“Sekarang aku mau jujur alasan kenapa aku ngak dateng waktu itu, sebenernya.......” sebelum Radit melengkapi kalimatnya Tiara memotongnya.
“ Enggak dit, kamu ngak perlu jelasin alasan apapun lagi karna aku udah ngak butuh itu, buat aku kamu ada disini sekarang saat ini itu udah jadi alasan buat aku. Kalo kamu sayang sama aku.” Ucap Tiara sambil menggenggam tangan Radit.
“ Dan aku mau... semua orang yang ada disini jadi saksi kalo aku ngelamar kamu.” Kemudian Radit beranjak dari posisinya yang tadi duduk berdampingan dengan Tiara menjadi berlutut ditanah sambil memegang tangan Tiara untuk mengeksperisakan apa yang baru saja dia ucapkan kepada Tiara bahwa ia melamarnya.
Sama seperti Radit yang sangat bahagia Tiara pun juga sama, mendengar Radit mengucapkan kalimat yang sangat luar biasa indahnya itu membuat senyum Tiara mengembang menandakan ia sangat bahagia. Senyum bahagia yang tersirat diwajah Tiara bagi Radit sudah cukup menjadi jawaban. Lalu kemudian Radit mengeluarkan bungkusan kecil berwarna merah berbentuk hati dari saku celananya, meskipun belum kelihatan isinya tetapi Tiara tau itu adalah cicin yang akan dipasangkan oleh Radit kejarinya. Dan tebakan Tiara benar ada sebuah cicin berwarna silver dengan hiasan hati diatasnya, bentuknya sangat simpel tetapi ada makna mendalam dari bentuk sederhana itu yang hanya diketahui oleh Radit yang tidak ia katakan kepada Tiara.
Sebuah alasan yang tidak pernah terungkap kebenarannya, yang selama ini menjadi inti permasalahan dari jalan mereka berdua ini tetap akan menjadi rahasia yang tidak akan dikatakan oleh Radit sesuai dengan permintaan Tiara untuk tidak pernah membahas itu lagi dengan harapan mereka akan memiliki kebahagiaan baru ketika mereka memutuskan untuk menutup lembaran lama itu. Mereka percaya bahwa cinta akan selalu menguatkan mereka berdua dimasa sekarang nanti dan selamanya.
THE END