Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Andrean
MENU
About Us  

Aku tau, sebenernya hati Andrean baper-an kalau masalah cinta, tapi dia cuma pura-pura tegar aja - Andita

 

Aku keluar dari restoran dengan wajah yang amat malu, setelah setengah jam aku ditinggalkan Andrean, akhirnya aku meninggalkan tempat itu. Banyak mata yang meilirik, setengah dari mereka seperti iba, setengah dari mereka hanya memandang sedikit memicing padaku. Mungkin mereka berkata begitu kasihannya diriku ditinggal sendirian. Aku berusaha berjalan secuek mungkin seperti tidak pernah terjadi apapun. Padahal hatiku rasanya sesak dan kesal, aku akan benar-benar pergi meninggalkan lelaki setengah gila itu.

 

Sudah jam 8.00 malam, tega sekali Andrean meninggalkanku dengan keadaan seperti ini. Kalau Mamaku tau tentang semua sifat Andrean, dia akan di tamparnya dan diusir dalam kehidupanku. Maka mulai hari ini, aku bertekad akan benar-benar pergi meninggalkannya. Tidak akan sedikitpun jatuh hati lagi dan kembali padanya. Tidak akan pernah sudi lagi untuk kembali. Aku menghentakkan sepatu wedges merah muda dengan tinggi 7 cm ke tanah dengan keras karena begitu kesal.

 

Di dunia ini, memang benar bahwa lelaki seperti Andrean layak dimusnahkan, dibuang ke dasar bumi sekalian dan ditiadakan, dihapus namanya dari belahan bumi dan tidak diakui kenegaraannya. Lelaki seperti Andrean tidak boleh menikah dan mempunyai keturunan. Orang seperti dia tidak boleh tumbuh berkembang semakin banyak, harus cepat-cepat terseleksi oleh alam dan harus punah.

 

Miko duduk di mobil mengkilapnya yang hitam, semenjak pindah kerja dia menjadi kepercayaan atasannya sehingga difasilitasi rumah tinggal dan mobil kantor. Dia sudah duduk manis dengan gayanya yang dingin seolah menyambutku dan menjadi pahlawan kala itu. Aku melebarkan senyuman dan betapa bahagianya diriku melihat Miko yang akan menyelamatkanku untuk tidak pulang sendiri di malam yang tiba-tiba hening begini. Aku menghampirinya mendekati mobil yang pintunya sengaja terbuka.

 

“Kok kamu disini.” tertawa riang

“Iyalah jemput kamu, Dit” sambil tersenyum lebar

“Ya ampun pas momen-nya, aku mau nelfon kamu tadinya.”

“Udah keburu ada yang nelfon duluan, masuk yuk.” Ajak Miko membukakan pintu mobil sebelah kirinya.

“Hah maksudnya?”

“Masuk dulu aja, ntar aku jelasin.”

 

Aku melangkahkan kakiku dengan rasa dendam kesumat yang ingin sekali mencekik lelaki bernama Andrean. Sambil berjalan pelan meraih pintu mobil, aku sepintas berpikir apakah dia yang memberitau Miko dan menyuruhnya untuk menjemputku? Tidak ada lagi yang tau aku disini selain Mama dan Andrean yang tau kondisiku sekarang.

 

“Agh” keluhku sambil membanting pintu

 

Miko memandangiku dan membaca kekesalanku. Dia tersenyum manis layaknya anak kecil yang dibelikan kembang gula oleh Ibunya. Dia kemudian menyimpan tangan kirinya di kepalaku agak lama, sama sekali tidak bergerak.

 

“Ih Miko berat tau.” Tanganku mencoba melepas tangannya yang hanya diam

 

Sedetik kemudian, dia mengelus rambutku yang panjang sebahu, memberikan ketenangan yang semu, menatapku teduh. Aku bersumpah, Miko yang malam ini bukanlah Miko yang kemarin-kemarin aku kenal. Aku jadi teringat saat Andrean berkata tadi bahwa sudah sejak lama Miko menyukai ku. Aku lantas hanya diam menatapnya kosong.

 

“Andrean yang nyuruh aku buat jemput kamu, Dit.” Sambil menyalakan mobilnya

 

Yes, I know that.” Dengan rasa kesal yang masih menghimpit

 

Aku membalikkan pandangan pada Miko dan menatap pemandangan luar dari arah kaca mobil. Tiba-tiba, aku menemukan sosok lelaki tinggi yang kurus kerempeng dengan jaket hitam dengan motor besarnya, dia  sedang duduk di motornya dari arah berlawanan agak menjorok dan tidak terlalu kelihatan kecuali karena aku bisa mengenalinya. Sial, dia Andrean.

 

Dia tidak benar-benar meninggalkanku dan memilih untuk diam disitu, lalu menghubungi Miko dan begitu saja menyerahkan aku pada Miko disaat hubunganku dengannya baru akan memulai lembaran baru. Apa yang dipikirkannya?

 

Kakiku sudah begetar hebat, tanganku sudah mengepal, aku rasanya ingin turun dan ingin meninjunya sekali saja. Tuhan, izinkan aku meninjunya tepat dibagian hatinya agar dia sadar! Rasanya aku merasakan kepanasan. Semua ini rasanya hanya kekonyolan saja. Apa-apaan menyerahkan aku begitu saja kepada Miko, aku bukan barang!

 

Tiba-tiba hatiku menenangkan untuk tetap acuh dan pura-pura tidak pernah melihat dan mengenalnya. Mungkin arti dari ini semua adalah Andrean ingin aku pergi dari kehidupannya. Dia tidak pernah memperjuangkan aku, sedari awal. Hingga kini, dia lantas seperti pahlawan dibalik kedok jahatnya yang menyodorkan Miko kepadaku. Ok, aku akan mengikuti permainannya!

 

Mobil melaju meninggalkan Andrean. Seperti biasa, Andrean selalu pura-pura tegar dan menatap dengan tatapan yang selalu sama, Miko tidak menyadari Andrean menunggu disebrang jalan. Dia lantas melihat kami berdua pergi dan aku berpura-pura tertawa girang bersama Miko. Miko kembali mengusap kepalaku, sama seperti aku merasakan bahagia dengan Andrean. Dia masih menatapku, iya masih. Aku bersumpah akan menggelayuti perasaannya dengan banyak penyesalan.

 

“Agh.” Aku kesal

 

 “Ini tuh benar-benar penghinaan terbesar yang ada dalam kehidupan aku.” Pekik suara hatiku sepanjang perjalanan bersama Miko

 

Malam di kota Bandung diguyur hujan yang ringan, rintik-rintiknya menjadi bulir kecil yang menempel pada mobil Miko. Seperti dalam film-film, plat mobil D ini melaju bak kendaaran yang membawa super hero, mengkilap betul sepertinya digosok beberapa kali olehnya dengan cairan pengkilat mobil. Miko memang begitu.

 

Miko mengangkat alisnya.

 

No, dari awal aku gak pernah setuju kamu jadian sama Andrean.”

“Jangan cemas.”

Miko menggeleng.

“Aku mencemaskan kamu, Dit.” dengan wajah yang serius

Aku hanya diam.

 

“Kamu masih gak percaya? I am fine, Mik. Aku akan resign dari pekerjaan dan ikut sama kamu. Karier aku kedepannya akan baik dan aku akan melupakan Andrean, hanya semudah itu.”

Kali ini Miko mengangguk dan menatap lurus kedepan sambil terus mengemudi.

Tempo hari, Andrean begitu manis dan berhasil meluluhkanku. Tetapi dia kembali menjadi dirinya sendiri, aku tidak pernah ingin terlibat dengan situasi rumit ini, aku hanya diam dan memejamkan mataku, rasanya sukar menghalau rasa dari bayang Andrean.

 

Miko tersenyum lebar.

 

“Nah, kamu harus gitu. Gak peduli persahabatan kita jadi retak, aku bakalan jagain kamu pokoknya.”

Aku hanya menyeringai kering mendengarnya mengatakan ucapan itu begitu mantap. Janji-janji ah sudahlah jangan banyak berjanji. Lelaki playboy seringkali banyak mengucapkan itu. Bumbu-bumbu cinta yang kemudian menjadi terasa hambar.

Sedang Andrean, dia hanya lelaki sinting yang punya pola pikir sendiri. Lubuk hatiku tidak bisa lupa, tatapannya tadi yang teduh, aku membaca guratannya yang tetap mengkhawatirkanku dan menyayangiku dengan caranya.

“Ah sudahlah diam.” Teriak hatiku memberontak

“Perlu aku anter sampai rumah, Dit?” mobil berhenti tepat di depan rumahku.

“Ah, gak usah. Sampe sini aja, ntar Mama nanya ini-itu lagi tentang Andrean. Kan tadi perginya aku ama dia.”

“Kamu masih aja mikirin dia.”

“Bukan gitu, aku gak mau aja Mama cepet tau tentang ini. Aku cape aja denger celotehannya, Andrean kan anak kesayangan Mama.”

“Ajak aku kerumah kamu, kenalin aku sama Mama, biar Mama tau apa yang sebenernya terjadi.”

Please, Mik, aku cape mau istirahat. Enough, aku gak mau bikin masalah nambah rumit.”

 

Aku turun dari mobilnya terburu-buru dan tersenyum simpul padanya. Miko melaju membawa mobilnya dengan tergesa-gesa karena perasaan kecewa. Aku tidak peduli akan hal ini. Aku sudah akan masuk karena rintik hujan masih betah datang ke kota Bandung. Di jalan setapak berpagar pohon yang memanjang, Andrean berjalan setelah memarkirkan motornya menghampiriku.

 

Nanarnya teduh dibalik sikapnya yang cuek dan tidak pandai membaca situasi. Rintik hujan membasahi jaket kulitnya yang berwarna hitam. Dia menatapku teduh dan memelukku. Aku diam tidak sadar. Sesaat, aku merasakan jiwaku begitu tenang dan jantungku seperti pop corn yang meletup-meletup di atas wajan. Kenapa dia begitu sukar ditaklukan, Tuhan ?

 

Aku menyapanya dengan tulus, mencoba memperbaiki keadaan. Aku hanya berharap Andrean bisa berubah, aku sangat nyaman karena kesabarannya, tetapi terkadang sikap egoisnya yang membuat aku selalu terjebak dalam situasi rumit sekalipun. Dia kemudian melepas pelukannya perlahan, tiba-tiba saja aku menjadi sesumbar dan mengingat semua kejadian buruk. Enyah Andrean pergi dari hidupku!

 

“Kamu pilih Miko atau aku?”

“Ah! Dengerin aku baik-baik Andrean. Aku udah mutusin aku akan resign dan sebaiknya kamu intropeksi diri, kita break dulu. Kalau emang someday kamu bener-bener bisa berubah, kita jalanin hubungan ini lagi.”

“Aku sayang kamu, Dit.” senyum seadanya terulas di bibir Andrean.

“Aku gak mau terus disakitin. Oke, aku paham mungkin kamu ngelakuin ini tanpa sadar, but please Andrean Mahardika, bisa gak belajar untuk sayang sama aku dengan baik ?” pintaku

“Aku bakal berusaha belajar Dit. Oke, kasih aku waktu. Kita gak usah saling komunikasi dulu biar sama-sama tenang. Kita break.”

-kita break-

Kata-kata itu terngiang di telingaku sampai aku melihatnya pergi dan sedikit tersenyum. Entahlah, apakah itu senyum harapan atau hanya senyum perpisahan. Aku tak bisa berpikir.

***

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • SusanSwansh

    Andita. Nama ini mengingatkan saya pada seorang guru menulis saya. Kak Raindita. Bahkan karakternya sama. Jutek juga.

    Comment on chapter Bagian 1 : Cinta Bersemi dibalik Pertaruhan
Similar Tags
LINN
13699      2059     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Orange Haze
519      361     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
Lavioster
4074      1143     3     
Fantasy
Semua kata dalam cerita dongeng pengiring tidurmu menjadi sebuah masa depan
Arion
1167      661     1     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...
Ending
5325      1378     9     
Romance
Adrian dan Jeana adalah sepasang kekasih yang sering kali membuat banyak orang merasa iri karena kebersamaan dan kemanisan kedua pasangan itu. Namun tak selamanya hubungan mereka akan baik-baik saja karena pastinya akan ada masalah yang menghampiri. Setiap masalah yang datang dan mencoba membuat hubungan mereka tak lagi erat Jeana selalu berusaha menanamkan rasa percayanya untuk Adrian tanpa a...
Black World
1688      797     3     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Kamu, Histeria, & Logika
62947      7293     58     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
CINLOV (KARENA CINTA PASTI LOVE)
16686      2071     4     
Romance
Mala dan Malto dua anak remaja yang selalu memperdebatkan segala hal, Hingga akhirnya Valdi kekasih Mala mengetahui sesuatu di balik semua cerita Mala tentang Malto. Gadis itu mengerti bahwa yang ia cintai sebenarnya adalah Malto. Namun kahadiran Syifa teman masa kecil malto memperkeruh semuanya. Kapur biru dan langit sore yang indah akan membuat kisah cinta Mala dan Malto semakin berwarna. Namu...
LARA
8769      2132     3     
Romance
Kau membuat ku sembuh dari luka, semata-mata hanya untuk membuat ku lebih terluka lagi. Cover by @radicaelly (on wattpad) copyright 2018 all rights reserved.
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
567      390     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!