"Bersiap semuanya!" Teriak seorang komandan prajurit. "Apa yang kamu lakukan di sini?! Cepat! Segera masuk ke formasi pertahanan!, jangan berpikiran sempit jika kamu ingin selamat!" Teriaknya lagi. "SIAP SEMUANYA!! PRAJURIT HARUS SIAP MATI! MUSUH TELAH BERADA DI ATAS KITA! SIAPKAN SERANGAN!!"
Teriaknya dengan semangat yang menggelora, dan tak takut lantas mundur atas serangan yang bertubi-tubi ini. Kalian tahu komandan itu? Dialah Ayahku, Ayah adalah sang patriot yang selalu aku idolakan. Ayah adalah sang patriot yang tak kenal rasa takut, tak peduli rintangan apa yang akan dia hadapi. Yang dia pedulikan hanya satu, keselamatan para prajurit dan keluarganya. Bahkan dirinya saja tidak dia pedulikan. Dia adalah pengembara. Pengembara lautan, daratan, bahkan udara.. Langit di atas sana dia lintasi pula.
Ayahku adalah tentara yang telah berjuang puluhan tahun untuk Negara ini. Kakekku atau bisa disebut Bapaknya Ayahku itu sejak Ayahku baru lahir saja dia-kakekku sudah menjadi patriot yang membela negar tanpa rasa pamrih. Dan Kakekku akhirnya pun meninggal karena peperangan itu di saat Ayahku umur 15 tahun. Sejak saat itulah Ayahku mengambil pendidikan tentara agar bisa membalas kekejaman para penjajah jaman dahulu. Hingga sekarangpun, entah mengapa, padahal para penjajah sudah tidak ada, dan Negara kita pun telah merdeka sejak tahun 1945. Tapi hingga saat ini, tak tahu kenapa, Ayahku selalu semangat dan selalu bilang kepadaku bahwa niat dia menjadi tentara adalah untuk membela Negara ini. Padahal, sudah tidak ada penjajah lagi yang ingin menjajah dengan peperangan, jadi kerja Ayahku apa? Bukannya perang sudah tiada?
Hingga saat ini, Aku tak tahu. Setiap kali aku bertanya pasti Ayahku hanya tertawa dan tersenyum lantas mengubah topik yang lain. Aku selalu sebal dengan pertanyaanku yang tak pernah di jawabnya. Tapi, Aku tak pernah keberatan dengan tingkah Ayah yang seperti itu, karena bagiku Ayah adalah patriot yang tak terkalahkan dan akan selalu aku idolakan. Karena, Ayah adalah orang yang sangat berbeda dengan yang lainnya, Ayahku itu unik. Unik sekali. Kalian tahu? Memangnya ada ya, prajurit tentara yang hidupnya tenang-tenang aja? Bahkan sangat santai. Itulah Ayahku. Padahal aku tahu kerjaan tentara itu sangat melelahkan fisik dan batin. Tapi entah kenapa, Ayahku selalu tampak ceria, tersenyum tanpa beban. Mungkin suatu saat aku akan tahu.
+++
Aceh, 1989
Tahun lalu adalah pernikahan Ayahku dengan Ibuku. Dan tahun ini, mereka berdua di karunia seorang anak yang sangat lucu, cantik, imut, dan menggemaskan. Walaupun aku bilang cantik yang lahir itu anak laki-laki loh, karena sangat cantiknya,eh sangat gantengnya hingga kalau jadi perempuan mungkin akan mengalahkan kecantikan para perempuan. Tanggal 9 Mei 1989 adalah tanggal yang tertulis di selembar kertas yang di atasnya tertulis Akte Kelahiran. Hingga saat ini tanggal itu mempunyai sekian sejarah yang sedih ataupun menyenangkan. Dari situlah cerita ini bermulai.
Hari itu, dimana semua orang bagaikan hanya seorang pemeran figuran dan keluarga inilah pemeran utamanya. Saat itu, Aku yang sebenarnya akupun belum lahir pada saat tahun itu, tapi aku mengetahui detail kejadian-kejadian yang telah terjadi bahkan sebelum aku lahir, Aku mengetahuinya dengan sangat detail, bahkan mungkin orang yang lahir di saat itu pula tidak banyak yang mengetahui apa kejadian sebenarnya.
Anak laki-laki tersebut akhirnya tumbuh dengan sangat pesat. Mungkin lebih tepatnya kita yang tidak menyadari bahwa waktu itu berlalu dengan sangat cepat. Kalian tahu detailnya saat dia baru lahir hingga dia bisa berjalan kemudian memulai untuk berbicara. Apa sajakah yang terjadi? Aku lah yang tahu semuanya.
Bermula dari sang ibu yang melahirkan seorang anak laki-laki tersebut dengan selamat. Tetapi apakah kalian tahu kejanggalan apa yang di dapati keluarga tersebut?. Aku tahu pasti tentang keluarga itu bahkan yang pada saat itu akupun belum lahir dan aku pun belum menjadi salah satu anggota keluarganya. Okey, kembali ke topik.
Aku menyelidikinya dengan sangat detail. 9 Mei 1989 adalah hari kelahirannya. Banyak yang tidak mengetahui bahwa anak nya itu sebenarnya bukan anak kandungnya. Bagaimana ceritanya? Baik, akan aku ceritakan.
Singkatnya itu adalah anak dari adik Ayahku. Selesai. Dan ayahnya atau kita sebut saja Ayahku bukan ayah kandung dari anak tersebut. Anak tersebut adalah, aku tak tega mengatakannya. Dia adalah kakak sesusuanku. Tapi karena dia telah di sapih oleh ibunya dari bayi hingga dia umur 2 tahun dia benar-benar mendapatkan keistimewaan karena dia anak pertama. Jadi, dia adalah saudara sesusuan dengan ku. Jadi kami tetap bersaudara. Jadi aku lebih senang jika dia di sebut anak sesusuan denganku.
Dari manakah asalnya?
Kalian tahu? Sedetail-detailnya aku mengetahui kejadian itu hanya pertanyaan itulah yang tidak bisa kujawab. Karena aku tidak tahu. Bahkan kakak tiri ku sendiri pun tidak tahu menahu kejadian yang sebenarnya dari mana dia berasal.
+++
4 tahun kemudian
Medan, 1993
"Selamat ya bapak ibu, anak kalian ternyata laki-laki lagi.. selamat ya adik kamu punya adik sekarang.."
Itulah kata-katanya. Seseorang yang menolong ibuku melahirkan nya dengan normal.
Kami berpindah ke medan karena suatu alasan, karena Ayahku telah berpindah tempat kerjanya ke sini dan sekaligus dengan bertambahnya sesuatu yang di sebut dengan melati itu bertambah yang lambang itu di pasang di pundak Ayahku. Mungkin kalau aku tidak salah ingat, Ayahku ketika itu menjabat sebagai Letnan Kolonel.
@KurniaRamdan39 waahh makasih yaa koreksinyaaa <3
Comment on chapter Episode 1