"I disappoint you,
And i disappoint myself"
•••
Kyungsoo's pov
"Ayo kita berangkat, cepatlah!" Haneul hyung menarikku untuk beranjak dari tempat tidur.
Aku harus menjemput Lee Hyeri hari ini. Aku tidak mau lagi bertemu dengannya, apalagi berurusan dengan dia.
Dia sama sekali tidak mencintaiku, dulu maupun sekarang. Walaupun dulu aku benar-benar mencintainya..
Aku beranjak dari tempat tidur dan membasuh seluruh tubuhku dengan malas.
"Hyung, aku tidak mau bertemu dengannya.." Aku keluar sambil memakai bajuku.
Hyung terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya, menandakan bahwa aku harus menjemputnya.
"Aku tidak mau bertemu dengan Lee Hyeri." Aku mengatakannya sekali lagi dan menekankan kata lee hyeri.
"Ayo, kita pergi." Haneul Hyung menarik bajuku.
Tentu aku memberontak dengan mendorong Haneul Hyung. Tapi, tidak terpengaruh. Haneul Hyung terlalu kuat.
Sekarang aku mengerti pentingnya olahraga.
Aku diseret hingga masuk ke dalam mobil. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Mobil kami melaju dengan cepat dan selama satu jam lebih kami sampai di airport.
Kami menunggu didalam mobil dan aku pasrah duduk manis.
Aku hanya perlu menemui dan menjalankan sesuai rencana,kan?
Aku tidak perlu menjauhi Vina. Aku tidak mau menjauhinya.
Tidak berapa lama, terlihat wanita yang memakai high heels merah tinggi, dengan dress panjang lengkap dengan jaket panjangnya, rambut panjangnya yang sedikit keriting diurai bebas.
Lee Hyeri.
Haneul hyung turun dan menghampirinya. Mereka saling berpelukan dan tampak sedang mengobrol sebentar sambil menunjuk ke dalam mobil.
Hyeri kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, pandangannya tidak lepas dariku.
"Kyungsoo-ya~ long time no see. Aku merindukanmu." Hyeri memegang tanganku dan aku hanya tersenyum malas ke arahnya.
"Haneul oppa memberiku tiket elyxion lusa nanti. Aku sangat menantinya!"
Aku mengalihkan pandanganku ke jendela. Tidak mau berkata-kata basi dengan orang disebelahku.
"Hey, lihat sini. Kau tidak rindu padaku?" Jari Hyeri yang lentik menyentuh daguku dan memaksa kepalaku menghadapnya.
Cih. Lentikan jari Baek.
"Aku dengar, kau selalu membahasku di setiap acara yang bertanya tentang cinta pertamamu. Aku senang, Kyungie-ya~" Hyeri memeluk lenganku dengan sengaja.
Ia mencondongkan badannya ke arahku agar tanganku bisa sedikit terkena dada kempes yang ia miliki.
Sama sekali tidak membuatku bersemangat. Bagaimana mau semangat, kalau tanganmu hanya ditempelkan papan seluncur berwarna merah?
Maaf, tapi aku lebih menyukai body sexy milik Vina.
Aku menepis tangannya dan masih tidak membuka percakapan.
Kami sampai di hotel dengan waktu yang sangat lama. Selama perjalanan, Hyeri terus menerus bercerita panjang lebar.
Lebih baik aku satu mobil bersama Baek, Chanyeol dan Chen daripada satu mobil dengan Hyeri.
Hyeri lebih berisik dari mereka.
Tanpa kuketahui, Haneul hyung ternyata sudah memesan kamar untuk Hyeri yang tidak jauh dari kamarku.
Aku tau Haneul hyung bisa merasakan tatapan tajamku yang hanya dibalas lirikan olehnya.
Kami mengantar Hyeri sampai didepan pintu kamarnya dan sempat melewati kamar Vina. 1485. Kalau Haneul hyung tidak memanggilku, mungkin aku sudah mengetuk pintu kamar Vina dan kami akan pergi melanjutkan tour yang sempat tertunda.
Setelah memasukkan barang-barang Hyeri, aku menunggu Haneul hyung untuk masuk ke dalam kamar duluan, supaya aku bisa bersama Vina untuk sementara.
Gagal. Haneul hyung memperhatikanku dan menyuruhku masuk duluan. Dia bahkan tidak tidur siang karena terus menjagaku.
Selama beberapa jam aku menghabiskan waktu di kamar dengan menonton TV, memainkan ps dan melatih vocal.
TOK TOK
"Pasti Hyeri, mungkin dia lapar, kau pergilah, aku mau menetap di kamar saja. Cepat!" Haneul hyung menyuruhku dengan menggerak-gerakkan tangannya mengusirku.
Sabar.. sampai Elyxion selesai, Hyeri pasti akan pulang dan aku bisa menghabiskan waktu bersama Vina.
Setelah aku jalan dengan Hyeri, semuanya akan selesai. Kami tidak akan bertemu lagi, dan aku akan menjelaskan pada Vina alasan kedatangan Hyeri tanpa menyinggung persoalan bahwa aku dulunya ingin memanfaatkan dirinya untuk menghapus rumor gay itu. Aku tau dia akan mengerti.
Aku pun keluar dari kamar dan betul saja, Hyeri sedang menungguku didepan kamar.
Kuakui, dia memang cantik. Tapi, hatinya tidak.
"Lapar~ ayo kita kebawah mencari makan." Tangannya menarikku dengan semangat.
"Kita makan di cafe dekat sini." Jawabku singkat. Aku cuma berharap bisa bertemu Vina. Melihatnya dari jauh pun tak apa.
Hyeri mengangguk dan kami berjalan sampai depan cafe itu.
"Jadi, disini kau bertemu yang namanya Vina?" Langkahku terhenti.
"Dari mana kau tau Vina?" Aku menatapnya tajam.
"Dari atasanmu. Haneul oppa memberi laporan, dan atasanmu memberitauku." Dia mendekatkan dirinya padaku. "Jangan bergerak."
Dia memelukku sekarang.
Tidak mungkin kan kalau sekarang aku menjambaknya?
Dia memutar badanku dan mendekatkan bibirnya di telingaku.
"Aku tau kau merindukanku. Aku mencintaimu." Tangannya memeluk leherku dan bibir kami semakin mendekat. Aku lengah.
Kalau kepalaku tidak kumiringkan sedikit untuk menghindarinya, bibirku yang suci ini akan terkontaminasi olehnya.
Bibirnya hampir mengenai bibirku.
BRUK
Dengan cepat aku menoleh ke arah suara.
Vina..
Aku melepas pelukan Hyeri dan berjalan cepat mengejar Vina.
Dia mengambil kopernya dengan cepat, dan sedikit berlari menuju mobilnya.
Aku tidak sempat mengejarnya.
"VINA!!" Aku tau memanggil namanya tidak akan menghasilkan dia untuk berhenti.
Aku melihat mobilnya melaju melewatiku tanpa dia menoleh ke arahku.
Kenapa melihatnya pergi membuatku begitu sakit?
Werewolf Game
429
307
2
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata?
Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
Pesona Hujan
918
489
2
Romance
Tes, tes, tes .
Rintik hujan kala senja, menuntun langkah menuju takdir yang sesungguhnya.
Rintik hujan yang menjadi saksi, aku, kamu, cinta, dan luka, saling bersinggungan dibawah naungan langit kelabu.
Kamu dan aku, Pluviophile dalam belenggu pesona hujan, membawa takdir dalam kisah cinta yang tak pernah terduga.
I'm Possible
5509
1474
1
Romance
Aku mencintaimu seiring berjalannya waktu, perasaanku berubah tanpa ku sadari hingga sudah sedalam ini. Aku merindukanmu seiring berjalannya waktu, mengingat setiap tatapan dan kehangatanmu yang selalu menjadi matahariku. Hingga aku lupa siapa diriku. -Kinan
Katakan saja aku adalah separuh hidupmu. Dengan begitu kamu tidak akan pernah kehilangan harapan dan mempercayai cinta akan hadir tepat ...
Popo Radio
9176
1819
19
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.
Melankolis
2746
1011
3
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah.
"Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan,
Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan
Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Bottle Up
2407
1074
2
Inspirational
Bottle Up:
To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly
Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang
Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu
Cari aku dalam pekatnya malam
Dalam pelukan sang rembulan
Karena saat itu sakitku terlepaskan,
dan senyu...
CINTA DALAM DOA
2106
839
2
Romance
Dan biarlah setiap doa doaku memenuhi dunia langit. Sebab ku percaya jika satu per satu dari doa itu akan turun menjadi nyata sesungguhnya
Bintang Biru
2454
871
1
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Masalah Sejuta Umat
1544
664
2
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau .
Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya.
Selamat menikmati kegalauan! 😊
Somehow 1949
8264
2011
2
Fantasy
Selama ini Geo hidup di sekitar orang-orang yang sangat menghormati sejarah. Bahkan ayahnya merupakan seorang ketua RT yang terpandang dan sering terlibat dalam setiap acara perayaan di hari bersejarah. Geo tidak pernah antusias dengan semua perayaan itu.
Hingga suatu kali ayahnya menjadi koordinator untuk sebuah perayaan -Serangan Umum dan memaksa Geo untuk ikut terlibat.
Tak sanggup lagi, G...