Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
MENU
About Us  

The girls from Rama were paraded through Garuda like sheeps by Madam Bintang. After endless walking and 'Ooh' and 'Aah'-ing, they finally reached the helpers' cell corridors.

The corridors are more modest than the rest of Garuda. The walls and floors are not made from shiny marbles but a black shiny stones. It is still more impressive than Rama. But after seeing a Kingdom, you do not want to go back to a village.

The girls are apparently less impressed but they are all too tired to complain. 

Even the excited Bunga is now quiet as she walks limply with the crowd.

"Your name is written in front of your cell. So just log your moniker on the screen and your cell door will open."

"Yes, Madam." 

"The lights will be turned off at 10 pm sharp and on at 6 am precisely."

"Yes, Madam." 

Ara started counting how many times they have said "Yes, Madam" today but she has lost counts now. That is how many times they have said the same monotonous answer like a bunch of robots.

"Now of you go."

Ara waves Bunga a good night and she walks across the long corridor in an attempt to find her cell.

Just like what Madam Bintang said, her name "Mutiara of Rama" is written in a black ink and block letter in front of her cell. The cells door is not black like the floor and wall but is silver. It has a digital screen in place of a door handle.

Ara puts her arm, where the moniker was embedded, closer to the screen. The light changes from red to green and the door unlocks. 

Ara inhales deeply and walks inside. The cell is about 8-meter square, which is big enough for a person to live comfortably. It has a bed that is lifted up with a desk below it. Across the bunk bed are a sink and a mirror. Next to the sink is a tiny room less than 2-meter square where apparently is the bathroom.

"Wow, this is not bad at all!" said Ara to herself. She puts down her black duffle bag and starts unpacking her clothes. 

She washes up and climbs to her bed. The first night at Garuda creeps in fast. Before she knows it, the light has been turned off. Exactly at 10 pm like Madam Bintang said.

Ara logged herself using her moniker to her assigned cell. The light was turned off.

"It's not like you have a choice, you know? You just have to suck it up like everybody else. Like what Mom used to say. Life is not easy. But it goes on." Ara whispers to herself, like a lullaby.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Close My Eyes
562      425     1     
Short Story
Pertemuan 2 pasang insan atas sebuah kematian dari latar yang belakang berbeda
THE LIGHT OF TEARS
20155      4418     61     
Romance
Jika mencintai Sari adalah sebuah Racun, Sari adalah racun termanis yang pernah Adam rasakan. Racun yang tak butuh penawar. Jika merindukan Sari adalah sebuah kesalahan, Sari adalah kesalahan terindah yang pernah Adam lakukan. Kesalahan yang tak perlu pembenaran. Jika menyayangi Sari adalah sebuah kegelapan, Sari adalah kegelapan yang hakiki yang pernah Adam nikmati. Kegelapan yang tak butuh pene...
Takdir
356      256     2     
Short Story
kita memang pernah bersama tapi kita tidak ditakdirkan untuk bersama
Meja Makan dan Piring Kaca
62340      10707     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Surat Kaleng Thalea
4563      1347     2     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
Teater
25132      4030     3     
Romance
"Disembunyikan atau tidak cinta itu akan tetap ada." Aku mengenalnya sebagai seseorang yang PERNAH aku cintai dan ada juga yang perlahan aku kenal sebagai seseorang yang mencintaiku. Mencintai dan dicintai. ~ L U T H F I T A ? Plagiat adalah sebuah kejahatan.
Time Travel : Majapahit Empire
58958      6826     10     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
Cinta (tak) Harus Memiliki
5936      1609     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2455      828     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
Premium
RARANDREW
19700      3977     50     
Romance
Ayolah Rara ... berjalan kaki tidak akan membunuh dirimu melainkan membunuh kemalasan dan keangkuhanmu di atas mobil. Tapi rupanya suasana berandalan yang membuatku malas seribu alasan dengan canda dan godaannya yang menjengkelkan hati. Satu belokan lagi setelah melewati Stasiun Kereta Api. Diriku memperhatikan orang-orang yang berjalan berdua dengan pasangannya. Sedikit membuatku iri sekali. Me...