Read More >>"> complicated revenge (khawatir) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - complicated revenge
MENU
About Us  

Rumah Taehyung terlihat sepi. Ayah dan Ibunya pasti sudah tidur. Taehyung memiliko seorang adik, sedang melanjutkan studi di luar negeri. Jadi hanya ada tiga orang dalam rumah mewah itu, terkadang berisi belasan orang kalau asisten rumah tangga Taehyung tidak libur kerja.

“Baiklah, kita pelan-pelan.. hhh..”

“Aku tidak akan menyakitimu”

“Sedikit lagi..”

“Satu... dua... tiga.. “

“Aaaarggh...” Taehyung memegang pinggangnya setelah berhasil menggendong Hyun Jin menuju kasur di kamar lantai dua.

Taehyung memegang dahi Hyun Jin.

“Astaga panas sekali” Taehyung panik berjalan ke kanan dan ke kiri.

“bagaimana ini?” ia berlari keluar kamar mencari sapu tangan di kamarnya dan baskom berisi air lalu kembali ke kamar tempat Hyun Jin berbaring.

“Beginikah caranya?” Taehyung meletakkan handuk kecil basah itu ke dahi Hyun Jin.

“Cepat sembuh, Jin ah.” Keluhnya mengelus pipi Hyun Jin.

Ia melirik tubuh Hyun Jin dan langsung menutupinya dengan selimut.

“Pakai selimutmu dengan benar, jangan menggodaku!” gumamnya lagi sedikit berbisik.

Taehyung menggenggam tangan Hyun Jin sampai-sampai ia tertidur dengan pose duduk disamping ranjang. Sedangkan, seseorang tersenyum menyaksikan tingkah laku Taehyung dari balik pintu.

@@@

Secercah cahaya terang memaksa masuk ke dalam kamar melalui jendela yang sedikit tertutup tirai soft gold mengganggu penghuni yang sedang nyaman dengan tidur nyenyaknya. Ia membuka kedua mata beningnya perlahan hingga dapat menatap langit-langit yang terlihat asing baginya. Ia mulai mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba mengembalikan kesadaran setelah tidur nyenyak entah di ruang mana ia berbaring.

“Enggh..” Hyun Jin meregangkan badannya seraya memandang sekeliling ruangan sampai lirikannya berhenti pada pria tampan yang kelihatan manis saat tidur. Hyun Jin tersenyum melihat wajah damai Taehyung ketika tidur pulas, terlihat seperti anak kecil. Mereka berdua sedang berada di dalam suatu ruangan yang mungkin disebut kamar. Si gadis menatap si pria walau si pria tidak berniat menatapnya pula. Sampai beberapa detik gadis itu tersenyum, ia mulai tersadar.

“Huaa!! Dimana ini? Kenapa kau terlihat nyata?” teriak Hyun Jin tepat di dekat gendang telinga Taehyung membuat tidur damai Taehyung buyar seketika.

“Akamjagiya!” teriakan balik dari Taehyung mendengar seseorang meneriakinya.

“Siapa yang kau bilang nyata?” tambah Taehyung yang masih belum membuka matanya sempurna.

“Kau!” tunjuk Hyun Jin pada Taehyung menggunakan jari telunjuknya.

“Aku? Hey, aku nyata Jin ah” jawab Taehyung tak percaya dengan ucapan Hyun Jin.

“Bagaimana bisa?” Hyun Jin merasa penasaran. Ia belum ingat tentang kejadian semalam yang membuatnya tertidur pulas tak terbangun sekalipun Taehyung menggendongnya.

“Kau sakit semalam..” tutur Taehyung lembut.

Tangan kanan Taehyung terangkat menyentuh kening Hyun jin, membandingkan dengan suhu punggung tangannya. Lalu ia tersenyum cerah pada Hyun Jin.

“Kau sudah baikan ternyata” tak hilang senyumnya, bahkan ia menampilkan box smile andalannya yang membuat Hyun Jin tak tahan untuk ikut tersenyum.

“Akhirnya kau tersenyum juga.. hehe” tutur Taehyung lagi tak ingin menghentikan pembicaraan. Ia terlihat cerewet dari biasanya. Banyak topik yang masih ingin ia bicarakan dengan Hyun Jin kekasihnya.

“Ini rumahmu?” tanya Hyun Jin yang masih menatap sekeliling.

“Iya, ini rumahku. Aku sudah menghubungi kakakmu semalam, jadi jangan khawatir.” Taehyung mengacak rambut Hyun Jin pelan. Sedangkan Hyun Jin melototkan matanya seolah-olah sangat terkejut mendengar berita besar.

“Apa?! Bisa-bisa dia semakin marah padaku” oceh Hyun Jin memelas, kedua ujung bibirnya pun tertarik ke bawah.

“Tidak akan, Ibuku yang menelpon. Bukan aku” Taehyung terkekeh melihat kekhawatiran Hyun Jin.

“Memang kenapa? Kau terlihat takut sekali pada kakakmu.” Tambah Taehyung penasaran.

“Bukan begitu. Aku tak ingin Oppaku menilaimu yang tidak-tidak. Aku tidak mau.” Wajah Hyun Jin lega melihat penuturan Taehyung.

“Ini kamarmu? Hmmmpfftt..” tanya Hyun Jin di lanjut ia menahan tawanya.

“Hmmpfft.. bagai- hahahaha.. bagaimana bisa- haha kamarmu terlihat feminim begini? Dinding pink, apa kau suka aurora?” telunjuk Hyun Jin mengarah pada dinding bergambar Aurora dari Disney.

Mata Taehyung ikut terarah pada telunjuk Hyun Jin. Ia menautkan kedua alisnya.

“Itu juga.. kau suka ballet?” tunjuknya lagi pada kartun yang sedang menari ballet.

“Ya! Hebat sekali nalarmu. Mana bisa ini kamarku? Ini kamar adikku.” Taehyung mendengus melihat Hyun Jin yang tertawa geli.

“Adikmu? Kalau aku tidur disini, lalu dia tidur dimana semalam?” Hyun Jin merasa tak enak.

“Dia sedang sekolah di luar negeri. Jadi kamar ini kosong. Sesekali dia pulang ketika libur semester.” Cerita Taehyung yang masih setia duduk disamping ranjang.

“Bukannya kau juga punya kakak, Tae?” tanya Hyun Jin lagi.

“Oh, Namjoon Hyung. Dia sudah punya apartemen. Jadi dia jarang kesini, selalu sibuk bekerja” jelas Taehyung.

“Wah, jadi hanya bertiga saja disini?”

“Tidak juga. Aku jarang pulang ke rumah. Aku kan sudah biasa tidur di apartemen. Kasihan juga Jungkook, tidak ada teman tidur.”

“Kau tidur bersamanya?” Hyun Jin melototkan matanya.

“Hei, apa maksudmu? Bahasamu ambigu.” Taehyung ikut ternganga dengan pertanyaan Hyun jin.

“Ceritamu yang ambigu, Tae” bela Hyun Jin tak ingin kalah.

“Bukan tidur bersama begitu, dia sering menginap di apartemenku”

“Wah, jadi begitu. Ternyata banyak yang belum ku tahu darimu.” Hyun Jin mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

“Tanyalah kalau kau ingin, aku akan menjawabnya.” Taehyung tersenyum.

“Aku hanya tau aktivitasmu ketika kuliah saja. Rasanya aku terlihat tidak peduli padamu” celoteh Hyun Jin sambil memanyunkan bibirnya membuat taehyung terkekeh gemas.

“Kiyowo” Taehyung terkekeh menarik hidung Hyun Jin lembut.

“Ah matta! Sepertinya kau penasaran dengan kamarku!” Taehyung menarik pergelangan tangan Hyun Jin membuat Hyun Jin turun dari kasur dan mengikuti jalan Taehyung. Taehyung mengeluarkan smirknya selagi menarik tangan Hyun Jin.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Returned Flawed
234      187     0     
Romance
Discover a world in the perspective of a brokenhearted girl, whose world turned gray and took a turn for the worst, as she battles her heart and her will to end things. Will life prevails, or death wins the match.
Titip Salam
2909      1189     15     
Romance
Apa kamu pernah mendapat ucapan titip salam dari temanmu untuk teman lainnya? Kalau pernah, nasibmu hampir sama seperti Javitri. Mahasiswi Jurusan Teknik Elektro yang merasa salah jurusan karena sebenarnya jurusan itu adalah pilihan sang papa. Javitri yang mudah bergaul dengan orang di sekelilingnya, membuat dia sering kerepotan karena mendapat banyak titipan untuk teman kosnya. Masalahnya, m...
Today, I Come Back!
3379      1096     3     
Romance
Alice gadis lembut yang sebelumnya menutup hatinya karena disakiti oleh mantan kekasihnya Alex. Ia menganggap semua lelaki demikian sama tiada bedanya. Ia menganggap semua lelaki tak pernah peka dan merutuki kisah cintanya yang selalu tragis, ketika Alice berjuang sendiri untuk membalut lukanya, Robin datang dan membawa sejuta harapan baru kepada Alice. Namun, keduanya tidak berjalan mulus. Enam ...
My Soul
131      96     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...
Heartbeat
181      141     1     
Romance
Jika kau kembali bertemu dengan seseorang setelah lima tahun berpisah, bukankah itu pertanda? Bagi Jian, perjumpaan dengan Aksa setelah lima tahun adalah sebuah isyarat. Tanda bahwa gadis itu berhak memperjuangkan kembali cintanya. Meyakinkan Aksa sekali lagi, bahwa detakan manis yang selalu ia rasakan adalah benar sebuah rasa yang nyata. Lantas, berhasilkah Jian kali ini? Atau sama seper...
For Cello
2551      883     3     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
Senja Menggila
340      239     0     
Romance
Senja selalu kembali namun tak ada satu orang pun yang mampu melewatkan keindahannya. Dan itu.... seperti Rey yang tidak bisa melewatkan semua tentang Jingga. Dan Mentari yang selalu di benci kehadirannya ternyata bisa menghangatkan di waktu yang tepat.
Moira
22130      2003     5     
Romance
Diana adalah seorang ratu yang tidak dicintai rajanya sendiri, Lucas Jours Houston, raja ketiga belas Kerajaan Xavier. Ia dijodohkan karena pengaruh keluarganya dalam bidang pertanian dan batu bara terhadap perekonomian Kerajaan Xavier. Sayangnya, Lucas sudah memiliki dambaan hati, Cecilia Barton, teman masa kecilnya sekaligus salah satu keluarga Barton yang terkenal loyal terhadap Kerajaan Xavie...
déessertarian
5504      1584     3     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
Our Tears
2471      1033     3     
Romance
Tidak semua yang kita harapkan akan berjalan seperti yang kita inginkan