Read More >>"> Memorieji (Layangan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memorieji
MENU
About Us  

Entah kenapa siang ini gue gabut banget, sedari tadi kerjaan gue cuma nyoret semua buku temen-temen kelas dengan coretan 'Ilona penduduk Mars yang lagi nyasar di Bumi'. Yah sebagian orang emang belum tahu masalah identitas gue, jadi untuk kalian yang udah baca tolong tetap jaga rahasia ini. Gue belum siap terkenal, buat di undang tv sana sini cuma untuk wawancara eksklusif karena jadi penduduk Mars pertama yang mampu merecoki manusia Bumi.

Setelah gue menyelesaikan coret-coret manja, sekarang gue gak tau lagi apa yang mau gue lakukan. Asli gue gabut pake banget guys, tapi untung aja Jivan datang kayak ibu peri.

"Ilo! Main layangan di lapangan yuk." Jivan mengajak gue main layangan, sekarang emang lagi musim layangan. Terbukti sepanjang jalan, di kabel listrik terjejer banyak kerangka layangan yang nyangkut.

"Beli layangan di mana? Emang di kantin ada?"

Jivan memperlihatkan layangan kertas yang ada di balik punggungnya, sontak gue tersenyum lebar. Emang gue gak pernah salah milih temen, Jivan selalu punya 1001 cara buat menyudahi kegabutan yang melanda gue. Dengan berlarian di koridor gue dan Jivan menenteng layangan dan botol yang sudah terlilit benang senar. Menjadi pusat perhatian udah bukan hal baru bagi gue, mengingat kelas gue selalu jadi panutan kelas lain buat melakukan tindakan luar biasa di lingkungan sekolah jadi tidak heran lagi kalo gue juga ikutan terseret jadi panutan pribadi bagi siswa-siswi lain.

"Kalo gue bilang tiga, lo lepasin layangannya ya." Ucap Jivan yang gue jawab dengan anggukan.

"Satu..dua..tiga," Gue melepas layangan yang tadi sempat gue pegang dan sekarang layangannya sudah mulai melayang.

Seperti anak kecil gue bertepuk tangan melihat layangan itu berhasil terbang hingga seakan menyentuh langit, sedang Jivan sendiri cuma tersenyum kecil saat melihat reaksi berlebih gue. 

"Jigong, layangannya terbang. Mantap kali lo." Gue memberi dua jempol ke arahnya, buat gue ini bener-bener luar biasa karena apa? Karena gue gak pernah bisa melakukan hal itu meski udah berkali-kali nyoba.

"Mau coba ngendaliin gak?" Jivan menawari gue, jelas tawaran yang sangat menggoda.

Tanpa harus banyak berpikir karena pada dasarnya gue emang males mikir, botol dengan lilitan benang yang di beri Jivan sudah berpindah tangan ke gue sekarang. Baru juga bentar tuh layangan gue kendaliin, eh layangannya nyusruk dong ke bawah gitu aja. Gile bener, padahal belum ada semenit shay.

"Lo emang gak bakat."

Gue mendengus sebal, memang mau gimana lagi inilah gue. Ilona yang sangat payah dalam segala hal tapi tetap tegar dan tersenyum ceria, aseeekk.

Jivan tertawa terpingkal-pingkal, liatin gue yang gagal.

"Nih lo lanjutin aja, ntar gue liatin sambil guling-gulingan di lantai lapangan ini."

Mode ngambek on. Gue emang paling pinter buat narik perhatian tapi paling bego buat nunjukin kasih sayang. Wadaw sekali bahasa gue. Oke-oke mari kita kembali ke topik awal. 

"Mulai deh, Milo lo tuh gak cocok pundungan. Bukan gaya lo banget, lagian nih emang ada penduduk Mars pundungan?"

Gue melotot gak percaya, barusan Jivan bilang gue penduduk Mars?! OMG! Kok dia bisa tahu, gawat.

"Kok lo tau identitas gue, stalker lo ya?!"

Jivan mengeleng-gelengkan kepalanya kemudian mulai melanjutakan permainan layangannya. What the hell! Oke gue lanjutin ngambeknya.

Gue guling-gulingan ke kanan kiri, bodo amat di liatin juga udah biasa gue mah. Tinggal nunggu Jivan berekasi aja, dia mana tahan liat gue kayak orang gila gini.

"Astagfirullah, Milo udah deh. Gak usah guling-gulingan. Lo cewek pake rok pula." Ujar Jivan, dia sekafang udah duduk di samping badan gue yang lagi guling-gulingan, layangannya udah di turunin gak dimainin lagi.

Gue tetep kekeuh sama pendirian, sudah terlanjur ngambek pake banget. Gue itu lagi terpuruk karena gagal ngendaliin layangan, eh Jivan justru tertawa melukai perasaan nan lembut ini.

"Biarin aja, kalo gue cewek kenapa hah?! Lagian gue udah pake celana pendek jadi nana dalemnya gak bakal keliatan."

"Tetep aja, paha mulus lo terpampang jadi santapan mesum cowok-cowok sialan!" Jivan melotot ke arah samping, berteriak "Heh lo pada, jauh-jauh sana. Gak usah melotot tuh mata, gue colok juga nih!"

Diam-diam dalam hati gue tertawa, posesif banget sih kan gemeshh.

"Jadi sekarang lo ngaku kalo badan gue mulus, bisa napsu juga lo ya sama gue." 

"Allahuakbar! Milo bahasa lo itu darimana lo belajar? Ini bukan Ilo yang gue kenal." Jivan ikut berguling di samping gue, kemudian karena risish gue memilih duduk.

"Bangcad yang ajarin." 

Jivan langsung bangkit dan menarik lengan gue.

"Ayo ikut, gue mau kasih pelajaran ke dia! Sembarangan banget ngajarin lo hal yang gak bener gini!" 

Gue tetap duduk, gak mau ikut bangkit. Dia lupa apa kalo gue masih dalam mode ngambek.

"Gak mau, gendong dulu baru mau." Ucap gue dengan nada sok manja, biarin kali aja luluh.

"Ogah lo berat!"

"Ish jahat! Kalo gitu biarin gue guling-gulingan lagi."

"Jangan," potong Jivan cepat.

"Yaudah gendong."

"Gak mau!"

"Yaudah minta cium kalo gitu." 

Jivan tersenyum miring. "Nah kalo itu baru mau." 

Gue mendelik. "Dasar Jigong bego! Mati aja lo!"

Jivan tertawa kencang, gue sudah berjalan cepat ke luar lapangan. Yang tadi gue niatnya mau ngusilin eh justru gue yang kena. 

"Ilo mau ke mana? Buru-buru amat, belum dicium nih." Jivan mesejajarkan langkahnya.

Gue menoleh ke arahnya memasang muka datar.

"Gue mau labrak Bangcad, sarannya cuma bikin gue susah aja!"

"Yaudah gue temenin, kita labrak bareng-bareng."

Dasar sinting! Gak peka! Bego! Gue kesel arghhh. Kalo kayak gini terus gue milih balik ke Mars deh, capek nyasar di Bumi, manusia-manusianya pada gak peka! Atau ini salah gue yang notabene penduduk Mars baperan? Kami emang perpaduan yang sempurna.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • AlifAliss

    Masih banyak typo dan campur aduk gaya bahasa. Mampir bentar doang, semoga bisa dirapiin lagi yah.

    Comment on chapter Memori Masa Lalu
Similar Tags
Thantophobia
1184      676     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
ONE SIDED LOVE
1354      567     10     
Romance
Pernah gak sih ngalamin yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?? Gue, FADESA AIRA SALMA, pernah!. Sering malah! iih pediih!, pedih banget rasanya!. Di saat gue seneng banget ngeliat cowok yang gue suka, tapi di sisi lain dianya biasa aja!. Saat gue baperan sama perlakuannya ke gue, dianya malah begitu juga ke cewek lain. Ya mungkin emang guenya aja yang baper! Tapi, ya ampun!, ini mah b...
P.E.R.M.A.T.A
1553      777     2     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
Strange Boyfriend
186      150     0     
Romance
Pertemuanku dengan Yuki selalu jadi pertemuan pertama baginya. Bukan karena ia begitu mencintaiku. Ataupun karena ia punya perasaan yang membara setiap harinya. Tapi karena pacarku itu tidak bisa mengingat wajahku.
Sadness of the Harmony:Gloomy memories of Lolip
596      320     10     
Science Fiction
mengisahkan tentang kehidupan bangsa lolip yang berubah drastis.. setelah kedatangan bangsa lain yang mencampuri kehidupan mereka..
ALVINO
4285      1899     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
Mamihlapinatapai
5679      1555     6     
Romance
Aku sudah pernah patah karna tulus mencintai, aku pernah hancur karna jujur tentang perasaanku sendiri. Jadi kali ini biarkan lah aku tetap memendam perasaan ini, walaupun ku tahu nantinya aku akan tersakiti, tapi setidaknya aku merasakan setitik kebahagian bersama mu walau hanya menjabat sebagai 'teman'.
Menemukan Kebahagiaan di Tengah Pandemi
174      127     1     
True Story
Siapakah yang siap dengan sebuah perubahan drastis akibat Virus Corona19? Pandemi akibat virus corona 19 meninggalkan banyak luka dan trauma serta merenggut banyak kebahagiaan orang, termasuk aku. Aku berjuang menemukan kembali makna kebahagiaan. Ku kumpulkan foto-foto lama masa kecilku, ku rangkai menjadi sebuah kisah. Aku menemukan kembali makna kebahagiaan di tengah pandemi. Kebahagiaan itu ad...
Alicia
1178      561     1     
Romance
Alicia Fernita, gadis yang memiliki tiga kakak laki-laki yang sangat protektif terhadapnya. Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian sekolahnya karena memiliki banyak kelebihan. Tanpa mereka semua ketahui, gadis itu sedang mencoba mengubur luka pada masa lalunya sedalam mungkin. Gadis itu masih hidup terbayang-bayang dengan masa lalunya. Luka yang berhasil dia kubur kini terbuka sempurna beg...
Today, I Come Back!
3379      1096     3     
Romance
Alice gadis lembut yang sebelumnya menutup hatinya karena disakiti oleh mantan kekasihnya Alex. Ia menganggap semua lelaki demikian sama tiada bedanya. Ia menganggap semua lelaki tak pernah peka dan merutuki kisah cintanya yang selalu tragis, ketika Alice berjuang sendiri untuk membalut lukanya, Robin datang dan membawa sejuta harapan baru kepada Alice. Namun, keduanya tidak berjalan mulus. Enam ...