Hari itu telah tiba,hari di mana aku harus meyakinkan diriku lebih banyak dari biasanya.
Ya,hari ini adalah pertandingan basket yang akan diadakan di SMA Cakrawala.
Aku sedang bersiap bersama anggota tim lainnya di ruangan kelas yang tidak terpakai,kami sedang membicarakan strategi untuk bertanding nanti.
Kulihat,Beta duduk di dekat Rangga.Semenjak mereka mempunyai hubungan,pertemananku bersama Beta rasanya seperti merenggang.Ketika Beta bersama Rangga,dia seolah tidak mengenalku.Beta selalu tidak menghiraukanku,membuatku menjadi malas mengingat bahwa dia adalah sahabatku.
Kami berjalan menuju lapangan untuk menonton pertandingan sekolah lain,suasana seperti ini membuatku gugup sekali.Melihat ring basket dan sorakan penonton membuatku seolah kembali pada masa itu.Masa di mana kakiku sempat patah karena disenggol ketika hendak melompat untuk memasukkan bola pada ring.
Aku jadi kehilangan percaya diri,
"Fa,kita lawan SMA Trisakti." bisik Rangga
"Apa?Trisakti?" kataku kaget,pandanganku menyapu semua tim basket dari sekolah lain yang berjejer di tribun penonton paling depan.
Pandanganku terhenti ketika melihat banner SMA Trisakti,aku melihatnya lagi.
"Ga,gue takut kejadian itu terulang lagi."ucapku pada Rangga
"Tenang,Fa.Ini suasananya udah beda,lo udah SMA."balas Rangga menenangkan
Keringat dingin mulai menetes,aku sangat gugup sekali.
"Alfa," panggil Kay
Aku hanya menoleh,
"Semangat ya,jangan sampai latihan kamu sia-sia." ucapnya menyemangati
"Terima kasih," balasku singkat kemudian segera berkumpul bersama anggota tim basket lainnya untuk briping yang terakhir kali.
***
Dia tersenyum licik,membuat nyaliku menciut seketika.
"Kaki lo udah sembuh,hah?" tanyanya dengan tatapan seolah meremehkan
Aku mengoper bolanya pada Yuda karena sudah tak sanggup lagi mendengar ucapan merendahkan dari dia.
Chiko namanya,dia adalah orang yang dua tahun lalu dengan sengaja menyenggolku ketika sedang melompat di depan ring.Tubuhku menabrak tiang ring itu sampai kepalaku terbentur,tubuhku mendarat dengan tidak aman dan membuat kakiku terlipat sembarang.Ya,sejak saat itu aku menjadi trauma untuk melompat dekat ring lagi.
"Gue akan bikin lo kapok!" ancam Chiko dengan penuh ambisi
Kapan pertandingan ini akan berakhir?Aku ingin segera berselimut tebal di kasur yang empuk guna menghindari pertandingan ini.
Hap!
Aku mendapat operan bola dari Rangga,aku men-dribble-nya menuju ring.
Aku menatap ring itu,memory itu kembali terputar.Ketika Chiko menyenggolku,
"Haha,lo masih berani juga." ledek Chiko yang sedang mengejarku
Aku menarik napas panjang dan melompat,
Three point!
"Yaaaaa!!!!!3 poin ditambahkan untuk SMA Tribuana!!!" ucap sang pembaca skor
Seisi GOR bersorak,kuedarkan pandanganku pada tribun penonton.
Aku melihat Bunda,tante Mila dan Bu Fitri duduk bersampingan dan menatapku penuh haru.
"Akhirnya," ucap Rangga sambil menepuk bahuku
Time up!
Akhirnya,pertandingan ini selesai juga.Pertandingan ini dimenangkan oleh sekolahku,berkat three point terakhir dariku.
Kami menepi ke pinggir lapangan.
"Good job,honey!" ucap Beta sambil memberikan sebotol air mineral dan handuk kecil pada Rangga
"Alfaaaa,aku bangga sama kamu." ucap Kay sembari membantu mengelap keringat di sekitar wajahku dan menyerahkan botol air mineral
"Makasih ya,Kay" kataku
"Aku yang makasih,"balasnya kemudian menepuk bahuku pelan
"Alfaaaa,bunda bangga!!!" teriak Bunda sambil berjalan mendekat padaku
"Iya,Ibu juga bangga" timpal Bu Fitri
"Terima kasih semuanya," kataku tulus
***