“Hoseok ah” rayu Hyun Jin pada sahabatnya itu.
“Baru menemuiku? Mana kekasihmu itu?” ceritanya Hoseok merajuk. Sejak kemarin Hyun Jin tidak sempat menemuinya bahkan untuk memberi kabar saja Hyun Jin kelupaan. Hyun Jin pikir Hoseok tidak akan mengkhawatirkannya.
“Dia, baby Taehyung sebentar lagi kesini. Kau rindu?” goda Hyun Jin mencoba mencari candaan.
“Hei.. mana mungkin. Kau, baru mengenalnya sebulan kan? Bagaimana jika dia ada maksud buruk?”Hoseok memanasi Hyun Jin seraya kepalanya celinak-celinuk melihat sekitarnya.
Hyun Jin kesal mendengar ucapan itu.
“Bilang saja kau iri kan karena masih single sampai sekarang? Hishh” sekarang gantian Hyun Jin yang merajuk. Ia lantas berdiri dari duduknya meninggalkan Hoseok sendiri.
Sendiri.
Sendiri.
Sendiri.
Tidak usah diperjelas ~ Hoseok
Tak jauh setelah Hyun Jin berjalan, ia bertemu dengan orang yang ia cari. Lantas muka marahnya berubah jadi senyum.
“Oppa!”teriak Hyun Jin gemas.
“Hya! jangan memanggilku begitu. Semua orang memerhatikan kita” bisik Taehyung malu.
“Tae..” seseorang memanggilnya di belakang Hyun Jin.
“Hana..” sapa Taehyung.
Hyun Jin bingung kenapa setiap momennya bersama Taehyung pati ada Hana yang tak sengaja bertemu. Seperti jodoh saja mereka.
“Aku ingin kau menemaniku sebentar Tae” pinta Hana tersenyum.
Taehyung masih tak menjawab, melirik ke arah gadisnya Hyun jin. Sedangkan yang dilirik hanya diam tak ikut campur. Lidah Taehyung kelu, tak mampu menolak maupun menerimanya. Hingga ia memberanikan diri untuk menyuarakan keputusannya.
“Maaf Hana. Aku tidak bisa, aku ada janji dengan Hyun jin sekarang.”ucap Taehyung merasa tak enak. Ia dihadapkan pada situasi maju mundur kena. Apapun keputusannya, yang Taehyung rasakan tetaplah merasa bersalah.
Hyun Jin yang mendengar itu mencoba menahan senyumnya. Sedang Hana sedikit terkejut bahkan matanya mulai berkaca-kaca walau tak terlihat oleh Taehyung.
“kau selalu bersama Hyun Jin, Tae. Aku rindu kau menemaniku pergi ke perpustakaan” pinta Hana sekali lagi.
“kau bisa membatalkan janjimu untukku, Tae” ucap Hyun. Jin dalam hatinya. Tapi jujur Hyun Jin egois, dan membatalkan niatnya untuk mengatakan hal konyol itu. Dia bukan gadis lemah seperti di drama-drama korea.
“Maaf Hana, aku sudah tidak bisa. Kau carilah teman lain yang bisa menemanimu” balas Taehyung lemah tak ingin menyinggung perasaan Hana. Taehyung tak ingin lemah. Taehyung harus tegas dalam keputusannya.
Maaf Hana. Aku memlilih menyinggung perasaanmu sekarang daripada terulang kejadian yang seperti dulu. Dan aku menolakmu lagi untuk menemanimu. Batin Taehyung.
“Apa boleh aku berbicara sebentar pada Hyun Jin” pinta Hana akhirnya dengan suara yang serak.
Taehyung menatap Hyun Jin mengangguk dan meninggalkan mereka berdua. Setelah Taehyung tak terlihat sejauh mata mereka memandang. Hana mulai membuka pembicaraan.
“Hyun Jin ah..” matanya terlihat sayu, mungkin efek Taehyung tak ingin menemaninya ke kampus.
“Hana, apa yang ingin kau bicarakan padaku?” tanya Hyun Jin pada pointnya.
“Apa kau sibuk malam ini? aku ingin membicarakan sesuatu padamu” pintanya lemah lembut.
“Baiklah ayo kita bertemu di cafe itu.” tunjuk Hyun Jin pada cafe kakaknya.
“Terimakasih Hyun Jin ah. Kumohon hanya kita berdua. Tanpa Taehyung.” ucapnya lalu meninggalkan Hyun Jin.
Hyun Jin terdiam di tempatnya berdiri sudah sekitar 10 menit. Mahasiswa-mahasiswi yang berlalu lalang tak dihiraukan olehnya. Ia memikirkan apa yang ingin dibicarakan Hana padanya. Sebegitu pentingkah? Bolehkah ia tidak datang? Ia pasti akan datang, kan sedang penasaran.