Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Finds
MENU
About Us  

Devlin teronggok di samping Jean yang sudah koma lima hari pasca operasi setelah kejadian itu. Jean diberikan kamar tersendiri oleh pihak rumah sakit sebagai penghargaan karena berjasa menyelamatkan pasien dan rumah sakit itu sendiri.

Jean terbaring dalam damai, ia telah melewati masa kritisnya namun dokter belum tau apakah akan ada komplikasi yang dapat menyebabkan kematian karena jaringan daerah pinggangnya robek termasuk organ lunak di sekitarnya akibat tembakan dari jarak dekat. Selang infus dan kabel-kabel tersambung dari tubuh Jean ke mesin-mesin pendeteksi yang memberitahu bahwa Jean masih hidup.

Disebelah ranjang Jean terdapat nakas, diatasnya tergeletak kotak cincin beludru berwarna biru tua. Devlin tau itu dari James, namun tidak ada kemarahan dalam dirinya terhadap James. Dia memang lebih cocok untuk mendampingi Jean. Aku hanya bisa mendatangkan masalah untuk Jean, pikirnya getir.

Sudah tiga hari Devlin bolak-balik dari kamarnya ke kamar Jean, ia sendiri sempat koma dua hari karena tertembak di bagian kening. Beruntung sniper yang ditempatkan Devlin menembak tepat pada waktunya, tembakan Rustam hanya menggoresnya, jika tidak maka peluru itu akan bersarang di tengkoraknya. Rustam--si teroris--mati tertembak dengan peluru masuk dari mata kirinya menembus otak dibelakangnya, tangannya sudah meraih detonator yang tidak sempat dipicu.

Devlin mengingat betapa shock-nya dia melihat pinggang Jean mengeluarkan darah. Emosinya mendidih, ia akan merobek-robek manusia itu jika peluru tidak menghentikan langkahnya. Kemudian semuanya gelap.

James dan Cas menjenguk Jean secara berkala. James mengatakan bahwa jika Jean memilih bersama Devlin, maka ia akan merelakan Jean. Sementara Cassandra mengakui bahwa ia mengatur agar Jean melihat ia dan Cas berciuman dan secara terus terang meminta agar Jean meninggalkan Devlin. Ia meminta maaf. Kata-kata mereka terasa hambar di kuping Devlin. Ia hanya ingin Jean bangun dari tidurnya.

"Jean ... bangunlah." Devlin berkata lirih, air matanya jatuh dan dia terisak perlahan. Kesedihan melandanya, hatinya remuk dan ia tidak tau harus menumpahkan perasaannya kemana. Rekan-rekan di Jakarta sudah menelpon beberapa kali, namun Devlin tidak mengangkatnya sama sekali. Ia merasa tidak berdaya dan tidak sanggup bercerita. Teleponnya lowbat kemudian mati, dan ia tidak peduli.

Pintu kamar dibuka. Devlin buru-buru menarik tisu di meja, menghapus air matanya dan membersit hidungnya. Ia bangun dari kursinya untuk memberikan tempat bagi siapapun yang ingin menjenguk Jean. Bibinya telah diteleponnya dan akan mengatur waktu untuk terbang ke Surabaya.

"Duduklah Devlin." Dora masuk membawa air mineral untuk Devlin. "Kubawa ini ke kamarmu tapi kau tidak ada, kupikir mungkin kau kemari."

Devlin memperhatikan wajah Dora yang letih dan tiba-tiba Dora terlihat seperti orang seumurnya padahal dulu pertama kali bertemu Dora, ia sangat bersemangat sehingga tampak seperti sepuluh tahun lebih muda. "Terima kasih."

Tangan Dora menahan Devlin yang bangun dan hendak pergi. Dora menatap wajah Devlin. Janggutnya mulai panjang dan tidak beraturan. Wajah Devlin sama letih dengan wajahnya. Air mata masih bergelayut di bulu matanya yang lebat. Seorang lelaki yang maskulin. "Devlin anakku, belum pernah aku melihat seorang suster yang dicintai banyak orang. Sekarang setelah tindakannya itu, lebih banyak lagi orang yang mencintainya. Dan disini berdiri dua orang lelaki yang juga mencintainya. Aku bisa melihat jelas sekarang dimana hati Jean berada. Menikahlah dengannya, Nak."

Devlin memalingkan wajahnya. "Dia milik Mike dulu, sekarang dia milik James, Dora. Jean tidak pernah menjadi milikku." Mata Devlin berkaca-kaca, hatinya terasa sakit. Ia menarik nafas dan mengejap-ngejapkan matanya untuk mengusir air matanya yang mengancam turun.

"Jean melihat James sebagai masa lalunya. Jean sering bercerita kalau James mirip dengan Mike dan dia hanya merasa nyaman." Dora menatap Jean yang tertidur dengan selang yang menancap disana sini. Bulir air matanya tak kuasa bertahan dan jatuh satu persatu.

"Tapi Jean melihatmu sebagai masa depannya. Seseorang yang membuatnya tidak melihat kebelakang lagi. Tetapi kau sudah terikat dengan Cas dan itu membuatnya mundur. Ia ingin kau bahagia."

Devlin menyisir rambutnya dan mengusir air matanya dengan punggung tangannya secara kasar. Disaat ia ingin Jean bahagia, Jean mengorbankan dirinya agar ia bisa berbahagia dengan Cas. Jean melindungi Cas untuknya. "Dora, aku ingin menangis. Bolehkah?"

Dora memeluk Devlin dan Devlin menangis sejadinya. Devlin sekarang mengerti mengapa Jean membencinya dulu. Sama seperti saat ini, Devlin sangat membutuhkan seseorang untuk memeluknya dalam diam. Ia tidak membutuhkan penghiburan, hanya kehadiran seseorang yang mengerti luka batinnya. Saat itu ia tidak disana, ia tidak pernah disana sampai semua selesai. Jean sendirian menghadapi semuanya.

Ia tak sanggup lagi menahan air mata kesedihannya karena kehilangan Mike, sekarang ia akan kehilangan Jean.
 

 

Jean mengejapkan matanya perlahan, lalu sekali lagi. Dimana ini? Langit-langit rumah sakit terang tertimpa cahaya matahari pagi. Dia teringat ada ledakan, banjir pasien, lalu Devlin tertembak. Nafasnya memburu, monitor disebelahnya berbunyi keras dan bibinya terbangun di kursi sebelah ranjang.

Apakah aku kembali ke masa lalu? Pikirannya penuh tanya. Ini persis seperti saat dia kehilangan Mike, bibinya di sebelahnya mengoceh tidak jelas dan perutnya yang sakit. Sama seperti sekarang, waktu itu ia menunggu... menunggu seseorang yang dicintainya datang mendampinginya, membantunya melewati hari-hari terkelam dalam hidupnya. Namun Devlin tidak pernah datang. Kemudian lelaki itu benar-benar hilang dan Jean putus asa.

Dulu ia tidak menangis, namun sekarang ia terisak-isak sejadinya. Bibinya sangat khawatir dan buru-buru menekan tombol bantuan. Sekejap Dora masuk di ikuti dr. James dibelakangnya. Melihat mereka masuk, taulah Jean ia tidak bermimpi atau kembali ke masa lalu. Bayangan kejadian membanjirinya, Devlin terlempar dan diam tak bergerak.

"Jean, ada apa? Ada apa sayang?" Tanya Dora. Jean tidak kuasa menjawab dan memeluk Dora, tangisan Jean membesar. Sesaat kemudian ia pingsan.

Ketika Jean membuka mata lagi hari sudah malam dan hanya lampu kecil di head unit yang menyala. Bunyi mesin-mesin medis yang teratur menghiburnya. Jean teringat kata-kata kasar yang diucapkannya pada acara kremasi Mike dahulu, 'kenapa bukan kau saja yang meninggal!' Jean sudah berkata bahwa ia tidak bermaksud, bahwa ia hanya emosi karena Devlin tidak berada disana berbagi kesedihan dengannya.

Air matanya jatuh ke bantal, dadanya terasa sesak. Susah payah dia menelan ludahnya dan Jean mulai terisak pelan. Aku minta maaf, Devlin ... kumohon kembalilah.

"Jean? Kau sudah sadar?" Suara serak itu datang dari  kegelapan disudut ruangan. Tangis Jean berhenti. "Jean?" Suara itu mendekat ke cahaya dan Devlin berada disana.

"Devlin, kau masih hidup?" Wajah sedih Jean dengan bercak air mata yang masih membasahi wajahnya menatap Devlin penuh harap.

"Apa yang kau inginkan?" Devlin menjaga jaraknya dari Jean karena ia tampak sama kacaunya dengan wajah Jean saat ini.

"Aku menginginkan kau hidup." Tenggorokan Jean tercekat. "Jika aku sudah berkata kasar padamu, kumohon maafkan aku Dev. Kau harus hidup. Aku ... aku menyelamatkan Cas untukmu." Jean bingung apakah ini neraka atau surga, atau alam diantaranya yang membiarkan dia bertemu dengan Devlin. Jean menangis, air mata Jean jatuh satu persatu. Ia pasrah.

Devlin mendekat dan duduk di pinggir ranjang Jean. Ia menangkup wajah Jean. "Aku tidak menginginkannya Jean. Aku menginginkanmu."

Devlin memeluknya dan Jean menangis sejadinya. Saat Jean merasakan kehangatan tubuh Devlin, Jean tau dia tidak bermimpi.

Devlin hidup, hanya itu yang terpenting.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • dede_pratiwi

    Ceritanya keren. ku udah like and komen. tolong mampir ke ceritaku juga ya judulnya 'KATAMU' jangan lupa like. makasih :)

    Comment on chapter Bab 1
  • YUYU

    @aisalsa09 lanjut sis wkwkwk...

    Comment on chapter Bab 15
  • aisalsa09

    Aku baru baca smpe part 15, kok jadi takut James otak kematian Mike ya? Wkwk. Ya ampun otakku

    Comment on chapter Bab 15
  • YUYU

    Kang isa.. dah ak revisi elipsisnya hahaha... nuhun kang. Ada lg?

    Comment on chapter Bab 1
  • YUYU

    ???? Tq bgt diarah keun

    Comment on chapter Bab 1
  • YUYU

    Oooo... Bsk ak japri y

    Comment on chapter Bab 1
  • Kang_Isa

    Paragraf 13.

    Apa yang akan terjadi pak? ....

    ( Apa yang terjadi, Pak? .... )

    Begitu pun pargraf di bawahnya.
    ---- "Jangan khawatir pak. Istri bapak ----
    ( ---- "Jangan khawatir, Pak. Istri Bapak ---- )

    Kayaknya masih ada lagi, deh. Aku baru baca sampai bab 4 dulu. Suka dari alurnya, menarik. Kalau tanda baca bisa sambil jalan, hehehe.

    Comment on chapter Bab 1
  • Kang_Isa

    Di bab 1, paragraf 9.
    Di situ ada kalimat:
    ---- Devlin.....? -----
    Elipsis, atau titik tiga di apit oleh spasi. ( ... )
    Kalau ditambahi dengan tanda tanya. ( ...? )
    Begitu pun untuk tanda seru atau lainnya. ( ...! / ...?! )

    Comment on chapter Bab 1
  • YUYU

    Terima kasih @Kang_Isa bgn mana atuh kang mohon petunjuknya... ak coba cek n edit.

    Comment on chapter Bab 1
  • Kang_Isa

    Halo, Yuyu. Salam kenal, ya. Ceritanya cukup menarik, alurnya lumayan menyentuh. Segi tanda baca, sama beberapa kosakata masih ada yang kurang pas kalau menurutku. Salam semangat, ya.

    Comment on chapter Bab 1
Similar Tags
Sahara
22762      3436     6     
Romance
Bagi Yura, mimpi adalah angan yang cuman buang-buang waktu. Untuk apa punya mimpi kalau yang menang cuman orang-orang yang berbakat? Bagi Hara, mimpi adalah sesuatu yang membuatnya semangat tiap hari. Nggak peduli sebanyak apapun dia kalah, yang penting dia harus terus berlatih dan semangat. Dia percaya, bahwa usaha gak pernah menghianati hasil. Buktinya, meski tubuh dia pendek, dia dapat menja...
Flying Without Wings
1011      541     1     
Inspirational
Pengalaman hidup yang membuatku tersadar bahwa hidup bukanlah hanya sekedar kata berjuang. Hidup bukan hanya sekedar perjuangan seperti kata orang-orang pada umumnya. Itu jelas bukan hanya sekedar perjuangan.
Strawberry Doughnuts
799      517     1     
Romance
[Update tiap tengah malam] [Pending] Nadya gak seksi, tinggi juga kurang. Tapi kalo liat matanya bikin deg-degan. Aku menyukainya tapi ternyata dia udah ada yang punya. Gak lama, aku gak sengaja ketemu cewek lain di sosmed. Ternyata dia teman satu kelas Nadya, namanya Ntik. Kita sering bertukar pesan.Walaupun begitu kita sulit sekali untuk bertemu. Awalnya aku gak terlalu merhatiin dia...
pendiam dan periang
264      210     0     
Romance
Dimana hari penyendiriku menghilang, saat dia ingin sekali mengajakku menjadi sahabatnya
Distaste
5251      1264     5     
Romance
Menjadi bagian dari BEST di SMA Angkasa nyatanya tak seindah bayangan Stella. Apalagi semenjak hadirnya ketua baru, Ghazi. Cowok yang membuat Stella dikucilkan semua temannya dan selalu serba salah. Cowok humoris yang berubah menjadi badboy hanya kepada Stella. Keduanya menyimpan kebencian masing-masing di hati mereka. Dendam yang diam-diam menjelma menjadi sebuah rasa tatkala ego menutupi ked...
SarangHaerang
2224      902     9     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
Purple Ink My Story
5939      1300     1     
Mystery
Berawal dari kado misterius dan diary yang dia temukan, dia berkeinginan untuk mencari tahu siapa pemiliknya dan mengungkap misteri yang terurai dalam buku tersebut. Namun terjadi suatu kecelakaan yang membuat Lusy mengalami koma. Rohnya masih bisa berkeliaran dengan bebas, dia menginginkan hidup kembali dan tidak sengaja berjanji tidak akan bangun dari koma jika belum berhasil menemukan jawaban ...
Rasa yang Membisu?
2229      1007     4     
Romance
Menceritakan 4 orang sahabatnya yang memiliki karakter yang beda. Kisah cerita mereka terus terukir di dalam benak mereka walaupun mereka mengalami permasalahan satu sama lain. Terutama kisah cerita dimana salah satu dari mereka memiliki perasaan terhadap temannya yang membuat dirinya menjadi lebih baik dan bangga menjadi dirinya sendiri. Pertemanan menjadikan alasan Ayu untuk ragu apakah pera...
EXPOST
11676      2423     3     
Humor
Excecutive people of science two, mungkin itu sebutan yang sering dilayangkan dengan cuma-cuma oleh orang-orang untuk kelas gue. Kelasnya excecutive people, orang-orang unik yang kerjaannya di depan laptop sambil ngapalin rumus kimia. So hard. Tapi, mereka semua ngga tau ada cerita tersembunyi di dalam kelas ini. Di sini ada banyak species-species langka yang hampir ngga pernah gue temuin di b...
Kamu&Dia
263      205     0     
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.