"If i cry in front of you,
Believe me,
I reached my limit"
•••
Kyungsoo's pov
Aku tidak peduli jika Hyeri mengancamku seperti itu. Aku sama sekali tidak pernah berbuat salah padanya. Jadi, apa yang harus kutakuti dari dia?
Kecuali tentang kesalahpahaman kasus bersama Haneul Hyung dulu..
Para member sudah pulang ke hotel dengan mobil berbeda denganku.
Setelah bersusah payah meminta ijin pada Haneul hyung, akhirnya aku diperbolehkan bertemu Vina, dengan syarat, tidak akan menjalin hubungan lebih dari teman.
Aku bergegas menuju hotel tempat Vina sedang menunggu.
Selama perjalanan, aku berusaha untuk menenangkan diri.
Aku tidak akan lagi menyianyiakan kesempatan ini.
Aku harus memberitaunya. Memberitau kalau perasaanku padanya lebih dari teman. Aku tidak yakin mencintainya, waktunya terlalu cepat. Tapi yang kutau, aku tidak mau menjauh dari dia.
Mobil yang kukendarai terasa begitu lambat sehingga aku harus berulang kali mengatakan 'cepat' pada sang supir.
Pada saat sampai di hotel yang kumaksud, aku langsung naik menuju lantai 14. Ke kamar 1485. Nomor itu begitu berarti bagiku dan yang pasti juga, bagi Vina.
Ketika sampai didepan kamar, aku begitu panik. Aku selalu tenang menghadapi segala sesuatu, tapi kali ini, aku tidak bisa tenang.
Bagaimana kalau dia tidak ada di balik pintu ini?
Bagaimana kalau dia sudah pulang karena aku terlalu lama?
Bagaimana kalau..
CEKLEK
Vina membuka pintu itu dan kaget melihatku, ia langsung menundukkan kepalanya.
"Maaf aku terlambat.." aku berusaha menatapnya tapi dia tetap menunduk.
Dia tidak mengatakan apa-apa, hanya kembali ke dalam kamar dan duduk di kursi depan kasur.
Aku menutup pintu, menguncinya, dan berjalan untuk duduk di kasur, menghadapnya.
Aku mendekatkan kursi itu ke arahku, sehingga kakinya yang dirapatkan berada di sela-sela kakiku, dan kedua gagang kursi tersebut kupagang, kalau-kalau ia mau kabur lagi, tapi tidak akan bisa, karena posisi seperti ini akan membuatnya sulit menjauh dariku.
"DOssi, cepat katakan yang mau kau katakan. Aku mau pulang." Akhirnya ia membuka suara.
"Vina, panggil aku Kyungsoo oppa, sama seperti yang kau panggil sebelumnya, jangan panggil aku DOssi.." aku tetap menatap matanya, walau ia terus menghindarinya.
"Kau bisa tidur disini, ini sudah malam, tidak baik kalau kau pulang jam segini. Aku yang akan keluar nanti." Aku benar-benar tidak mau dia keluar di jam yang sudah larut ini. Aku harus menjaganya.
"Vina-ya, sepertinya aku menyukaimu.." aku mengatakannya langsung.
Dia langsung menatapku dan ekspresinya seperti.. marah?
"Apa yang kau katakan? Bukankah aku sudah bilang, lebih baik kau tetap bersama pacarmu!" Kali ini matanya berkaca-kaca.
"Kujelaskan sekali lagi, dia bukan pacarku, aku tidak menyukainya lagi. Percayalah."
"Lagi?" Akhirnya dia membuka mulutnya.
"Namanya Lee Hyeri, dia cinta pertamaku saat SMA dulu, kau pasti tau aku sering mengatakan aku punya cinta pertama kan?"
Vina mengangguk dengan pelan, menyeka air matanya dan mulai menenangkan diri.
"Dia datang ke Indonesia, kami bertemu, dan dia tau-tau berbuat seperti itu. Cuma itu."
Aku ingin memeluknya, mengatakan semuanya akan baik-baik saja, tapi aku mengurungkan niatku.
Aku berdiri dan menggeser kursinya, memberiku sedikit ruang. Aku berlutut didepannya, memegang tangannya dan berusaha membuat eye contact dengannya.
"Vina, maaf, ya? Ini salah paham." Aku mengisi sela-sela jarinya sehingga kami bergenggaman tangan.
"Aku menyukaimu, Vina. Aku tidak mau kau jauh dariku." Tanganku yang satu lagi mengelus rambutnya lembut.
"Aku memang tidak bisa bisa menjanjikan status padamu, sekarang, berhubung aku bekerja di dunia hiburan." Aku manatap matanya, yang sekarang sudah bernai menatapku balik. "Tapi aku janji, tunggulah aku."
Dia tersenyum sedikit, dan itu sangat membuatku bahagia.
Aku tidak mau lagi kehilangan dia. Lihat saja, kelakuan kecil yang dia lakukan membuatku berlipat-lipat lebih bahagia.
Aku memang tidak percaya cinta yang muncul di waktu yang singkat, tapi setelah melihat Vina, aku tau apa yang kupercayai selama ini salah.
"Boleh aku memelukmu?" Aku bertanya padanya. Aku sangat ingin melakukan itu sedari kemarin setelah ia meninggalkanku di lobby hotel.
Dia mengangguk pelan, wajahnya merah.
Aku tersenyum senang dan memeluknya. Tanganku mempererat pelukan kami, seakan-akan tidak akan melepaskannya lagi.
Setelah berapa lama, aku akhirnya melepaskan tanganku dengan berlahan, dan melihat ke arahnya yang menunjukkan wajah sedih.
"Aku harus pulang ke hotel, Vina-ya. Besok malam aku pulang ke Korea." Aku mengelus pipinya lembut.
Aku pun berdiri dan tangannya tiba-tiba memegang ujung bajuku.
Ia mengadahkan kepalanya ke atas, melihatku.
"Tidak bisa bermalam disini, saja? Ini sudah malam.. Kau tau aku tidak akan berbuat macam-macam." Dia berdiri, tidak mengalihkan pandangannya dari mataku.
"Aku rindu padamu. Maaf, Kyungsoo oppa." Dia memelukku dengan membenamkan kepalanya di pundakku.
Baru kali ini aku bersyukur tinggi badanku segini. Kalau sebesar Chanyeol, aku tidak akan bisa memeluknya dengan pas.
"Jadi, bukan DOssi lagi?" Aku mendengarnya mendengus, dan kami tertawa.
Aku mendapatkan kembali Vina yang selama ini kukenal.
Werewolf Game
429
307
2
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata?
Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
Pesona Hujan
918
489
2
Romance
Tes, tes, tes .
Rintik hujan kala senja, menuntun langkah menuju takdir yang sesungguhnya.
Rintik hujan yang menjadi saksi, aku, kamu, cinta, dan luka, saling bersinggungan dibawah naungan langit kelabu.
Kamu dan aku, Pluviophile dalam belenggu pesona hujan, membawa takdir dalam kisah cinta yang tak pernah terduga.
I'm Possible
5520
1485
1
Romance
Aku mencintaimu seiring berjalannya waktu, perasaanku berubah tanpa ku sadari hingga sudah sedalam ini. Aku merindukanmu seiring berjalannya waktu, mengingat setiap tatapan dan kehangatanmu yang selalu menjadi matahariku. Hingga aku lupa siapa diriku. -Kinan
Katakan saja aku adalah separuh hidupmu. Dengan begitu kamu tidak akan pernah kehilangan harapan dan mempercayai cinta akan hadir tepat ...
Popo Radio
9176
1819
19
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.
Melankolis
2746
1011
3
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah.
"Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan,
Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan
Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Bottle Up
2407
1074
2
Inspirational
Bottle Up:
To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly
Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang
Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu
Cari aku dalam pekatnya malam
Dalam pelukan sang rembulan
Karena saat itu sakitku terlepaskan,
dan senyu...
CINTA DALAM DOA
2108
841
2
Romance
Dan biarlah setiap doa doaku memenuhi dunia langit. Sebab ku percaya jika satu per satu dari doa itu akan turun menjadi nyata sesungguhnya
Bintang Biru
2455
872
1
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Masalah Sejuta Umat
1547
666
2
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau .
Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya.
Selamat menikmati kegalauan! 😊
Somehow 1949
8265
2011
2
Fantasy
Selama ini Geo hidup di sekitar orang-orang yang sangat menghormati sejarah. Bahkan ayahnya merupakan seorang ketua RT yang terpandang dan sering terlibat dalam setiap acara perayaan di hari bersejarah. Geo tidak pernah antusias dengan semua perayaan itu.
Hingga suatu kali ayahnya menjadi koordinator untuk sebuah perayaan -Serangan Umum dan memaksa Geo untuk ikut terlibat.
Tak sanggup lagi, G...