Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reuni SMA
MENU
About Us  

Kini gue sudah berada di depan rumah Raka. Setelah selesai memasukan motornya ke dalam garasi, Raka membukakan pintu dan mempersilahkan gue masuk.

“kenapa kita disini?” gue berjalan mengikuti Raka yang berjalan ke arah kamarnya.

“gue mau ganti baju, tunggu di ruang tv.”

Gue hanya bisa menarik nafas panjang dan pergi ke ruang tv. Gue menghidupkan tv dan membaringkan tubuh gue di sofa yang panjang. Sofa ini benar-benar nyaman. Rasanya gue bisa tidur sekarang. Mata gue hampir tertutup saat Raka turun dari lantai dua dan menghampiri gue. Dia juga membawakan segelas air minum. Murni air putih, karena gue tidak melihat adanya warna lain selain bening di gelas yang dibawa Raka.

“air putih? Ga ada yang lebih berwarna gituh? Yang ada rasanya,” gue bangun dari posisi tidur gue.

Raka langsung duduk di samping gue tanpa mengucapkan satu patah katapun. Gue hanya memandangi dia. Dia mengambil segelas air yang sebelumnya sudah dia letakan di atas meja dan meminumnya. Gue masih memandangi dia. Tapi tiba-tiba Raka menarik tubuh gue dengan tangan kanannya. Kemudian mencium gue, sementara tangan kirinya menahan pipi gue. Dan saat itulah Raka memindahkan air yang dia simpan di mulutnya ke dalam mulut gue. Apa yang Raka lakukan benar-benar membuat gue kaget dan gue hanya bisa menelan air yang sudah berpindah ke mulut gue itu. Setelah semua airnya berpindah ke mulut gue dan sudah gue telan, Raka melepaskan ciumannya.

“manis kan?” Raka tersenyum ke arah gue dan mengelap bibir gue yang basah.

Sementara gue masih bingung dan tidak tau harus berbuat apa. Guepun tanpa sadar berdiri dan lari ke kamar mandi. Rasanya seluruh tubuh gue berkeringat, bahkan gue susah untuk bernafas.

“apa ini?”

Gue memegang dada gue, jantung gue berdetak sangat cepat. Gue mencoba menarik nafas, dan rasanya sangat berat. Tarikan nafas pendek yang benar-benar tidak teratur saat ini membuat gue terduduk di closet. Gue tidak bisa mengendalikan tubuh gue.

“apa ini?”

.....................................

            Setelah membasuh wajah, gue mengambil nafas panjang untuk yang ke sekian kalinya. Dan hal ini membuat gue merasa lebih tenang. Gue meyakinkan dan memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi. Gue membuka pintu kamar mandi dan melihat Raka sedang membuka pintu lemari pendingin. Gue berjalan perlahan menuju ruang tv. Tapi saat itulah Raka menutup pintu lemari pendingin dan mendapati gue yang berjalan mengendap.

“lo ngapain?” Raka menegur gue.

Guepun melihat ke arah Raka yang sedang meminum sebotol air dingin. Tanpa gue sadari gue malah melihat ke arah tenggorokan Raka kemudian bibir Raka. Gue ikut menelan ludah gue ketika melihat Raka menelan air minumnya. Gue benar-benar hanya menatap bibir Raka sekarang dengan tatapan aneh(?). namun dengan cepat gue mencoba menyadarkan diri gue dan berhasil. Gue kembali berjalan ke sofa tadi. Mencoba duduk dengan posisi yang wajar. Karena rasanya semua yang gue lakukan sekarang terasa aneh.

“mau nonton film?” gue hanya diam mendengar ucapan Raka.

Kemudian Raka duduk di samping gue dengan jarak yang sangat dekat. Spontan saja gue bergeser dari tempat duduk gue sebelumnya. Gue bisa merasakan Raka menatap gue dan tersenyum.

“lo kaget?”

“apa?” gue langsung melihat ke arah Raka.

“apa ini pertama kalinya?”

“apa?” gue masih belum fokus.

“ini pertama kalinya lo ciuman kayak gitu?” Raka menatap gue minta jawaban.

            Tak lama, bel rumah Raka berbunyi. Raka langsung melihat siapa yang datang. Sementara gua masih shock. Ternyata Rafa pulang.

“kenapa kalian ngunci pintu?”

Pertanyaan Rafa membuat gue kaget. Ternyata Raka mengunci pintu rumah. Sebenarnya apa yang dia pikirkan. Guepun langsung berdiri.

“eeemmmm, gue pulang dulu yah!” gue tersenyum ke arah Raka.

“gue anter,”

“iya,” gue langsung mengambil tas gue sementara Raka mengambil kunci motornya.

“kalian kenapa? Aneh banget?” Rafa menatap gue tajam.

Gue tidak menghiraukan pertanyaan Rafa dan langsung keluar dari rumah.

Di motor....

“apa beneran yang pertama?” raka tiba-tiba membuka pembicaraan membuat gue kikuk.

“ekheeemmmmm...” gue menelan ludah gue dalam-dalam.

“hahahahaaaaaa, baguslah!”

“maksud lo?”

“berarti gue yang pertama, dan itu bagus buat jadi yang pertama.”

Gue tidak paham dengan maksud Raka. Dan Rakapun langsung menggas motornya. Gua rasa sekarang kita sedang dalam keaaan panas.

Keesokan harinya...

            Ini pertama kalinya gue datang ke sekolah pagi-pagi. Hampir tidak ada orang. Gue juga bingung kenapa hari ini gue ingin berangkat dan sampai di sekolah pagi-pagi. Perasaan ini sangat aneh. Rasanya gue ingin bertemu Raka secepat mungkin. Karena setelah apa yang kita lakukan kemarin membuat gue merasa semakin mencintai Raka.Tanpa gue sadari gue senyum-senyum sendiri membayangkan kejadian tadi malam itu.

            Semua murid telah datang termasuk Raka. Berulang kali gue mlirik Raka. Perasaan ini aneh. Rasanya gue ingin berjalan ke arahh raka, duduk di sampingnya dan berciuman lagi dengan dia. Tapi gue menahan diri gue dan mencoba mengalihkan perhatian gue dengan membaca beberapa artikel K-Pop.

“Al, wc yu?” Sela menarik tangan gue dan menyeret gue ke toilet.

Di dalam toilet ada sebuah kaca yang besar tempat untuk melihat apakah kita sudah rapih atau belum. Sementara Sela buang air kecil, gue menatap diri gue di cermin yang lumayan besar itu. Melihat tubuh gue dari bawah sampai atas. Dan berhenti di bibir gue. Gue menatap bibir gue lama. Kemudian tersenyum.

“ini hebat.” Entahlah apa yang gue rasakan sekarang, tapi gue senang.

“apanya yang hebat?” Sela keluar dari toilet.

“hah? Apa? Engga kok!” gue tersenyum ke arah Sela.

Dan sejak saat itu tiada hari yang gue dan Raka lewatkan tanpa berciuman.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Panik Kebiasanku
360      220     2     
Short Story
Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP. Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu...
Sweet Punishment
224      148     10     
Mystery
Aku tak menyangka wanita yang ku cintai ternyata seorang wanita yang menganggap ku hanya pria yang di dapatkannya dari taruhan kecil bersama dengan kelima teman wanitanya. Setelah selesai mempermainkan ku, dia minta putus padaku terlebih dahulu. Aku sebenarnya juga sudah muak dengannya, apalagi Selama berpacaran dengan ku ternyata dia masih berhubungan dengan mantannya yaitu Jackson Wilder seo...
Harap sang Pemimpi
563      380     4     
Short Story
Setiap sukses bukanlah dari hal yang mudah, melainkan dari sebuah pengorbanan yang indah.
Returned Flawed
282      228     0     
Romance
Discover a world in the perspective of a brokenhearted girl, whose world turned gray and took a turn for the worst, as she battles her heart and her will to end things. Will life prevails, or death wins the match.
Balada Cinta Balado
15990      3204     19     
Humor
"Hidup atau dilahirkan memang bukan pilihan kita, tapi dalam HIDUP KITA HARUS MEMILIKI PILIHAN". Mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sekarang ini. Kehidupan yang sangat Liar Binasa menyedihkan. Aku sering dijadikan bahan bertema kehidupan oleh teman dan juga keluargaku sendiri. Aku tidak pernah menyangka rencana kehidupanku yang sudah disiapkan dengan ...
Anne\'s Pansies
7139      1716     8     
Inspirational
A glimpse of her mind.
One-Week Lover
1915      970     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Curhatan Jomblo IT
602      330     2     
Short Story
Jika saja di dunia ini tersedia software hati. Pasti akan aku install ulang hati ini.
1'
4516      1497     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...
Nothing Like Us
36403      4564     51     
Romance
Siapa yang akan mengira jika ada seorang gadis polos dengan lantangnya menyatakan perasaan cinta kepada sang Guru? Hal yang wajar, mungkin. Namun, bagi lelaki yang berstatus sebagai pengajar itu, semuanya sangat tidak wajar. Alih-alih mempertahankan perasaan terhadap guru tersebut, ada seseorang yang berniat merebut hatinya. Sampai pada akhirnya, terdapat dua orang sedang merencanakan s...