Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nirhana : A Nirrathmure Princess
MENU
About Us  

“Ck, mau apalagi mereka denganku..”

Dua orang pengawal membawa Tiara menuju sebuah ruangan besar disisi lain ruangan bawah tanah itu. Tak lama merekapun masuk dan menyeret Tiara kedalam yang ternyata ada Mister dan seorang berjubah hitam lainnya duduk di sebuah singgasana.

“Sungguh sebuah kehormatan dapat bertemu dengan seorang gadis Lemuria di ruangan kecilku ini,”

Tiara mendongak, dilihatnya pria itu. Wajahnya tertutup tudung, membuatnya gelap dan tak terlihat sama sekali. “Siapa kau, sebuah kehormatan apanya? Aku bahkan tidak bisa melihat wajahmu.”

Mister yang sedari tadi diam dan berpura-pura tak mendengar obrolan mereka merasa gerah. Meski ia tak mengerti sedikitpun tentang kata ‘Lemuria’ yang diucapkan atasannya. Ia mencoba maju dan hendak menampar gadis lancang itu, “Lancang sekali kau! Begitukah caramu memberi salam pada presdir?”

Presdir Choi memberi isyarat untuk berhenti dengan tangannya, “Biarkan saja, dia berhak tahu wajahku. Setidaknya beri ia kesempatan, kita tidak tahu kan kapan hidupnya berakhir.”

Ia membuka tudung kepalanya, terlihat wajahnya yang tampan meski sudah termakan usia tersenyum licik kearah Tiara. “Apa kau sudah puas?”

“P-presdir..” Mister mematung, selama ini tidak ada seorangpun yang tahu wajah sang presdir. Bahkan dirinya, yang merupakan kepercayaan nomor satu di instansi ini. Sebenarnya siapa gadis ini?

“Atlantean, sudah kuduga.” Tiara bangkit dan menghormat kepada pria itu. “Salam hormat dariku, seorang Putri Lemuria yang hina ini. Seharusnya kau tidak bertemu denganku dalam keadaan seperti ini. Maafkan aku, tuan.”

“Hahaha, yaampun. Aku senang bertemu dengan seorang Lemurian sejati sepertimu. Bangsa terlemah yang pernah ada..”

“Tentu saja aku juga merasa senang dan sangat terhormat. Tapi maaf, karena keadaanku kita tidak bisa bertarung.”

Presdir Choi menghentikan tawanya sejenak, “Menarik,” katanya. “Sejak kapan kaum lemah seperti kalian berani melawan kami? Bahkan menjaga tanah kalian sendiripun tak bisa. Apa kau yakin dengan ucapanmu?”

“Manusia berevolusi seiring perkembangan waktu dan zaman, lalu mengapa kami tidak bisa melakukan hal yang sama? Apalagi mengetahui bahwa bangsa kalian belum musnah juga setelah kemurkaan tuhan kepada kalian.”

“Cih, beraninya wanita ini.”

Energi hitam keluar dari tubuh pria itu, membuat suasana menjadi sangat dingin. Kemudian energi tersebut berubah menjadi bayangan yang menghujam tubuh Tiara bagai panah dan menelan tubuhnya. Selama beberapa saat, gadis itu tertutup oleh bayangan hitam.

“Sia-sia saja selama ini aku ketakutan dan bersembunyi karena bangsa kalian. Berevolusi apanya hah?”

Bayangan itu sirna, tubuh Tiara mulai terlihat disana. Dan apa yang terjadi?

“Inilah yang kami sebut ‘evolusi’.”

Sebuah tameng berwarna biru berada disekitar Tiara dan melindunginya. Berkat tameng tersebut, tak ada luka sedikitpun terlihat dikulitnya.

“Ya ampun, aku bersemangat!”

Mister yang sedari tadi menahan gejolak untuk maju kini melangkah mendahului presdir yang tengah bersiap untuk bangun. Namun tanpa diduga, ia justru malah diserang oleh energi gelap yang sama seperti kejadian Tiara barusan.

“Maaf,” Presdir Choi melihat dengan sinis kearah Mister yang tersungkur dilantai. “Kau tidak bisa ikut campur masalahku.”

Ia menyunggingkan senyum licik, “Terima kasih untuk pengabdianmu, tapi kau sudah tidak berguna lagi untukku..”

Mata Mister terbelalak, netra hitamnya pun berkilau. Sebuah cahaya keluar dari tubuhnya, ia mencoba melepaskan diri dari bayangan gelap yang mencoba menghabisinya.

“Nak, percuma saja. Kau belum cukup kuat untuk menandingiku, hahaha.”

“Keparat!! Arghhh!!”

Presdir Choi mengalihkan pandangannya pada Tiara yang masih berlindung dibalik tameng, berusaha melindungi dirinya. Sebuah kalung berliontin bulan emas muncul dan menempel dilehernya. Ia sendiri terkejut, karena sebelumnya dirinya yakin kalung itu dimusnahkan oleh orang dihadapannya kini.

“Ouw-ouw-ouw, apa itu?” Presdir menunjuk kalung gadis itu. “Bukankah itu adalah barter kita saat kau meminta merawat anak malangmu?”

“Tentu saja, ia telah kembali pada pemiliknya!” Tiara menyerang Presdir dengan kekuatan angin puting beliung yang dahsyat. Namun,  dapat ditampik dengan santai oleh Presdir tersebut.

“Pantas kau kini menjadi sombong, ya. Aku pikir kau orang yang tidak akan ingkar janji, bukankah kalung itu milikku?” Pria itu melangkah perlahan menuju Tiara, ia menuruni tangga disinggasananya.

“Kau saja bisa ingkar janji, lalu kenapa aku tidak?” Tiara memasang kuda-kuda, bersiap jika pria itu memberikan serangannya.

“Mari kita lihat, seberapa lama kesombonganmu itu akan berakhir. Gadis malang,”

Presdir Choi mengeluarkan energi gelapnya kembali, menyerang Tiara dari jarak yang lumayan dekat. Ia terlihat sungguh serius dengan pertarungan itu, bahkan sampai Tiara pun kewalahan.

“Boleh juga kekuatanmu,”

 

***

“Jangan bergerak!!” Seorang polisi menodongkan pistol kearah Andrew yang sedang berbicara dengan Sina.

“Selamat siang, pak. Ada apa kemari? Apa bapak ingin menjenguk keponakan saya?”

Ghara menepuk keningnya, dan mendesis. Ia membuang muka dan menghampiri Sina yang sedang berusaha mengambil mangkuk bubur dari tangan Andrew.

“Tuan putri masih lapar? Bolehkah saya yang menyuapi?” Ghara mengambil mangkuk bubur dan menyuapi Sina. Bersikap seolah tidak sedang terjadi apapun diruangan itu.

“Enak,” Sina tersenyum dan mengunyah makanannya.

“Hei-hei, kalian tidak takut polisi?” empat orang polisi masuk dan menghampiri Andrew, mereka lalu memborgolnya. “Anda kami tangkap,”

“Saya salah apa pak?”

“Sudah ikut saja,”

Sina yang sedari tadi hanya diam memperhatikan akhirnya ikut bicara, “Maaf, anda punya surat penangkapan? Anda tidak diajarkan tata krama di kepolisian ya?”

Salah seorang polisi menodongkan pistol ke kening Sina, membuat Ghara geram dan menjauhkan mangkuk bubur yang dipegangnya. Dengan cepat ia merebut pistol tersebut dari tangan sang polisi, membuat mereka kalut.

“Tidak sopan! Kalian mencoba menangkap orang tidak bersalah, ya?” Ghara menodongkan pistol yang telah berhasil ia rebut sebelumnya.

“Kalian ini tidak sadar, sedang berhadapan dengan hukum?”

“Lepaskan paman saya. Tolong perlihatkan surat perintah penangkapan anda, pak.”

“Cih, lancang kau bocah tengil!”

Polisi tersebut mencoba mendekat dan merebut pistol ditangan Ghara. Namun dengan sigap, pemuda itu menghadang dan mengunci tangan sang polisi. Ia memukulnya, dan polisi itu pingsan lalu terjatuh di lantai.

“Jika kalian ingin membawa paman itu, lawan aku! Tunjukan bahwa dirimu polisi yang hebat!”

Satu persatu polisi menembakkan pistolnya kearah Ghara. Sementara dengan gerakan kilat, ia menghindarinya. Dalam waktu singkat, dua polisi kalah ditangannya.

“Hei, lepaskan aku!”

Ghara mengalihkan pandangannya. Seorang polisi lainnya, menyandera Sina dan menodongkan pistol didekat kening gadis itu.

“Jangan mendekat! Dengar!” Polisi tersebut hampir menarik pelatuknya, “Biarkan kami membawa pria itu, maka gadis ini akan kubebaskan.”

Andrew yang sedari tadi hanya diam dibalik pintu terus bertanya-tanya. Mungkinkah orang-orang ini suruhan mister? Jika ia, maka dirinya dalam keadaan gawat. Begitu juga mereka berdua.

“Bawa saja a-”

Andrew tercekat, baru saja ia akan menyerahkan diri. Ia tak percaya apa yang dilihatnya kini. Begitu juga dengan Ghara.

“Arghh!!”

Polisi itu tersungkur dalam keadaan kulit tangannya melepuh. Ternyata, Sina lebih kuat dari dugaan. Kekuatan pengendali cahayanya, telah meningkat menjadi penguasa api.

“Aku sudah sembuh, mari kita pergi!”

Sina berjalan melewati para penjaga menuju pintu, diikuti dengan Ghara yang mengekor dibelakangnya.

“Tunggu, Sina!”

“Ada apa paman? Bukankah kau ingin menyelamatkan bibiku?”

Andrew memperlihatkan kedua tangannya yang masih terborgol, “Aku sangat ingin, tapi tanganku takkan berguna kalau begini. Hehe,”

“Ah, baiklah.”

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    waaah kasihan sekali depresi sampai 12 tahun but premisnya oke banget, gimana kisahnya manusia depresi 12 tahunnn bikin penasaran??? 1 bulan ada masalah aja udah kaya org gila hehehe. :( udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Lost Then
Similar Tags
NYUNGSEP
5054      1600     6     
Romance
Sejatinya cinta adalah ketulusan. Jika ketika hati telah 'nyungsep', terjatuh pada seseorang, apa yang boleh buat? Hanya bisa dengan tulus menjalaninya, ikhlas. Membiarkan perasaan itu di hati walaupun amat menyakitkan. Tak perlu jauh mengelak, tak perlu ditikam dengan keras, percuma, karena cinta sejati tidak akan pernah padam, tak akan pernah hilang.
Ballistical World
9979      1962     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Frekuensi Cinta
297      249     0     
Romance
Sejak awal mengenalnya, cinta adalah perjuangan yang pelik untuk mencapai keselarasan. Bukan hanya satu hati, tapi dua hati. Yang harus memiliki frekuensi getaran sama besar dan tentu membutuhkan waktu yang lama. Frekuensi cinta itu hadir, bergelombang naik-turun begitu lama, se-lama kisahku yang tak pernah ku andai-andai sebelumnya, sejak pertama jumpa dengannya.
Sampai Nanti
496      275     1     
Short Story
Ada dua alasan insan dipertemukan, membersamai atau hanya memberikan materi
Love Rain
20757      2782     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
injured
1476      773     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Intuisi Revolusi Bumi
1117      572     2     
Science Fiction
Kisah petualangan tiga peneliti muda
One Step Closer
2367      991     4     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
When You're Here
2367      1065     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
Kala Saka Menyapa
12101      2869     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...