Athena tengkurap di atas tempat tidurnya dengan mata fokus ke laptop. Niatnya sudah bulat untuk menyelesaikan film serinya, besok hari jumat dan dia tidak peduli kalau besok ulangan kimia. Lagipula, selama ada Elang, Athena tidak perlu repot untuk belajar.
“Turun dulu, makan,” ucap Allard yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar Athena setelah membuka pintunya.
“Hemm.”
“Gue udah teriak dari lima menit yang lalu loh ya,” ucap Allard masih bertahan di posisinya.
“Iya, sepuluh menit lagi gue turun,” jawab Athena tanpa melihat Allard.
“Little sister, in case lo lupa, lo udah kena yang namanya maag,” ucap Allard masih mempertahankan posisinya.
“And big brother, in case lo gak tau, gue gak punya penyakit demensia,” balas Athena tetap fokus pada layar laptop di depannya.
“Bahasanya ribet amat, perkara ngomong pikun doang, pake acara demensia,” dengus Allard.
“Biar keren,” jawab Athena acuh tak acuh.
“Turun ke bawah, makan dulu,” ulang Allard.
“Sepuluh menit lagi, film gue lagi seru,” jawab Athena mengibas-ngibaskan tangannya.
“Sekarang,” desak Allard sambil membuka pintu kamar Athena lebih lebar agar dia bisa masuk.
“Lagian, gue gak laper, jadi kayaknya gue gak makan deh,” ucap Athena.
“Adikku sayang, my lovely little sister, lo punya maag, oke?” ucap Allard berusaha sabar.
Athena berdecak, tapi tetap tidak menatap Allard. “Jangan jijik gitu.”
“Kalo lo gak mau makan, gue kunci di kamar nih ya? Biar sekalian lo gak usah makan beneran.”
“Ya udah. Sana, lo berisik, gue jadi gak denger dia ngomong apa,” ujar Athena kesal.
Allard menutup pintu kamar Athena dan menguncinya. Athena tidak peduli dan tetap fokus dengan film di depannya. Lagipula, Allard pasti hanya bercanda, nanti juga kakaknya yang akan mengalah, bahkan kalau sedang baik Allard akan membawakan makanan ke kamarnya. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi.
Athena menonton filmnya tanpa henti sampai tiba-tiba dia ingin ke toilet. Athena bangkit berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah pintu kamar. Detik selanjutnya Athena baru sadar jika Allard belum membuka pintu kamarnya.
“Allard!” teriak Athena berulang-ulang. “ALLARD!” teriak Athena menggelegar.
Athena meraih ponselnya untuk menelepon Allard, tapi tidak ada jawaban. Dia terus berteriak, tapi tidak ada tanda-tanda Allard datang.
“Sumpah! Gue kebelet kencing, ALLARD! Gue gak mau tau, besok lo harus benerin toilet kamar gue!” teriak Athena lagi walaupun tidak ada balasan.
Athena melompat-lompat, lalu berlari ke arah tempat tidurnya dan berguling-guling di atasnya sampai seprainya berantakan. Sudah hampir setengah jam dia berteriak-teriak untuk memanggil Allard dan juga menelepon kakaknya itu, tapi tetap tidak ada jawaban.
“ALLARD!” teriak Athena kencang sampai terbatuk-batuk.
Pintu kamarnya terbuka, lalu tubuh Allard muncul dari baliknya dengan wajah polos tanpa rasa bersalah dan kunci di tangan kanannya.
Athena buru-buru bangkit berdiri dari tempat tidurnya. “Lo dari mana, hah?! Gue teriak-teriak manggil lo! Gue gak mau tau, besok toilet kamar gue harus bener!” seru Athena sambil berlari keluar dari kamarnya.
“Gue ketiduran di bawah,” balas Allard dengan wajah tidak berdosa.
***
“Apa? Lo bertiga ketawa gara-gara apa?” tanya Athena sinis dengan suara seraknya saat Ciko, Elang dan Elena tertawa bersamaan.
“Suara lo, kenapa bisa kayak gitu?” tanya Ciko.
Suara Athena berubah serak sejak dia bangun tidur karena berteriak-teriak kemarin. Athena sempat menyesal karena kalau suaranya sudah hilang seperti ini, butuh paling sedikit satu minggu agar suaranya kembali normal.
“Kebanyakan makan es krim sih,” sahut Elena.
“Gue berasa ngomong sama cowok,” celetuk Elang.
“Ba, ba, ba, ba, ba, bawel!” kata Athena meniru nada lagu minions.
“Ba, ba, ba, ba, ba, bacot!” ucap Elang meniru apa yang dikatakan Athena.
“Ba, ba, ba, ba, ba, baka!” ujar Ciko ikut meniru Athena juga.
“Ba, ba, ba, ba, ba, bakaaaa! Potato, kaaaaa!” lanjut Elena.
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!