Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nirhana : A Nirrathmure Princess
MENU
About Us  

Keadaan yang canggung, dimana dua orang yang sedarah kini saling berhadapan. Yang satu bergulat dengan pikirannya sendiri, karena harus melawan orang yang dulu pernah menjadi malaikatnya. Sedang yang satu lagi, tak nampak keraguan apapun di raut wajahnya. Tak ada seorangpun yang tahu apa yang telah terjadi padanya. Tatapan matanya kosong, namun gerak tubuhnya memperlihatkan kesiapan dalam bertarung.

“Aku tak tahu dirimu ini apa. Tapi kau bukanlah lawanku, lawanlah saja bibimu sendiri.”

Secepat kilat Andrew berlari dan menyerang presdir Choi dengan kekuatannya. Ia berulang kali berusaha memukul pria itu, namun semuanya dapat ditepis dengan mudah. “Hei, ini tidak adil. Setidaknya beri tahu aku jika ingin bertarung.”

Presdir Choi mendorong Andrew hingga jatuh kelantai. Sementara ia sendiri turun dari singgasananya, bersiap untuk bertarung. “Bagus. Kebetulan aku memang penasaran dengan kekuatanmu itu.”

Andrew menyerang presdir Choi dengan telekinesisnya, menggerakan semua benda disekitarnya untuk menyerang pria itu. Ghara pun tak tinggal diam, ia mengeluarkan pedangnya dan membantu Andrew bertarung. Memang terlihat tidak seimbang, tapi sepertinya bahkan kekuatan dua orang itupun tidak sebanding dengan seorang Presdir Choi.

Sementara itu, Sina dan Tiara bertarung dengan sengit. Skala kekuatan mereka memang terlihat sama, namun sepertinya Sina melakukan pertarungan dengan setengah hati. Ia tidak ingin melukai bibinya.

Trang! Pedang Sina dan Tiara beradu, keduanya saling mendorong dan tak mau mengalah. Kemudian Sina berbisik, “Bibi, sadarlah. Kumohon. Ini aku Sina.”

Seakan tak mengindahkan perkataan keponakannya, Tiara malah semakin bersemangat dan mendorong Sina hingga jatuh tersungkur di lantai.

“Aku harus apa, agar bibiku sadar?”

Tiara mengejar Sina yang masih terdiam mengambil napas sejenak. Ia mengayunkan pedangnya, sedang Sina tak mampu melawan karena serangan tiba-tiba itu. Kemudian, sesuatu terlintas dikepala Sina.

“Mommy!!” teriak Sina.

Untuk sesaat, Tiara diam tak bergeming. Sedetik kemudian ia mengayunkan pedangnya. Ia berbalik dan berhasil melukai tubuh Presdir yang ternyata bertarung tepat dibelakangnya.

“Argghh! Kurang ajar!!”

Presdir menyerang Tiara secara membabi buta, dan wanita itu tidak dapat mengelaknya. Ia mengeluarkan seluruh kemampuan yang ia punya, namun nampaknya tak berpengaruh sedikitpun pada lelaki tua yang sedang murka itu.

“Kau akan menyesal berurusan denganku!!”

Presdir mengeluarkan energi hitam yang amat besar dari tangannya, sebuah energi penghancur. Tiara menutup mata dengan kedua tangannya, pasrah akan ajal yang mungkin telah ada didepan matanya.

“Kau lagi! Ikut-ikutan!!”

Presdir mendorong Ghara dan Andrew yang berusaha menyelamatkan Tiara dari amukan pria itu. Mereka berdua terlempar ke dinding oleh energi presdir yang amat kuat, hingga tak sadarkan diri.

Sina melempar belatinya tepat kearah Presdir. Lelaki itu berteriak kesakitan, karena tangan kanannya terpotong. Ia memegangi tangan kanannya itu, lalu menjerit selama beberapa saat. Ketika itulah, Sina membawa Tiara, Ghara dan Andrew menjauh dari ruangan tersebut.

Gadis itu dan bibinya berlari sekuat tenaga, mencari jalan keluar dari instansi. Alarm berbunyi, keadaan mereka semakin gawat. Seluruh gerbang ditutup, seluruh penjaga keluar dan berpatroli di semua sudut instansi. Mereka terjebak, dan hanya bisa bersembunyi.

“Bi, bagaimana ini?” Sina gemetaran, ia meletakkan Ghara yang ia papah sebelumnya menyender pada dinding bata didepan sebuah ruangan yang tak terdapat penjaganya.

Tiara mendudukkan Andrew, menepuk pipinya dan berusaha membangunkannya. “Hei, bangunlah. Kau ini berat tahu!” katanya menggerutu. “Orang ini bisanya menyusahkan saja.”

Tiara melihat-lihat kearah para penjaga, mewaspadai gerak gerik mereka barangkali menuju kearah persembunyian. Saat dirasa aman, ia duduk bersila bersama ketiga orang didepannya. “Sina, tolong satukan tangan mereka padaku. Kamu juga lakukan hal yang sama.”

“Apa yang akan kau lakukan, bi?”

“Dengar,” bisik Tiara. “Kaum Lemuria basic kekuatannya adalah pengendali elemen alam, dan kekuatan bertarung. Andrew memiliki kekuatan teleportasi, yang merupakan salah satu elemen alam semesta yang kuat. Ditambah lagi denganmu, seorang Lemuria setengah Nirranthea. Kita patut mencobanya.”

Sina menatap kebingungan. Sungguh ia tidak mengerti sama sekali tentang apa yang dikatakan Tiara. “Ibuku, Nirranthea?”

Tiara menarik napas panjang, “Kau adalah seorang putri bangsa Nirrathmure, Lemuria setengah Nirranthea. Aku akan menceritakan padamu nanti, sekarang lakukan saja apa yang kukatakan tadi.”

Sina menyatukan lengannya, juga lengan Andrew dan Ghara. Menempatkan mereka semua dalam posisi duduk dan saling menyatukan kedua tangan mereka.

“Pejamkan matamu..”

Sina memejamkan matanya, namun sesuatu yang aneh terlihat olehnya dalam gelap. Sebuah cahaya, yang lama kelamaan menjadi besar.

“Bayangkan sebuah tempat jauh dari sini.”

Sina bangkit dan melepaskan tangannya. Ia menyatukan lengan Ghara pada Andrew membuat mereka menjadi saling menyatukan tangan hanya bertiga. Pikirannya kalut, yang terlintas hanya menyelamatkan mereka bertiga dan keluar dari sini secepatnya. Dihadapannya, hanya terpaut jarak beberapa meter terlihat pasukan penjaga dipimpin oleh presdir Choi hendak menuju mereka.

Gadis itu mengulurkan kedua tangannya, lalu muncul sebuah sinar yang meliputi ketiga orang yang sedang menyatukan tangan tersebut. Sesaat kemudian, mereka menghilang.

 

***

 

Tiara membuka matanya. Semilir angin menerpa kulitnya, hawa dingin membuatnya sedikit menggigil. Ia melihat pada sekitar, penuh dengan pepohonan. Apa ini mimpi?

Tiara berdiri, melepaskan genggaman tangan mereka bertiga. Eh, tunggu. Bertiga?

“Sina? Dimana Sinaku?”

Ia mencari kesana kemari, namun tak dapat menemukan apapun. Ia melihat kehadapannya, sebuah kota tempat tinggalnya terlihat dari tempat dirinya kini berada. Ternyata yang Tiara pijak kini adalah sebuah bukit, sangat jauh dari tempat ia sebelumnya ditahan.

Tiara sangat terpukul, bagaimana bisa ia meninggalkan gadis itu disana? Dan mengapa hanya mereka bertiga yang berteleportasi kemari?

Ia merasa sangat bersalah, segala perasaannya bercampur. Dengan seluruh emosinya, ia berteriak kencang, “Sinaaaa!!!”

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    waaah kasihan sekali depresi sampai 12 tahun but premisnya oke banget, gimana kisahnya manusia depresi 12 tahunnn bikin penasaran??? 1 bulan ada masalah aja udah kaya org gila hehehe. :( udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Lost Then
Similar Tags
The Twins
4573      1603     2     
Romance
Syakilla adalah gadis cupu yang menjadi siswa baru di sekolah favorit ternama di Jakarta , bertemu dengan Syailla Gadis tomboy nan pemberani . Mereka menjalin hubungan persahabatan yang sangat erat . Tapi tak ada yang menyadari bahwa mereka sangat mirip atau bisa dikata kembar , apakah ada rahasia dibalik kemiripan mereka ? Dan apakah persahabatan mereka akan terus terjaga ketika mereka sama ...
The Friends of Romeo and Juliet
20660      3099     3     
Romance
Freya dan Dilar bukan Romeo dan Juliet. Tapi hidup mereka serasa seperti kedua sejoli tragis dari masa lalu itu. Mereka tetanggaan, satu SMP, dan sekarang setelah masuk SMA, mereka akhirnya pacaran. Keluarga mereka akur, akur banget malah. Yang musuhan itu justru....sahabat mereka! Yuki tidak suka sikap semena-mena Hamka si Ketua OSIS. dan Hamka tidak suka Yuki yang dianggapnya sombong dan tid...
Blue Diamond
2930      962     3     
Mystery
Permainan berakhir ketika pemenang sudah menunjukkan jati diri sebenarnya
Mars
1204      647     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
Half Moon
1176      642     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
One Day.
544      365     1     
Short Story
It's all about One Day.
Senja Belum Berlalu
4167      1463     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
14 Days
994      689     1     
Romance
disaat Han Ni sudah menemukan tempat yang tepat untuk mengakhiri hidupnya setelah sekian kali gagal dalam percobaan bunuh dirinya, seorang pemuda bernama Kim Ji Woon datang merusak mood-nya untuk mati. sejak saat pertemuannya dengan Ji Woon hidup Han Ni berubah secara perlahan. cara pandangannya tentang arti kehidupan juga berubah. Tak ada lagi Han Han Ni yang selalu tertindas oleh kejamnya d...
Ruang, Waktu Dan Cinta
5334      1741     0     
Romance
Piya Laluna, Gadis yang riang itu berubah kala ia ditinggal ayahnya untuk selama-lamanya. Ia kehilangan semangat, bahkan ia juga jarang aktif dalam komunitas sosialnya. Selang beberapa waktu, ia bertemu dengan sosok laki-laki yang ia temui di beberapa tempat , seperti toku buku, halte, toko kue, dan kedai kopi. Dan di ruang waktu itulah yang memunculkan rasa cinta diantara keduanya. Piya yang sed...
Bersyukurlah
435      304     1     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."