Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Pagi ini kami sudah bersiap-siap akan pergi. Seluruh barang sudah terkemas rapih diatas mobil. Aku menatap nanar gerbang yang dulu sempat menerima Ica masuk, teman-teman OSIS, teman-teman kelasku, dan Irham.
Gerbang yang menjadi saksi terakhir pertemuanku dan Irham kemarin.

"Teh makannya cepet, jangan ngelamun" ucap Mamah sambil berjalan keluar membawa sisa barang pribadinya

"Iya mah" aku meneruskan makanku dengan cepat

---

3 mobil yang menampung keluargaku dan barang-barang bawaan membelah jalanan kota yang dinaungi awan mendung. Cuaca hari ini seolah mengerti perasaanku yang mendung karena harus meninggalkan kota penuh kenangan ini.

Drrttt...Drrttt

"Halooo malaaa kamu udah di jalan ya?" ucap Ica dengan sedih

"Padahal aku baru aja nyampe dirumah kamu, aku bareng anak OSIS nih" lanjutnya sambil memperlihatkan suasana sekitarnya

"Yahhh ko gabilang kalau mau kerumah, tau gitu aku tadi bisa nunggu caa"

"Iyaa niatnya kan mau bikin surprise. Eh bentar aku ada sesuatu. Tunggu jangan kemana-kemana" aku mengangguk mendengarkan perintah Ica. Memang didepan layar ini sekarang hanya ada tampilan awan, tapi suara ricuh terdengar jelas disana

"Siappp" teriak Ica. Layar yang awalnya menampilkan pemandangan awan kini sudah tertuju pada halaman parkiran rumahku yang dilengkapi teman-teman OSIS yang memegang sebuah kertas ditangannya masing-masing. Ica mendekatkan ponselnya kearah mereka satu-satu. Sehingga aku bisa melihat dengan jelas apa tulisannya...

Hai Kemala Rizkya Utami Bahagia Disana ya Tapi Jangan Lupain Kita Jaga Nama Baik Sekolah DiSMA Kamu Disana Kita Sayang Kemala Sukses Disana ya Aamiin ????

Setelah tulisan tersebut selesai, mereka mengucapkan "Kalau kangen dateng lagi aja kesini, kita siap main main lagi sama kamu" dengan secara bersamaan. Saat itu juga air mataku menetes, hatiku terenyuh melihat semua itu. Rasanya aku ingin memeluk mereka, aku ingin berada diantara mereka sekarang. Sayangnya tak bisa, aku sudah jauh dari tempatku yang dulu.

"Gimana la? Eh ko nangis? Jangan nangis donggg" ucap Ica

"Eh kemala nangis? Mana mana? Ca liatin ke kita juga dong, jangan sendiri aja" lanjut yang lain

"Iya iya maap" jawab Ica menyesal

"Laa jangan nangis, nanti aku jadi pingin nangis" ucap Tina

"Laa jangan nangis, saya gaada disitu. Padahal saya bawa tisu, nih saya lap dari jauh yaa" seketika layar menjadi hitam hitam karena Afka mengelapkan tisunya

"Si Afka geus lieur, eh diekeun ah. Mala punteunya Afka mah rada-rada" ucap Sandi, dan saat itu aku langsung tertawa (Afka udah kurang waras, eh siniin ah. Mala maaf ya Afka mah eh sedikit gitulah)

"Nya ceuk urang ge, da urang mah penghibur" ucap Sandi bahagia (ya kata aku juga, da aku mah penghibur)

"Makasih kalian semua, aku bakal kangan kalian banget. Kalian juga jangan lupain aku yaa, grup OSIS harus rame terus yaa. Maaf aku gaada disitu. Maaf juga kalau aku banyak salah, sering telat kalau kumpul. Maaf"

"Iyaa laaa gaapaapa, yaudah la hati-hati dijalannya. Bye laaa" mereka melambaikan tangannya

"Bye" ucapku

Aku mematikan layar ponselku. Menatap kembali keluar kaca. Semuanya terasa Deja Vu. Bedanya dulu aku datang, sekarang aku meninggalkan.

---

Malam ini aku tidur dirumah saudaraku, karena rumahku masih penuh barang-barang yang belum disusun rapi.

Drrttt...Drrttt

Irham: udah nyampe la?

Kemala: udah ham

Irham: kapan ke bandung lagi?

Kemala: gatau ham

Irham: pap la

Kemala: mager, aku tidur duluan ham. Cape. Night ham

Irham: nighttoo laaa???

Aku hanya tersenyum miris melihat itu. Aku bingung dengannya, Irham itu susah ditebak. Sekali-kali dia dingin layaknya air yang membeku. Sekali-kali dia biasa lagi layaknya es yang mencair.

Aku menatap langit-langit kamar sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak akan terjadi. Sampai akhirnya aku ingat, bahwa Irham memberikanku sesuatu. Aku segera mencari dimana kado itu.

Aku membuka bungkusnya

Untuk: Kemala
Dari: Irham

Assalamualaikum Kemala. Haapy Anniversarry (failed). Ini kado buat kamu. Buku ini bisa kamu tulisin apa yang kamu mau tulis. Nanti kalau ke Bandung kamu kabarin aku, kamu bawa buku ini. Nanti aku mau baca apa yang kamu tulis. Sukses laaa

Aku tersenyum melihatnya. Sesuai pesan Irham, aku langsung menulis dibuku ini. Menulis apapun yang aku rasakan dan ingin aku ungkapkan.

---

1 minggu kemudian

Drrttt...Drrttt

Afka: la hari ini kesekolah, buat cap 3 jari.

Kemala: oke, paling aku besok kesananya

Afka: oke

"Mah mamah"

"Apa teh?"

"Kata Afka besok cap 3 jari"

"Yaudah, besok kesana aja sama bapa"

"Oke mah"

Aku kembali ke kamarku dengan langkah cepat dan senyum mengembang. Aku mengambil ponselku

Kemala: ham besok aku ke bandung, kita ketemu ya. Aku bawa buku ini nanti. Sesuai pesan kamu

Aku menatap ponsel dengan penuh harapan. Harapan datangnya pesan balasan dari Irham.

Drrttt..Drrtt

3636:
Plg yth, paket Flash 3GB(30hr), Ekstra 5GB 4G(15 hari)+1GB HOOQ&VIU(30hr) 30 hari Anda telah berakhir. Selanjutnya akan dikenakan tarif non paket. Aktifkan kembali Paket Flash Anda di *363#

Yaaaaaaaaa, kuota mau habis. Aku segera keluar dari kamar dan segera membeli pulsa.

---

Aku sudah diatas kasur sekarang, menatap langit-langit kamar yang hampa. Aku menantikan balasan Irham, tapi hasilnya nihil. Mungkin Irham tidak ada kuota atau sibuk mungkin. Yasudahlah...
Aku mematikan data ponselku, dan tidur dengan lelap. "Night ham" gumamku

---

"Assalamualaikum mah" aku pamit pada Mamah dan langsung pergi bersama Bapa untuk cap 3 jari.

Selama perjalanan, aku memikirkan kata-kata apa yang harus aku ucapkan dan bagaimana seharusnya sikapku saat bertemu dengannya.
Ahhh memikirkan hal-hal yang harus kulakukan jadi membuatku senyum senyum sendiri dan membuat diriku semakin aneh.

Aku sesekali mengecek ponsel. Barangkali Irham membalasnya. Namun tetap tidak ada.

Sesampainya aku di depan gerbang sekolah. Aku melihat sekitar dan menemukan Afka baru datang juga. Kami masuk bersama setelah aku pamit pada Bapa.

"Eh laaa apa kabar?" tanya Tina

"Alhamdulillah baik tin, kamu gimana? Masuk SMA mana sekarang?"

"Alhamdulillah baik juga. SMA 4 dongg, SMA impian aku hehehehe"

"Syukur tin, selamat yaa"

"Iyaa makasih la"

"Eh laa makin pendek aja" ujar Sandi, menyebalkan memang

"Eh san. Makin emm item aja"

"Kampret" ucap Sandi. Aku tertawa melihatnya kesal

Sambil menunggu giliran bersama yang lain, aku menatap sekitar mencari Irham. Dann...

"Ham" sapaku

"Eh la" sapanya, dia bersama perempuan disebelahnya yang entah siapa. Aku tersenyum padanya dan perempuan disebelahnya. "Aku duluan ya la, ka, san, tin" ucapnya. Lalu, pamit bersama perempuan tadi.

"Eh iya ham, hatihati" ucapku sambil memasukkan kembali buku catatan yang Irham berikan. Saat itu juga aku benci Irham.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
LELAKI DENGAN SAYAP PATAH
8780      2798     4     
Romance
Kisah tentang Adam, pemuda single yang sulit jatuh cinta, nyatanya mencintai seorang janda beranak 2 bernama Reina. Saat berhasil bersusah payah mengambil hati wanita itu, ternyata kedua orang tua Adam tidak setuju. Kisah cinta mereka terpaksa putus di tengah jalan. Patah hati, Adam kemudian mengasingkan diri dan menemukan seorang Anaya, gadis ceria dengan masa lalu kejam, yang bisa membuatnya...
Selfless Love
4774      1347     2     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.
A Ghost Diary
5527      1798     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Adelaide - He Will Back Soon
1667      843     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.
Reason
436      305     3     
Romance
Febriani Alana Putri, Perempuan ceria yang penuh semangat. Banyak orang yang ingin dekat dengannya karena sikapnya itu, apalagi dengan wajah cantik yang dimilikinya menjadikannya salah satu Perempuan paling diincar seantero SMA Angkasa. Dia bukanlah perempuan polos yang belum pernah pacaran, tetapi sampai saat ini ia masih belum pernah menemukan seseorang yang berhasil membuatnya tertantang. Hing...
THE DARK EYES
736      418     9     
Short Story
Mata gelapnya mampu melihat mereka yang tak kasat mata. sampai suatu hari berkat kemampuan mata gelap itu sosok hantu mendatanginya membawa misteri kematian yang menimpa sosok tersebut.
Infatuated
901      587     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
Your Secret Admirer
2297      796     2     
Romance
Pertemuan tak sengaja itu membuat hari-hari Sheilin berubah. Berubah menjadi sesosok pengagum rahasia yang hanya bisa mengagumi seseorang tanpa mampu mengungkapkannya. Adyestha, the most wanted Angkasa Raya itulah yang Sheilin kagumi. Sosok dingin yang tidak pernah membuka hatinya untuk gadis manapun, kecuali satu gadis yang dikaguminya sejak empat tahun lalu. Dan, ada juga Fredrick, laki-l...
Kare To Kanojo
6658      1780     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
Help Me
6242      1842     6     
Inspirational
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jika manusia berfikir bahwa dunia adalah kehidupan yang mampu memberi kebahagiaan terbesar hingga mereka bangun pagi di fikirannya hanya memikirkan dunia yang bersifat fana. Padahal nyatanya kehidupan yang sesungguhnya yang menentukan kebahagiaan serta kepedihan yakni di akhirat. Semua di adili seadil adilnya oleh sang maha pencipta. Allah swt. Pe...