Loading...
Logo TinLit
Read Story - Black Roses
MENU
About Us  

Sumin sungguh tidak menyangka bahwa orang yang membunuh istri Seokjin adalah sahabatnya sendiri, Choi Inha.

Membayangkan sahabat konyolnya itu memegang senjata saja Sumin tidak percaya, apalagi membunuh orang.

Sumin seolah sudah tidak mengenal gadis Choi itu lagi.

Kemana Inha yang penuh kasih sayang dulu?

Kenapa ia berubah menjadi mesin pembunuh berdarah dingin?

Lagipula, istri Seokjin adalah manusia, lalu kenapa Inha membunuh seorang manusia?

Bukankah dia seorang vampire hunter? Harusnya yang ia bunuh adalah Seokjin yang dulunya adalah seorang vampir.

Seperti itulah pikiran yang berputar di otak Sumin. Sementara itu tubuhnya sangat tegang dengan mata terbelalak ngeri dan mulut sedikit terbuka.

"Kau boleh membalaskan dendammu. Tapi agar lebih jelas, tolong bagi ingatanmu dengan kami" ucapan menggelegar Sang raja membuyarkan lamunan Sumin.

Kim Seokjin mengangguk. Kemudian ia mengikuti Han Youngwoo keluar aula untuk membagi ingatannya tentang kejadian kemarin.

"Sementara menunggu Kim Seokjin ssi, mari kita membahas hal lain. Kim Taehyung dan Jung Hoseok, kemarilah" panggil Sang raja.

Kedua manusia itu segera menghadap Sang raja vampir. Membuat Sumin bertanya-tanya apa masalah kedua namja kelewat tampan itu.

Tapi belum sampai mereka berdiri di hadapan Sang raja, Jung Hoseok tiba-tiba jatuh berlutut sambil memegangi lehernya. Ia terlihat sangat kesakitan.

Taehyung berjongkok disamping Hoseok sambil mengguncangkan tubuh namja itu dengan panik. "Kau kenapa hyung?"

"Kim Taehyung, jauhi dia" perintah pemimpin kaum vampir itu.

Taehyung menoleh, "Tapi dia terlihat sangat kesakitan"

"Dia bukan Jung Hoseok yang asli. Dia adalah anggota organisasi vampire hunter" ucap Raja dengan tenang.

Semuanya terbelalak kaget. Hanya para dewan vampir yang terlihat biasa-biasa saja. "Penjaga, tangkap dia" teriak seorang dewan vampir bersurai silver.

Dua orang penjaga segera menyeret si penyaru Jung Hoseok yang masih memegangi tenggorokannya. Dan dewan vampir bersurai orange segera mengikuti mereka.

Wajah semua vampir terlihat tegang menatap kepergian tahanan baru itu.

"Lalu dimana Jung Hoseok yang asli?" tanya seorang Dewan Vampir bersurai pink.

"Kita akan tahu setelah menggeledah pikirannya" jawab sang raja.

Tiba-tiba Kim Namjoon sudah berteleportasi di hadapan sang raja. Kemudian ia segera berlutut. "Silahkan hukum aku, Yang Mulia. Ini salahku. Aku tidak bisa membedakan Jung Hoseok yang asli dan yang palsu. Aku telah membiarkan seorang penyusup memasuki daerah kekuasaan kaum vampir"

"Berdiri" titah Sang raja.

Namjoon menurut. Tapi ia masih saja menundukkan kepala.

"Kau bukan seorang vampir pembisik. Tentu saja kau tidak tahu bahwa dia adalah Jung Hoseok palsu. Bahkan Jeon Jungkook juga hanya mendengar secara lirih saja isi pikirannya. Penyamarannya terlalu sempurna" jelas sang raja yang membuat semua vampir menatap Jungkook.

"Jungkook?" tanya Namjoon tak percaya.

Pemimpin kaum vampir itu mengangguk. "Dia memberitahuku saat aku masih berbicara dengan Seokjin. Kemudian aku membungkam penyusup itu saat ia berjalan kemari" jelas beliau. "Aku ucapkan terima kasih banyak untukmu, Jeon Jungkook ssi"

Bersamaan dengan itu, seluruh vampir memberi uplause sambil menatap Jungkook dengan kagum.

Namja bergigi kelinci itupun berdiri lantas membungkuk sopan.

Setelah itu suara dehaman menghentikan suara uplause. "Kau tidak akan dihukum, Kim Namjoon. Ini bukan salahmu. Silahkan kembali ke tempatmu" lanjut Sang raja.

Namja berdimples itu langsung membungkuk dalam sambil menggumam, "Terima kasih Yang Mulia" lalu iapun berteleportasi kembali ke kursinya.

"Permisi Yang Mulia" seorang santinel berwajah garang tiba-tiba muncul di ambang pintu aula. "Penyusup itu sudah berada di dalam penjara batu hening dan dijaga oleh seorang santinel pembungkam. Kami menunggu perintah selanjutnya"

Sang rajapun mengangguk. Kemudian beliau menatap Jungkook. "Jeon Jungkook ssi, geledah pikiran penyusup itu"

Awalnya Jungkook terlihat terkejut. Tapi kemudian ia bangkit, "Suatu kehormatan bagi saya, Yang Mulia"

Sebelum melangkah keluar aula, namja Jeon itu sempat melemparkan senyum tipis pada Sumin.

"Kim Taehyung ssi, kemarilah" panggil Raja Vampir.

Taehyungpun menurut.

"Kau memiliki darah vampir di dalam tubuhmu, Taehyung ssi" ucap namja bersurai coklat madu itu.

Taehyung terbelalak kaget. "Benarkah?"

"Ibumu adalah seorang Bangsawan Vampir dari klan Kim. Kemudian ia bertemu dengan belahan hatinya dan memutuskan untuk menjadi manusia. Tapi ibumu meninggal saat melahirkanmu, sedangkan ayahmu mati karena kecelakaan. Oleh sebab itu aku menugaskan Park Jimin dan Jeon Jungkook untuk menjagamu" Sang raja vampir melanjutkan penjelasannya.

Namja Kim itu terlihat termenung mendengar informasi baru tentang dirinya sendiri.

"Dengan adanya penyerangan di restoran Seokjin kemarin, aku meminta Jungkook untuk membawamu kemari. Karena aku khawatir, para vampire hunter itu tahu bahwa kau adalah keturunan vampir, dan kemudian membunuhmu"

Taehyung langsung bergidik ngeri.

"Aku tidak memaksamu untuk berubah menjadi vampir seperti kami, tapi aku memaksamu untuk tinggal disini"

Namja kelewat tampan itu mengangguk. "Jika ada perang di depan mata, aku pasti akan ikut serta. Eommaku pasti vampir yang hebat kan? Maka aku akan berusaha untuk menjadi sehebat dia"

"Jadi kau ingin menjadi vampir?"

"Ya" jawab Taehyung dengan yakin.

"Berlututlah" perintah Raja sambil mendekati Taehyung.

Taehyungpun berlutut. Tiba-tiba seorang Dewan Vampir berambut putih-hijau muncul disamping Sang raja dengan membawa nampan berisi setangkai bunga mawar pink dan sebilah pisau yang indah.

Kemudian ada 10 Dewan Vampir lain yang berdiri mengelilingi Taehyung, Sang raja dan yeoja vampir berambut putih-hijau. Kesepuluh orang itu saling mengaitkan tangannya, membuat Taehyung terbengong-bengong.

Semua vampir ikut berdiri. Suminpun mengikuti meskipun ia tidak tahu untuk apa. Setelah itu semua vampir mulai bernyanyi dengan nada tinggi. Tapi Sumin tidak mengikuti karena ia tidak tahu lagu tersebut. Hanya saja feelingnya mengatakan bahwa itu adalah sebuah lagu ritual.

Sang raja mengambil bunga mawar pink diatas nampan kemudian memberikannya pada Taehyung. "Makanlah 5 kelopak saja"

Namja manusia itu menerima bunga tersebut dengan ragu lalu mencabut 5 kelopak paling besar dan memakannya juga dengan ragu.

Sementara itu suara nyanyian terdengar semakin tinggi, mengiringi ritual pengubahan manusia menjadi vampir.

Sang raja segera mengambil pisau di nampan dan menggoreskannya pada telapak tangannya. Darah murni vampirpun mengalir deras.

Raja berparas kelewat tampan itu mengangkat dagu Taehyung dengan tangannya yang lain dan membuka paksa mulut namja Kim itu.

Taehyung yang masih mengunyah 2 kelopak terakhir terpaksa membuka mulut. Kemudian tetesan darah dari tangan Sang raja memasuki indra pengecapnya.

Rasa aneh kelopak bunga mawarpun tercampur dengan rasa besi darah.

"Telan" perintah raja vampir.

Taehyung menurut. Dia menelan kelopak mawar yang baru setengah terkunyah bersamaan dengan darah Sang raja.

Tetes demi tetes darah Sang raja mengalir melewati tenggorokan Taehyung bersamaan nyanyian ritual yang semakin melengking.

Hingga perlahan iris mata Taehyung yang awalnya berwarna coklat berubah menjadi merah.

Dengan lengkingan tinggi terakhir, nyanyian itu selesai. Dan Sang raja juga menarik kembali tangannya. "Selamat datang, Kim Taehyung. Kau seorang vampir sekarang"

"Terima kasih Yang Mulia" ucap Taehyung sambil menunduk dalam.

Kesepuluh Dewan Vampir yang mengelilingi merekapun berteleportasi kembali ke tempat masing-masing.

Sementara itu yeoja bersurai putih-hijau disamping Sang raja segera menyembuhkan telapak tangan raja hingga terlihat mulus kembali.

"Kim Taehyung ssi, mulai sekarang kau akan tinggal di mansion Kim Namjoon dan akan mulai berlatih bersama Baek Sumin"

"Saya mengerti"

"Kau boleh kembali ke kursimu"

Setelah menyerahkan kembali setangkai bunga mawar pink sisa ritual tadi, Taehyungpun membungkuk sopan pada Sang raja dan kembali ke kursinya disamping Sumin.

"Selamat datang" sambut Yoongi, Namjoon, dan Sumin bersamaan.

Namja yang baru saja menjadi vampir itu membalasnya dengan senyuman lebar. "Gomawo"

"Sambil menunggu laporan dari para pembisik, silahkan nikmati hidangannya" ucap Sang raja yang sudah duduk di singgasana batu hitam.

Tiba-tiba muncul sebuah meja panjang didepan setiap deretan kursi. Kemudian piring-piring berisi berbagai macam makanan terbang dari luar aula dan mendarat mulus diatas meja.

Disusul kemudian teko-teko berbentuk elegan dan gelas-gelas piala.

Sumin dan Taehyung ternganga takjub melihatnya. "Apakah ini sihir?" bisik Taehyung.

"Bukan. Ini kekuatan para telky" jawab Yoongi yang langsung menyambar teko dan menuangkan isinya pada gelas piala. Darah merah kentalpun tertuang ke gelas. Yoongie segera meminumnya hingga habis.

"Telky?" tanya Taehyung tidak paham.

"Telekinesis?" tebak Sumin.

Yoongi hanya mengangguk.

"Lalu bagaimana dengan meja-meja ini? Terlihat seperti muncul dari lantai" tanya gadis separuh vampir itu.

"Itu kekuatan vampir tanah. Mereka bisa membuat apa saja dari tanah dan batu" jelas Namjoon yang memilih-milih buah.

Sumin dan Taehyung mengangguk-angguk mengerti kemudian mulai memilih makanan apa yang akan mereka makan.

"Woah ternyata darah tidak buruk juga" ucap Taehyung yang mencicipi segelas darah.

"Itu akan menjadi makanan favorite mu beberapa hari lagi" tebak Yoongi.

Namja tampan itu tertawa renyah. "Kurasa begitu"

Sementara itu si separuh vampir memakan pai buah. Entah kenapa ia merasa sangat lapar. Membuatnya bertanya-tanya kapankah terakhir kali dia makan?

Beberapa saat kemudian, Han Youngwoo memasuki aula bersama Seokjin. Merekapun menempatkan diri di kanan depan aula.

"Saudaraku kaum Vampir, mari kita lihat kejadian apa yang menimpa Seokjin kemarin" suara menggelegar milik pemimpin vampir itu membuat semua vampir meletakkan makanannya dan mengalihkan atensi mereka pada Seokjin.

Han Youngwoopun mengulurkan tangannya pada tembok di belakang singgasana raja. Ia akan menunjukkan visi ingatan Seokjin pada seluruh vampir.

Kemudian sebuah gambaran mulai muncul.

Restoran yang berada di atap gedung itu terlihat lebih menakjubkan dari biasanya.

Meskipun ada banyak lampu disana, tapi tidak ada satupun yang menyala. Hanya Sang bulanlah yang menerangi restoran mewah itu.

Lilin-lilin kecil diatas meja membuat suasana semakin romantis. Semilir angin malam membawa bau bunga-bunga yang tersebar di sana.

Seokjin sedang bercakap-cakap dengan kepala chef nya. Mengatur hidangan special untuk malam yang special itu.

Tiba-tiba ada seseorang yang melingkarkan lengan di pinggangnya. Membuat Seokjin terkejut dan langsung menoleh.

Wajah cantik istrinya yang menempel dipunggungnya.

"Kau mengagetkanku sayang" ucap Seokjin disertai tawa. Kemudian ia mengusap tangan istrinya yang melingkar erat dipinggangnya.

Istrinya terkikik geli. "Aku merindukanmu, tapi sepertinya kau sangat sibuk"

"Yah, ada banyak sekali pelanggan malam ini, sayang" ucap Seokjin sambil mengamati para pelanggannya.

Tapi istrinya tidak lagi menjawab.

"Sayang?" panggil Seokjin sambil menoleh lagi.

Matanya bertemu dengan netra coklat istrinya yang terbelalak ngeri. "Oppa" panggilnya dengan tersenggal.

Seokjin langsung panik, "Apa kau baik-baik saja?"

Darah yang keluar dari mulut istrinya menjawab bahwa yeoja itu tidak baik-baik saja.

Seokjin langsung berbalik. Kemudian ia melihat seorang yeoja berperawakan kecil yang membidik ke arah istrinya.

Tapi begitu melihat Seokjin, gadis itu langsung menurunkan senapannya.

Seokjin semakin panik dan meraba punggung istrinya tanpa melepas tautan tangan mereka.

Dan benarlah bahwa istrinya ditembak di punggung kirinya. Tepat di jantung yang membuat pendarahannya sangat deras.

Seokjin langsung menjerit histeris dan memeluk tubuh istrinya dari belakang. Berharap bahwa tubuhnya sanggup menghentikan pendarahan.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras. Seokjin menoleh dan melihat seorang namja tinggi yang tubuhnya meledak berkeping-keping.

Darah dan seluruh organ namja itu terlempar kemana-mana.

"Choi Inha, mundur! Kita tidak bisa memenangkan ini" teriak sebuah suara yang berasal dari pintu.

Gadis yang menembak istri Seokjin itu langsung menuruti perintah. Ia berlari menuju pintu keluar restoran.

Yoongi tiba-tiba muncul dihadapan Seokjin. "Apa kau baik-baik saja?"

"Aku tidak apa-apa tapi istriku..." namja tampan itu tercekat. Ia tidak bisa melanjutkan perkataannya.

"Biarkan aku memeriksanya" pinta Yoongi yang kemudian menggigit bibir.

Dengan tidak rela, Seokjin melepas pelukan pada istrinya yang sudah lemas. Perlahan Seokjin berjongkok hingga duduk dilantai. Kepala istrinya diletakkan di pahanya.

Kemudian Yoongi mulai memeriksa luka tembak dipunggung yeoja itu. "Ajak dia bicara"

"Sayang? Kau dengar aku?" tanya Seokjin sambil memandang wajah cantik istrinya.

Tapi tidak ada jawaban apapun.

"Sayang?" panggil Seokjin lebih keras.

Tetap tidak ada jawaban. Bahkan mata yeoja itu yang setengah tertutup tidak bergetar sama sekali.

"Yoongi, dia tidak menjawab!" seru Seokjin semakin panik.

Meninggalkan luka tembak, Yoongi segera meraih pergelangan tangan yeoja itu dan memeriksa nadinya.

Bibir Yoongi bergetar. "Dia sudah pergi. Maafkan aku"

Tangisan Seokjin semakin menjadi-jadi. "Tidak! Jangan pergi! Kumohon sayang, jawab aku!!" teriaknya sambil mengguncangkan mayat istrinya.

Dengan itu, gambaran visi Seokjin berakhir. Semua orang terlihat berduka, terutama Seokjin yang terus mengusap air matanya.

Tiba-tiba Yoongi sudah berlutut dihadapan Sang raja. "Maafkan keterlambatan saya. Jika saja saya datang lebih awal, Kim Minkyung ssi pasti bisa diselamatkan"

"Meminta maaflah pada Seokjin" ucap Raja yang menatap namja manusia itu.

Seokjin segera berlutut di depan Yoongi dan membantu namja vampir itu berdiri. "Bukan salahmu. Mungkin sasaran Choi Inha sebenarnya adalah aku. Tapi Minkyung tiba-tiba datang" ucapnya sambil tersenyum sedih.

"Lagipula kau juga sudah membunuh salah satu dari mereka. Itu impas" lanjut namja manusia itu.

"Kau boleh menghukumku" ucap Yoongi.

Tapi Seokjin menggeleng masih dengan senyuman. "Aku tidak akan melakukan hal itu. Asalkan kau membantuku untuk mencari gadis Choi itu dan membunuhnya"

Yoongi mengangguk. "Pasti"

"Izinkan aku membantumu juga, oppa" teriak Sumin dari kursinya.

Semua vampir menatap Sumin dengan kaget. Karena seluruh vampirpun tahu bahwa gadis yang membunuh istri Seokjin adalah sahabat Sumin.

Tapi yeoja separuh vampir itu malah berjalan kearah Seokjin. "Akupun juga ingin memberi pelajaran pada sahabatku tersayang itu"

Entah sejak kapan niatan itu muncul, Sumin juga tidak tahu. Bahkan ia juga tidak tahu bahwa di dasar hatinya, Sumin sepenuhnya menyalahkan sahabatnya itu.

Sahabatnya itu tega memanfaatkan dendamnya untuk menunaikan tugasnya membunuh Jimin.

Apalagi mengingat Inha yang dengan tega berkali-kali mencelakainya, entah kenapa Sumin juga ingin membuat gadis itu menderita.

Apakah sebenarnya Sumin merasa dendam terhadap sahabatnya sendiri?

TBC

Menurut kalian, salah ga Sumin punya niatan kayak gitu ke Inha?

 

 

With love, Astralian ????

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Gomawo
2524      1020     10     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.
Crystal Dimension
326      226     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
Bulan Dan Bintang
5405      1400     3     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
3600 Detik
3010      1098     2     
Romance
Namanya Tari, yang menghabiskan waktu satu jam untuk mengenang masa lalu bersama seseorang itu. Membuat janji untuk tak melupakan semua kenangan manis diantara mereka. Meskipun kini, jalan yang mereka ambil tlah berbeda.
Dunia Gemerlap
21023      3142     3     
Action
Hanif, baru saja keluar dari kehidupan lamanya sebagai mahasiswa biasa dan terpaksa menjalani kehidupannya yang baru sebagai seorang pengedar narkoba. Hal-hal seperti perjudian, narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas merupakan makanan sehari-harinya. Ia melakukan semua ini demi mengendus jejak keberadaan kakaknya. Akankah Hanif berhasil bertahan dengan kehidupan barunya?
The Soul Of White Glass
495      359     0     
Short Story
Jika aku sudah berjalan, maka aku ingin kembali ke tempat dimana aku sekarang. Bukan hancur tak sengaja
Ballistical World
10020      1975     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Aranka
4407      1471     6     
Inspirational
Aranka lebih dari sebuah nama. Nama yang membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Aland Aranka terlahir dengan nama tersebut, nama dari keluarga konglomerat yang sangat berkuasa. Namun siapa sangka, di balik kemasyhuran nama tersebut, tersimpan berbagai rahasia gelap...
Azzash
314      259     1     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
Garden
5515      1711     5     
Fantasy
Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu?