Read More >>"> Hunch (BAB 17 Real Couple) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hunch
MENU
About Us  

Setelah Sierra tiba di kamar asramanya, ia segera duduk di kursinya. Ia mengeluarkan iPhone, kemudian membuka aplikasi Weibo. Ia hendak mengirimkan pesan teks melalui DM Weibo kepada Dylan.

                Sierra sudah berusaha merangkai kata-kata sejak lima menit yang lalu. Namun entah kenapa ia selalu merasa kalimat yang dibuatnya itu tidak tepat. Ia sudah mengetik dan menghapus kalimatnya lebih dari delapan kali.

                Dylan, jika kau menanyakan hal yang sama padaku lagi… kupikir aku sudah memiliki kepastian jawaban, akhirnya hanya kalimat singkat tersebut yang diketik oleh Sierra. Sierra sama sekali tak berharap bahwa Dylan akan menjawab pesannnya saat itu juga. Apalagi mengajaknya bertemu secara langsung. Ia belum mempersiapkan mentalnya dengan baik. Namun, jika ia tidak mengabari Dylan sekarang, akankah ia membiarkan Dylan menunggunya dalam kurun waktu yang tidak dapat dipastikan? Sierra bukanlah orang egois seperti itu.

                Setelah beberapa menit Sierra berusaha menenangkan pikirannya, ia mendengar bunyi notifikasi yang berasal dari iPhone-nya. Sierra mengangkat kepalanya yang sedari tadi ia letakkan di atas meja. Sepertinya itu adalah jawaban yang Dylan berikan atas pesan teksnya tadi. Dengan gugup, Sierra membuka Weibo-nya dan membaca jawaban Dylan secara intensif.

                Baiklah. Terima kasih tidak membuatku menunggu selama bertahun-tahun. Sampai saat ini, hanya itu pesan teks yang terkirim. Namun, ternyata beberapa detik kemudian muncul lanjutannya. Kau di mana sekarang?

                Pertanyaan yang mudah, namun pertanyaan itu juga yang membuat Sierra gusar. Ia sama sekali tidak berharap bahwa Dylan akan mengajaknya bertemu sekarang juga. Tapi, sepertinya akan sangat terlihat bahwa Sierra menghindar darinya jika ia tidak menjawab pesan tersebut. Akhirnya, Sierra mengetikkan satu kata yang dapat ditulisnya, asrama.

***

                Mobil BMW hitam Dylan terparkir di halaman asrama putri. Ia menunggu di dalam mobil supaya tidak menimbulkan kehebohan seperti terakhir kali saat ia menjemput Sierra. Ia mengirimkan pesan teks pada Sierra bahwa ia telah tiba di lapangan asrama, dan tak lama kemudian, Sierra telah terlihat di depan pintu asrama.

                "Sierra, sini!" seru Dylan sambil melambaikan tangannya. Sierra segera membuka pintu mobil, dan kemudian duduk di dalamnya. Setelah Sierra telah siap, Dylan segera melajukan mobilnya untuk menuju tempat yang sudah ia siapkan.

 

                Dylan memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan parkir yang terlihat sangat terawat. Jika melihat dari penampilan tempat parkirnya, Sierra berpikir bahwa tempat yang Dylan tuju kemungkinan adalah suatu restoran yang mewah dan mahal. Sierra membuka pintu mobilnya ketika mobil sudah terparkir dengan baik.

                Ketika Dylan telah menyejajari langkah Sierra, ia segera menggandeng tangan Sierra. Ia menautkan setiap jemari tangannya pada jari-jari Sierra yang lentik itu. Sierra menoleh kepadanya dengan pandangan terkejut.

                "Dylan, kau sedang apa?" tanya Sierra bingung sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Dylan. Namun, ternyata Dylan malah semakin mengeratkan genggamannya.

                "Ehm… Sierra, setidaknya biarlah kali ini aku memiliki kesempatan untuk berpura-pura menjadi pacarmu," jelas Dylan. Sierra memandangnya dengan tatapan bingung. "Sudahlah, ayo masuk," ujar Dylan.

 

                Dylan dan Sierra berada di salah satu restoran kencan termewah yang ada di kota Beijing. Sierra melihat gemerlap lampu-lampu yang menghiasi restoran tersebut. Puluhan pasangan sedang makan bersama di restoran tersebut, dengan berbalutkan pakaian-pakaian yang indah.

                Sierra begitu bingung dengan pola pikir Dylan. Ia belum mengatakan apapun pada Dylan, namun kenapa pria di sisinya ini langsung membawanya ke restoran kencan? Sepertinya Dylan memiliki rasa kepercayaan diri yang begitu tinggi.

                Dylan melihat reaksi Sierra yang seperti orang bingung. "Kau memikirkan apa?"

                "Ehm… aku bahkan belum memberikan jawaban apapun kepadamu. Kenapa kau sudah membawaku ke restoran kencan seperti ini?" tanya Sierra penasaran.

                "Oh… itu. Kita duduk dulu di situ," kata Dylan dengan kata-kata yang tidak menjawab pertanyaan Sierra.

                Akhirnya Sierra hanya mengikuti Dylan untuk duduk di salah satu meja yang berada di samping kolam air mancur. Suara gemericik air mancur itulah yang mengisi keheningan di antara mereka. Sierra berpikir bahwa sebaiknya ia tidak membuka pembicaraan jika Dylan belum mulai berkata-kata. Sedangkan Dylan sedang berpikir bagaimana ia harus menyusun kata-katanya.

                "Sierra…" suara Dylan itu memecah lamunan Sierra. Sierra langsung menoleh ke arahnya.

                "Tadi kau bertanya, mengapa aku membawamu ke sini. Aku memang tak mempunyai kepastian mengenai jawaban apa yang kau berikan kepadaku. Jika kali ini kau menolakku, maka ini hanya akan menjadi pesta perpisahan. Aku berjanji bahwa aku tidak akan mengganggu kehidupanmu lagi, kecuali jika hubungan entertainment yang mempertemukan kita. Tapi jika kau menerimaku kali ini, maka semoga ini menjadi kencan pertama kita. Aku berjanji dengan segenap hatiku bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian," jelas Dylan. Sierra segera menyiapkan hatinya sebaik mungkin, karena pertemuan hari ini bukanlah suatu hal yang direncanakan dengan matang olehnya.

"A… Aku…" kata Dylan dengan gugup. "Mungkin ini adalah keputusan terbesar yang kubuat dalam hidupku. Aku… aku sangat menyukaimu," entah mengapa hanya itu kata-kata yang dapat keluar dari mulut Dylan.

                Sierra terus memandang Dylan dengan pandangan yang menunjukkan bahwa ia masih menunggu Dylan melanjutkan kata-katanya. Namun sepertinya hanya kata-kata itu yang akan diucapkan Dylan. Maka ia memutuskan untuk menjawab perkataan Dylan.

                "Dylan Zhang Xiao, sebenarnya aku… aku juga tidak…" Sierra tak mengerti mengapa ia juga terbata-bata. Tenggorokannya seperti tercekat, ia tidak dapat bersuara dengan leluasa.

                "Aku hanya… aku tidak menemukan alasan berarti untuk menolakmu. Namun, benarkah kau sungguh-sungguh menyukaiku? Aku hanyalah penulis yang belum mendapat penghargaan apapun, sedangkan kau adalah aktor muda yang sudah berkali-kali mendapatkan penghargaan dari iQIYI. Sesungguhnya, jika aku menerimamu, aku melawan firasatku. Tapi... kupikir tidak ada salahnya jika kita mencoba menjalani hubungan ini," kata Sierra panjang lebar. Mengapa jadi aku yang bicara panjang lebar? Ini terdengar seperti ia tidak memiliki niat yang sungguh, pikir Sierra.

                Dylan berdiri perlahan-lahan, kemudian ia mendekati tempat duduk Sierra. Sierra mulai berdiri supaya jika Dylan berbuat macam-macam, ia dapat melarikan diri dengan mudah. Namun, ternyata gerakan Sierra kalah cepat dengan gerakan tangan Dylan. Dylan segera melingkarkan tangannya di pinggang Sierra. Jantung Sierra berdegup begitu kencang dan semakin tak keruan, dan deru nafas Dylan dapat ia rasakan. Jarak wajah mereka terlampau dekat, dan itu membuat suasana semakin panas. Wajah Sierra semakin memerah, setelah Dylan akhirnya mencium keningnya dengan perlahan.

***

                "Sepertinya aku harus mengumumkan ini di Weibo," ujar Dylan dengan santai sambil menyendok kue tar yang telah dipesannya.

                "Mengumumkan apa?" tanya Sierra penasaran.

                "Tentu saja hubungan kita," jawab Dylan dengan santai. Ia melihat mata Sierra membelalak dengan ekspresi tidak terima. "Supaya tidak ada gosip miring lagi mengenai hubunganku dengan gadis lain," tambah Dylan.

                "Terserah padamu, asalkan itu tidak merugikanku," jawab Sierra sambil tersenyum. Tiba-tiba, Dylan mengambil foto Sierra yang sedang tersenyum sambil menggigit kue.

                "Hei… foto macam apa yang kau dapatkan itu? Jangan menyebarkan sesuatu yang tidak baik tentang diriku," seru Sierra, ia hendak meraih iPhone Dylan, namun dengan cepat Dylan menghindarkan iPhone-nya dari jangkauan Sierra.

                "Tidak bisa. Sulit untuk mendapatkan foto seperti ini. Aku akan menguploadnya di QQ dan Weibo-ku," ujar Dylan sambil tertawa dengan semangat dan staminanya yang dapat menciptakan kebahagiaan bagi Sierra.

 

                Kebahagiaan ini sederhana. Mereka hanya perlu untuk menghabiskan waktu dan hari-hari mereka bersama, maka jalinan benang merah yang sudah tumbuh dalam hati keduanya itu tidak akan terputuskan.

How do you feel about this chapter?

2 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (27)
  • Riyuni

    Tema-nya tentang penulis. Keinginan Sierra sama dengan keinginan seluruh penulis TinLit.
    Sukses ya untuk ceritanya, Semoga bisa sesukses seperti karya Sierra.

    Comment on chapter BAB 3 The Way People Enjoy Their Youth
  • ShiYiCha

    @IndahPratiwi Thanks, Kak. Jangan lupa baca sampai akhir, yaa😉😂

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • IndahPratiwi

    Bahasanya ringan dan mudah dipahamj. Membuat pembaca awam mudah mengikuti alurnya

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • sinister

    saya suka gaya bahasa nya gak terlalu berat, dan mudah dipahami.

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • fafazulfha

    cerita bagus yang ringan (enak)di baca,,,,,

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • ShiYiCha

    @Hadasaaa Haloo... Tengkyu udah mampir.
    Sebenernya itu memang kayak kurang terasa klimaksnya gitu karena ada beberapa part yang terpaksa terpotong karena terkejar sama dateline

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • Hadasaaa

    Cerita & alurnya sdh bagus tapi kelihatannya masih banyak yg bs ditambahkan spy lebih berasa gregetnya deh. Tetap semangat dan lanjutkan terus menulisnya ya ????

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • Henny

    Bagus ????

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • fujasagita

    Halo, aku suka ceritamu. Rapi dan minim typo.

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • sherlygratia

    Suka nonton film china juga. Beruntung aku mudeng :"))

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
Similar Tags
Ansos and Kokuhaku
2968      863     9     
Romance
Kehidupan ansos, ketika seorang ditanyai bagaimana kehidupan seorang ansos, pasti akan menjawab; Suram, tak memiliki teman, sangat menyedihkan, dan lain-lain. Tentu saja kata-kata itu sering kali di dengar dari mulut masyarakat, ya kan. Bukankah itu sangat membosankan. Kalau begitu, pernah kah kalian mendengar kehidupan ansos yang satu ini... Kiki yang seorang remaja laki-laki, yang belu...
Terpatri Dalam Sukma
632      417     0     
Short Story
Bukan mantan, namun dia yang tersimpan pada doa
A Slice of Love
246      205     2     
Romance
Kanaya.Pelayan cafe yang lihai dalam membuat cake,dengan kesederhanaannya berhasil merebut hati seorang pelanggan kue.Banyu Pradipta,seorang yang entah bagaimana bisa memiliki rasa pada gadis itu.
Utha: Five Fairy Secret
1298      633     1     
Fantasy
Karya Pertama! Seorang pria berumur 25 tahun pulang dari tempat kerjanya dan membeli sebuah novel otome yang sedang hits saat ini. Novel ini berjudul Five Fairy and Secret (FFS) memiliki tema game otome. Buku ini adalah volume terakhir dimana penulis sudah menegaskan novel ini tamat di buku ini. Hidup di bawah tekanan mencari uang, akhirnya ia meninggal di tahun 2017 karena tertabrak s...
DEWDROP
1015      518     4     
Short Story
Aku memang tak mengerti semua tentang dirimu. Sekuat apapun aku mencoba membuatmu melihatku. Aku tahu ini egois ketika aku terus memaksamu berada di sisiku. Aku mungkin tidak bisa terus bertahan jika kau terus membuatku terjatuh dalam kebimbangan. Ketika terkadang kau memberiku harapan setinggi angkasa, saat itu juga kau dapat menghempaskanku hingga ke dasar bumi. Lalu haruskah aku tetap bertahan...
Strange and Beautiful
4180      1129     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Surat Terakhir untuk Kapten
548      391     2     
Short Story
Kapten...sebelum tanganku berhenti menulis, sebelum mataku berhenti membayangkan ekspresi wajahmu yang datar dan sebelum napasku berhenti, ada hal yang ingin kusampaikan padamu. Kuharap semua pesanku bisa tersampaikan padamu.
Memoria
297      248     0     
Romance
Memoria Memoria. Memori yang cepat berlalu. Memeluk dan menjadi kuat. Aku cinta kamu aku cinta padamu
A Perfect Clues
5125      1434     6     
Mystery
Dalam petualangan mencari ibu kandung mereka, si kembar Chester-Cheryl menemukan sebuah rumah tua beserta sosok unik penghuninya. Dialah Christevan, yang menceritakan utuh kisah ini dari sudut pandangnya sendiri, kecuali part Prelude. Siapa sangka, berbagai kejutan tak terduga menyambut si kembar Cherlone, dan menunggu untuk diungkap Christevan. Termasuk keberadaan dan aksi pasangan kembar yang ...
Distance
1619      621     4     
Romance
Kini hanya jarak yang memisahkan kita, tak ada lagi canda tawa setiap kali kita bertemu. Kini aku hanya pergi sendiri, ke tempat dimana kita di pertemukan lalu memulai kisah cinta kita. Aku menelusuri tempat, dimana kamu mulai mengatakan satu kalimat yang membuat aku menangis bahagia. Dan aku pun menelusuri tempat yang dimana kamu mengatakan, bahwa kamu akan pergi ke tempat yang jauh sehingga kit...