Loading...
Logo TinLit
Read Story - Black Roses
MENU
About Us  

Jimin membuka kelopak matanya perlahan.

Rasa kantuknya seketika hilang saat mendapati bahwa sosok yang seharusnya berada di sampingnya malah digantikan oleh seonggok guling.

Pria itu segera bangun dan menatap jam alarmnya. Dia tersenyum melihat selembar kertas note tertempel di kaca jam alarmnya. Jiminpun meraih benda itu, melepas note, dan membacanya.

Aku tidak tahu jam berapa kau akan bangun. Tapi aku harus pulang untuk mengurus tokoku. Jika kau lapar, aku sudah memasakkan sesuatu di dapur. Kuharap itu cukup untukmu dan Jungkook.

Sumin ????

Jimin tertawa kecil melihat bentuk love kecil yang digambar Sumin di akhir note itu.

Saat melihat jarum jam alarmnya yang menunjukkan pukul 3 sore, Jimin segera beranjak ke kamar mandi.

???? Black Roses ????

"Aku pulang" ucap Inha saat memasuki dapur restoran.

Jimin yang baru saja keluar dari ruang penyimpanan dengan 1 krat Soju, langsung celingak-celinguk mencari sesuatu di belakang gadis yang menenteng 2 kresek belanjaan itu. "Inha, dimana Sumin?"

Inha menatap Jimin dengan aneh. "Di rumah. Katanya tidak enak badan. Kau tidak tahu?"

"Jinjja?!" seru Jimin dengan mata terbelalak.

Inha mengangguk. "Sejak pulang dari rumahmu tadi pagi, dia terus meringkuk di balik selimut"

Jimin terdiam. Sepertinya semalam Sumin baik-baik saja. Bahkan gadis itu makan dengan lahapnya. Tapi siapa yang tahu jika kekasihnya itu mungkin saja masih merasa syok atas apa yang menimpanya di rumah Jun Myung kemarin?

"Jimin! Sojunya!!" teriakan Taehyung dari counter depan membuyarkan lamunan Jimin.

"Aku akan menjenguknya nanti" ucap Jimin pada Inha.

Inha kembali mengangguk. "Suruh dia makan juga, Jim. Dia belum makan sama sekali"

Jimin mengangguk paham, kemudian pergi ke counter depan sebelum Taehyung meneriakinya lagi.

Hari ini restoran sangat ramai. Semua orang menjadi sangat sibuk. Dan hal ini sukses membuat Jimin frustasi.

Dia sangat ingin segera meninggalkan restoran dan pergi menjengguk gadis tercintanya.

Tapi apa daya?

Ia terjebak di dapur restoran dengan piring-piring kotor dan sabun cuci piring.

Berkali-kali Jimin mengerang frustasi saat Jungkook membawakannya setumpuk piring kotor lagi dan lagi. Membuat Inha dan Eun Byul mendongak dari masakan mereka dan melempar tatapan kasihan pada pria itu.

Akhirnya, piring-piring kotor yang dibawa Jungkook semakin sedikit. Dengan semangat, Jimin menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah membasuh kedua tangan dan mengeringkannya, Jimin segera memakai mantel sambil beranjak keluar. "Aku pergi" teriaknya.

Tepat saat Jimin muncul di gang yang menuju rumahnya, sebuah mobil hitam menghalangi langkahnya. Tidak menghiraukannya, Jimin berjalan memutari mobil tidak tahu sopan itu.

Beberapa saat setelah Jimin mendengar debum pintu mobil, ia merasakan tarikan di bahunya.

Belum sempat Jimin berbalik sepenuhnya, wajahnya sudah mendapat pukulan yang membuat tubuhnya tersungkur.

Jimin mengusap sudut bibirnya sambil menatap marah orang yang memukulnya.

Bagaimana tidak?

Orang asing itu tiba-tiba memukul Jimin! Dan juga, membuat pertemuannya dengan Sumin tertunda!

Tapi dia bukanlah orang asing biasa. Karena dia adalah Lee Junmyung, si pria sinting.

Junmyung menatap Jimin dengan tatapan tajam. "Dimana istriku?!" desisnya.

Jimin tertawa keras. "Istrimu?" Jimin mendengus. "Apa kau tuli? Jelas-jelas semalam Sumin mengatakan bahwa ia tidak mau menjadi istrimu!"

Junmyung menarik kerah kemeja Jimin hingga pria itu berdiri. "Aku tidak peduli dengan apa yang ia mau" geram Junmyung. "Yang jelas, kami sudah sah!"

Jimin kembali tertawa terbahak-bahak tepat di depan wajah Junmyung. Membuat wajah lelaki bersurai coklat pasir itu merah padam. "Bagaimana bisa disebut sah jika saat itu Sumin tidak dalam kondisi sadar?!"

"Kau tidak tahu apa-apa!!" teriak Junmyung sambil meninju perut Jimin.

Dia memilih perut Jimin sebagai sasaran, karena ia mengira luka tusuk yang diberikannya kemarin pastilah belum sembuh.

Tapi ia salah besar!

"Dasar pencuri!!" teriak Junmyung lagi.

Jimin terbungkuk. Tinju yang diberikan Junmyung di perutnya membuatnya ingin memuntahkan makanan yang ada di lambungnya.

Tapi mendengar Junmyung yang mengatainya sebagai pencuri, malah membuat Jimin tertawa lagi. "Pencuri?! Bukankah kau sendiri yang lebih pantas disebut pencuri?!" kata Jimin setelah tawanya reda.

"Kaulah yang mencuri Sumin dariku!" lanjutnya sambil mendongak dengan cengiran di wajahnya.

Junmyung semakin marah. "Berhenti menertawaiku!" katanya sambil mendorong Jimin hingga pria itu jatuh telentang di jalanan gang.

Si pria gila segera menduduki tubuh Jimin dan melayangkan pukulan-pukulan ke wajah tampan Jimin. "Aku membencimu Park Jimin! Kenapa harus kau yang Sumin cintai?! Memangnya apa bagusnya dirimu? Wajahmu?"

Junmyung mendengus. "Aku bahkan lebih tampan darimu! Tapi jika benar Sumin hanya menyukai tampangmu, aku akan menghancurkan wajah menyebalkanmu ini!!" ucap pria itu sambil terus memukuli wajah Jimin seperti orang kesetanan.

"Sekarang katakan! Dimana kau sembunyikan Sumin?! Kau telah membawa kabur istriku!!" lanjut pria sinting itu.

Jimin yang sedari tadi hanya diam menerima semua pukulan Junmyung, kini mulai geram. Kesabarannya telah habis.

Jiminpun berteleportasi ke belakang Junmyung. Membuat namja Lee itu terduduk di jalanan dan memukuli aspal.

Jimin segera menjambak rambut coklat pasir Junmyung hingga si pemilik mendongak dan terbelalak kaget. "Bagaimana bisa kau-"

"Diam!" bentak Jimin dengan wajah mengerikan penuh amarah. "Berdiri" katanya dengan suara rendah.

Awalnya Junmyung hanya diam. Tapi saat Jimin semakin menarik rambutnya, pria itupun menurut sambil berteriak kesakitan.

Jimin langsung mengunci sebelah tangan Junmyung di belakang punggung pria itu sendiri. Kemudian mendorong lawannya itu hingga menabrak mobil.

"Kau benar-benar membuatku marah" desis Jimin sambil membenturkan kepala Junmyung ke mobil. Membuat si pria sinting mengerang saat hidungnya mengucurkan darah segar.

"Pertama, kau telah menikahi pacarku. Kedua, kau memperlakukannya dengan semena-mena. Ketiga, kau membuat Sumin menangis. Keempat, kau memukul wajahku kemarin. Kelima, kau juga menusuk perutku kemarin. Keenam, kau mendudukiku dengan seenak jidatmu. Ketujuh, kau telah menghancurkan wajah tampanku!" ucap Jimin dengan suara rendah sambil mengeratkan kunciannya.

"Aaaarrrggghhhh!!!! Lapaskan!!" teriak Junmyung kesakitan.

"Aku tidak akan mengampunimu" kata Jimin masih dengan suara rendah. "Sebenarnya aku bisa saja menghabisimu saat ini juga. Tapi aku akan memanfaatkanmu terlebih dahulu"

Tiba-tiba mata Jimin berubah merah. Taringnyapun menyembul dari balik bibirnya. Kemudian namja vampir itu menancapkan taringnya pada perpotongan leher Junmyung.

Junmyung berjengit kaget. "Apa yang kau lakukan?!" tanyanya dengan suara ketakutan. Jiminpun segera membekap mulut Junmyung agar pria malang itu berhenti mengoceh.

Jimin tersenyum dalam hati saat merasakan emosi ketakutan Junmyung lewat darah pria itu. Si pria vampir itu terus meminum darah si manusia. Merasakan cairan kental lengket itu mengalir di tenggorokannya.

Jimin memang sudah lama tidak meminum darah manusia. Sekarang, dia bisa merasakan kembali betapa lezatnya darah manusia jika dibandingkan dengan darah babi apalagi pil darah yang setiap hari ia konsumsi.

Hingga pria yang menjadi korban nafsu makan Jimin itu perlahan lemas karena darahnya yang terus terhisap.

Tapi Jimin tidak peduli. Dia masih merasa lapar.

"Jimin?!" penggil seseorang.

"Jimin hentikan!!" teriakan dari ujung gang itu seketika menggagalkan pesta makan Jimin.

TBC

Menurut kalian ff ini bakal sad ending atau happy ending? ????






 

With love, Astralian ????

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Got Back Together
325      269     2     
Romance
Hampir saja Nindyta berhasil membuka hati, mengenyahkan nama Bio yang sudah lama menghuni hatinya. Laki-laki itu sudah lama menghilang tanpa kabar apapun, membuat Nindyta menjomblo dan ragu untuk mempersilahkan seseorang masuk karna ketidapastian akan hubungannya. Bio hanya pergi, tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka. Namun apa artinya jika laki-laki hilang itu bertahun-tahun lamanya...
The Diary : You Are My Activist
14066      2389     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
Bulan Dan Bintang
5131      1309     3     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Kala Saka Menyapa
11487      2727     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Premium
Akai Ito (Complete)
5630      1301     2     
Romance
Apakah kalian percaya takdir? tanya Raka. Dua gadis kecil di sampingnya hanya terbengong mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Raka. Seorang gadis kecil dengan rambut sebahu dan pita kecil yang menghiasi sisi kanan rambutnya itupun menjawab. Aku percaya Raka. Aku percaya bahwa takdir itu ada sama dengan bagaimana aku percaya bahwa Allah itu ada. Suatu saat nanti jika kita bertiga nant...
A - Z
2863      982     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Crystal Dimension
306      210     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
About love
1199      558     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
Sunset in February
917      507     6     
Romance
Februari identik dengan sebutan bulan kasih sayang. Tapi bagi Retta februari itu sarkas, Februari banyak memberikan perpisahan untuk dirinya. Retta berharap, lewat matahari yang tenggelam tepat pada hari ke-28, ia dapat melupakan semuanya: cinta, Rasa sakit, dan hal buruk lain yang menggema di relung hatinya.
Asa
4425      1313     6     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...