Read More >>"> Ellipsis (Hari Pertama) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ellipsis
MENU
About Us  

Sebelum memulai, alangkah baiknya sedikit mengenal gadis yang kini tengah mengepang rambutnya dengan pita berwarna merah. Dia Aranasya Andrianti Darmiwangsa. Seorang siswi yang akan masuk mos hari pertamanya di salahsatu SMA daerah sekitar Kota Hujan.

"Clear!" Ungkapnya cukup antusias. Dia berdiri sambil kembali menghitung kepangan di rambutnya. Kepangan itu harus berjumlah delapan, yang artinya menandakan bulan agustus bulan pertama mereka masuk SMA.

Bergegas, dia mengambil tas dan berlari keluar kamar rumahnya yang minimalis.

"Sarapan dulu!" Sapa seorang wanita berumur diakhir 30an yang masih terlihat cantik tanpa keriput. Sang ibu, Rianti Darmiwangsa.

"Aku hampir telat." Keluhnya sambil memakai sepatu di depan pintu.

Rianti mendekati anak semata wayangnya. "Udah mama duga." Dia menyodorkan tempat makan transparan yang isinya sudah nampak terlihat lezat dari luar.

"Nanti dimakan."

"Pasti!" Ucapnya bersemangat sambil mengambil alih tempat makan itu.

Rianti tersenyum. "Baik-baik di sekolah baru."

"Oke. Oke."

"Aku berangkat." Ucapnya kemudian.

Di luar rumah, pria dengan motor besarnya sudah bertengger sambil tersenyum kala melihat Ara keluar. Pria itu Dito Darmawangsa, sepupunya.

"Jok motor lo selalu setinggi ini?" Ucap Ara sedikit kesulitan menaiki motor itu sambil satu tangannya memegang tempat makan.

Dibalik helmnya Dito berdecak, "lo nya aja nggak tinggi-tinggi."

Ara memanyunkan bibirnya. Dito terkekeh ringan.

Setelah memastikan Ara sudah siap, Dito menganggukkan kepalanya pada Rianti yang berdiri di depan pintu, memberi sapaan selamat jalan.

"Hati-hati!" Rianti melambaikan tangannya.

Ara tersenyum sambil membalas lambaian tangan ibunya.

Motor Dito melesat perlahan dari pekarangan rumah sederhana tantenya.

Ara menarik napas panjang. Ini kali pertamanya sekolah di Indonesia. Dia baru pindah ke Indonesia dua bulan yang lalu, setelah kelulusan tahun terakhirnya di SMP. Sebelumnya dia tinggal di Korea Selatan daerah Gwangju. Ibunya orang Indonesia, sedangkan ayahnya orang korea asli bernama Kang Hyun Moo. Seorang pegawai tetap disalahsatu kantor periklanan ternama. Dulu dia bernama Kang Ae Ra, mengikuti marga ayahnya. Namun, saat ini dia menganggap bahwa seolah-olah dia tidak memiliki ayah semenjak kejadian di musim gugur saat dirinya berusia delapan tahun. Ayah dan Ibunya bercerai kala itu, yang Ara ingat mereka berpisah karena ayahnya berselingkuh di depan matanya dan ibunya. Kemudian pria itu meninggalkan mereka tanpa sepatah kata dan uang kompensasi apapun. Hingga dia dan ibunya harus terlilit utang di beberapa bank.

Sampai suatu ketika, ibunya berniat bunuh diri dan membunuh dirinya dengan membakar briket di rumah. Mereka hampir saja keracunan karbon monoksida jika saat itu tidak ada kurir yang datang ke rumahnya mengetahui insiden itu.

Kabar itu terdengar sampai keluarganya yang di Indonesia. Keluarga Darmawangsa memang dari kalangan berada namun Rianti terus bersikukuh bahwa dia bisa hidup mandiri bersama anaknya, ayah Rianti selaku kakek Ara tidak mengindahkan kalimat putrinya itu, dia melunasi hutang anaknya dan mendesak mereka agar segera pindah ke Indonesia. Sampai akhirnya disepakati Ibu dan anak itu akan pindah ke Indonesia setelah Ara lulus di tahun ketiga sekolah menengah pertamanya.

Pindahnya ke Indonesia, sang kakek membelikan rumah minimalis dan toko kue yang sampai sekarang di gunakan ibunya untuk mencari nafkah itu karena Rianti terus menekan bahwa dia hanya butuh sedikit bantuan dan tidak ingin melebih-lebihkan masalahnya. Rianti mempunyai satu kakak laki-laki yang kini sudah menikah dan mempunyai perusahaan pangan sendiri di Indonesia. Mereka juga dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Dito, satu tahun lebih tua dari Ara.

Sedangkan Dito, sepupunya itu selalu mengajari Ara berbahasa Indonesia. Dan pantas untuk diacungi jempol, Ara langsung fasih berbahasa. Bahkan Ara sudah cukup mengerti penempatan lo-gue, aku-kamu, saya-anda. Dan sedikit umpatan bahasa indonesia.

"Woy! Mau turun nggak."

Ara tersadar, mereka rupanya sudah sampai di parkiran sekolah. Dia turun dari motor, dan menunggu Dito.

"Kalo ada yang jailin lo bilang ke gue."

Ara mengangguk.

"Sana pergi duluan."

Ara ragu, tapi kemudian dia berjalan pelan menuju gerbang kecil sekolahnya. Di samping gerbang itu, ada kolam dengan air mancur dan di belakangnya ada dinding hitam bertulis SMA NUSANTARA.

Dunia barunya akan dimulai.


°°°


Setelah mengecek persyaratan peserta mpls (masa pengenalan lingkungan sekolah) dulu bernama mos dan membagi mereka dalam beberapa kelompok. Kini mereka dibawa ke lapangan upacara oleh salah satu koordinator osis, Topan Aditya. Ara sudah mendapat satu teman baru bernama Jessica, dia berasal dari kota Malang (Ara sendiri nggak tau Malang itu dimananya Bogor, yah maklum karena selama ini dia tinggal di Korea). Mereka berdua kini bergandengan tangan menuju lapangan dengan peserta mpls yang lain.

Upacara pembukaan dimulai, Jessica nampak tidak bersemangat sambil menggoyang-goyangkan badannya. Ara mendongak ke atas, matahari cukup menyengat di pagi ini. Tiba-tiba Ara dikejutkan sesuatu, para peserta mpls bersorak dan Jessica pun ikut bersorak riang.

"Ada apa?"

"Itu Kakak ketos kita. Ganteng parah." Ucap Jessica berbinar-binar.

Ara mengerutkan alis, dia sedikit berjinjit karena posisinya yang benar-benar di barisan terakhir. Tubuhnya yang mungil hanya sebatas daun telinga Jessica.

"Heol!!"

Ara terkejut bukan main, yang berdiri di podium adalah Dito. Sepupunya. Jadi dia ketua osis? Terus tadi anak-anak cewek histeris? Ganteng? Harus Ara akui, memang Dito memiliki paras rupawan ditambah kesan lesung di pipi kanannya.

Dito memberi sambutan tidak lama, bahkan Ara sendiri tidak tahu apa yang tadi di bicarakan Dito. Dia ikut bertepuk tangan saat yang lain bertepuk tangan.

"Daebak! Daebak! Dia tipe kedua gue setelah my husband exo."

Ara menengok ke arah Jessica, Exo itu salah satu idol grup Korea Selatan. Gadis itu menahan tawanya, "husband?"

"Iya dong. Suho itu suami pertama gue. Lo nggak boleh ngambil dia."

Ara tersenyum-senyum. "Ada hak kepemilikan?"

"Umm---"

"Tolong jangan mengobrol."

Jessica dan Ara serentak menengok ke belakang, gadis dengan jasnya tersenyum. Dia salah satu anggota osis yang berjaga di baris belakang.

"Maaf kak." Ucap Jessica. Sedangkan Ara diam. Mereka kembali pada posisi semula.

Sekitar dua puluh menit sudah mereka lewati di lapangan, sampai kemudian setiap ketua koordinator tim mengambil alih satu per satu tim mpls yang sudah dibagi sebelumnya.

Ara, Jessica, dan 20 orang yang lain mengikuti Topan dan kakak osis yang menegurnya tadi. Mereka berhenti dan meminta peserta mpls masuk ke ruangan bertulis X mipa 1.

"Baiklah. Tim Sumatra. Untuk sekarang kita perkenalan dulu ya. Udah dapet tempat duduk semua?" Ucap Topan sangat ramah.

"Udah...." sahut beberapa orang.

"Nama gue Topan Aditya, koordinator lapangan mpls dan sekarang jadi koordinator kelas ini, gue kelas sebelas ips tiga. Jabatan di osis sebagai anggota sekbid dua."

Topan menggeser ke pinggir, mempersilakan partnernya.

"Nama gue Sheril Afriana. Kelas sebelas ipa satu. Jabatan di osis sekretaris."

"Kakak cantik udah punya pacar?" Sahut salah satu siswa mpls.

Topan tersenyum lebar. "Nggak ada dek. Kalo mau daftar gapapa. Tapi dia lagi suka sama-- adaw!!" pria itu berhenti berceloteh karena Sheril yang memukul lengannya.

"Pertanyaan pribadi nanti di balik layar." Jawab Sheril.

"Sekarang silakan kalian maju perkenalkan diri. Biar akrab dan kompak. Karena teamwork sangat dibutuhkan buat empat hari kedepan." Ucap Sheril setelahnya.

Sheril menggeser, dia berdiri di samping Topan dan mencubit pria itu masih kesal dengan kejadian tadi.

Dari barisan sebelah kanan, satu per satu siswa maju memperkenalkan diri mereka. Jessica dan Ara menyimak dengan baik.

"Daniel Quella. Dari SMP dua." Ucapnya singkat, tanpa senyum, dia langsung duduk lagi di tempatnya.

Ara di buat tidak berkedip. Dia seperti manusia robot yang sudah terprogram.

Kemudian teman di sebelahnya bangkit dan berjalan sambil berdadah-dadah seperti sedang di catwalk.

"Huuuu!!!"

Ara sedikit terkekeh, Jessica ikut menyoraki dengan yang lainnya.

"Nama gue Erino Praswira. Dari SMP dua juga. Cowo tercool seangkatan. By the way disini dari SMP dua banyak ya, gue sampe bosen lihat kalian-kalian lagi."

Para peserta mpls bertambah ricuh dengan saling mengumpat, Erino mengangkat kedua jarinya membentuk tanda damai.

Ara tersenyum, pria itu manis dengan senyum khasnya. Di tambah tingkahnya yang lucu. Sangat berbanding terbalik dengan teman sebangkunya tadi.

Erino selesai dengan orasi panjangnya, kemudian bergantian dengan pria yang di duduk di belakangnya.

"Val Sanjaya. Dari SMP Dua. Kaya yang Rino bilang. Semoga kita nggak bosen." Ucapnya tersenyum.

Setelah itu bergilir pada orang berikutnya.

"Mereka kayaknya satu geng."

Ara mengangguk.

"Cakep-cakep ya."

Ara melihat ke arah Jessica. Dia begitu blak-blakan dan penyuka cogan (cowo ganteng).

"Waah gue mau maju bentar lagi." Jessica sedikit heboh, dia menyisir poninya.

Jessica tinggi, langsing, cantik dengan gaya rambutnya yang berponi. Dia juga punya warna kulit sawo matang, perbedaan warna kulitnya begitu mencolok jika disanding dengan Ara yang memiliki kulit putih pucat.

Akhirnya, Jessica maju. Dia tersenyum canggung. "Nama gue Jessica Ayuningtyas. Dari SMP di Malang." Jessica tersenyum, kemudian dia kembali berjalan ke kursinya.

Ara berdecak, kenapa Jessica begitu singkat. Dia bahkan belum menyiapkan diri.

Jessica mendorong bahu Ara. Gadis itu berjalan menunduk, setelah berada di depan. Dia menatap seisi kelas yang tengah menatapnya.

Dia menarik napas panjang, "nama gue Ka--Aranasya Andrianti." Ara berkata cepat. Hampir saja dia menyebutkan nama lamanya. Sampai-sampai dia lupa bahwa tadi tidak menyebutkan Darmiwangsa.

"Tadi siapa namanya?" Topan bertanya.

"Aranasya." Jawab Ara.

"Hai Ara!!" Erino melambaikan tangan.

Ara tersenyum manis, matanya ikut tersenyum membentuk bulan sabit.

"Dari SMP mana?" Tanya Topan.

"SMP Seogang."

"Dimana itu?" Tanya teman yang lainnya.

"Gwangju, Korea Selatan."

Peserta mpls kembali bersuara, mereka nampak berbisik-bisik, ada juga yang melontarkan pertanyaan. Ara terlihat tidak nyaman menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi, tatapan mata Daniel padanya yang sulit diartikan.

"Ngapain pindah kesini?"

"Ibu orang Indonesia dan kami pindah." Jawab Ara sekenanya.

Tok tok

Sontak mereka menengok ke samping, sang primadona sekolah; Dito muncul di ambang pintu sambil memberi isyarat menunjuk jam dinding pada kedua koordinator ruangan. Dia juga menggerakkan dagunya pada Ara, meminta gadis itu supaya duduk kembali.

Ara menurut, dia berjalan lagi pada kursinya.

"Perkenalannya dipercepat ya. Biar bisa pindah ke jadwal berikutnya." Ucap Topan.

Mereka kemudian melanjutkan sesi perkenalannya. Sedangkan Dito masih bersandar di pintu, jadi Ketos bebas keliling kemana aja. Sekalian cari-cari degem(dede gemes).

Rasya menjadi siswa terakhir perkenalan. Topan meminta mereka menunjuk satu orang untuk memimpin tim, dan dengan serempak mereka memilih Val. Karena sebagian dari mereka sudah saling mengenal jadi sudah tidak susah untuk menghitung suara.

"Berhubung jam istirahat bentar lagi, mungkin sampai sini dulu. Nanti abis istirahat berunding bikin yel-yel. Yang rame ya bikinnya. Jangan mau kalah sama tim lain."

"Oke!!" Jawab mereka serempak.

Topan dan Sheril berjalan keluar kelas, Sheril sedikit berbicara pada Dito yang masih di pintu. Kemudian Sheril berjalan pergi bersama Topan sementara Dito memasuki kelas.

Para siswi berbisik, Ara menutup wajahnya. Lagi-lagi dia menjadi pusat perhatian.

Dito menyodorkan tempat makan transparan yang sangat familiar bagi Ara. "Ketinggalan di jok motor." Ucapnya pelan.

"Aaa.... Iya." Ara mengambil alih, lalu menyerit. Merasa aneh dengan isinya yang mendadak berkurang.

Dito menyerahkan kaleng soda. "Tadi gue makan dikit. Ini gantinya."

"Iya. Iya. Iya." Ara kemudian menyibakkan tangannya, meminta Dito untuk cepat pergi.

Dito menurut, dia tahu Ara sangat tidak suka menjadi pusat perhatian, makanya dia tidak memberi tahu kalau sebenarnya dia ketua osis. Jika Ara tahu, dia pasti tidak mau ke sekolah bersamanya dan pasti meminta untuk pura-pura tidak kenal.

"Kalian pacaran?"

"Kenal dimana?"

"Bekal dari Kak Dito?"

Ara menarik napas panjang. "Bukan. Tadi ini ketinggalan, ditemuin sama dia."

"Ohhh...."

"Iyalah nggak mungkin dia pacarnya Kak Dito."

Ara berdecak, dia membuka tempat makan itu dengan tidak santai. Sementara Jessica sedari tadi diam memandangi teman barunya. Karena jelas Jessica mendengar obrolan Dito dan Ara.

Ara melirik, dia menyodorkan bekalnya.

Jessica menggeleng. "Gue bawa bekal kok." Dia kemudian membuka tasnya dan mengambil tempat makan berwarna biru muda.

Ara kemudian membisikkan sesuatu pada Jessica. "Dito itu sepupu gue."

Mendengar itu Jessica melebarkan matanya, kemudian dia tersenyum-senyum. Nada bicaranya pun mulai berubah. 

"Kalo gitu... Buat gue aja minumanya. Lo minum punya gue."

Ara meringis, kalau bukan teman barunya dia mungkin sudah menggetok kepala Jessica dengan sumpit yang di pegangnya.

 

 

~~~~

 

 

How do you feel about this chapter?

2 0 1 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
AILEEN
5018      1081     4     
Romance
Tentang Fredella Aileen Calya Tentang Yizreel Navvaro Tentang kisah mereka di masa SMA
Contract Lover
10674      2166     56     
Romance
Antoni Tetsuya, pemuda mahasiswa kedokteran tanpa pengalaman romansa berusia 20 tahun yang sekaligus merangkap menjadi seorang penulis megabestseller fantasy komedi. Kehidupannya berubah seketika ketika ia diminta oleh editor serta fansnya untuk menambahkan kisah percintaan di dalam novelnya tersebut sehingga ia harus setengah memaksa Saika Amanda, seorang model terkenal yang namanya sudah tak as...
Langit Jingga
3280      935     2     
Romance
Mana yang lebih baik kau lakukan terhadap mantanmu? Melupakannya tapi tak bisa. Atau mengharapkannya kembali tapi seperti tak mungkin? Bagaimana kalau ada orang lain yang bahkan tak sengaja mengacaukan hubungan permantanan kalian?
Paragraf Patah Hati
4891      1609     2     
Romance
Paragraf Patah Hati adalah kisah klasik tentang cinta remaja di masa Sekolah Menengah Atas. Kamu tahu, fase terbaik dari masa SMA? Ya, mencintai seseorang tanpa banyak pertanyaan apa dan mengapa.
Sebuah Musim Panas di Istanbul
320      219     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Dia Dia Dia
11627      1869     2     
Romance
Gadis tomboy yang berbakat melukis dan baru pindah sekolah ke Jakarta harus menahan egonya supaya tidak dikeluarkan dari sekolah barunya, saat beberapa teman barunya tidak menyukai gadis itu, yang bernama Zifan Alfanisa. Dinginnya sikap Zifan dirasa siswa/siswi sekolah akan menjadi pengganti geng anak sekolah itu yang dimotori oleh Riska, Elis, Lani, Tara dan Vera. Hingga masalah demi masalah...
Run Away
6249      1464     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Menghukum Hati
381      213     0     
Romance
Apa jadinya jika cinta dan benci tidak bisa lagi dibedakan? Kau akan tertipu jika salah menanggapi perlakuannya sebagai perhatian padahal itu jebakan. ???? Ezla atau Aster? Pilih di mana tempatmu berpihak.
Rasa yang Membisu?
1951      885     4     
Romance
Menceritakan 4 orang sahabatnya yang memiliki karakter yang beda. Kisah cerita mereka terus terukir di dalam benak mereka walaupun mereka mengalami permasalahan satu sama lain. Terutama kisah cerita dimana salah satu dari mereka memiliki perasaan terhadap temannya yang membuat dirinya menjadi lebih baik dan bangga menjadi dirinya sendiri. Pertemanan menjadikan alasan Ayu untuk ragu apakah pera...
Wannable's Dream
31992      4621     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...