Hari itu. Hari minggu. Hari itu adalah hari penyesalan. Hariku untuk menyatakan berakhirnya hubunganku dengan dirimu. Aku salah. Aku ikhlaf. Maafkan aku, Putri. Dulu. Saat itu aku tidak bersahabat dengan malaikat. Aku mengikuti jejak para pengkhinat Tuhan. Yah, aku bersama dunia. Aku tergoda. Aku terjerumus dalam rumusan nafsu. Aku gila. Aku tidak waras. Aku bodoh. Seharusnya aku tidak bermain dengan mereka. Aku terkena ilusi dunia. Dunia mempermainkan pandanganku. Membutakan hatiku. Mematikan pikiranku. Fatamorgana itu begitu kuat. Aku terikat dalam satu ikatan. Aku salah. Maafkan aku, Putri. Itu terjadi seminggu sebelum hari penyesalan terjadi. Saat itu kamu pulang sejenak kekota kelahiranmu. Aku sendiri. Yah, sendiri bersama malam. Ku bersama mobil melaju dinginnya kota Medan. Tepat didaerah Medan Johor aku terbisu. Aku terdiam. Melihat bidadari melambaikan tangannya. Aku gugup. Sewaktu itu aku tidak tega membiarkan dirinya sendirian dipinggir jalan. Bayangkan saja jika kalian melihat seseorang meminta bantuan dalam keadaan seperti itu kalian hanya diam dan membisu ataukah membutakan mata. Aku tidak. Niat baikku tersirat.
Ada yang bisa aku bantu” ucapku
Ti..Tidak” jawabnya sedikit terbatah batah
Kelihatannya kamu perlu bantuan” sahutku
Iya. Mobil saya rusak” jawabnya sedikit malu memandang diriku
Kenapa kamu terbatah batah ?” tanyaku sedikit heran
Ti..tidak” jawabnya sambil terbatah batah
Sepertinya aku belum pernah lihat kamu dikota ini” ucapku
Saya tidak tinggal disini” sahutnya sedikit merunduk
Aku lihat dulu mobil kamu ya” ucapku dan berjalan mendekati mobilnya
Ini mobil kamu memang rusak. Mungkin segera harus ke bengkel” ucapku
Bengkel? Aku tidak tahu apa itu bengkel” dirinya sambil berdiri disampingku
Bengkel itu tempat servis mobil” jawabku
Oh... “ sahutnya sedikit tersenyum
Saya Mo. Kamu siapa ?” ucapnya sambil mengulurkan tangannya
Saya kevin” jawabku sambil menerima uluran tangannya
Oyah. Kamu darimana ?” tanyaku
Saya dari Bangkok” jawabnya sambil tersenyum
Dari Thailand ya. Jauh sampai kesini” ucapku
Saya liburan ketempat kakak. Kakak saya menikah sama orang Indonesia. Aku belajar bahasa Indonesia belum lama” jawabnya
Untuk orang baru belajar itu sudah hebat bisa jelas mengucapkannya. Aku salut sama kamu” ucapku
Kamu ramah. Baik hati. Tampan lagi” ucapnya sambil tersenyum
Saya hanya orang sederhana. Saya biasa saja tidak ada yang lebih” sahutku
Saya boleh minta nomor handpohe kamu ?” ucapnya
Aku membisu
Saya tidak membawa handphone” jawabku sedikit gugup
Tapi handphoneku berdering
Itu suara apa ?” tanya Mo
Suara kucing” jawabku sambil tersenyum
Ketika itu aku bingung harus apa yang ku katakan selanjutnya. Aku membisu dan dunia pun ikut tertawa. Permainan dunia dimulai. Aku kalah. Aku lemah. Aku tidak berdaya melawan ilusi dunia. Ku akui. Saat itu aku bukan lagi kevin yang kamu kenal. Aku bukan kevin yang kamu peluk dan kamu rindukan. Tangan jail dunia membuatku membisu dan membutakan mataku. Aku bagaikan berada digelapan malam yang tanpa cahaya. Tangan tangan jail dunia menuntun jalanku. Kejalan menuju hari penyesalan. Dasar dunia. Dia tidak pernah bahagia melihatku bisa memilik malaikat hati. Seminggu sudah berlalu. Dan kamu kembali kedalam pelukkanku. Dihari itu. Hari minggu. Dia meneleponku. Berkata untuk bertemu saling memandang. Aku menolaknya. Tapi dunia berkata lain. Bujukan dan rayuan dunia melemahkan hatiku. Menjatuhkan tekadku. Menghancurkan pikiranku. Aku terbius oleh dunia. Ku menemui dirinya disalah satu rumah makan. Kita duduk diatas fatamorgana dunia. Dia senyum. Aku diam. Dia senyum. Aku membisu. Dia senyum dan aku ikut tersenyum.
Kevin” Ucap Mo sambil memegang kedua tanganku
Maaf “ ucapku sambil melepaskan tangannya
Kenapa ?” Mo bertanya
Jangan. Aku tidak bisa” jawabku
Aku mengerti” sahutnya sambil tersenyum
Kamu tampan. Aku suka sama kamu” ucap Mo sambil mengelus wajahku
Adegan ilusi dunia mulai menarik perhatian dirimu. Aku tertipu. Aku terbodoh. Kamu ada disitu. Aku tidak mengerti. Bukan maksudku untuk melukai hatimu. Maafkan aku. Membuat hancur hatimu. Aku ikhlaf. Aku tidak berdaya. Aku takut kehilangan dirimu, Putri.
Put” ucap ayu
Ada apa ?” tanya putri
Itu bang kevinkan” jawab ayu sambil menunjuk kearah aku duduk
Mana ?” ucap Putri
Itu. Disana” Ucap ayu mengarahkan jari kearah aku duduk
Putri terdiam
Putri membisu
Putri menangis
Bang kevin” teriak ayu sambil melambaikan tangan
Aku menoleh
Aku terdiam
Aku membisu
Putri” ucapku
Siapa ?” tanya Mo
Saat itu aku tidak berdaya melihat dirimu menangis. Dihari itu aku katakan adalah hari penyesalanku. Pasti kamu kecewa. Pasti kamu luka. Pasti kamu sedih. Maaafkan aku, Putri. Aku salah. Aku ingin menjerit. Tapi tidak bisa. Jeritanku hening saat kamu menangis. Sebenarnya aku benci menceritakan kejadiaan itu. Tapi inilah aku dimasa lalu. Sebuah kegagalan terbodoh selama hidupku. Akulah adalah pengkhianat cintamu. Ku harap hari itu turun rinai. Namun dunia enggan bersama harapanku. Aku tidak sanggup. Aku pamit. Aku pergi. Aku pulang. Dasar sialan diriku semudahnya terikut oleh ilusi dunia. Itu hari terpahit yang pernah aku jalani. Jika kamu menyalahkan aku. Aku terima. Jika kamu ingin membunuhku. Aku terima. Aku memang laki laki yang munafik. Aku salah. Maafkan aku. Cintamu membuat aku sedih dan tidak berdaya.
Sejak hari itu aku dan kamu terpisah oleh ruang dan waktu. Kamu pergi dari kota ini. Kamu menghilang bersama angin malam. Kamu tidak menyapaku lagi. Aku sendiri dimana seharusnya aku dan kamu masih bersama. Aku masih ingat. Berganti tahun. Saat itu kamu kembali ke kota ini. Itu kamu yang sudah berbeda. Kita bertemu lagi. Yah, tapi tidak menyatu.
Apa kabar dia ?” tanyaku sambil menyetir mobil
Baik. Kamu ?” ucap Putri
Baik juga” jawabku
Ini yang aku rindukan saat aku disana” ucap Putri sambil memandangku
Aku terdiam