Tak lama handphone Taehyung bergetar lama, menandakan ada seseorang yang memanggilnya. Seraya menyetir, Taehyung memasangkan satu earphone pada telinganya. Menjawab telepon dari seberang.
“Halo?”
“......”
“Ah aku? Aku sedang bersama kekasihku Hyun Jin”
“.......”
“Maafkan aku Hana. Aku tidak bisa. Kami sedang ada janji jalan-jalan” ucap Taehyung pelan berharap Hyun jin tidak mendengarnya.
Taehyung langsung menutup teleponnya mencoba tenang dan fokus menyetir.
“Dari Hana?” celetuk Hyun Jin akhirnya. Rasa penasaran Hyun Jin mengalahkan rasa takutnya untuk bertanya.
“Iya, telepon dari Hana” jawab Taehyung singkat.
“Apa dia sedang membutuhkanmu?” tanya Hyun Jin lagi. Maafkan Hyun Jin, kali ini saja ia tidak ingin mati penasaran.
“Dia hanya ingin aku temani. Jadi aku tolak. Kita ada janji lebih dulu, kan?”balas Taehyung yakin.
“Jika kau ingin bertemu, pergilah aku tak apa Tae” tawar Hyun Jin walau berat untuk mengatakannya. Mulutnya mudah saja mengatakan, beda dengan hatinya yang saat ini memarahi diri Hyun Jin habis-habisan.
“Tidak!”jawab Taehyung cepat.
“Selagi suatu hal tidak mendesak, aku tidak akan membatalkan rencana kita” tambah Taehyung mantap.
Penuturan Taehyung membuat Hyun Jin merasa dihargai sebagai kekasih. Taehyung adalah cinta pertamanya. Walau ia pernah juga jatuh cinta sebelumnya, yang ia sebut cinta monyet. Hyun merasa bahagia, ia mendapatkan cinta pertama yang benar-benar diidamkan oleh para gadis. Bahkan ia berharap hanya memiliki cinta pertama saja, karena cinta pertama itu akan dijadikannya sebagai cinta terakhir.
Ingin kukunci saja hatimu untukku, Tae. Batin Hyunjin.
“Gumawo” ucap Hyun Jin pelan. Bibirnya bergetar dengan kedua mata beningnya buram tertutup genangan air mata. Bukan air mata kesedihan, hanya rasa terharu saja.
“Hei jangan menangis.. kalau kau jelek, aku sedih sudah menembakmu” goda Taehyung terkekeh melihat tingkah Hyun Jin seperti anak kecil. Hyun Jin kembali mendengus.
“Dan lagi Jin ah. Ceritalah padaku selagi kau mau. Gunakan aku jika kau butuh. Aku milikmu, jadi jangan ragu untuk memanfaatkanku.” Ucap Taehyung tegas sambil menggenggam erat tangan Hyun Jin.
“Tae...” nada gelayut Hyun Jin membuat Taehyung tersenyum. Manis sekali tingkahmu itu Hyun jin ah, batin Taehyung.
“Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu. Bukan karena aku membutuhkanmu, lantas aku mencintaimu” tutur Hyun Jin membuat Taehyung terpaku.