Pasangan XX adalah julukan bagi Dylan Zhang Xiao dan Sierra Li Xing Fu. Julukan XX tersebut berasal dari inisial nama China mereka berdua, yaitu Xiao (tertawa) dan Xing Fu (kebahagiaan). Dalam sekejap, mereka menjadi salah satu pasangan yang paling sering diperbincangkan di seluruh daratan Tiongkok. Postingan di QQ dan Weibo Dylan mengenai pacarnya yang berprofesi sebagai penulis itu dibroadcast lebih dari ratusan kali oleh para penggemarnya. Banyak acara reality show dari berbagai perusahaan entertainment yang mengundang mereka sebagai salah satu bintang tamu utama. Dan ketenaran mereka pun melejit dengan begitu cepat.
Dylan yang sudah terbiasa dengan kesibukan seperti ini sejak empat tahun yang lalu masih terlihat rileks dan menikmati pekerjaannya ini. Namun, Sierra yang sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam dunia selebriti begitu kewalahan untuk menangani berbagai undangan yang masuk. Sejak berpacaran dengan Dylan, seluruh kegiatan selebritas Sierra ditangani oleh Hunan Entertainment, perusahaan yang juga menangani aktivitas dan jadwal Dylan. Sehingga hampir setiap hari mereka akan bertemu dan sibuk bersama-sama.
Terkadang, Sierra mengeluhkan jadwalnya yang begitu padat kepada Dylan. Ia bahkan protes bahwa urusannya ini membuatnya beralih profesi. Ia menjadi lebih jarang menulis setelah bersama dengan Dylan.
"Yah… bagaimana lagi? Kenapa tidak kau tolak saja semua undangan yang masuk?" usul Dylan dengan sembarangan.
Dylan juga sebenarnya lelah, namun ia tetap berusaha menikmati semua kesibukannya karena menjadi aktor memang cita-citanya. Tapi kondisi inilah yang menjadi perbedaan antara Dylan dan Sierra. Sierra yang suka menghabiskan waktunya dengan menulis gagasan dan pengalamannya menjadi lebih menfokuskan dirinya ke pekerjaan di bidang yang tidak menarik baginya. Akhirnya, Dylan mengusulkan ke perusahaan supaya Sierra diberi sedikit kelonggaran dalam tiga bulan supaya ia dapat menghasilkan sebuah buku lagi. Dan usul itu diterima dengan baik oleh perusahaan.
"Bagaimana? Kau merasa lebih santai sekarang?" tanya Dylan ketika mereka sedang makan siang bersama. Ia merasa Sierra lebih sumringah sekarang.
"Tentu saja. Aku merasakan apa itu yang disebut hidup baru, hehe…" jawab Sierra dengan gembira. "Ini sebuah kebebasan. Aku akhirnya dapat kembali menulis!!" lanjutnya.
iPhone Dylan berbunyi yang menandakan munculnya notifikasi baru, dan kemudian disusul dengan notifikasi dari iPhone Sierra. Mereka menoleh ke iPhone mereka masing-masing secara bersamaan, seperti pasangan yang kompak.
"Hmm… mungkin ada sesuatu yang menyangkut kita berdua. Berita apa lagi yang menyangkut kita berdua?" kata Sierra dengan penasaran.
Pasangan XX membuka notifikasi tersebut. Mereka berdua membaca berita yang sama, dan suasana langsung berubah total. Tak ada seorang pun dari mereka yang berbicara. Sierra membaca berita tersebut berkali-kali, memandang tak percaya. Sesekali matanya menoleh ke arah Dylan, seakan-akan mencocokkan kebenaran berita ini.
Berita yang baru saja diunggah itu memang menyangkut mereka berdua. Hal utama yang ingin ditonjolkan dalam berita itu adalah foto-foto Sierra dan Dylan saat mereka berada di depan pintu asrama dan di kamar hotel. Intinya, tulisan tersebut memberitakan bahwa Dylan dan Sierra telah menjalani sebuah relasi yang mencengangkan netizen. Banyak sekali komentar yang menanggapi berita tersebut. Sebagian besar komentar mengatakan bahwa mereka tak pernah menduga bahwa gadis sekalem Sierra akan melakukan tindakan melanggar norma seperti itu.
Bagaimana para jurnalis – atau mungkin mereka adalah paparazzi – begitu tega mengunggah berita seperti itu tentang pasangan XX? Semua orang tahu bahwa pasangan XX adalah pasangan yang dicintai oleh masyarakat, dan karena status sosial mereka yang berubah begitu cepat, kemungkinan banyak orang yang merasa iri.
"D-Dylan…" panggil Sierra dengan terbata sambil menggigit bibir bawahnya.
"Sierra, aku… aku tak tahu bagaimana kejadian ini dapat tersebar. Tapi… bisakah kau percaya padaku? Aku benar-benar tidak pernah berbuat seperti yang dikatakan dalam berita ini," ujar Dylan dengan gugup. Ia mulai panik, tidak tahu harus berbuat apa. Ia sungguh-sungguh mencintai gadis yang sedang duduk di hadapannya ini, namun jika skandal ini tidak dapat terselesaikan, melanjutkan hubungan mereka hanya akan dipandang sebagai pembuktian bahwa berita ini benar.
"A… aku… ya, tentu saja aku percaya padamu," jawab Sierra. Sierra meremas rok yang dipakainya dengan kuat untuk mengendalikan dirinya. Rasanya ia ingin menangis saat itu juga, mengapa dunia begitu kejam terhadapnya. Orang-orang yang membencinya menyebarkan gosip miring tentang dirinya, terutama itu menyangkut hal yang akan menentukan masa depannya. Namun, jika ia menangis saat ini, Dylan pasti akan semakin bingung sehingga ia tidak dapat berpikir dengan akal sehatnya. Aktor seperti Dylan pasti sudah beberapa kali mengalami kejadian seperti ini, jadi mungkin lebih baik jika Sierra mempercayakan masalah ini kepada Dylan.
"Baiklah. Aku akan mengurus masalah ini," ujar Dylan, dan dengan tergesa-gesa ia segera mengambil tasnya kemudian pergi dari tempat itu. Sepertinya ia akan langsung menuju Hunan Entertaiment dan mendiskusikan penyelesaian skandal ini dengan para manajernya.
Sierra memandang punggung Dylan yang berlalu dengan cepat menembus kerumunan orang yang sedang berbondong-bondong memasuki restoran tersebut. Apa mungkin ini adalah masalah yang muncul dalam firasatku waktu itu? Tapi aku juga tak pernah mengira sebegini kejamnya dunia terhadap kebahagiaan yang kami rasakan, pikir Sierra sambil menunduk sedih.
Apakah bahagia itu salah? Tentu tidak. Namun, jika kebahagiaan yang kau rasakan itu mengusik orang-orang di sekitarmu, maka kau bisa saja menjadi pihak yang akan dipersalahkan. Ini tidak mudah, tapi para selebriti harus dapat menghadapi ini.
***
Malam itu, Jeany sedang duduk sendirian di kantin universitas. Akhir-akhir ini, ia sudah mulai terbiasa dengan jadwal kelas malam. Ia mulai bersosialisasi dengan mahasiswa lainnya. Sesuai jati dirinya, Jeany berteman dengan teman-teman yang kaya dan suka bepergian. Beberapa kali, Jeany ikut bersama mereka saat berlibur di Hainan.
Namun, sesungguhnya ia masih belum sepenuhnya melupakan Sierra. Moment-moment yang dialaminya bersama Sierra terkadang terputar kembali dalam ingatannya. Saat ia makan, ia sering membayangkan sosok Sierra duduk di hadapannya sambil mencoret-coret notesnya. Saat berlibur bersama teman-temannya, terkadang ia berpikir bahwa jika Sierra ikut bersamanya, perjalanan mereka akan lebih berarti. Namun, Jeany pikir semua itu tidak akan terjadi lagi.
Kemarin, Jeany membaca Koran CN-News yang dipinjamnya dari salah satu temannya. Ia melihat tulisan Sierra di halaman pertama surat kabar tersebut. Rasa bangga timbul dalam hatinya sebagai salah satu teman Sierra, namun pada akhirnya ia berpikir bahwa Sierra sudah bukan miliknya. Tak ada hal yang patut dibanggakan dari itu.
Sekarang, Jeany sedang membuka Weibo-nya. Ia masih sering melihat-lihat akun Weibo Sierra untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakannya. Kali ini, ia melihat ada puluhan artikel yang memberikan tag pada akun Sierra dan… Dylan Zhang Xiao. Siapa Dylan? Oh… sepertinya pacar barunya.
Tiba-tiba, muncul pesan yang masuk ke kotak DM Weibo. Jeany segera membukanya. Ternyata, itu pesan dari Sierra. Jeany, apakah kau masih ada di gedung universitas sekarang? Bisakah aku menemuimu? Aku benar-benar ingin bercerita kembali denganmu, SEPERTI DULU. Jeany berpikir sebentar, sebelum ia mengirimkan kata 'ya' pada Sierra.
Sierra segera datang tak lama kemudian. Ia berlari-lari kecil menuju ke arah Jeany. Wajahnya dan gayanya masih sama seperti dulu, namun sepertinya sorot matanya sudah banyak berubah. Jeany mengenali ini karena ia sudah bertahun-tahun berteman dengan Jeany.
Sierra segera menceritakan segala hal yang dialaminya tanpa Jeany, dan seperti biasa Jeany mendengarkan semuanya dengan sabar. Entah mengapa, ia tak merasa canggung ataupun sungkan saat kembali berkomunikasi dengan Jeany. Apa mungkin ini yang disebut telepati sahabat?
Jeany merasa bahwa hidupnya hampa tanpa kehadiran Sierra, dan Sierra pun juga merasakan perasaan yang sama. Dan hanya dengan berdasarkan perasaan itu, Jeany segera menerima Sierra kembali dalam hidupnya. Menjadi teman yang selalu siap mendengarkan semua cerita Sierra. Sierra pun tentu turut bahagia ketika ia berhasil bersatu dengan sahabatnya kembali.
***
Dylan baru bertemu dengan Sierra beberapa minggu setelah tersebarnya skandal tersebut. Dylan menghentikan segala pekerjaannya dan memfokuskan diri terhadap penyelesaian skandal itu. Ia tidak ingin wanita yang dicintainya dianggap sebagai orang gampangan, hanya karena saat itu ia lupa menutup pintu kamar hotel.
Namun, sepertinya usahanya tidak terlalu banyak membuahkan hasil. Ia telah menghadap manajer, dan ia sudah pernah sekali berurusan dengan pengacara. Namun tetap tidak ada saksi dan bukti yang kuat terhadap kasus yang satu ini.
Dylan menghampiri Sierra dengan tampangnya yang lusuh karena ia terlalu lelah. Ketika Sierra melihat Dylan yang datang kepadanya, dengan bersemangat Sierra segera berlari menjemputnya dan memeluknya dengan erat. Ia sudah lama sekali menahan rasa rindunya untuk bertemu dengan Dylan.
Ketika Sierra memeluknya, Dylan ternyata berusaha melepaskan diri dari gadis itu. Sierra menatapnya dengan tatapan bingung. "Dylan, kau tidak apa-apa? Apa aku berbuat sesuatu yang salah?" tanya Sierra dengan bingung. Ia belum mendapat kabar apapun dari Dylan, dan ia tidak tahu bahwa perjuangan Dylan selama beberapa minggu ini tidak membuahkan hasil yang berarti.
"Semuanya sudah ditentukan. Kupikir seharusnya kau tidak menentang firasatmu waktu itu," ujar Dylan. Sierra memandangnya dengan tatapan bingung, tidak memahami maksud perkataannya.
"Pengacara tak berhasil membuktikan bahwa berita tersebut salah. Alibi para paparazzi itu terlalu kuat. Kita tidak mempunyai bukti yang sebanding," jelas Dylan.
"Jadi?" tanya Sierra, ia masih belum memahami arah percakapan mereka.
"Tentu saja kita tak bisa terus melanjutkan hubungan ini. Jika kita terus bersama, maka itu sama saja memberi pembenaran terhadap berita yang mereka sampaikan," jawab Dylan.
"Lalu apa rencanamu sekarang?" tanya Sierra dengan tegas.
"Kita putus saja. Hubungan kita berakhir di sini. Sudah tidak ada yang dapat diperbaiki. Memang kelihatannya tidak gentle jika laki-laki yang ingin putus. Namun tak ada pilihan lain, terlalu banyak masalah yang akan timbul," jawab Dylan. Kemudian ia segera berbalik dan meninggalkan Sierra yang menatapnya dengan heran.
Itu bisa menjadi akhir dari hubungan mereka. Karena benar kata Dylan, terus melanjutkan hubungan sama saja dengan membuktikan bahwa berita itu benar. Jika Dylan tetap berpacaran dengan Sierra, netizen hanya akan memandang bahwa Dylan sekadar bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Sierra.
Tema-nya tentang penulis. Keinginan Sierra sama dengan keinginan seluruh penulis TinLit.
Comment on chapter BAB 3 The Way People Enjoy Their YouthSukses ya untuk ceritanya, Semoga bisa sesukses seperti karya Sierra.