Akhirnya aku memutuskan ikut terbang ke Singapore malam ini. Ternyata semua keperluanku sudah dipersiapkan oleh Alisha dan Mas Nathan,tanpa sepengetahuanku. Awalnya aku sangat marah sama mereka kenapa tidak memberitahuku sebelumnya,tetapi mereka tidak mau membuatku khawatir karena aku sudah sedang sibuk mengurusi Woojin.
“ Mas Nathan nggak usah ikut ya,cukup Alisha saja. Gua minta tolong jagain Woojin operasi besok pagi”,ujarku saat kami sedang makan di restoran bandara sebelum berangkat
“Iya,Mas Nathan tau,cukup kalian berdua saja yang pergi. Alisha urus Lulu dengan baik”
“Siap mas”,jawab Alisha
“Makasih Mas Nathan manajer gua yang ganteng dan super super baik mau jagain Woojin”,ujarku sambil memeluk Mas Nathan yang selama ini kalau boleh jujur sudah aku anggap sebagai kakak sendiri
“Dasar,kalau ada maunya aja. Sudah kewajiban Mas Nathan menyenangkan artis sendiri,mas nggak mau loe sedih terus Lu”
“Iya mas”
“Ohya,jangan lupa bawa oleh-oleh yang banyak,terutama coklat”
“Beres,gua akan bawa special buat Mas Nathan”
Selain menyuruh Mas Nathan menjaga Woojin aku juga nge WA Lala buat menjaga Woojin. Aku lebih tenang jika banyak orang menjaga Woojin saat aku pergi jauh.
“Tuh nomor penerbangan kalian sudah disebut,cepetan masuk”,ujar Mas Nathan
“Iya,Gua sama Alisha pergi ya mas”
“Ingat pesan Mas Nathan,loe disana syuting dengan benar,jangan mengecewakan sutradara dan pemain yang lain. Jangan pikirin Woojin,karena mas akan jaga dia dengan baik,kalau ada apa-apa sama Woojin mas pasti akan menghubungi loe kok”
“Iya mas”,jawabku dengan suara lirih. Jujur aku masih tidak rela harus pergi meninggalkan Woojin di saat besok dia harus menjalankan operasi,padahal aku sudah janji untuk menemaninya
“Tuh,belum berangkat suaranya sudah sedih gitu,loe harus ingat kalau loe artis Lu,bersikaplah professional,walaupun loe sedang ada masalah seberat apapun jangan pernah menunjukkannya dan satu selalu berdoa sama Tuhan,karena kepada-Nyalah kita selalu memohon”,sahut Mas Nathan dengan kata-kata bijaknya
“Iya mas”
“Jangan iya iya aja. Alisha jaga Lulu yang benar disana ya”
“Baik mas”
“Ya udah,masuk sana. Hati-hati kalian disana”,ujar Mas Nathan memeluk kami bergantian
Di dalam pesawat perasaanku masih sangat sedih dan tidak rela harus berpisah dengan Woojin. Ini lebih karena aku khawatir akan operasi Woojin,kalau dulu-dulu saat Woojin sehat aku tidak seperti ini.
“Mbak Lulu,jangan ngelamun. Kita berdoa saja semoga besok operasinya Mas Woojin lancar”,ujar Alisha sambil memegang tanganku
“Itu mah pasti Lis,tapi tetap saja khawatir”.ujarku dengan nada sedih
“Wajar sih mbak,namanya orang yang kita sayangi dan kasihi”
“Siapa orang yang disayangi dan kasihi? Loe beneran udah pacar Lu?”,tanya Jaemin yang tiba-tiba muncul
“Ngapain loe disini?Duduk sana”
“Iya nanti,toh pesawatnya juga belum berangkat”,ujar Jaemin
“Maaf pak,pesawat sudah mau take off,silahkan kembali ke tempat duduknya”,ujar salah satu pramugari mendekati Jaemin
“Tuh,gua bilang juga apa,balik sana ke tempat duduk loe”ujarku
“Awas ya Lu,pokoknya loe harus cerita nanti”
“Hahahaha,Mas Jaemin itu lucu ya mbak,orangnya nggak sombong dan selalu ceria,pantas aja penggemarnya banyak”,sahut Alisha tertawa dengan lepasnya
“Lucu apaan,yang jelas dia tuh orangnya cerewet dan kepo urusan orang lain”,ujarku dengan nada kesal
“Atau jangan-jangan Mas Jaemin naksir dengan Mbak Lulu”,sahut Alisha dengan senyum jahil
“Ih amit-amit deh,jangan sampai deh”
“Kenapa mbak? Kalau menurut gua Mbak Lulu dan Mas Jaemin cocok”
“Bagi gua hanya Woojin yang ada di hati”
“Maaf mbak bukan bermaksud”
“Iya,nggak apa-apa kok Lis. Ya udah gua tidur duluan,kayaknya udah mulai ngantuk”
“Okay mbak,gua juga mau tidur”
Akhirnya kami sampai juga di bandara Singapore dan kami langsung menuju ke hotel untuk beristirahat,karena besok pagi kami harus melanjutkan syuting. Tepat jam 7 pagi waktu Singapore aku dan Alisha sudah berada di lobi hotel bersama kru dan pemain yang lain,setelah sebelumnya kami semua sarapan terlebih dahulu di hotel.
“Semua sudah kumpul?”,tanya Pak Zico pada kami semua
“Sudah pak”,jawab kami semua dengan kompak
“Oke,kalau begitu kita langsung menuju ke lokasi syuting dengan menggunakan bus yang sudah dipersiapkan”
Lalu kami semua masuk ke bus yang sudah dipersiapkan untuk kebutuhan syuting. Aku kira lokasi syutingnya dekat ternyata lumayan jauh juga,karena kami harus menempuh waktu selama kurang lebih 3 jam.
Akhirnya setelah menunggu selama satu jam untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk keperluan syuting terlebih dahulu,kita semua pemain mulai untuk take pengambilan gambar. Walaupun cuaca di Singapore sedang panas-panasnya tetapi tidak membuat kami para pemain mengeluh,karena bagi kami masih panasan Jakarta,selain itu udara di tempat ini sangat sejuk dan segar,tidak ada polusi udara sama sekali.
Setelah seharian syuting,tepat jam 5 sore kami kembali ke hotel. Dalam hatiku berkecamuk karena itu berarti operasi Woojin sudah beres. Ingin rasanya aku cepat-cepat menghubungi Mas Nathan atau Lala.
Sesampainya di kamar hotel aku langsung mengambil handphoneku untuk menelpon Lala. Berkali-kali aku menelpon Lala tetapi sama sekali tidak diangkat. Jujur aku kesal dibuatnya,disaat seperti ini malah Lala susah dihubungi. Ada apa gerangan dengan Woojin disana. Apakah operasinya lancer. Setelah gagal menelpon Lala aku coba menelpon Mas Nathan. Cukup lama juga aku menunggu dan akhirnya diangkat sama juga.
“Halo Mas Nathan”,ujarku
“Iya halo Lu. Gimana keadaan loe disana? Syutingnya lancar khan?”,tanya Mas Nathan
“Lancar lancer mas,ohya gimana dengan operasi Woojin?”,tanyaku dengan nada khwatir
“Loe sama Alisha udah makan belum?”,tanya Mas Nathan lagi dan bukannya menjawab pertanyaanku soal Woojin
“Maaaasssss”,teriakku
“Iya,jangan teriak-teriak,Mas Nathan belum tuli kok”
“Jawab pertanyaan gua dulu kenapa sih”
“Pertanyaan yang mana?”,tanya Mas Nathan pura-pura lupa
“Gimana operasinya Woojin?”
“Lu,loe yang sabar dan tabah ya”
“Maksud mas?”,tanyaku dengan kaget. Ada apa gerangan dengan Woojin disana,apakah operasinya gagal.