto terbel...