Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Paper(25)
Hari ini kumpul disekolah jam10 an ya. Wajib! Boleh ngaret deh asalkan dateng. Penting!!

"Aishh mendadak dah, jam berapa ini? Emm jam 8. Lahhh 2 jam lagi berarti. Kalem weh ah" aku membereskan kamar dan langsung menuruni anak tangga

"Teh cuci baju"

"Iya mah, ohiya teteh jam10 ada kumpul panitia perpisahan"

"Bentar lagi atuh, yaudah cepet cuci baju trus mandi"

"Oke" aku melangkah masuk ke kamar mandi, bersiap mencuci dan lanjut mandi.

"Akhirnyaa kita bersamaa setelah menanti lamaa..."

"Teh jangan nyanyi dikamar mandi pamali" ucap Mamah

"Iyaaa" teriakku

"Semoga slalu terjaga aaaa" aku tetap bernyanyi namun volumenya diperkecil

"Tehhhh" teriak Mamah lagi

"Iyaa mahh, ahelah udah dikecilin suaranya juga"

---

Setelah turun dari mobil berwarna biru dan memberi ongkos, aku melangkah masuk ke gerbang dan mencari kelas tempat kami kumpul.

"Eh mala" aku langsung mengangkat kepala

"Eh sigit, ngapain disekolah?" tanyaku

"Kan sekarang tanding disini. Sama SMP tetangga" jawabnya

"Ohiyaa, yaudah aku duluan"

"Oke" ada Irham juga dong? Aih kenapa aku selalu memikirkan orang itu.

Aku melangkah menuju kelas yang sudah dijanjikan tadi, tapi hasilnya nihil. Tidak ada siapasiapa disana, malah dikunci pintunya.

"Laaa" Afka merangkul bahuku

"Ihhh" aku menyingkirkan tangannya

"Haha, kumpulnya di lab biologi. Soalnya kalau dikelas dikunci"

"Ohiyaa"

"Yaudah ayo bareng" Afka menarik tanganku

"Iya iyaa"

Merasa aneh, aku mencari seseorang yang sedang menatap kearahku. Dannnnn dorrr! Irham ternyata, namun dia langsung menatap kearah lain saat aku memergokinya. Ah Irham untuk apa kamu seperti itu.

"Assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsallam, nah udah lengkap semua"

"Eh? Jadi aku terakhir dateng?" tanyaku bersalah

"Yapss" jawab Ica

"Maaf" ucapku

"Iyaiya yaudah sekarang kita mulai ya" ucap Rei

Rei terlihat beda seperti biasanya, mukanya seperti sedang memikirkan banyak beban negara.

"Kita ada masalah" ucapnya dengan satu tarikan nafas. Namun mukanya terlihat tenang dari sebelumnya

"Masalah? Masalah apa?" tanyaku

"Jadi kita ketauan media. Jadi kata pa Ardy acara ini kita batalin aja" jelasnya

"Lah? Ko bisa?" tanyaku

"Iya jadi ada ortu murid yang ngelaporin gitu kewartawan. Nah kemarin wartawannya bilang ke pa Ardy. Dan tadi subuh bapanya baru ngasih tau" jelasnya lagi

"Ah orang tua siapa tuh? Gaasik banget" tanya Sandi

"Kalau menurut saya, itu salah anaknya juga. Mungkin anaknya emang gasetuju, jadi dia bilang lewat ortunya" ucap Afka

"Bisa jadi" ucapku

"Emang apa alasannya?" tanya Tina

"Katanya sih, ibunya keberatan gitu kemahalan. Trus dia ngerasa ini tuh gabener. Karena melanggar aturan yang ada" jelas Rei

"Ah so taat aturan tuh. Kenapa gabilang dari awal aja, pas ada rapat ortu. Kenapa baru sekarang, pas kita udah dapet sponsor, udah cape-cape nyari dana. Gabener njir" ucap Sandi kesal

"Kalem kalem, nah ini yang aku bilang ke pa Ardy. Tapi bapanya gangebela kita, dia malah bilang gini "yaudah batalin aja" kesel kan. Semudah itu bilang gitu, padahal kan kita gimana ya. Kita udah tandatangan diatas kertas lagi"

"Ah gasetuju gue njir"

"Jadi sekarang gimana?" tanya Tina

"Usul aku sih, dana kita yang jualan kita bayarin ke sponsor. Karena kita baru bayar setengahnya. Soalnya udah tanda tangan sih, jadi tetep aja harus bayar walaupun gajadi" ucap Ica

"Ahh geleh aing" sahut Sandi emosi

"Ada usul lain?" tanya Rei

"Gaa, udah gamood. Teu asik ey sakola ieu mah" ucap Sandi (ga udah gamood. Gaasik sekolah ini)

"Yaudahlah, mau gimana lagi"

"Padahal aku udah nyewa gaun da. Ah lebarrr mamahhh" keluh Ica

"Huuuuu" sorak yang lain

"Ishhh"

"Yaudah sekarang mah kita kumpulin hasil uang jualan. 2 orang sekarang pergi kekantor sponsor. Yang pastinya aku, sama siapa yang mau?" tanya Rei

"..."

"Afka aja deh" jawab Tina

"Eh"

"Udah ka udah kamu aja" sahutku

"Yaudahh"

---

2 minggu selanjutnya

Hari ini pengumuman kelulusan. Tapi sepertinya tidak akan berkesan. Niat kami yang telah dirancang sebaik mungkin kini gagal dalam sekejap. Hari ini tak ada apa-apa, tak ada panggung, kebaya, gaun, jas, ataupun acara musik. Hari ini hanya seperti acara pembagian raport biasa, tak berkesan. Tapi yasudahlah, mungkin memang ini yang terbaik.

"Ssttt.. La kemala" aku mencari asal sumber suara mencuragakan itu

"La ini dibawah tangga"

"Eh" ternyata dia

"Irham? Ngapain ham?"

"Sini"

"Apa?"

"Em katanya kamu nanti pindah lagi ke Garut ya?"

"Iya ham"

"Yahh gaakan ketemu aku lagi dong" aku hanya bisa tersenyum miris mendengarnya. Entah itu benar benar pernyataan dari hatinya atau hanya sekedar basa-basi

"Yaudah, hari ini main ya. Kita main berdua aja. Kita harus bikin kenangan disini"

"Emm main kemana?"

"Ikut aja deh" dia menarik tanganku kasar

"Ehh"

Drrttt...Drrttt

Mamah
Teh dimana?

"Em ham mamah aku sms"

"Jawab aja, aku main mah sama temen" jawabnya sambil memasang helm

Drrttt...Drrttt

"Halo mah. Teteh mau main sama temen"

"Kemana? Sama siapa?"

"Ke gatau mah tapi gajauh ko, samaa" aku menatap Irham ragu

"Irham aja bilang" jawabnya tanpa suara

"Irham"

"Kasih telfonnya ke Irham"

"I...iya mah. Ini" aku memberikan ponselku padanya

"Assalamualaikum tante... Iya tante... Iya irham jagain ko pastinya... Mau ngajak jalan jalan aja, kan Kemala mau pindah... Iya tante... Waalaikumsallam. Nih la, pake helmnya"

"Iya ham"

Kami membelah jalanan Bandung yang ramai ini. Jalanan yang akan menjadi kenangan dihari nanti jika aku kembali melewati jalan ini lagi. Jalanan yang akan terasa istimewaaa bagikuu dann kuharap dia juga...

"Laaaaaa kangen ga sama aku?"

"Hah? Apa ham gajelas"

"Ehh itu kenapa pindah?"

"Ohh, kerjaan bapa aku di Bandung udah beres"

"Tapi itu rumah nenek kamu kan? Kamu tinggal aja disitu"

"Sendiri gitu? Gaberani aku haha"

"Ah iya kamu penakut kan yaa"

"Ishhh" ternyata Irham masih mengingatnya

"Haha, eh udah nyampe nih" kami tiba di sebuah rumah kecil yang terlihat sederhana namun suasananya sangat nyaman damai

"Dimana ini ham?"

"Dirumah kecil aku, ini tuh tempat kumpul aku sama sodara-sodara yang punya hobi sama kaya aku"

"Ohh iyaaa"

"Yaudah yu masuk" aku mengangguk patuh

"Assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsallam" jawab Irham

"Ko se...pi ham?" tanyaku ragu

"Iya, kan aku bilang cuma berdua"

"Ko aku takut yaa"

"Gausah takut elah. Aku mah anak baik ko. Udah ah, aku mau kita main game yang ada disini trus masak bareng kaya dulu dirumah kamu trus ki.."

"Udah sampe situ aja ham"

"Oh...oke"

Kami mengawali permainan basket yang menggunakan koin layaknya area bermain dipusat perbelanjaan. Lalu... Kami bermain tembak-tembakan, play station, dan akhirnya kami memasak bersama.

Rasanya ini mimpi. Tapi ini nyata. Sayangnya ini tak bertahan lama. Aku tau Irham seperti ini hanya untuk membahagiakan hariku akhir-akhir ini di Bandung. Aku tau Irham yang ada bersamaku sekarang memang Irham yang sama, hanya saja dirinya dan hatinya saja yang berbeda.

"Laa kita foto"

"Eh iyaa"

"Gayanya gimana ya la, usul dong. Kamu kan jago gaya. Banyak gaya soalnya wkwk"

"Ishhh, b aja lah ham. Senyum aja"

"Oke"

*cekrek*

Yaaa hari ini pun menandakan hari terakhir aku di Bandung. Besok aku sudah pindah. Aku tidak akan lagi tinggal di Kota Kembang penuh kenangan ini. Rasanya berat meninggalkannya.

Waktu berlalu begitu cepat. Kenapa? Karena aku tak pernah menunggu waktu ini tiba. Waktu akan terasa lama jika kita menunggunya, namun sebaliknya waktu akan terasa cepat jika kita berjalan saja mengikuti alurnya.

"Laa, ini buat kamu. Bukanya nanti aja ya kalau udah di Garut tapi. Bye laaa, aku pulang" ucapnya setelah mengantarku pulang

Iya ham selamat tinggal...

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nirhana : A Nirrathmure Princess
15800      2354     7     
Fantasy
Depresi selama lebih dari dua belas tahun. Hidup dalam kegelapan, dan berlindung di balik bayangan. Ia hanya memiliki satu harapan, yang terus menguatkan dirinya untuk berdiri dan menghadapi semua masalahnya. Ketika cahaya itu datang. Saat ketika pelangi akhirnya muncul setelah hujan dan awan gelap selama hidupnya, hal yang tak terduga muncul di kehidupannya. Fakta bahwa dirinya, bukanlah m...
Mencintaimu di Ujung Penantianku
5243      1434     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Perjalanan Kita: Langit Pertama
1905      906     0     
Fantasy
Selama 5 tahun ini, Lemmy terus mencari saudari kembar dari gadis yang dicintainya. Tetapi ia tidak menduga, perjalanan panjang dan berbahaya menantang mereka untuk mengetahui setiap rahasia yang mengikat takdir mereka. Dan itu semua diawali ketika mereka, Lemmy dan Retia, bertemu dan melakukan perjalanan untuk menyusuri langit.
Kristalia
6597      1732     5     
Fantasy
Seorang dwarf bernama Melnar Blacksteel di kejar-kejar oleh beberapa pasukan kerajaan setelah ketahuan mencuri sebuah kristal dari bangsawan yang sedang mereka kawal. Melnar kemudian berlari ke dalam hutan Arcana, tempat dimana Rasiel Abraham sedang menikmati waktu luangnya. Di dalam hutan, mereka berdua saling bertemu. Melnar yang sedang dalam pelarian pun meminta bantuan Rasiel untuk menyembuny...
Drapetomania
10995      2532     7     
Action
Si mantan petinju, Theo Asimov demi hutangnya lunas rela menjadi gladiator bayaran di bawah kaki Gideon, laki tua yang punya banyak bisnis ilegal. Lelah, Theo mencoba kabur dengan bantuan Darius, dokter disana sekaligus partner in crime dadakan Theo. Ia berhasil kabur dan tidak sengaja bertemu Sara, wanita yang tak ia kira sangat tangguh dan wanita independensi. Bertemu dengan wanita itu hidupnya...
déessertarian
6181      1896     3     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
Soulless...
5460      1265     7     
Romance
Apa cintamu datang di saat yang tepat? Pada orang yang tepat? Aku masih sangat, sangat muda waktu aku mengenal yang namanya cinta. Aku masih lembaran kertas putih, Seragamku masih putih abu-abu, dan perlahan, hatiku yang mulanya berwarna putih itu kini juga berubah menjadi abu-abu. Penuh ketidakpastian, penuh pertanyaan tanpa jawaban, keraguan, membuatku berundi pada permainan jetcoaster, ...
Attention Whore
240      197     0     
Romance
Kelas dua belas SMA, Arumi Kinanti duduk sebangku dengan Dirgan Askara. Arumi selalu menyulitkan Dirgan ketika sedang ada latihan, ulangan, PR, bahkan ujian. Wajar Arumi tidak mengerti pelajaran, nyatanya memperhatikan wajah tampan di sampingnya jauh lebih menyenangkan.
Da Capo al Fine
275      233     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Love is Possible
159      146     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...