Loading...
Logo TinLit
Read Story - If Is Not You
MENU
About Us  

“Mereka baru saja mengirimiku fotonya,” Yura termangu di depan pintu sembari memandangi layar ponselnya. Salah satu pegawai Amour Organizer mengirimkan foto Kim Soo Ah dari buku tahunan pegawai. “Haruskah kita pergi sekarang? Kita bisa mencarinya sekali lagi dengan foto ini.”

            Ong Seong Woo menatap Yura, sambil membopong dua tas besar di tangannya, lelaki itu juga diam. Entah mengapa ia ingin segera kembali ke Seoul, menepati janjinya, tidak mau membuat masalah dengan hal-hal bodoh lainnya. Hatinya ingin menurut saja, kembali ke jalan yang seharusnya. Tapi bagaimana dengan kisah cinta mereka? Akankah berakhir seperti ini saja?

            “Permisi, maaf mengganggu,” suara dari balik pepohonan itu membuat keduanya melingak. Mendapati gadis berpakaian sederhana yang sepertinya mengenal mereka. “Ku dengar kalian mencariku, dari Seoul katanya. Apa ada yang bisa ku bantu?”

            Yura dan Seong Woo menatap gadis itu bingung. Sementara yang ditatap justru tersenyum, kemudian mengeluarkan kartu nama dan menunjukkannya tanpa ragu, “Aku Kim Soo Ah, kebetulan pegawai di penginapan ini. Aku dengar dari teman-teman di sekitar sini, memangnya apa yang membawa kalian sampai pergi sejauh ini?”

            Sontak Yura pun melihat ponselnya, membandingkan kedua wajah yang sama persis. Benar, perempuan ramah dan baik ini adalah Kim Soo Ah. Sosok yang mereka cari, manusia yang membawa keduanya sampai pergi ke Busan.

            “Aku Park Yoo Ra, dan dia Ong Seong Woo. Terima kasih sudah bersedia menemui kami sebelumnya, tapi kalau kau menang bekerja di sini, kenapa semua orang tidak mengenalmu?”

            Ia tersenyum, “Aku memang membatasi diri dari tamu Seoul, tapi ku rasa kalian tidak berbahaya.”

            “Bagaimana jika aku dari Amour Organizer? Apakah tetap tidak berbahaya?” uji Yura.

            Bola mata gadis itu bergerak canggung, “Apa Kwon Ann Ha yang memintamu?”

            “Jadi benar, kau ya marketing yang bertanggung jawab atas pernikahan Ahn Sarang?”

            Ia meringis kecil, “Jadi itu yang mereka bicarakan tentangku? Lalu apa lagi? Apa mereka juga menuduhku membunuh lelaki itu juga?”

            Kening Yura mengernyit, sementara Ong Seong Woo yang sejak tadi bungkam-pun membuka suara, “Membunuh? Siapa yang dibunuh? Sebenarnya apa yang terjadi dengan Ahn Sarang dimasa lalu?”

            “Tunggu,” Yura mendengus, “Pertama, aku adalah penanam saham baru di Amour Organizer. Kedua, aku sama sekali tidak tahu apapun dengan kasusmu dan sepertinya seseorang sedang mengharapkan kebenaran dari apa yang terjadi saat itu.”

            Kim Soo Ah menatap keduanya bergantian, menilai kejujuran mereka, sebelum akhirya kembali bersuara jengah, “Inilah yang ingin aku hindari dari tamu Seoul, ku pikir kalian tidak menyeretku kembali pada masa itu. Memangnya apa yang terjadi? Mereka menuduh manusia lain lagi?”

            Yura memandang Ong Seong Woo sejenak, lalu menarik nafas dan bersuara lirih, “Tolong selamatkan kami.”

            “Lupakan saja, kalian tidak akan berhasil.”

            “Ku mohon.”

            “Robin Group bukan tandingan bagi manusia seperti kita.”

            “Apa kau benar-benar pembunuhnya?”

            Diam.

            “Kalau kau memang tahu kebenaran, kenapa diam saja? Kau adalah saksi, aku yakin hukum di Korea masih berlaku baik. Kau bisa selamat, dan penjahat sesungguhnya harus dihukum atas ulah yang sudah dilakukannya!!”

            “Sayangnya hukum di Korea tidak bisa mengadili uang. Kau cukup diam dan pura-pura tidak tahu untuk menyelamatkan dirimu sendiri,” sahutnya dengan bibir bergetar, kedua tangannya mengepal karena marah. Ia benci dihina, dulu sekali ia sudah berjuang, namun semesta tidak pernah adil pada kasta rendah, termasuk dirinya.

            “Terima kasih, tapi diam dan pura-puramu itu telah melukai orang lain. Sepertinya kesan pertamaku salah, kau manusia terburuk yang pernah aku kenal.” Yura menyeret tangan Ong Seong Woo masuk ke dalam mobil. Meninggalkan gadis yang masih mematung di sana. Seorang Kim Soo Ah yang kini sudah berlinang air mata.

             Namun saat mobil hendak melaju tancap gas dari Busan, Kim Soo Ah mengetuk jendela. “Bawa aku ke Seoul, akan ku ceritakan semuanya.” Yura pun tersenyum puas, disusul Seong Woo yang bisa bernapas lega. Mungkinkah ini akhir dari semuanya? Saat kebenaran Nampak jelas di depan mata.

***

            Tidak seperti hari yang lain, hari itu Kim Soo Ah berencana lembur, mengurus proposal yang baru masuk sekaligus berencana memikirkan strategi efektif untuk memperkenalkan Amour Organizer pada masyarakat Korea. Namun, Kwon Ann Ha—bosnya ada di sana, bercengkrama serius dengan pria bule yang entah siapa. Kim Soo Ah tidak berniat curiga, tapi percakapan itu terdengar aneh dan rahasia.

            Pria itu memberikan plastik kecil berisikan serbuk putih pada Ann Ha, kemudian pergi tanpa banyak bicara. Pasca pertemuan itu gerak gerik Kwon Ann Ha mencurigakan, Kim Soo Ah mendapati Ann Ha memasukkan serbuk itu pada minuman isotonik lantas mengocoknya hingga terlihat tidak terjadi apa-apa.

            “Ia memanggilku, dan memintaku menyerahkan minuman itu pada tamu yang akan datang,” Kim Soo Ah masih mengingat jelas kejadian itu, sangat rinci, bahkan raut wajah Kwon Ann Ha yang khawatir.

            “Lalu? Kenapa kau tidak menukarnya dengan yang baru?” serang Yura bingung.

            “Aku hampir menukarnya, namun Kwon Ann Ha merebut dan memberikannya langsung pada lelaki itu, dia Park Hyun Jin, calon suami Ahn Sarang. Tak lama setelah itu, sore harinya aku dengar kabar kalau lelaki itu meninggal di apartemennya dengan dugaan bunuh diri. Tentu saja tidak ada bukti, sidik jari pada minuman itu bisa dipastikan hilang usai masuk lemari pendingin. Dan ketika kejadian gila itu berlalu, aku tahu kalau pria yang menemui Kwon Ann Ha hari itu adalah Ahn Roo Bin, ayah kandung Sarang,” jelasnya.

            “Lalu kenapa dokter itu tertuduh?” Ong Seong Woo yang ikut menyimak semakin bingung.

            “Dokter Lee ada di lokasi kejadian saat Park Hyun Jin sekarat, meski tidak ada bukti yang bisa menyeret dokter Lee ke penjara, namun Ahn Sarang sangat yakin jika sabahabatnya itu membunuh kekasihnya.”

            “Tapi kenapa?” kini giliran Yura penasaran lagi.

            “Karena tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan. Konon katanya dokter Lee Seo Yoon menaruh perasaan lebih pada Sarang, namun cintanya bertepuk sebelah tangan, dan karena Sarang hendak menikah, mereka mengasumsikan bahwa dokter Lee cemburu dan membunuh calon suami Sarang.”

            “Jadi maksudmu pembunuh sebenarnya adalah tuan Ahn Roo Bin?” Seong Woo menimpali.

            “Ahn Roo Bin otaknya, tapi yang mengeksekusi langsung adalah Kwon Ann Ha.”

            Tubuh Yura melemas, Kwon Ann Ha, sahabatnya yang polos, kalem, dan lugu itu merupakan pembunuh? Bagaimana mungkin? “Apa ada bukti kuat yang mendukung asumsimu?” tanyanya serak, ia tak bisa mempercayai ucapan gadis ini begitu saja. Logikanya menolak.

            “Karena merasa bersalah, aku bersikeras menemukan bukti-bukti atas kejadian itu. Dan aku masih menyimpannya hingga sekarang, baik foto maupun video cctv. Dulu aku juga sempat bertindak heroik seperti kalian berdua, namun aku justru dipecat dan kehilangan segalanya. Sejujurnya hingga sekarang kejadian ini masih menyulitkanku, tapi aku sendirian dan melawan Ahn Roo Bin sendirian adalah kemustahilan.”

            Mereka saling diam. Melalui perjalanan dengan pikiran yang saling berkelana entah kemana. Hingga Seong Woo merasa dirinya harus mengambil keputusan, “Bagaimana jika kita mulai dari Ahn Sarang? Setidaknya dengan ini tidak ada korban lain yang terluka.” Dan ide itu pun langsung mendapatkan persetujuan dari semua pihak. Termasuk Kim Soo Ah.

***

            Begitu sampai rumah sakit, Jung Jae Min sudah ada di sana lebih dulu. Lelaki itu menyerahkan berkas-berkas pada Ahn Sarang, mengungkapkan betapa agency Seong Woo menuntut gadis itu untuk pasal berlapis yang telah dilakukannya. Mulai dari pencemaran nama baik sampai percobaan pemerasan, Jae Min sukses mamasukkan semua kelemahan asumsi Ahn Roo Bin yang tidak masuk akal, lantas melimpahkan semua hukuman itu pada putrinya.

            Ahn Sarang hanya tersenyum kecut, di sampingnya ada Lee Seo Yoon yang mulai khawatir, takut kalau-kalau Sarang bertindak nekat dan bunuh diri. Suasana semakin buruk dengan kedatangan tiga manusia di rungan itu. Lee Seo Yoon ingin mengusirnya namun tidak bisa, karena salah satu di antara mereka ada pegawai Amour Organizer yang dicarinya.

            “Sarang~ah, dia perempuan itu,” serunya.

            Sarang menatap gedis itu datar. Hati Kim Soo Ah sempat tertegun melihat kondisi clientnya yang dulu senantiasa cantik mempesona, “Anyeong Ahn Sarang~Ssi, lama tidak berjumpa.”

            Dan setelah Kim Soo Ah menjelaskan semua bukti beserta cerita yang ia saksikan secara langsung di lokasi kejadian, Ahn Sarang menggila. Gadis itu menjerit histeris, menarik infusnya, menjambak rambutnya, sangat liar dan tidak masuk akal. Semua orang yang ada di sana ikut panik, memegangi tubuh gadis yang kian lama kian mengecil. Jae Min sendiri merasa bersalah telah menuntut gadis ini, tapi mau bagaimana lagi?

            Keadaan membaik usai Lee Seo Yoon menyuntikkan obat penenang. Ia tertidur pulas, dengan beberapa bagian tubuh memar karena terus membenturkan diri ke tembok. Lee Seo Yoon tersenyum nanar sambil bergumam, “Terima kasih sudah menceritakan kebenarannya Kim Soo-ah~Ssi, setidaknya sekarang dia bisa mengandalkanku lagi.”

            Pandangannya berganti pada Jae Min, “Maafkan aku, tapi dia mengalami depresi akut, jadi bisakah kau alihkan tuntutan itu pada Ahn Roo Bin? Dengan begitu kita bisa sekaligus mengungkap kemabali kasus pembunuhan Park Hyun Jin yang sempat terkubur.”

            Ong Seong Woo dan Yura saling menatap, kemudian seulas senyum tumbuh di bibir keduanya. Seong Woo merengkuh pundak Yura, lalu bersuara lantang nan tegas, “Tentu saja, kita harus menyelesaikan kasus ini bersama supaya tidak ada pihak lain yang dirugikan.”

            Kim Soo Ah tersenyum lega, begitupun Lee Seo Yoon. Sementara satu-satunya manusia yang menuntut penjelasan itu hanya tersenyum bangga, Jae Min merasa lega karena Seong Woo berhasil menuntaskan kasusnya sendiri. Jung Jae Min terlalu puas, sampai-sampai tidak menyadari keberadaan gadis yang tengah dipeluk Seong Woo saat ini.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Emergency Marriage Secret
28      2     0     
Romance
Raina tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu permintaan terakhir dari sang Ayah. Permintaan yang sederhana namun berat, menikah. Calon suaminya adalah seorang dokter muda, anak dari sahabat lama Ayahnya. Raina tidak mencintai pria itu, bahkan nyaris tak mengenalnya. Tapi demi Ayah yang terbaring sakit dengan riwayat jantung melemah, Raina mengiyakan. ...
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
273      223     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Closed Heart
1160      654     1     
Romance
Salah satu cerita dari The Broken Series. Ini tentang Salsa yang jatuh cinta pada Bara. Ini tentang Dilla yang tidak menyukai Bara. Bara yang selalu mengejar Salsa. Bara yang selalu ingin memiliki Salsa. Namun, Salsa takut, ia takut memilih jalan yang salah. Cintanya atau kakaknya?
A & B without C
269      237     0     
Romance
Alfa dan Bella merupakan sepasang mahasiswa di sebuah universitas yang saling menyayangi tanpa mengerti arti sayang itu sendiri.
DanuSA
32047      4880     13     
Romance
Sabina, tidak ingin jatuh cinta. Apa itu cinta? Baginya cinta itu hanya omong kosong belaka. Emang sih awalnya manis, tapi ujung-ujungnya nyakitin. Cowok? Mahkluk yang paling dia benci tentu saja. Mereka akar dari semua masalah. Masalalu kelam yang ditinggalkan sang papa kepada mama dan dirinya membuat Sabina enggan membuka diri. Dia memilih menjadi dingin dan tidak pernah bicara. Semua orang ...
Thantophobia
1412      795     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Stuck In Memories
15852      3236     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
Rinai Kesedihan
796      534     1     
Short Story
Suatu hal dapat terjadi tanpa bisa dikontrol, dikendalikan, ataupun dimohon untuk tidak benar-benar terjadi. Semuanya sudah dituliskan. Sudah disusun. Misalnya perihal kesedihan.
Ich Liebe Dich
11757      1795     4     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...
When I Met You
642      369     14     
Romance
Katanya, seorang penulis kualat dengan tokohnya ketika ia mengalami apa yang dituliskannya di dunia nyata. Dan kini kami bertemu. Aku dan "tokohku".