Hyun Jin menoleh ke belakang untuk memastikan siapa pria yang menegurnya. Bukan wajah pria yang ia lihat, melainkan kumpulan dari beberapa tangkai Tulip putih yang terbungkus rapi oleh kertas cantik.
“Untukmu..” suara itu terdengar lagi oleh Hyun Jin. Hyun Jin hanya bisa tersenyum menerima sebuket bunga itu.
“Cantik, terimakasih Tae” balasnya berbinar ketahuan belum pernah diberi bunga.
Hyun Jin mengamati lamat-lamat bunga itu dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dijelaskan. Intinya dia sedang tersanjung saat ini. Kedua matanya tak berpindah dari arah populasi mantan bunga hidup membuat para bunga ketakutan ingin lari saja.
“Kau suka?” Taehyung kembali duduk di tempatnya.
“Sangat..” Hyun jin susah untuk berkata-kata lagi. Apalagi masih ada sisa makanan sate usus di dalam mulutnya belum tergiling sempurna.
“Hei jangan menangis, nanti orang mengira aku memukulmu.” Jelas Taehyung menggoda Hyun Jin.
Hyun Jin mengunyah cepat makanannya dan menelan paksa didorong dengan air putih. Ia langsung angkat bicara.
“kenapa kau memilih bunga tulip putih di antara banyak bunga yang cantik?” tanya Hyun Jin penasaran.
“Hanya.. ingin saja. Mereka lebih menarik daripada yang lain.” Jelas Taehyung setelah berpikir lama.
“Tae..” panggil Hyun Jin beralih menatap Taehyung dari bunga yang ia genggam.
“Kenapa Hyun Jin ah?” balas Taehyung ikut menatap wajah manis Hyun Jin.
“Apa benar polisi memelihara kunang-kunang untuk investigasi?” tanya Hyun Jin membuat Taehyung terperangah.
“Aku memikirkan itu semenjak tadi” lanjut Hyun Jin polos.
“Lupakan Hyun Jin,” jawab Taehyung tak ingin menanggapi.
“Tae, aku kenyang. Tapi aku ingin kau mengabulkan syaratku.” Rengek Hyun Jin pada Taehyung.
“Es krim?” Taehyung memastikan.
Hyun Jin terkekeh. “Kau peka sekali Tae.”
“Kalau begitu ayo..” Taehyung menarik tangan kiri Hyun Jin bergegas pergi.
“Itu dia...” teriak Hyun Jin sambil menunjuk suatu arah dengan bunga tulip putihnya.
Mereka berjalan mendekat ke penjual es krim dan langsung memesan dua. Satu coklat dan satu stroberi. Hyun jin suka coklat, sedangkan Taehyung suka stroberi. Apalagi kalau es krimnya di tambah toping buah stroberi. Taehyung akan lebih suka.
“Es krimnya cantik, aku jadi tidak ingin memakannya” gumam Hyun Jin yang tengah duduk di bangku taman dekat pasar itu.
“Cepat dimakan. Nanti es krimnya cair..” balas Taehyung yang sibuk menjilati es krim dari segala arah seperti anak kecil.
Tanpa disuruh, Hyun jin juga pasti akan memakan es krimnya. Es krim adalah salah satu godaan terbesar dalam hidupnya.
Akhirnya, Hyun Jin memakan es krimnya setelah es krim milik Taehyung terlahap habis oleh sang pemilik. Taehyung mengamati Hyun Jin yang tengah fokus menghabiskan es krimnya. Karena tak hati-hati, hanya coklat saja yang menghias di sekitar mulutnya. Taehyung melihatnya gemas. Harusnya menjijikkan.
“Pelan. Wajahmu jadi belepotan” sergah Taehyung mendekat pada Hyun Jin.
Hampir tidak ada jarak mereka duduk berdua. Bahkan sekarang tidak ada yang mengganggu kesunyian di antara mereka. Hanya ada Taehyung, Hyun Jin, bunga tulip putih, dan bunga-bunga taman.
Cantik. Batin Taehyung terhipnotis oleh wajah Hyun Jin. Bahkan Taehyung melupakan sisa es krim di sekitar mulut gadis itu yang mengurangi kesan cantik untuknya. Senja yang datang walau hanya sebentar mampu menambah keindahan momen yang tak ingin Taehyung lewatkan.
Hyun Jin yang ditatap hanya terdiam. Bahkan es krimnya telah diabaikan setelah Taehyung menatapnya intens. Membuat detak jantungnya lupa untuk berdetak. Tidak. Detak jantungnya tidak terkendali dan liar. Seseorang tolong tenangkan jantung Hyun Jin.
“Cantik..” kata itu akhirnya terlontar dari mulut Taehyung setelah berkali-kali ia bergumam dalam hatinya.
Tangan Taehyung mulai terangkat menyentuh bibir Hyun Jin yang masih penuh dengan sisa-sisa eskrim. Jempol Taehyung mengusapnya lembut, menghapus cokelat yang menutup bibir indahnya itu. Taehyung masih belum berkedip, tidak ingin melewatkan momen indah di depan matanya. Ketika wajah cantik itu hanya diam dan pasrah dengan perlakuan Taehyung.
Taehyung mendekatkan wajahnya kali ini, sangat dekat sampai tidak terpaut jarak dengan wajah Hyun Jin. Kedua matanya bertemu dengan hazel cokelat Hyun Jin yang sama-sama tidak berkedip sedikitpun.
“sudah ku bilang kau benar-benar cantik” lontar Taehyung lagi berbisik di depan wajah Hyun Jin.
Hyun Jin tak menjawab, hanya merespon melalui pipinya yang memerah. Hidung mereka bersentuhan, saling menghirup aroma nyaman khas di antara keduanya. Saling merasakan nafas hangat yang sama-sama tidak teratur. Hyun Jin takut, kedua matanya kini mulai terpejam.
Drtttttt
Sial! Batin Hyun Jin. Telepon genggam Taehyung bergetar, lantas Taehyung mengeluarkan benda itu dari kantongnya.