Hyun Jin terdiam di tempatnya berdiri sudah sekitar 10 menit. Mahasiswa-mahasiswi yang berlalu lalang tak dihiraukan olehnya. Ia memikirkan apa yang ingin dibicarakan Hana padanya. Sebegitu pentingkah? Bolehkah ia tidak datang? Ia pasti akan datang, kan sedang penasaran.
“Sudah bicaranya?” tegur Taehyung mengagetkan Hyun Jin. Ekspresi Hyun Jin tidak bisa dijelaskan.
“hya! Kau mengagetkanku.” Teriak Hyun Jin.
“Apa yang kalian bicarakan sampai aku tidak boleh dengar?” tanya Taehyung walau ia tahu itu adalah privasi mereka.
“Rahasia” balasnya singkat.
Taehyung hanya terkekeh.
“Memang kita ada janji?” Hyun Jin mengerutkan dahinya sampai kedua alisnya berdekatan ingin bertemu.
“Tidak ada” Taehyung menampakkan senyum kotaknya membuat Hyun Jin ikut tersenyum.
“Lalu, kau mengeles?” ejek Hyun Jin.
“Aku hanya tidak ingin kau cemburu” goda Taehyung.
“Hyaaa!!!” teriak Hyun Jin membuat Taehyung tergelak.
“kalau begitu kuantarkan pulang ya..” tawar Taehyung.
“Tidak usah, aku masih ke cafe kakakku dulu. Kau pulanglah” tolak Hyun Jin seraya tersenyum. Hyun Jin melambaikan kedua tangannya pada Taehyung sambil berjalan menuju arah gerbang kampusnya: tepatnya ingin langsung ke cafe kakaknya. Taehyung pun pulang tanpa membawa seonggok daging yang disebutnya kekasih itu.
***
Suasana cafe yang nyaman, dengan lampu yang remang menambah kesan berkelas pada cafe itu. Di sekelilingnya di hiasi dengan lukisan dinding yang bahkan di lukis langsung oleh dua pelukis terkenal di Seoul. Tidak lupa dengan fasilitas wifi gratis bagi para pengunjungnya karena mayoritas para pengunjung cafe adalah mahasiswa. Cafe milik kakak Hyun Jin terbilang mewah dan elegan daripada cafe lainnya dalam lingkup sekitar kampus. Tak heran, Ayah Yoongi dan Hyun Jin sangat berniat memberikan peluang kerja untuk anak sulung kesayangannya berbisnis.
Ditemani beberapa pengunjung yang sekadar meminum kopi untuk saling mengobrol dengan rekan, saudara, atau mungkin bahkan pasangannya di meja lain, Hyun Jin memilih terdiam mengutak-atik benda kotak yang selalu ia bawa. Sesekali ia menyeruput kopi kesukaannya, kopi Amerikano. Ia duduk sendiri, hanya kursi kosong yang berhadapan dengannya. Dan satu kopi amerikano lagi yang masih belum terjamah. Ia menunggu seseorang, bukan kekasihnya Kim Taehyung. Melainkan orang yang dekat dengan kekasihnya, Min Hana. Orang yang terkadang membuatnya cemburu pada kekasih tercintanya itu.
“lama sekali.” keluhnya.
“hmm..” dengusnya.
“dikira orang tidak sibuk apa.” Gumamnya menoleh ke kanan dan ke kiri.
“aku kan sibuk, sibuk mencari kerjaan. Atau setidaknya sibuk tidur, huh!” dengusnya lagi.
Sekarang telepon canggihnya menunjukkan pukul 5.30 sore, sedangkan ia memiliki janji dengan Hana pukul 6.00 sore. Anggap saja Hyun Jin benar dengan sikap kesalnya. Ia melirik cangkir yang tepat berdiri di depannya.
“Yah.. sampai kosong ‘kan kopinya.” ia menggeser kopi yang ada di depannya kesamping. Dan mengambil secangkir kopi yang belum terjamah tadi.
“Suruh siapa belum datang juga.” Hyun Jin terkekeh, meminum kopi Amerikano yang awalnya ingin ia berikan pada Hana. Tentu saja ia tidak membayar untuk memesan minum. Apa gunanya punya kakak pemilik cafe kalau tidak ia manfaatkan.
Setelah sekitar 30 menit menunggu, akhirnya penantian Hyun Jin berakhir juga. Seorang wanita anggun dengan dress selutut berwarna soft cream polos duduk di kursi kosong depan Hyun Jin. Ia terlihat cocok dengan setelan dress dan make upnya. Cantik. Batin si gadis Hyun Jin.
“Kau lama sekali.” ucapnya sedikit terkekeh mencoba mengakrabkan diri.
Wajah Hana awalnya terlihat terkejut, namun mencoba tenang kembali “bukankah kita bertemu pukul 6 sore? Bahkan sekarang kurang 3 menit lagi agar waktu tepat pukul 6” jawab Hana sedikit tersenyum. Senyuman seperti peserta Miss World setelah menjawab pertanyaan dari juri, selalu anggun.
“Aah.. jadi begitu.” Hyun Jin tersenyum kikuk. Dirinya tersenyum kikuk, rasanya canggung mengobrol dengan wanita yang terlihat dewasa. Tak seperti dirinya yang masih terlihat kekanak-kanakan dan suka ceplas-ceplos begitu saja.
“Ada yang ingin aku katakan padamu, Hyun Jin ah.” Mata Hana terlihat sayu, seperti hal yang ingin disampaikan sangat penting dan tidak boleh diabaikan.
“Katakanlah, aku mendengarkanmu.” balas Hyun Jin tersenyum tulus.
“Ini tentang Taehyung..”ucap Hana ragu.
Hyun Jin yang mendengar kata kekasihnya disebut langsung menaikkan kedua alisnya terkejut, dan lebih fokus dengan pembicaraan Hana.
“Aku hanya ingin bercerita padamu. Ku mohon jangan ceritakan pada Taehyung kalau kita bertemu. Apa kau bersedia?” lanjut Hana memohon yang dibalas anggukan pelan oleh Hyun Jin.