Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sacrifice
MENU
About Us  

Ia tahu sekarang. Orang yang selalu menyerobot parkir sepedanya ternyata dia. Dia yang kini tengah memboncengkannya. Belum juga Alesa benar - benar berhenti, Natasya sudah terjun. Tidak perduli seberapa tinggi motor yang dinaikinya itu. "Aw" pekiknya kemudian. Ia terjerembab. Lutut dan tangannya sempurna mencium paving. Menyadarinya, Alesa langsung turun dari motornya dan langsung menghampiri Natasya.

"Kamu ngapain disini? Jatuh? Makanya kalau naik motor saya, pegangan. Jangan ngeyel. Jatuh juga kan ujung - ujungnya." katanya sambil terkekeh. Ia menjulurkan tangannya. Namun, langsung saja ditepis oleh gadis itu. Natasya mencoba berdiri akan tetapi sepertinya kakinya terkilir. Alesa membantu Natasya membenarkan posisi duduknya.

"Sini saya bantu pijitin." ujarnya sembari mencopot flatshoes hitam polos yang terpasang di kaki jenjang itu. Ia mencoba membenarkan kaki Natasya yang terkilir. Natasya menatap heran Alesa dan langsung memalingkan wajah ketika Alesa menyadari itu.

Alesa melepas tas ranselnya kemudian ia letakkan di atas motornya. Ia jongkok tepat di hadapan Natasya, "Ayo naik! Saya perlu obat oles buat ngobatin kaki kamu. Maaf saya bukan ahli tukang urut."

"Apaan sih?! Dasar modus!" ketus Natasya.

"Saya nggak modus. Saya hanya ingin membantu. Kalau kamu tidak mau nanti kaki kamu bisa bengkak."

Natasya tidak menggubrisnya. "Ya sudah. Kamu tunggu disini dulu. Saya ambilkan obat oles dulu di uks."

"Terserah!" ketusnya.

Setelah Alesa menghilang dari hadapannya, ia langsung mencoba berdiri. Berjalan dengan tertatih - tatih. Tidak perduli jika kakinya sedang sakit.

Sekolah masih terlihat sepi. Baru jam enam lebih sepuluh menit sekarang. Ia harus membuka uks dan membereskannya. Gilirannya untuk bertugas. Ia baru ingat kalau tadi Alesa bilang ingin ke uks. Bahkan uks nya belum ia buka sekarang.

Ketika melewati parkiran sepeda motor, ia mendengar suara motor yang sangat ia kenali. Adit. Ia menghampirinya.
"Dit! Baru berangkat? Sorry gue duluan. Tadi cowok rese jemput gue."

Adit memasang wajah masam dan terlihat tidak perduli. Ia melihat Natasya yang berjalan dengan pincang. Menengok kaki Natasya selama sepersekian detik kemudian berjalan meninggalkannya begitu saja.

"Dit? Lo kenapa sih?" katanya. Ia mencoba mengejar Adit dan malah membuatnya terjatuh. Mendengar pekikan Natasya, Adit menghentikan langkahnya. Ia membalikkan badan. Membantu Natasya berdiri dan berkata, "Lo nggak perlu minta maaf sama gue, Nat! Gue bukan siapa - siapa lo! Lo bebas ngelakuin apa aja! Justru dengan perasaan bersalah lo malah ngebuat gue merasa sakit, Nat! Gue jadi ngerasa menyedihkan di mata lo."

"Maksud lo apa sih, Dit? Lo itu sahabat gue. Siapa bilang lo bukan siapa - siapa gue? Lo sahabat terbaik gue, Dit!" ucap Natasya dengan mata berkaca - kaca.

Adit mendengarnya. Bahkan suara gemetar Natasya sangat terdengar jelas di telinganya. Tetapi ia menolak untuk mendengarnya. Ingin sekali ia berbalik dan segera memeluknya. Ia tidak ingin melihatnya menangis. Apalagi air mata itu jatuh karena ulahnya. Ia telah membentaknya. Dalam sekali bentaknya pun, gadis yang selalu tegar itu bisa menitikkan air mata. Sungguh pasti akan membuatnya menyesal seumur hidup.

-----

Tepat bel istirahat pertama berbunyi, Fian menempelkan sebuah brosur di papan pengumuman. Siswa yang kebetulan lewat pun dengan sigap mengerubunginya.

Brosur yang berisi pemberitahuan tentang acara penggalangan dana itu mampu menarik perhatian. Mereka mulai memperbincangkan hal apa yang akan mereka lakukan. Mengikuti bazar, menampilkan pensi, ataukah keduanya.

Ketika semua sibuk memikirkan acara itu, Natasya malah sibuk melamun di tempat duduknya. Ia berfikir, mengapa kedua sahabatnya, Adit dan Nayla, kini malah membencinya. Bahkan berbicara dengannya pun tidak sudi. Ia belum mengerti sepenuhnya, hal apa yang bisa membuat mereka membencinya. Ia benar - benar tidak paham kesalahan apa yang ia perbuat hingga berdampak semengerikan itu baginya.

Alesa datang dengan tiba - tiba dan duduk di bangku depan Natasya. Natasya tidak terkejut seperti biasanya. Ia hanya meliriknya sekejap. Ia sama sekali tidak perduli dengan kedatangannya. Setelah Alesa meninggalkannya tadi pagi, ia tidak masuk ke dalam kelas. Ia membolos selama 4 jam pelajaran sekaligus. Bahkan ia kini kembali ke hadapan Natasya dengan wajah lebam.

"Maaf saya baru kembali. Tadi setelah saya ke UKS saya malah bertemu preman. Awalnya sih saya biasa aja. Saya tinggal pergi. Eh premannya malah nonjok saya. Ya udah saya balas tonjok. Pas lagi seru - serunya, Pak Polisi dateng. Terus bawa kita ke ruang BK. Saya nggak salah kan ya?" terang Alesa panjang lebar dengan memperagakaannya pula.

"Gue nggak nanya!"

"Saya juga nggak jawab. Saya cuma minta maaf sama ngejelasin alasannya."

"Gue nggak minta penjelasan lo!"

"Memang kamu nggak minta penjelasan saya sekarang. Tapi saya yakin kamu butuh penjelasan saya suatu saat nanti."

"Ngomong apaan sih lo? Nggak jelas!"

"Ehemm.. Berduaan aja? Gue nggak diajak ngobrol - ngobrol gitu?" kata Nayla dengan tertawa lepas. Ia datang bersama Fian.

"Nay?" kata Natasya dengan wajah heran.

"Iya. Gue minta maaf, Sya. Waktu itu gue lagi banyak masalah. Gue kelepasan. Dan malah melampiaskannya ke lo. Padahal masalah gue sama sekali nggak ada hubungannya sama lo. Gue bener - bener minta maaf ya, Sya." terang Nayla dan langsung dijawab oleh Natasya dengan pelukan yang begitu erat.

Fian menghampiri Alesa yang menampakkan wajah kebingungan. "Biasa, masalah cewek." ujarnya kemudian sembari menepuk - nepuk bahu Alesa.

-----

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    cant wait next chapter

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Meet You After Wound
269      225     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
Peri Hujan dan Sepucuk Mawar Merah
916      544     8     
Short Story
Sobara adalah anak SMA yang sangat tampan. Suatu hari dia menerima sepucuk surat dari seseorang. Surat itu mengubah hidupnya terhadap keyakinan masa kanak-kanaknya yang dianggap baginya sungguh tidak masuk akal. Ikuti cerita pendek Peri Hujan dan Sepucuk Mawar Merah yang akan membuatmu yakin bahwa masa kanak-kanak adalah hal yang terindah.
Man in a Green Hoodie
5036      1241     7     
Romance
Kirana, seorang gadis SMA yang supel dan ceria, telah memiliki jalan hidup yang terencana dengan matang, bahkan dari sejak ia baru dilahirkan ke dunia. Siapa yang menyangka, pertemuan singkat dan tak terduga dirinya dengan Dirga di taman sebuah rumah sakit, membuat dirinya berani untuk melangkah dan memilih jalan yang baru. Sanggupkah Kirana bertahan dengan pilihannya? Atau menyerah dan kem...
Alumni Hati
265      138     0     
Romance
๐Ÿ“˜ SINOPSIS โ€“ Alumni Hati: Suatu Saat Bisa Reuni Kembali Alumni Hati adalah kisah tentang cinta yang pernah tumbuh, tapi tak sempat mekar. Tentang hubungan yang berani dimulai, namun terlalu takut untuk diberi nama. Waktu berjalan, jarak meluas, dan rahasia-rahasia yang dahulu dikubur kini mulai terangkat satu per satu. Di balik pekerjaan, tanggung jawab, dan dunia profesional yang kaku...
Putaran Roda
567      382     0     
Short Story
Dion tak bergeming saat kotak pintar itu mengajaknya terjun ke dunia maya. Sempurna tidak ada sedikit pun celah untuk kembali. Hal itu membuat orang-orang di sekitarnya sendu. Mereka semua menjauh, namun Dion tak menghiraukan. Ia tetap asik menikmati dunia game yang ditawarkan kotak pintarnya. Sampai akhirnya pun sang kekasih turut meninggalkannya. Baru ketika roda itu berputar mengantar Dion ke ...
Old day
577      424     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.
You be Me
544      366     0     
Short Story
Bagaimana rasa nya bertukar raga dengan suami? Itulah yang kini di alami oleh Aktari dan Rio. Berawal dari pertengkaran hebat, kini kedua nya harus menghadapi kondisi yang sulit.
Love is Possible
163      150     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Drama untuk Skenario Kehidupan
10588      2139     4     
Romance
Kehidupan kuliah Michelle benar-benar menjadi masa hidup terburuknya setelah keluar dari klub film fakultas. Demi melupakan kenangan-kenangan terburuknya, dia ingin fokus mengerjakan skripsi dan lulus secepatnya pada tahun terakhir kuliah. Namun, Ivan, ketua klub film fakultas baru, ingin Michelle menjadi aktris utama dalam sebuah proyek film pendek. Bayu, salah satu anggota klub film, rela menga...
Love Dribble
10635      2056     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...