Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hunch
MENU
About Us  

Setelah Sierra tiba di kamar asramanya, ia segera duduk di kursinya. Ia mengeluarkan iPhone, kemudian membuka aplikasi Weibo. Ia hendak mengirimkan pesan teks melalui DM Weibo kepada Dylan.

                Sierra sudah berusaha merangkai kata-kata sejak lima menit yang lalu. Namun entah kenapa ia selalu merasa kalimat yang dibuatnya itu tidak tepat. Ia sudah mengetik dan menghapus kalimatnya lebih dari delapan kali.

                Dylan, jika kau menanyakan hal yang sama padaku lagi… kupikir aku sudah memiliki kepastian jawaban, akhirnya hanya kalimat singkat tersebut yang diketik oleh Sierra. Sierra sama sekali tak berharap bahwa Dylan akan menjawab pesannnya saat itu juga. Apalagi mengajaknya bertemu secara langsung. Ia belum mempersiapkan mentalnya dengan baik. Namun, jika ia tidak mengabari Dylan sekarang, akankah ia membiarkan Dylan menunggunya dalam kurun waktu yang tidak dapat dipastikan? Sierra bukanlah orang egois seperti itu.

                Setelah beberapa menit Sierra berusaha menenangkan pikirannya, ia mendengar bunyi notifikasi yang berasal dari iPhone-nya. Sierra mengangkat kepalanya yang sedari tadi ia letakkan di atas meja. Sepertinya itu adalah jawaban yang Dylan berikan atas pesan teksnya tadi. Dengan gugup, Sierra membuka Weibo-nya dan membaca jawaban Dylan secara intensif.

                Baiklah. Terima kasih tidak membuatku menunggu selama bertahun-tahun. Sampai saat ini, hanya itu pesan teks yang terkirim. Namun, ternyata beberapa detik kemudian muncul lanjutannya. Kau di mana sekarang?

                Pertanyaan yang mudah, namun pertanyaan itu juga yang membuat Sierra gusar. Ia sama sekali tidak berharap bahwa Dylan akan mengajaknya bertemu sekarang juga. Tapi, sepertinya akan sangat terlihat bahwa Sierra menghindar darinya jika ia tidak menjawab pesan tersebut. Akhirnya, Sierra mengetikkan satu kata yang dapat ditulisnya, asrama.

***

                Mobil BMW hitam Dylan terparkir di halaman asrama putri. Ia menunggu di dalam mobil supaya tidak menimbulkan kehebohan seperti terakhir kali saat ia menjemput Sierra. Ia mengirimkan pesan teks pada Sierra bahwa ia telah tiba di lapangan asrama, dan tak lama kemudian, Sierra telah terlihat di depan pintu asrama.

                "Sierra, sini!" seru Dylan sambil melambaikan tangannya. Sierra segera membuka pintu mobil, dan kemudian duduk di dalamnya. Setelah Sierra telah siap, Dylan segera melajukan mobilnya untuk menuju tempat yang sudah ia siapkan.

 

                Dylan memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan parkir yang terlihat sangat terawat. Jika melihat dari penampilan tempat parkirnya, Sierra berpikir bahwa tempat yang Dylan tuju kemungkinan adalah suatu restoran yang mewah dan mahal. Sierra membuka pintu mobilnya ketika mobil sudah terparkir dengan baik.

                Ketika Dylan telah menyejajari langkah Sierra, ia segera menggandeng tangan Sierra. Ia menautkan setiap jemari tangannya pada jari-jari Sierra yang lentik itu. Sierra menoleh kepadanya dengan pandangan terkejut.

                "Dylan, kau sedang apa?" tanya Sierra bingung sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Dylan. Namun, ternyata Dylan malah semakin mengeratkan genggamannya.

                "Ehm… Sierra, setidaknya biarlah kali ini aku memiliki kesempatan untuk berpura-pura menjadi pacarmu," jelas Dylan. Sierra memandangnya dengan tatapan bingung. "Sudahlah, ayo masuk," ujar Dylan.

 

                Dylan dan Sierra berada di salah satu restoran kencan termewah yang ada di kota Beijing. Sierra melihat gemerlap lampu-lampu yang menghiasi restoran tersebut. Puluhan pasangan sedang makan bersama di restoran tersebut, dengan berbalutkan pakaian-pakaian yang indah.

                Sierra begitu bingung dengan pola pikir Dylan. Ia belum mengatakan apapun pada Dylan, namun kenapa pria di sisinya ini langsung membawanya ke restoran kencan? Sepertinya Dylan memiliki rasa kepercayaan diri yang begitu tinggi.

                Dylan melihat reaksi Sierra yang seperti orang bingung. "Kau memikirkan apa?"

                "Ehm… aku bahkan belum memberikan jawaban apapun kepadamu. Kenapa kau sudah membawaku ke restoran kencan seperti ini?" tanya Sierra penasaran.

                "Oh… itu. Kita duduk dulu di situ," kata Dylan dengan kata-kata yang tidak menjawab pertanyaan Sierra.

                Akhirnya Sierra hanya mengikuti Dylan untuk duduk di salah satu meja yang berada di samping kolam air mancur. Suara gemericik air mancur itulah yang mengisi keheningan di antara mereka. Sierra berpikir bahwa sebaiknya ia tidak membuka pembicaraan jika Dylan belum mulai berkata-kata. Sedangkan Dylan sedang berpikir bagaimana ia harus menyusun kata-katanya.

                "Sierra…" suara Dylan itu memecah lamunan Sierra. Sierra langsung menoleh ke arahnya.

                "Tadi kau bertanya, mengapa aku membawamu ke sini. Aku memang tak mempunyai kepastian mengenai jawaban apa yang kau berikan kepadaku. Jika kali ini kau menolakku, maka ini hanya akan menjadi pesta perpisahan. Aku berjanji bahwa aku tidak akan mengganggu kehidupanmu lagi, kecuali jika hubungan entertainment yang mempertemukan kita. Tapi jika kau menerimaku kali ini, maka semoga ini menjadi kencan pertama kita. Aku berjanji dengan segenap hatiku bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian," jelas Dylan. Sierra segera menyiapkan hatinya sebaik mungkin, karena pertemuan hari ini bukanlah suatu hal yang direncanakan dengan matang olehnya.

"A… Aku…" kata Dylan dengan gugup. "Mungkin ini adalah keputusan terbesar yang kubuat dalam hidupku. Aku… aku sangat menyukaimu," entah mengapa hanya itu kata-kata yang dapat keluar dari mulut Dylan.

                Sierra terus memandang Dylan dengan pandangan yang menunjukkan bahwa ia masih menunggu Dylan melanjutkan kata-katanya. Namun sepertinya hanya kata-kata itu yang akan diucapkan Dylan. Maka ia memutuskan untuk menjawab perkataan Dylan.

                "Dylan Zhang Xiao, sebenarnya aku… aku juga tidak…" Sierra tak mengerti mengapa ia juga terbata-bata. Tenggorokannya seperti tercekat, ia tidak dapat bersuara dengan leluasa.

                "Aku hanya… aku tidak menemukan alasan berarti untuk menolakmu. Namun, benarkah kau sungguh-sungguh menyukaiku? Aku hanyalah penulis yang belum mendapat penghargaan apapun, sedangkan kau adalah aktor muda yang sudah berkali-kali mendapatkan penghargaan dari iQIYI. Sesungguhnya, jika aku menerimamu, aku melawan firasatku. Tapi... kupikir tidak ada salahnya jika kita mencoba menjalani hubungan ini," kata Sierra panjang lebar. Mengapa jadi aku yang bicara panjang lebar? Ini terdengar seperti ia tidak memiliki niat yang sungguh, pikir Sierra.

                Dylan berdiri perlahan-lahan, kemudian ia mendekati tempat duduk Sierra. Sierra mulai berdiri supaya jika Dylan berbuat macam-macam, ia dapat melarikan diri dengan mudah. Namun, ternyata gerakan Sierra kalah cepat dengan gerakan tangan Dylan. Dylan segera melingkarkan tangannya di pinggang Sierra. Jantung Sierra berdegup begitu kencang dan semakin tak keruan, dan deru nafas Dylan dapat ia rasakan. Jarak wajah mereka terlampau dekat, dan itu membuat suasana semakin panas. Wajah Sierra semakin memerah, setelah Dylan akhirnya mencium keningnya dengan perlahan.

***

                "Sepertinya aku harus mengumumkan ini di Weibo," ujar Dylan dengan santai sambil menyendok kue tar yang telah dipesannya.

                "Mengumumkan apa?" tanya Sierra penasaran.

                "Tentu saja hubungan kita," jawab Dylan dengan santai. Ia melihat mata Sierra membelalak dengan ekspresi tidak terima. "Supaya tidak ada gosip miring lagi mengenai hubunganku dengan gadis lain," tambah Dylan.

                "Terserah padamu, asalkan itu tidak merugikanku," jawab Sierra sambil tersenyum. Tiba-tiba, Dylan mengambil foto Sierra yang sedang tersenyum sambil menggigit kue.

                "Hei… foto macam apa yang kau dapatkan itu? Jangan menyebarkan sesuatu yang tidak baik tentang diriku," seru Sierra, ia hendak meraih iPhone Dylan, namun dengan cepat Dylan menghindarkan iPhone-nya dari jangkauan Sierra.

                "Tidak bisa. Sulit untuk mendapatkan foto seperti ini. Aku akan menguploadnya di QQ dan Weibo-ku," ujar Dylan sambil tertawa dengan semangat dan staminanya yang dapat menciptakan kebahagiaan bagi Sierra.

 

                Kebahagiaan ini sederhana. Mereka hanya perlu untuk menghabiskan waktu dan hari-hari mereka bersama, maka jalinan benang merah yang sudah tumbuh dalam hati keduanya itu tidak akan terputuskan.

How do you feel about this chapter?

2 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (27)
  • aisalsa09

    Biasanya remaja hits now pake latar Korea, tapi ini China. Suka. Smua aku suka sih, yg penting mah baca novel dan nonton drama, wkwk

    Comment on chapter BAB 4 Lost Due to Hurry
  • NinaKim

    Bagus ceritanya, aku suka. Kalimat yang digunakan juga enak untuk dibaca, dan tidak kaku. Semangat ya, semoga menang

    Comment on chapter BAB 2 Meeting With Old Classmate
  • Jpriscilla

    Cool. Gayanya kayak K-Fiction versi C-Drama gituuu... Suka konsepnya. Grammarnya juga matang. Semoga menang, yaaa

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • Laniwati

    Good job kita lanjut Bab berikut
    Sampai jumpa di bab berikutnya

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dsantoso78

    Bagus, ceritanya ringan dan mudah dipahami

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • rara_el_hasan

    suka.. suka.. masuk list baca

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dede_pratiwi

    Dylan jd inget film f4 2018. Xixixixi. Suka latar belakang novelnya. Fighting

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
Similar Tags
Aku menunggumu
4536      955     10     
Romance
Cinta pertamaku... dia datang dengan tidak terduga entahlah.Sepertinya takdirlah yang telah mempertemukan kami berdua di dunia ini cinta pertamaku Izma..begitu banyak rintangan dan bencana yang menghalang akan tetapi..Aku Raihan akan terus berjuang mendapatkan dirinya..di hatiku hanya ada dia seorang..kisah cintaku tidak akan terkalahkan,kami menerobos pintu cinta yang terbuka leb...
The Maiden from Doomsday
10713      2389     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
Maaf katamu? Buat apa?
735      464     0     
Short Story
“Kamu berubah. Kamu bukan Naya yang dulu.” “Saya memang bukan Naya yang dulu. KAMU YANG BUAT SAYA BERUBAH!”
Violetta
619      368     2     
Fan Fiction
Sendiri mungkin lebih menyenangkan bagi seorang gadis yang bernama Violetta Harasya tetapi bagi seorang Gredo Damara sendiri itu membosankan. ketika Gredo pindah ke SMA Prima, ia tidak sengaja bertemu dengan Violetta--gadis aneh yang tidak ingin mempunyai teman-- rasa penasaran Gredo seketika muncul. mengapa gadis itu tidak mau memiliki teman ? apa ia juga tidak merasa bosan berada dikesendiri...
Behind The Scene
1346      599     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
Flower With(out) Butterfly
436      303     2     
Romance
Kami adalah bunga, indah, memikat, namun tak dapat dimiliki, jika kau mencabut kami maka perlahan kami akan mati. Walau pada dasarnya suatu saat kami akan layu sendiri. Kisah kehidupan seorang gadis bernama Eun Ji, mengenal cinta, namun tak bisa memiliki. Kisah hidup seorang gisaeng yang harus memilih antara menjalani takdirnya atau memilih melawan takdir dan mengikuti kata hati
The Last Cedess
933      623     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
Under The Same Moon
388      257     4     
Short Story
Menunggumu adalah pekerjaan yang sudah bertahun-tahun kulakukan. Tanpa kepastian. Ketika suatu hari kepastian itu justru datang dari orang lain, kau tahu itu adalah keputusan paling berat untukku.
Rasa Cinta dan Sakit
502      271     1     
Short Story
Shely Arian Xanzani adalah siswa SMA yang sering menjadi sasaran bully. Meski dia bisa melawan, Shely memilih untuk diam saja karena tak mau menciptakan masalah baru. Suatu hari ketika Shely di bully dan ditinggalkan begitu saja di halaman belakan sekolah, tanpa di duga ada seorang lelaki yang datang tiba-tiba menemani Shely yang sedang berisitirahat. Sang gadis sangat terkejut dan merasa aneh...
Alex : He's Mine
2457      928     6     
Romance
Kisah pemuda tampan, cerdas, goodboy, disiplin bertemu dengan adik kelas, tepatnya siswi baru yang pecicilan, manja, pemaksa, cerdas, dan cantik.