Pagi pagi sekali seoul university telah ramai diisi oleh para mahasiswanya, termasuk Taehyung yang ada jadwal kuliah pagi hari ini. Tak lupa Taehyung ditemani Jinyoung yang selalu jadi ekor kemanapun Taehyung pergi. Wajar, persahabatan sesama pria tidak bisa ditebak. Beda dengan persahabatan para wanita yang sama saja, terlihat alay dan berlebihan bagi para pria.
“Hyunggg...” seseorang berlari menghampiri Taehyung dan Jinyoung yang duduk di taman dekat perpuatakaan. Dia jeon Jungkook, adik tingkat yang akrab dengan Taehyung maupun Jinyoung. Mereka berteman.
“coba tebak” timpalnya lagi.
“aku malas menebak, Kook. Sebentar lagi aku ada kelas. Aku lelah untuk berpikir” jawab Jinyoung acuh. Jin Young memang tidak suka ada kelas pagi.
Taehyung masih memandang Jungkook, tanpa menebak apa yang akan disampaikan Jungkook. Toh, dia juga bakal cerita.
“aku dapat pekerjaan lagi, aku bekerja paruh waktu tak jauh dari kampus ini. Disana!” tunjuknya pada seberang jalan. Mata cantiknya berbinar-binar, sangat bahagia layaknya mendapat durian runtuh yang mengenai kepala.
“sering-sering kesana ya, biar kita bisa sering mengobrol. Maafkan aku, aku akan jarang hang out bersama kalian lagi. Maklumlah kalian berkecukupan, sedangkan aku..” ditambah kekehannya membuat kedua mata indahnya hampir tak terlihat. Tak lupa gigi kelincinya yang manis ia perlihatkan yang menjadi alasan dirinya di kejar-kejar para wanita centil di kampusnya.
Taehyung tampak terkejut sekaligus senang, melihat sahabatnya mendapatkan pekerjaan lagi setelah dipecat dari pekerjaannya yang dulu. Ya, akibat jungkook membentak seorang wanita pelanggannya. Maksudnya pelanggan cafe, yang tidak sopan merayu Jungkook bahkan sempat meraba dada kekar alias abs kesayangannya. Wajar sekali, wajah Jungkook sangat tampan dengan mata beningnya yang coklat, hidung mancung yang membatasi kedua mata indahnya, dan bibir sexynya yang menggoda. Eouwh..
“jinjja?? Woahh.. selamat kookie, akhirnya kau bekerja lagi. Jangan hanya mengajak kami ke cafe itu, kau harus menggratiskan minumannya. FREE!!” teriak Taehyung padahal muka jungkook berjarak 60 senti dari mukanya. Semua orang jadi memperhatikan mereka. Gila kau Taehyung.
“jangan begitu Hyung, aku tidak pelit. Cuma itu kan bukan cafeku sendiri. Mana bisa gratis” balasnya sambil mempoutkan bibir lucu.
“hahaha.. dia bercanda! Kenapa kau serius sekali, sih? Oke kita akan sering mengobrol disana mulai sekarang. Itu juga karena kau kook. Call?” jin Young menoleh ke arah Taehyung yang dibalas dengan anggukan artinya iya.
“kau...” ucap Jungkook ragu menatap Taehyung.
“kau berpacaran dengan Hyun Jin? A-apa itu benar Hyung?” akhirnya jungkook melengkapi pertanyaannya. Ia benar-benar penasaran karena semenjak pagi tadi ia tiba di kampus terdengar desas-desus percintaan sahabatnya, Taehyung.
“bagaimana kau tahu?” bukan Taehyung yang terkejut, tapi Jinyoung. Jangan lupa matanya yang melotot sampai ingin keluar dari posisinya.
“aah.. itu.. sudah bukan rahasia kan kalau Tae Hyung disukai banyak gadis? Sekarang beritamu menjadi viral dimana-mana. Tapi, bagaimana bisa kau.. dia..?” jari Jungkook mengarah ke wajah Taehyung dengan ekspresi berpikir keras sekeras-kerasnya. Jungkook masih ingin menghabiskan rasa penasarannya. Bahkan sekarang ia ikut duduk di taman menghadap Taehyung.
“memang apa salahnya?” Taehyung menaikkan satu alisnya.
“bukan begitu. Hanya saja, kau tidak pernah menceritakan gadis itu padaku. Bahkan kau hanya.....”ucap Jungkook terpotong ucapan Taehyung.
“aku takut kau juga ikut suka Hyun Jin.”Taehyung terkekeh sambil menatap Jinyoung dan Jinyoung melongo tak menanggapi leluconnya.
“ Kookie, kami pergi. Sebenarnya kami sudah telat dari 5 menit yang lalu. Bye!” Taehyung berdiri menarik lengan Jinyoung menuju ruang kelas.