Loading...
Logo TinLit
Read Story - ADITYA DAN RA
MENU
About Us  

Jangan terlalu lama di Bromo, itu sama sekali bukan pilihan yang baik. Teka-teki Zali juga tak menemukan jawabannya di sana. Lebih baik, dan lebih tenang berada di Bandung, lebih tepatnya di kamar Dira.

Tadi malam Dira sudah mendarat sempurna di Bandung, ia merindukan kamarnya, dan juga Zali. Sang manusia penuh misteri yang Dira temui ada di Bromo kemarin.

Sejak sampai di Bandung, Dira belum sama sekali keluar dari kamarnya, bahkan makanpun diantarkan oleh Kak Diana, Dira masih menelungkupkan kepalanya ke dalam bantal, menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebal dan sukses membuat Dira sedikit kesulitan untuk bernafas.

Kegiatannya di dalam selimut ini tak jauh dari menangis dan melamun saat teringat Zali. Zali memang laki-laki biasa, tapi kejutan yang sudah ia buat, membuktikan bahwa ia bukanlah laki-laki biasa yang sering Dira lihat di sekolah ataupun di jalanan.

Bahkan, sahabatnya sejak kecil, tak bisa meniru bagaimana cara Zali mencintai Dira, bagaimana Zali bisa mencintai Dira dengan cara sederhana namun sulit untuk dipikirkan menggunakan logika.

Halaman belakang rumah- entah kenapa, tiba-tiba batin Dira berbicara seperti itu. Otaknya mengingat sesuatu yang belum ia temui, dan hatinya berbicara, tapi tidak melalui mulut dan hatinya berhasil membujuk tubuh Dira untuk bangun dan beranjak dari kasurnya.

Dengan langkah yang ia percepat sedikit, Dira melangkahkan kakinya menuju ke halaman belakang Rumah. Dira mengingat, sudah hampir 3 tahun, ia meninggalkan halaman belakang Rumah ini, terakhir kali Dira kesini adalah saat sehari sebelum ayahnya meninggal.

Iya, mungkin Dira akan bercerita sedikit, Ayah Dira meninggal karena kecelakaan bus beberapa tahun silam. Dan Dira juga menjadi salah satu korban bus itu, tapi nasib ayahnya, berbeda dengan nasib Dira. Sampai saat ini, Dira terus merasa jika penyesalan begitu melekat dalam diri Dira. Kenapa harus ayahnya yang menjadi korban?

Dira memutar knop pintu yang menjadi penghubung dapur dengan halaman belakang, dengan hembusan nafas yang halus, Dira memberanikan dirinya untuk membuka pintu itu.

Saat dibuka, Dira bisa menghirup nafas segar, Pandangan matanya menangkap indahnya halaman belakang yang dulu adalah sebuah kebun yang sering dihinggapi kecoa terbang. Kini, halaman ini berubah menjadi taman aster, karena seluruh isi halaman ini didominasi oleh bunga aster yang terawat dan cantik. Susunan pot di atas kayu yang berdiri rapih, menambah kecantikan taman ini.

Tapi bunga hanya ada aster di halaman ini, tapi ada mawar, anggrek, Lavender dan matahari. Walaupun beragam tapi tetap aster yang paling mendominasi.

Ini ulah Zali?

Dira melangkahkan kakinya menuju ke salah satu pot bunga Aster yang paling dekat dengan tempat Dira berdiri. Dira tersenyum sambil menatap bunga aster yang berwarna ungu itu. Di dekat potnya terdapat sebuah botol bening yang berukuran sekitar 200 ml. Di dalam botol itu juga terdapat sebuah kertas yang tidak terlalu besar, tergulung dengan sebuah pita berawarna merah yang mengikatnya.

 

Selamat ulang tahun! Aku adalah pot bunga yang ke 25, total seluruh pot di dalam halaman ini ada 75. Banyak ya.

Kali ini,

Aku tidak pernah memberikanmu sesuatu yang dapat membuatmu senang, aku hanya berani mangajakmu makan di pinggir jalan, atau di tempat ibu Uwi di Cihapit, aku yang senang mengajakmu bermain di taman bersama dengan anak-anak, lalu kamu yang senang sekali saat diajak ke kedai es krim Mas Dere. Atau bahkan aku hanya sanggup membayarkan kopimu di kedai kopi di deretan Ciwalk, dan tentu saja aku senang melindungimu dari Davin itu.

Ini adalah pertama kalinya aku sibuk untuk mempersiapkan ulang tahun seorang wanita yang paling kucintai.

Hai, aku Zali. Pot ke 25 kamu beruntung. Karena surat yang lain tidak sepanjang surat ini.

           

“Kenapa kamu selalu kasih aku sesuatu yang mengejutkan sih Zal?”

Dira tahu, tak ada orang di sini. Tak ada juga yang mendengar ucapan Dira. Bahkan tak ada juga manusia yang menjawab pertanyaan Dira.

Botol yang tadi berisi botol itu, Dira ambil, Dira melanjutkan perjalanannya mengelilingi halaman yang berukuran 70 meter persegi itu. Pandangan mata Dira berhenti pada sebuah bunga mawar berwarna merah yang tertata di dalam pot.

Masih sama, di bawah tumbuhan itu juga terdapat sebuah botol yang sama persis seperti di bawah tanaman aster tadi.

           

Aku pot ke 10.

Jaga seluruh bunga di halaman in ya, jangan biarkan mereka semua mati. Mereka semua adalah makhluk tuhan. Kalau mereka mati karena nggak kamu rawat, nanti kamu dosa.

 

“Pasti Zal, aku rawat karena kamu”

***

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lentera
864      597     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...
Junet in Book
3266      1260     7     
Humor
Makhluk yang biasa akrab dipanggil Junet ini punya banyak kisah absurd yang sering terjadi. Hanyalah sesosok manusia yang punya impian dan cita-cita dengan kisah hidup yang suka sedikit menyeleweng tetapi pas sasaran. -Notifikasi grup kelas- Gue kaget karena melihat banyak anak kelas yang ngelus pundak gue, sambil berkata, "Sabar ya Jun." Gue cek grup, mata gue langsung auto terbel...
Werewolf, Human, Vampire
4052      1241     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY!(username: msjung0414) 700 tahun lalu, terdapat seorang laki-laki tampan bernama Cho Kyuhyun. Ia awalnya merupakan seorang manusia yang jatuh cinta dengan seorang gadis vampire cantik bernama Shaneen Lee. Tapi sayangnya mereka tidak bisa bersatu dikarenakan perbedaan klan mereka yang tidak bisa diterima oleh kerajaan vampire. Lalu dikehidupan berikutnya, Kyuhyun berub...
Enigma
1634      886     3     
Inspirational
Katanya, usaha tak pernah mengkhianati hasil. Katanya, setiap keberhasilan pasti melewati proses panjang. Katanya, pencapaian itu tak ada yang instant. Katanya, kesuksesan itu tak tampak dalam sekejap mata. Semua hanya karena katanya. Kata dia, kata mereka. Sebab karena katanya juga, Albina tak percaya bahwa sesulit apa pun langkah yang ia tapaki, sesukar apa jalan yang ia lewati, seterjal apa...
NADA DAN NYAWA
15169      2860     2     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...
Kepak Sayap yang Hilang
109      103     1     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
Love Dribble
10503      2025     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
JEANI YOONA?
401      288     0     
Romance
Seorang pria bernama Nicholas Samada. Dia selalu menjadi korban bully teman-temannya di kampus. Ia memang memiliki tampang polos dan bloon. Jeani seorang perempuan yang terjebak di dalam nostalgia. Ia sangat merindukan seorang mantan kekasihnya yang tewas di bunuh. Ia susah move on dari mantan kekasihnya hingga ia selalu meminum sebuah obat penenang, karena sangat depresi. Nicholas tergabung d...
HOME
317      235     0     
Romance
Orang bilang Anak Band itu Begajulan Pengangguran? Playboy? Apalagi? Udah khatam gue dengan stereotype "Anak Band" yang timbul di media dan opini orang-orang. Sampai suatu hari.. Gue melamar satu perempuan. Perempuan yang menjadi tempat gue pulang. A story about married couple and homies.
SATU FRASA
15444      3275     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...