Read More >>"> Kamu VS Kamu (1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kamu VS Kamu
MENU
About Us  

“Vi, boleh nggak aku suka sama cowok ganteng bin jenius, populer pula?” Dalam keadaan setengah sadar, pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulutku yang sedang mengagumi betapa gantengnya sosok Rio Pradipta, siswa terjenius di sekolahku yang memiliki tampang sesempurna otaknya.

“Boleh. Kenapa nggak? Kamu kan cantik, cuma nggak populer.” Jawaban Vivian sukses membuatku mengalihkan tatapanku dari Rio kepadanya yang asyik menyantap jatah makan siangnya. Sepertinya ia tidak menjawab pertanyaanku tadi dengan serius, namun aku tahu apa yang dikatakan Vivian tadi benar, “Emang siapa cowok ganteng yang beruntung kamu sukain?” tanyanya dengan mengusap mulut dengan tissue. Kali ini melahap potongan buah-buahan di piring kecil.

“Rio Pradipta.” Jawabku setengah berbisik, takut terdengar oleh teman-teman lain seangkatanku yang juga sedang menghabiskan jatah makan siang mereka. Kami sekarang berada di restoran di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peristirahatan pertama sebelum kami melanjutkan perjalanan menuju pulau Bali sebagai agenda study tour tahunan yang diadakan sekolah.

“Oh, dia yang jadi peringkat pertama paralel seangkatan dan didukung tampangnya yang juga jenius? Wah Ra, kayanya bukan dia yang beruntung kamu sukain. Tapi dia sial nambah satu cewek yang tergila-gila sama dia.” Celetuk Vivian dan membuatku menyenggol lengannya keras, membuat potongan pepaya yang sudah ia tusuk terpental begitu saja dan mendarat dengan sempurna di atas piring seorang cowok yang baru setengah jalan menghabiskan makan siangnya.

“E-eh, Sorry!” Aku berdiri dari tempat dudukku dan hendak mengambil pepaya yang tergeletak indah di atas nasi yang disirami kuah santan pedas dengan garpu bekas makanku.

“Nggak usah!” seru cowok itu kelewat keras, menunjukkan bahwa ia kesal makan siangnya terganggu oleh pepaya segar yang sudah setengah digigit oleh Vivian. Ditambah lagi aku hendak mengambilnya dengan garpu bekas mulutku, “Udah ilang nafsu makan gue!” cowok itu mendorong piringnya dan beranjak meninggalkan meja tanpa repot-repot merespon permintaan maafku.

“Ra, kok aku baru sadar Aditya duduk dan makan di depan kita?” Aku yang sedang menatap nanar kepergian cowok tadi, mengedikkan bahu menjawab pertanyaan Vivian dan kembali terduduk.

“Kamu keasyikan makan kali, jadi nggak lihat bocah tengil itu. Lagian nggak penting juga kita tahu keberadaannya makan di depan kita.” Namun Vivian dengan gerakan cepat mencengkeram kedua lengangku dan mengubah posisiku untuk menghadapnya, “Asmara.” Katanya dengan mimik wajah yang membuatku bingung. Ia seperti baru saja mendengarkan berita yang mengejutkan, “Aditya, cowok itu. Aku.. Aku suka sama dia. Apa first impression dia ke aku setelah kejadian pepaya yang melambung dan jatuh tepat di makan siangnya? Wah, mati aku.” Ia menepuk dahi seakan wajahnya itu kurang mengekspresikan kesialannya.

“WHAT? KAMU SUKA-hmph.” Vivian membekap mulutku. Mencegahku untuk membongkar rahasianya kepada publik, “Kamu suka Aditya? Bocah tengil yang sok keren dengan logat gue-lo di tengah-tengah lautan medhok khas Jawa?” Kali ini dengan berbisik seperti ketika aku mengatakan bahwa aku menyukai seorang cowok ganteng bernama Rio Pradipta.

“Dia pindahan dari Jakarta, wajar kalau dia belum bisa menghilangkan gaya bicaranya itu.” Vivian nampaknya sudah bisa mengendalikan ekspresi wajahnya karena ia mulai menghabiskan sisa potongan buah-buahannya.

“Beruntung banget Aditya, disukain seorang Vivian yang merupakan peringkat kedua paralel seangkatan. Aduh, aku minder.” Aku memajukan bibir bawahku. Membalikkan komentar Vivian tadi yang mengatakan Rio menambah kesialan karena aku suka pada cowok itu.

Vivian menggeleng-gelengkan kepalanya, “Sama kaya kamu, Ra. Aku juga minder suka sama Aditya.” Vivian membantah pendapatku, “Kamu tahu sendiri. Ya, Aditya tengil. Itu semua karena ia terkenal dia punya banyak mantan yang super cantik, gaul dan tak jarang dari mereka orang-orang berada. Lah aku? Udah nggak bisa berias diri, ruang lingkupnya cuma ruang guru sama kelas. Ke kantin aja nggak berani, anti sosial banget. Yuk ah, balik ke bus.” Selesai dengan buah-buahan di piringnya dan menyisakan gigitannya di piring nasi Aditya, Vivian mengajakku untuk kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan.

Seperti yang dikatakan Vivian tadi, Aditya Mahardika yang kukenal memang memiliki sederetan mantan yang terbilang cantik. Daftar cewek-cewek cantik, gaul, dan juga ‘berada’ di sekolahku pernah berpacaran dengan cowok itu. Alasannya jelas mengapa cewek-cewek itu mau, Aditya ganteng meski tak seganteng Rio di mataku, cukup pintar meski tidak sepintar Rio, dan bawaannya mobil tiap kali ke sekolah. Ditambah lagi rumor yang terdengar bahwa semua cewek itu yang menyatakan perasaan pada Aditya terlebih dahulu dan selalu diiyakan oleh cowok itu.

Benar juga apa kata Vivian, bahwa aku juga bisa dibilang cantik berkat turunan dari ibuku yang sukses di masa mudanya menjadi salah satu wakil beauty pageant dari provinsi Jawa Tengah. Namun untuk menjadi salah satu mantan pacar Aditya adalah pengecualian bagiku. Mungkin penyebabnya karena aku lebih sering menampakkan wajah bodoh ketika ditanya sesuatu dibanding menjawabnya dengan cepat dan tersenyum anggun, yang membuat cowok itu merasa membuang-buang waktu hanya sekadar untuk melirikku. Jadi untuk menyatakan perasaan padanya –yang memang aku tidak pernah merasakannya– adalah mustahil bagiku. Meski begitu aku cukup mengenali Aditya karena kami berada dalam satu klub sekolah yang sama, klub bulu tangkis.

Sedangkan Rio Pradipta, cowok yang aku sukai sejak ia naik ke atas podium di akhir tahun ajaran untuk menerima penghargaan sebagai peringkat pertama paralel angkatan, ia lebih mengenali Vivian yang merupakan peringkat kedua paralel. Tentu saja, selain sama-sama menaiki podium untuk menerima pernghargaan, tahun ini mereka dipersiapkan untuk mengikuti olimpiade dan sering sekali dibimbing bersama secara privat oleh salah satu guru pengampu.

Tiba-tiba aku mendapatkan ide.

“Vi, gimana kalau aku bantuin kamu deket sama Aditya dan kamu bantuin aku deket sama Rio?” Tanyaku dengan menggoncangkan pundak Vivian yang hendak tertidur setelah bus berjalan selama tiga puluh menit sejak istirahat makan siang tadi.

Dengan kelopak mata yang setengah menutup, Vivian menatapku lemah namun terpancar ketertarikan di sana, “Maksud kamu apa, Ra?”

“Gini, lho.” Aku mendekatkan diri agar perbincangan kami tak terdengar siapa pun, “Kamu kan sering ketemu Rio karena olimpiade dan kamu lebih kenal sama dia kan dibanding aku? Aku juga sering ketemu Aditya karena bulu tangkis dan aku udah biasa ngobrol sama dia. Gimana kalau kita sama-sama bantu menjodohkan? Aku bantuin kamu deket sama Aditya, kamu bantuin aku deket sama Rio. Gimana? Mereka sekarang sama-sama nggak ada pacar kan?”

“Wohooo…” Aku rasa Vivian sudah sempurna terbangun mendengar ideku, “Tumben kamu jenius, Ra?” tanyanya dengan senyuman jahil.

“Sialan.” Protesku dengan menonjok kecil lengan Vivian.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 2 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • anandesk

    Cepat lanjut, Aditya kenapa sih?????

    Comment on chapter 4
  • ShellaJody

    Lanjut dong lanjut, kayaknya si Aditya sengaja deh itu

    Comment on chapter 3
Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
CATCH MY HEART
2451      907     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Run Away
6668      1494     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Flowers
359      247     1     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Coldest Husband
1305      675     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
CAFE POJOK
3199      1077     1     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Hati Yang Terpatahkan
1846      839     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
Glad to Meet You
249      190     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...