Acara yang megah di banjiri lautan manusia itu membuat nyali Tania seketika ciut begitu saja .
Pelan pelan tapi pasti langkah Tania mengekor di belakang Marwah dan Dirga dengan Trian yang terus mentautkan jarinya di jari tania .
Sapaan demi sapaan terus terdengar saat kedatangan keluarga Dirgantara .
Disini lah tania di sebuah acara yang begitu megah ini bagaikan sebuah mimpi baginya bagaimana tidak untuk pertama kalinya Tania menggunakan baju rancangan desainer terkenal ,pergi bersama kelurga dirgantara keluarga ynag mempunya sebuah bisnis terkenal ,datang ke sebuah acara yang begitu menakjubkan .
Tania dan trian duduk bersebelahan menghandap ke sebuah panggung yang begitu mewah .
Dari arah berjauhan kumpulan anak anak remaja yang kebetulan adalah anak dari par pengusaha yang di undang pada acara ini saling berbisik bisik
"Yang sama Dimitrian istrinya ?"tanya seorang gadis bernama maura
"Gila lo Dimitrian masih sekolah woi "
"Terus siapa nya ?"
"Pacar kali ?"sambung seorang laki laki
"Cantik sih ,tapi kampungan "celetuk seorang gadis bernama Maura
"Loh bentar kaalu dia pacarnya ,si sabel apa akabar ?"
"Entah lah "
"Ya ampun sabel gue ikut bersedih " kata maura
"Kita jailin gimana ? Kayanya seru setuju gak "saran seorang laki - laki
"Boleh tuh boleh"ucap mawah "setujuuu" "seru kedua gadis itu berbarengan.
Senyum licik ketiganyapun terlihat di wajah masing masing.
"Malam om tante "sapa seorang gadis yang ternyata sabel.
"Eh sabel sini nak duduk "titah Dirga begitu senang melihat kedatang sabel semenatra marwah terlihat sebaliknya
"Tante ,om boleh pinjem trianya gak ?"
Pinjem lo kira emang pacar gue barang .
Wajah tania terlihat sebal tapi sebisa mungkin ia tak menampakanya.
"Kamu gak lihat ada pacarnya disini "kata marwah.
"Apa sih kamu ,sabel kan cuman mau bicara sebentar dengan bara ,lagian Tania itu hanya pacarnya tidak usah berlebihan "
"Tapi tetap saja mas "
Trian hanya bisa diam karena saat ingin menyela ucapanya selalu di anggap angin
"Udah tante gak papa siapa tau kak sabel mau ngomong penting "
"Denger kamu ,dia aja tidak merasa terganggu"
Dengan berat hati tania dan marwah membiarkan Dimitrian untuk pergi bersamanya menemui kelurga sabel.
Bosan ya tania bosan saat ini ia hanya melihat orang orang yang sedang bersenang senang berbincang bincang ,bersanda gurau Tania duduk sendiri karena marwah dan dirga sedang bertemu dengan teman teman mereka, dimitrian jangan di tanya laki laki itu belum kembali sejak sabel memelas agar trian bisa bersamanya.
Tania bangkit untuk sekedar pergi ke toilet iapun berjalan menyusuri gedung tersebut mencari keberadaan toilet di tempat tersebut.
"Maaf toilet dimana yah? "Tanya tania memberanikan diri bertanya kepada para remaja yang memang sejak tadi tidak menyukai keberadan tania.
"Mangsa dateng nih ra"celektuk seorang laki laki
"Lo mau ke toilet? Tuh tinggal lurus "jawab maura.
Tania ingat betul laki laki di hadapanya adalah geng Peter dan tunggu dua wanita ini salah satunya adalah sahabat sabel.
"Oh makasih "
Tanpa curiga tania berjalan tetapi salah satu kaki dari kedua gadis itu sengaja menghalangi langkah tani alhasil tania tersungkur
"Awww "pekik tania smabil mengusap usap lututnya yang lecet akibat beradu dengan lantai.
"Ups sorry "ucap maura,
entah kemana kedua temannya saat ini tania hanya berdua dengan maura
Byur, tubuh tania benar benar basah kuyup karena kedua orang yang tadi menghilan menyiramnya dengan seember air
"Apa apaan sih kalian ,gue gak butuh air sekarang "
"Maaf gue kira lo butuh air "
"Gila lo ya semua, kenal aja enggak main main siram aja"
Ketiganya hanya menyunggingkan senyum "gak kenal lo bilang? "
"Lo gak kenal gue? "Tanya laki laki tersebut
"Babunya peta kan lo "jawab tania berani
"Kurang ajar lo sama pacar gue "ucap maura yang kini tanganya telah menjambak rambut tania.
"Lepasin sakit gila "
Tania terus meronta ronta karena maura terus menjambaknya tak lupa satu orang gadis sahabat sabel pun menjalankan aksinya untuk sabel dan laki laki teman peta hanya menyaksikan kegilaan pacarnya dan temannya itu.
"Udah yuk ah cabut "ajak laki - laki tersebut
Setelah puas menyiksa tania ketiganyapun pergi.
Tania tak ingin menangis tapi jujur tamparan yang mendarat di pipinya terasa perih di tambah rasa jambakan yang masih membekas dan akhirnya tangisnyapun pecah ia duduk tersipu di tempat tersebut.
Di tengah tengah acara trian yang baru saja kembali menanyakan tania kepada sang ibu tapi tak ada yang tahu ,trian pun mencoba mencari tania filing nya mengatakan tania pergi ke toilet dan benar saja ia mendapati tania sedang tersipu dengan tubuh yang basah kuyup.
"Ta kenapa? "
Kehadiran trian membuat tangis tania semakin pecah di rengkuhnya gadia itu kedalam dekapannya tak peduli jas yang ia kenakan basah. Ada rasa takut yang trian rasakan di dalam diri tania
"Ta kok bisa gini? Siapa yang udah buat lo kayak gini? Jawab gue ta "trian bicara dengan amarah yang benar benar keluar hari ini taniapun tak menyangka seorang dimitrian bisa semarah ini.
"Eh cowoknya dateng "ledek laki laki tadi
Trian mendekat ke arah laki laki tersebut dan menarik nya untuk melayangkan sebuah tinju tapi tania lebih dulu menarik trian agar tidak usah memperdulikan mereka.
"Kenap ta kenapa lo halang halangin gue gue mau abisin mereka bisa bisanya cewek gue di kaya giniin "
Trian melepas jasnya dan langsung memakaikan ketubuh tania .
"Ta tunggu sini Biar gue kasih pelajaran mereka "
Tania menarik tangan trian sambil menggelengkan kepala.
Dimitrian mencoba meredakan amarahnya, di peluklah gadis yang ia cintai itu masuk kedalam dekapanya.
"Kita pulang ya, biar gue telpon mamah kita pulanhg duluan.
Tania hanya mengangguk
Kaki tania yang lecet membuat, gadis itu tak bisa jalan trian dengan sigap mengedong tania padahal gadis itu ngotot tak mau tapi sama halnya trian pun ngotot untuk bisa menggendong tania.
Suasana hening seketika trian fokus dengan jalan tania fokus dengan pikiran di benak nya.
"Ta lo kenal mereka? "
"Gue tau tapi gak kenal mereka, yang cowok tdi itu temennya peta, mauren dia cewek pernah jadi selingkuhanya peta kalau yang satu lo pasti udah tau kan "
"Dunia itu sempit ya ta "
"Mmm, eh kok berhenti "tania bertanya karena mobil yang di kendarai oleh trian berhenti.
"Tunggu sebentar yah "
10 menit akhirnya trian kembali dengan membawa sebuah kantong plastik dan dua gelas cup susu hangat.
"Minum"titah trian
"Yang di plastik itu apa? "Tanya tania
"Liat aja "
Dengan tangan kirinya tania membuka plastik tersebut senyum terbentuk di wajahnya
"Minum yang Anget dulu, yang itu buat stok aja "
"Siap bapak bos "
Mata trian tidak lepas dari tania, ada rasa kesal bercampur sedih saat melihat tania, kesal kepada mereka yang telah membuat tania gadis yang ia sayang terluka, sedih karena melihat tania terluka.
"Tri "panggil tania
"Iya ta "
"Lo pasti dengerkan anak anak di skolah bilang gue gak pantes buat lo Dan sekarang gue sadar gue emang gak pantes buat lo "
"Ta lo ngomong apa sih? "
Pembicaraan keduanya menjadi serius.
"Jujur tri gue sayang sama lo, lo cowok baik ,pengertian dan gue cuman cewek yang gak baik buat lo bersanding sama lo itu cuman sebuah mimpi buat gue tri "
"Stop ta "
"Gue... Gue mau hubungan kita sampe sini aja "ucap tania terbata bata dengan air mata yang mulai menetes
Raut wajah trian mengeras "stop tania lo cewek terbaik yanhg gue punya ,jujur gue kira pacaran sama lo itu cuman pacarn ala anak remaja yang lagi kasmaran tapi makin hari rasa sayang gue makin tumbuh ta rasa sayang itu ngebuat gue pengen selalu sama lo, ngelindungin lo "
Tania terdiam
"Hari ini gue gagal buat ngelindungin lo ta gue minta maaf ta please jangan pernah ngomong kaya gitu "
"Sabel ataupun nadia lebih pantes sama lo tri ,gue cuman cewek yang bakalan buat lo malu tri "
"Liat gue ta liat gue "
"Gue takut tri "kata tania dengan airmatanya yang pecah
Kesel, ya trian kesal benar benar kesal ia berjanji akan mendatangi laki laki yang membuat tania seperti itu tak lupa maura kedua orang itu harus di beri pelajaran karena mereka Hari ini harusnya tania bahagia tapi nyatanya malah terbalik.
"Tri gue pengen pulang "
Dimitrian tidak langsung menanggapi ucapan tania ia keuar dari mobil dan membuka pintu mobil yang tania tempati ia menggegam tangan tania sambil menunduk.
"Maafin gue yang bego gak bisa jaga lo ta "
"Lo gak bego tri, enggak cukup lo buat diri lo seakan akan yang salah lo kaya gini malah buat gue sakit "
Beberapa detik mereka saling bertatapan setelah itu keduanya saling tersenyum begitulah yang mereka lakukan setiap kali ada perselisihan berujung dengan sebuah senyum dari bibir masing masing.
"Udah jangan nangis, jelek "ledek trian
"Biarin jelek juga udah punya pacar "
"Siapa? "
"Jeon jungkook yang lahir tanggal 1 september 1997 "
"Oh jadi jungkook ,terus ini siapa? "Tanya trian sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Kalau yang itu sih calon imam di masa depan "
"Oh sekarang udah pinter gombal ya di ajarin siapa? "
"Di ajarin sama orang rese, nyebelin tapi gue sayang namanya DIMITRIAN anaknya mama marwah "
"Kapan gue pernah ngajarin "
"Kapan yah lupa "
Cubitan trian berhasil membuat tania mengaduh
"Awas ya gombal ke cowok lain"
"Emang kenapa? "
"Gak boleh gombalan tata khusus cuman buat Dimitrian "
"Idih gak mau, orang gue mau gombal ke abang abang somai suapaya di kasih gratis "
"Liat aja abang abang somainya pulang tinggal nama "
"Orang nya kemana? "
"Di tendang ke kutub utara "
"Tau lirik lagunya rita sugiarto gak? "
"Mmmm ...taluk deh "
"Kejam mas kejam "
"Owhhh, tau lirik lagu bukti gak? "
"Kurang hapal, nyanyiin dong "
"Nanti deh gue vn sebagai pengiring tata buat tidur dan mimpi indah.
Dia adalah anugrah karena apa? Karena Dia sanggup melengkapi semua rasa dalam hidup hingga kini semua rasa itu telah kurasakan.