Huh, kenapa harus terjadi. Tidak bisakah kisah Romance berakhir dengan Happy Ending yang benar-benar Happy?
Pertemuan dan perpisahan yang tidak diharapkan selalu menguasai keadaan.
Romeo Orlando dan Julia memang sangat serasi dalam segi apapun. Bukan karena mereka memiliki kesamaan, tapi karena mereka menyamakan satu sama lain.
Ada 2 Romeo yang berperang memperebutkan cinta seorang Julia.
Di SMK Haven’s, sekolah yang satu-satunya berani menggunakan label seni dalam kurikulumnya.
Sekolah Kesenian Haven’s baru berjalan tahun ini dan ada 4 jurusan yang tersedia, diantaranya Jurusan Seni Rupa, Seni Tari, Seni Musik, dan Seni Peran.
Masing-masing kejuruan sebenarnya disediakan 2 kelas dengan kuota 20 orang siswa. Tapi kenyataannya, masing-masing kejuruan hanya terisi 15 siswa kecuali jurusan Seni Peran yang hanya 10 orang saja. Hahaha, memang begitulah hidup, kadang yang diinginkan tak sesuai dengan harapan, walaupun kau berusaha keras untuk memenuhi segala maha ketersediaan.
Zaman sekarang mana mungkin ada orang tua yang rela mengeluarkan uang untuk sekolah yang pelajarannya cuma gambar, menari, mengamen, atau akting itu. Orang tua sekarang akan lebih memilih sekolah negeri yang seperti biasa atau kalau tidak memilihkan sekolah kejuruan yang menjanjikan lulus langsung kerja, iyaaa, menjanjikan (katanya).
Kebanyakan yang sekolah di SMK Haven’s ini adalah siswa yang sudah tidak mempunyai orang tua. Sepertinya mereka mencoba mencari ‘MENGAPA’ dengan bersekolah di kejuruan seni itu.
Bagai salju di musim kemarau, terlalu indah untuk menjadi mimpi dan terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan.
Salah satu perumpamaan yang tepat untuk kecacatan seperti kisah 2 Romeo dan Julia di sekolah ini.
Kisah yang menjelaskan bahwa ‘Cinta’ adalah perasaan yang selalu menang di hati namun selalu kalah dan sering dianggap salah dalam tindakan.