Read More >>"> Bandung (41) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Pagi ini kami sudah bersiap-siap akan pergi. Seluruh barang sudah terkemas rapih diatas mobil. Aku menatap nanar gerbang yang dulu sempat menerima Ica masuk, teman-teman OSIS, teman-teman kelasku, dan Irham.
Gerbang yang menjadi saksi terakhir pertemuanku dan Irham kemarin.

"Teh makannya cepet, jangan ngelamun" ucap Mamah sambil berjalan keluar membawa sisa barang pribadinya

"Iya mah" aku meneruskan makanku dengan cepat

---

3 mobil yang menampung keluargaku dan barang-barang bawaan membelah jalanan kota yang dinaungi awan mendung. Cuaca hari ini seolah mengerti perasaanku yang mendung karena harus meninggalkan kota penuh kenangan ini.

Drrttt...Drrttt

"Halooo malaaa kamu udah di jalan ya?" ucap Ica dengan sedih

"Padahal aku baru aja nyampe dirumah kamu, aku bareng anak OSIS nih" lanjutnya sambil memperlihatkan suasana sekitarnya

"Yahhh ko gabilang kalau mau kerumah, tau gitu aku tadi bisa nunggu caa"

"Iyaa niatnya kan mau bikin surprise. Eh bentar aku ada sesuatu. Tunggu jangan kemana-kemana" aku mengangguk mendengarkan perintah Ica. Memang didepan layar ini sekarang hanya ada tampilan awan, tapi suara ricuh terdengar jelas disana

"Siappp" teriak Ica. Layar yang awalnya menampilkan pemandangan awan kini sudah tertuju pada halaman parkiran rumahku yang dilengkapi teman-teman OSIS yang memegang sebuah kertas ditangannya masing-masing. Ica mendekatkan ponselnya kearah mereka satu-satu. Sehingga aku bisa melihat dengan jelas apa tulisannya...

Hai Kemala Rizkya Utami Bahagia Disana ya Tapi Jangan Lupain Kita Jaga Nama Baik Sekolah DiSMA Kamu Disana Kita Sayang Kemala Sukses Disana ya Aamiin ????

Setelah tulisan tersebut selesai, mereka mengucapkan "Kalau kangen dateng lagi aja kesini, kita siap main main lagi sama kamu" dengan secara bersamaan. Saat itu juga air mataku menetes, hatiku terenyuh melihat semua itu. Rasanya aku ingin memeluk mereka, aku ingin berada diantara mereka sekarang. Sayangnya tak bisa, aku sudah jauh dari tempatku yang dulu.

"Gimana la? Eh ko nangis? Jangan nangis donggg" ucap Ica

"Eh kemala nangis? Mana mana? Ca liatin ke kita juga dong, jangan sendiri aja" lanjut yang lain

"Iya iya maap" jawab Ica menyesal

"Laa jangan nangis, nanti aku jadi pingin nangis" ucap Tina

"Laa jangan nangis, saya gaada disitu. Padahal saya bawa tisu, nih saya lap dari jauh yaa" seketika layar menjadi hitam hitam karena Afka mengelapkan tisunya

"Si Afka geus lieur, eh diekeun ah. Mala punteunya Afka mah rada-rada" ucap Sandi, dan saat itu aku langsung tertawa (Afka udah kurang waras, eh siniin ah. Mala maaf ya Afka mah eh sedikit gitulah)

"Nya ceuk urang ge, da urang mah penghibur" ucap Sandi bahagia (ya kata aku juga, da aku mah penghibur)

"Makasih kalian semua, aku bakal kangan kalian banget. Kalian juga jangan lupain aku yaa, grup OSIS harus rame terus yaa. Maaf aku gaada disitu. Maaf juga kalau aku banyak salah, sering telat kalau kumpul. Maaf"

"Iyaa laaa gaapaapa, yaudah la hati-hati dijalannya. Bye laaa" mereka melambaikan tangannya

"Bye" ucapku

Aku mematikan layar ponselku. Menatap kembali keluar kaca. Semuanya terasa Deja Vu. Bedanya dulu aku datang, sekarang aku meninggalkan.

---

Malam ini aku tidur dirumah saudaraku, karena rumahku masih penuh barang-barang yang belum disusun rapi.

Drrttt...Drrttt

Irham: udah nyampe la?

Kemala: udah ham

Irham: kapan ke bandung lagi?

Kemala: gatau ham

Irham: pap la

Kemala: mager, aku tidur duluan ham. Cape. Night ham

Irham: nighttoo laaa???

Aku hanya tersenyum miris melihat itu. Aku bingung dengannya, Irham itu susah ditebak. Sekali-kali dia dingin layaknya air yang membeku. Sekali-kali dia biasa lagi layaknya es yang mencair.

Aku menatap langit-langit kamar sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak akan terjadi. Sampai akhirnya aku ingat, bahwa Irham memberikanku sesuatu. Aku segera mencari dimana kado itu.

Aku membuka bungkusnya

Untuk: Kemala
Dari: Irham

Assalamualaikum Kemala. Haapy Anniversarry (failed). Ini kado buat kamu. Buku ini bisa kamu tulisin apa yang kamu mau tulis. Nanti kalau ke Bandung kamu kabarin aku, kamu bawa buku ini. Nanti aku mau baca apa yang kamu tulis. Sukses laaa

Aku tersenyum melihatnya. Sesuai pesan Irham, aku langsung menulis dibuku ini. Menulis apapun yang aku rasakan dan ingin aku ungkapkan.

---

1 minggu kemudian

Drrttt...Drrttt

Afka: la hari ini kesekolah, buat cap 3 jari.

Kemala: oke, paling aku besok kesananya

Afka: oke

"Mah mamah"

"Apa teh?"

"Kata Afka besok cap 3 jari"

"Yaudah, besok kesana aja sama bapa"

"Oke mah"

Aku kembali ke kamarku dengan langkah cepat dan senyum mengembang. Aku mengambil ponselku

Kemala: ham besok aku ke bandung, kita ketemu ya. Aku bawa buku ini nanti. Sesuai pesan kamu

Aku menatap ponsel dengan penuh harapan. Harapan datangnya pesan balasan dari Irham.

Drrttt..Drrtt

3636:
Plg yth, paket Flash 3GB(30hr), Ekstra 5GB 4G(15 hari)+1GB HOOQ&VIU(30hr) 30 hari Anda telah berakhir. Selanjutnya akan dikenakan tarif non paket. Aktifkan kembali Paket Flash Anda di *363#

Yaaaaaaaaa, kuota mau habis. Aku segera keluar dari kamar dan segera membeli pulsa.

---

Aku sudah diatas kasur sekarang, menatap langit-langit kamar yang hampa. Aku menantikan balasan Irham, tapi hasilnya nihil. Mungkin Irham tidak ada kuota atau sibuk mungkin. Yasudahlah...
Aku mematikan data ponselku, dan tidur dengan lelap. "Night ham" gumamku

---

"Assalamualaikum mah" aku pamit pada Mamah dan langsung pergi bersama Bapa untuk cap 3 jari.

Selama perjalanan, aku memikirkan kata-kata apa yang harus aku ucapkan dan bagaimana seharusnya sikapku saat bertemu dengannya.
Ahhh memikirkan hal-hal yang harus kulakukan jadi membuatku senyum senyum sendiri dan membuat diriku semakin aneh.

Aku sesekali mengecek ponsel. Barangkali Irham membalasnya. Namun tetap tidak ada.

Sesampainya aku di depan gerbang sekolah. Aku melihat sekitar dan menemukan Afka baru datang juga. Kami masuk bersama setelah aku pamit pada Bapa.

"Eh laaa apa kabar?" tanya Tina

"Alhamdulillah baik tin, kamu gimana? Masuk SMA mana sekarang?"

"Alhamdulillah baik juga. SMA 4 dongg, SMA impian aku hehehehe"

"Syukur tin, selamat yaa"

"Iyaa makasih la"

"Eh laa makin pendek aja" ujar Sandi, menyebalkan memang

"Eh san. Makin emm item aja"

"Kampret" ucap Sandi. Aku tertawa melihatnya kesal

Sambil menunggu giliran bersama yang lain, aku menatap sekitar mencari Irham. Dann...

"Ham" sapaku

"Eh la" sapanya, dia bersama perempuan disebelahnya yang entah siapa. Aku tersenyum padanya dan perempuan disebelahnya. "Aku duluan ya la, ka, san, tin" ucapnya. Lalu, pamit bersama perempuan tadi.

"Eh iya ham, hatihati" ucapku sambil memasukkan kembali buku catatan yang Irham berikan. Saat itu juga aku benci Irham.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Too Sassy For You
1306      576     4     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Ending
4611      1197     9     
Romance
Adrian dan Jeana adalah sepasang kekasih yang sering kali membuat banyak orang merasa iri karena kebersamaan dan kemanisan kedua pasangan itu. Namun tak selamanya hubungan mereka akan baik-baik saja karena pastinya akan ada masalah yang menghampiri. Setiap masalah yang datang dan mencoba membuat hubungan mereka tak lagi erat Jeana selalu berusaha menanamkan rasa percayanya untuk Adrian tanpa a...
Paragraf Patah Hati
5140      1642     2     
Romance
Paragraf Patah Hati adalah kisah klasik tentang cinta remaja di masa Sekolah Menengah Atas. Kamu tahu, fase terbaik dari masa SMA? Ya, mencintai seseorang tanpa banyak pertanyaan apa dan mengapa.
Violetta
569      330     2     
Fan Fiction
Sendiri mungkin lebih menyenangkan bagi seorang gadis yang bernama Violetta Harasya tetapi bagi seorang Gredo Damara sendiri itu membosankan. ketika Gredo pindah ke SMA Prima, ia tidak sengaja bertemu dengan Violetta--gadis aneh yang tidak ingin mempunyai teman-- rasa penasaran Gredo seketika muncul. mengapa gadis itu tidak mau memiliki teman ? apa ia juga tidak merasa bosan berada dikesendiri...
Ti Amo
473      265     2     
Romance
“Je t’aime, Irish...” “Apa ini lelucon?” Irish Adena pertama kali bertemu dengan Mario Kenids di lapangan saat masa orientasi sekolah pada bulan Juli sekitar dua tahun yang lalu. Gadis itu menyukainya. Irish kembali bertemu dengan Mario di bulan Agustus tahun kemudian di sebuah lorong sekolah saat di mana mereka kembali mencari teman baru. Gadis itu masih menyukainya. Kenyataannya...
Sekotor itukah Aku
343      257     4     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
Drama untuk Skenario Kehidupan
9034      1812     4     
Romance
Kehidupan kuliah Michelle benar-benar menjadi masa hidup terburuknya setelah keluar dari klub film fakultas. Demi melupakan kenangan-kenangan terburuknya, dia ingin fokus mengerjakan skripsi dan lulus secepatnya pada tahun terakhir kuliah. Namun, Ivan, ketua klub film fakultas baru, ingin Michelle menjadi aktris utama dalam sebuah proyek film pendek. Bayu, salah satu anggota klub film, rela menga...
Navia and Magical Planet
428      300     2     
Fantasy
Navia terbangun di tempat asing tak berpenghuni. Pikirnya sebelum dia dikejar oleh sekelompok orang bersenjata dan kemudian diselamatkan oleh pemuda kapal terbang tak terlihat bernama Wilton. Ah, jangan lupa juga burung kecil penuh warna yang mengikutinya dan amat berisik. Navia kaget ketika katanya dia adalah orang terpilih. Pasalnya Navia harus berurusan dengan raja kejam dan licik negeri ters...
Jawaban
345      215     3     
Short Story
Andi yang digantung setelah pengakuan cintanya dihantui penasaran terhadap jawaban dari pengakuan itu, sampai akhirnya Chacha datang.
Alfabet(a) Cinta
11246      1808     2     
Romance
Alfa,Beta,Cinta? Tapi sayangnya kita hanya sebatas sahabat. Kau yang selalu dikelilingi wanita Dan kau yang selalu mengganti pacarmu setiap bulannya