Falshback on
"Trian tunggu ihhh"teriak seorng gadis sambil berjalan menyusul laki laki yang di panggilnya.
"Apa sih Sabel? "
"Lo kok gue perhantiin deket - deket sama Tania terus, pasti tau kan cewek itu musuh gue "
"Gue gak mau ya bel, punya musuh dan gara - gara lo bohongin gue Kalau Tania yang salah, dulu gue jadi hukum dia dan dia masih benci sampe sekarang sama gue "
"Eh tapi kan, emang dia salah "
"Udah deh Bel gak usah ngelak Jemie sama Dion tau kok siapa yang salah, begonya mereke gak ngasih tau gue dari dulu"
Sabelia terdiam "terus maksud lo deket - deket dia itu sekarang apa? "
"Gue cuman mau di maafin udah itu aja"
"Bohong, lo pasti suka kan? "
"Nih dengerin gue ya sabel mau gue suka atau enggak bukan urusan lo, tapi emnga gue deketin dia cuman mau minta maaf doang, dia udah maafin uruaan gue sama dia udah beres, dan satu hal lagi. Gue gak suka sama dia "kalimat terakhir trian sengaja berbohong demi keamanan Tania
"Adalah urusanya sama gue, kita kan udah di jodohin Trian, lo mau bokap lo marah kalau sampe lo nolak? "
"Gue tau "jawabnya singkat kemudian pergi.
Falshback end.
Tania sedang berjalan sambil memainkan gawainya, tak peduli dengan tatapan ataupun bisik bisikan dari adik kelas maupun kakak kelas nya yang sedang bergosip.
Dari arah berlawanan Sabel dengan gayanya berjalan berdampingan dengan temannya yang bernama Devi, ia menatap sinis kearah Tania yang masih terus fokus dengan gawainya setelah itu ia merebut gawai milik Tania dari tangan gadis itu.
"Apaan sih, sini balikin "Tania yang tak terima berusaha merebut kembali gawainya.
"lo mau nih handphone balik kan? "
"Iya lah, punya gue anjir balikin woi "
"Nih "ucap Sabel sambil membanting gawai milik Tania.
"Heh Sambel, kenapa lo banting hp gue salah apa dia? "Ucap Tania sambil melihat gawainya yang telah retak dibagian layarnya "gantiin woi "
"Apa ganti? Ogah itu peringatan yah supaya lo jauh jauh dari Trian "sabel pergi sambil menampakan senyum kemenangan.
"Dasar yah Anabell gila, Sambel gak waras"gerutunya, kemudian berjongkok untuk mengambil gawainya "maafin Sabel yah hp dia emang gak waras lo gak punya salah apa apa sama dia eh malah di banting "ucap Tania, tuh kan gue gila ngomong sama hp.
"Tania "panggil Dimitrian yang baru saja datang.
"Kenapa? "Jawab Tania datar.
"Enggak, lo udah sarapan belom ke kantin yuk bareng gue yuk "ajak Trian sambil meraih tangan Tania.
"Lepasin tangan gue "bentak Tania "gak usah so deket deh kak Trian "
Trian mengerutkan keningnya "lo kenapa sih Tan? Kemarin lo bilang udah maafin gue terus kenapa sikap lo ke gue balik lagi? "
" dari awal lo kan cuman mau kata maaf lo di terima kan sama gue? Gue udah maafin lo sekarang, Terus apa lagi? "Ucap Tania dengan tenang
"I... Iya gue emang anu "kini Trian mulai salah tingkah namun berhasil ia tutup tutupi.
"Mulai dari sekarang masalah kita udah beres oke "
Tatapan mata Trian jatuh kepada hp dengan keadaan mengenaskan di tangan Tania"hp lo kenapa? "
"bisa liat kan? "
"Iya gue tau rusak Tapi kan ada alesanya "
"Tanyain tuh ke pacar lo "turur Tania.
"Pacar? Siapa sih maksud lo? Tania jawab dulu jangan pergi woi "
"Punya otak kan? mikir dong "teriak tania
Tania memang sengaja melakukan hal itu kepada Trian, jujur ia sudah tidak membenci trian hanya saja ia sedang malas berdebat dengan Sabel karena itulah ia brsikap kembali seperti sebelumnya.
"Dor "Reina yang baru saja datang bersama Mili langsung menjaili Tania
"Kenapa lagi sayang? "Tanya Reina yang langsung duduk di samping Tania.
"Lo berdua, jangan chat ataupun nelpon gue dulu deh yah "
"Loh kenapa? "Tanya Mili dan Reina sama sama tak paham.
"Hp gue rusak "
"Kok bisa?"Mili segera menyambar dengan pertanyaan
"Di banting sabel, katanya peringatan supaya gue jauh jauh dari trian "
"Idih, kok nyebelin banget sih tuh nenek lampir sarap "umpat reina.
"Gue punya hp gak di pake, besok gue bawa deh yah lo pake dulu aja tan siapa tau ada yang kangen sama lo jari kan gampang buat chat lo "
"Seriusan? Gak usah deh gue coba minta sama kak miranda "
"Hp ini aja lo nunggu 1 tahun Tan "ledek reina
"Hehehe, iya sih "
"Ya udah, besok pake hp gue dulu oke "
Tania, menganggukan kepalanya kemudia melanjutkan aktifitas menyalin tugas matematika yang tidak ia kerjakan karena pelajaran matematika itu sangat tidak di sukai oleh tania mungkin seluruh siswapun sama
Di kelas XII MIPA 1, suasana masih terlihat sepi karena semua siswa kompak di dalan kelas mengerjakan aktifitas yang sama yaitu mengerjakan tugas.
"Bro tugas mtk gue nyalin dong "pinta jemie
"Woi..."
"Apa sih?tanya trian yang merasa terganggu.
Jemie terus memandang bingug"Lo kenapa sih? "
"Heran gue sama cewek kadang baik, kadang judes serbasalah gue "
"Entar lagi curhatnya gue mau nyalin tugas mtk sini buku lo "dion mendekat kemudia langsung mengambil buku tugas milik Trian, kebalikan dari dion jemie malah menarik kursinya agar semakin mendekat dengan laki laki itu.
"Siapa Tania? "
"Yaps "
"Lo bener - bener suka sama tuh cewek yah? Gue belum pernah liat lo mikir berat gini gara gara cewek "
"Gue aja gak tau yang jelas, tania itu beda gue tulus sayang sama dia "
"Ya udah, tunggu apa lagi lo? Tembak buruan "
Trian menoyor kepala jemie "maen tembak tembak aja dia aja marah -marah terus sama gue "
"Lo bilang dia udah maafin lo terus? "
Trian mengangguk "itu yang gue bingung jem tiba tiba aja dia balik lagi ke sikap sebelumnya "
Tanpa peduli dengan tugasnya, Sabel menghampiri Dimitrian sambil meramgkulnya.
"Ngomongin apaan sih? "Tanya sabel yang langsung memosisikan tubuhnya duduk di samping dimitrian.
Jemie dan trian saling bertatapan
"Apa peduli lo "tanya jemie.
"Diem lo gue gak ngomong sama lo ya jem "ucap sabel sambil menatap sebal "lo ngomongin apa sih sama jemie? "
"Tania "jawab tegas trian
"Ngapain sih lo yan, gak ada kerjaan banget ngomongin tuh cewek "ucap sabel dengan nada marah "lo bilang dulu gak suka sama dia "lanjutnya.
"Terserah gue lah bel, lo siapa gue? "
"Gu... Gue kan udah di jodohin sama lo jadi gue gak terima lo suka cewek lain "jawabnga sedikit terbata - bata
"Jodohin? Sayangnya sekarang Gue udah gak peduli sama hal itu bel "jawaban trian membuat sabel diam.
Suasana kembali hening hingga bel masuk memecah keheningan.
"Gila lo gak takut tuh cewek ngadu ke bokap lo? "Bisik jemie
Trian melirik kearah jemie sambil tersenyum sekilas.
Cuaca hari ini mendung prediksi hujan pada perkiraan cuaca hari ini spertinya tidak melenceng dan benar saja saat bel pulang berbunyi dengan waktu bersamaa hujan pun turun dengan derasnya.
Tania buru buru keluar dari kelas dan berlari ke arah gerbang sekolah dan meneduh di pos satpam
Hp rusak, uang jajan abis otomatis gue gak punya ongkos, hujan gede duh sempurna banget kesialan gue hari ini.
"Eh si eneng gelo ya ngomong sendiri? "Tanya pak dora si satpam penjaga sekolah yang tiba tiba nongol dari ruangan di Dalam pos
"Eh pak dora "tania cengar cengir gak jelas
"Neng setan kan? "
Gila gue manusia gini di bilang setan
"bapak gak liat apa kaki saya masih napak loh "
Pak dora menepuk jidatnya "maksud saya nama eneng teh neng setan ya? "
"Enak aja "
"Abis kalau bapak lagi ngecek ke dalam si neng sabel suka manggil eneng setan, bapak kira emang nama eneng "
"Nama saya tuh TANIA pak T- A-N-I-A "
"Heheh maaf ya neng, oh iya eneng teh yang sering nanya ke saya liat peta gak iya kan? "
"Sering dari mana saya baru nanya sekali juga "
"Eh iya gitu neng, maklum faktor U eneng lagi nunggu peta lagi yah? "
"Gak "jawab datar tania.
"Loh emang peta nya kemana neng? "
"Di curi sweeper pak, waktu mau nunjukin arah "
"Sweeper teh siapa lagi neng? "
"Itu loh pak yang suka nyuri entar bapak bilang sweeper jangan Mencuri sweeper janga mencuri gitu "jelas tania ngaco membuat pak dora mengerutkan keningnya tak paham.
"Ya udah bapak tinggal dulu yah neng "
tania memgangguk "kira kira Alvin pulang lewat sini gak yah, biasanya suka kan enak kalau dia lewat sini gue nebeng gak perlu deh jalan "
Tania terus meratapi hujan yang semakin deras tanpa ia tahu trian datang menghampirinya sambil berlari menerjang hujan membawa sebuah jaket yang biasa ia kenakan tanpa basa basi trian langsung memakaikan jaket kepada tania yang masih menatap langis dengan kedua tangan memeluk tubuhnya sendiri hal itu membuat tania langsung menoleh.
"Ngapain lo? "
"pake "titah nya
"Gak butuh "
"Ngeyel ya kalau di suruh, liat muka lo tuh udah pucet kayak mayat gitu gara gara kedinginan"
"So tau lo "
"Pake tania, apa perlu gue peluk lo supaya -"belum sempat melanjutkan perkataanya tania telah memotong.
"Iya gue pake "
"Nah gitu dong, kan jadi manis kalau nurut "
"Gombal aja gak mempan "
"Ih gak gombal gue seriusan kali "
"Bodo "jawab tania malas
"Lo pulang sama gue oke, tunggu sini, kalau gue bilang tunggu sini tunggu sini awas aja kalau ngilang"belum sempat tania menjawab trian telah melesat kembali ke dalam sekolah.
"Sumpah trian lo jangan baik sama gue, gue gak mau masalah gue sama sabel makin runyem dan gue juga gak mau ngasih harapan ke hati gue karena lo itu adalah suatu ketidak mungkinan buat gue trian "tania monolog.
Sebuah mobil berhenti di samping tania
"Naik tania "pinta trian
"Gue, gue udah ada janji sama mili mau balik bareng "tania beralasan.
"Masa? Mili tadi udah pulang loh bareng rei sama jemi "
Bego tania bego ngasih alesan yang beneran dikit kek
"Percuma kalau lo mikirin alesan buat ngehindarin gue tania "
"Engak siapa yang alesan "
"Ya udah naik "
Dengan berat hati tania masuk kedalam mobil trian membuat laki laki itu tersenyum menang.