Loading...
Logo TinLit
Read Story - Namaste Cinta
MENU
About Us  

Hampir selama dua minggu, Karina tidak berkomunikasi dengan Arshad. Karina memang sedang sibuk dengan penyelesaian skripsinya dan ia juga berpikiran bahwa Arshad juga sedang sibuk.

Saat ia ingin membuka file skripsinya di laptop, ia mendengar ponselnya berdering dan menandakan bahwa ada pesan di facebook. Ia sedikit terkejut ternyata pesan tersebut berasal dari Arshad.

Kamu lagi sibuk?

Karina mengurungkan niatnya untuk membuka file skripsinya dan segera membalas pesan dari Arshad. Tidak.

Kamu sudah memikirkan tawaranku?

Karina tidak tahu tawaran apa yang dimaksudkan oleh Arshad. Tawaran yang mana?

Bertemu dengan Shah Rukh Khan. Kamu masih ingat, bukan?

Karina tidak menyangka kalau Arshad akan membahas hal ini lagi setelah hampir satu bulan lamanya terakhir kali mereka membahas soal ini. Ya, aku masih ingat. Sampai sekarang aku masih belum memikirkannya.

Kenapa? Aku serius dengan hal itu.

Karina masih berpikir bahwa Arshad tidak akan serius dalam hal ini dan ia sedang tidak berada dalam mood yang bagus untuk membicarakan hal yang tidak serius. Maaf, tetapi sekarang aku sedang sibuk dengan tugas skripsiku.

Aku bisa mengerti itu. Tapi setidaknya kamu harus memikirkannya, karena aku benar-benar serius dengan tawaranku itu. Sungguh!

Belum sempat Karina membalasnya, Arshad lalu mengirimnya pesan lagi.

Karin, aku ingin bicara langsung denganmu melalui Skype.

Karina sedikit terkejut membacanya. ‘Apa mungkin Arshad benar-benar serius dengan tawarannya, ya? Sampai dia mau membicarakannya secara langsung denganku,’ tanya Karina dalam hati.

Baiklah, tunggu sebentar. Karina mengenakan hijab dan sweaternya, hal ini biasa ia lakukan ketika berbicara dengan Arshad melalui Skype. Ia pun kemudian menyalakan aplikasi Skype di laptopnya.

“Hai, Karin. Assalamu’alaikum,” sapa Arshad diiringi senyum ramah dari balik layar laptop.

“Wa’alaikumsalam,” sapa Karina, juga ikut tersenyum.

“Aku yakin kamu pasti tahu maksudku berbicara langsung denganmu sekarang,” kata Arshad membuka pembicaraan.

Karina hanya mengangguk pelan, mengisyaratkan ia tahu maksud dari Arshad.

“Sebenarnya, aku tidak ingin memaksamu. Aku hanya ingin membantumu untuk mewujudkan keinginanmu yang juga menjadi keinginanku,” lanjut Arshad serius.

“Kamu juga ingin bertemu dengan Shah Rukh Khan?” tanya Karina mulai antusias.

“Ya, tentu saja. Sebelumnya aku tinggal di Lucknow bersama keluargaku dan sekarang aku sudah berada di Mumbai untuk urusan pekerjaan. Di Mumbai, aku tinggal bersama seorang teman dekatku sekaligus menjadi rekan kerjaku. Aku pikir karena aku sudah berada di Mumbai, jadi aku ingin bertemu dengannya tepat dihari ulang tahunnya,” jelas Arshad.

“Bulan Nopember sekitar dua bulan lagi. Lalu, apa yang ingin kamu rencanakan dengan hal itu?”

“Aku ingin kamu datang sebelum hari H, mungkin tepatnya satu minggu sebelumnya,” jawab Arshad dengan penuh keyakinan.

“Jadi maksud kamu, aku dan kamu bisa ikut merayakan hari ulang tahunnya secara langsung, begitu?” tanya Karina yang masih belum bisa percaya dengan apa yang didengarnya.

Arshad mengangguk pasti. “Aku akan atur penginapan kamu selama berada di Mumbai,” lanjutnya seraya diiringi senyum lebar terukir di wajahnya.

Karina mengernyit. “Apa kamu serius?” tanyanya masih menatap sangsi pada Arshad.

“Tentu saja. Aku sangat serius,” ucap Arshad penuh kesungguhan.

“Sungguh?” tanya Karina lagi untuk memastikan.

“Ya, sungguh,” ucap Arshad dengan penuh keyakinan.

Karina terdiam dan mencoba berpikir. Arshad bisa melihat jelas dari ekspresi Karina yang mengernyitkan dahinya dan menatap ke arah lain.

“Karin, aku tidak memaksamu untuk menerima tawaranku. Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya berniat untuk membantumu mewujudkan keinginanmu. Aku tahu keinginan itu sudah lama terpendam, sama seperti diriku. Aku juga sudah lama ingin bisa mewujudkannya.”

Arshad menarik napasnya cukup dalam dan kemudian mengembuskannya perlahan, sepertinya ia akan berkata cukup serius. “Aku sering mendengar orang berkata bahwa kesempatan itu tidak akan datang untuk kedua kalinya. Aku tidak setuju dengan hal itu. Karena menurutku, kesempatan itu bisa datang kapan saja. Dan akan selalu ada kesempatan kedua, ketiga dan seterusnya. Tetapi, jika kita sudah memiliki kesempatan pertama, jadi aku pikir untuk apa harus menunggu kesempatan kedua, bukan?”

Sejenak Karina masih terdiam. Dan sedetik kemudian, ia pun tersenyum.

“Kenapa kamu cuma tersenyum?” tanya Arshad yang cukup heran dengan sikap Karina yang tiba-tiba tersenyum, padahal ia berkata serius dan bukan bercanda.

Karina pun menggeleng pelan. “Memangnya aku tidak boleh tersenyum, ya?”

Alis Arshad berkerut samar, hal itu membuat kedua alis tebalnya terlihat menyatu. “Bukan begitu, aku cuma heran saja. Disaat aku berkata serius, kamu malah tersenyum.”

“Aku tersenyum karena ternyata aku baru tahu kalau temanku ini cukup pandai menggunakan kata-kata bijak untuk bisa membujuk seseorang. Aku pikir itu adalah cara yang bagus. Not bad,” ucap Karina sengaja mengomentari ucapan Arshad agar ia tahu seberapa seriusnya teman dunia mayanya ini.

“Jangan menyinggungku seperti itu. Aku berkata seperti itu karena aku tidak mau kamu menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada di depan mata.”

Karina cukup yakin kalau kali ini Arshad memang berkata serius. “Ya, aku tahu itu. Aku juga tidak bermaksud menyinggungmu. Aku hanya merasa bahwa ternyata aku cukup beruntung bisa memiliki teman sepertimu,” kata Karina diiringi senyum.

Arshad pun ikut tersenyum. “Jadi bagaimana?” tanyanya untuk memastikan.

Karina terdiam sejenak dan kemudian berkata, “Baiklah, aku terima.”

Arshad mendekatkan wajahnya tepat ke arah laptop dan hanya menyisakan sedikit jarak antara wajahnya dengan laptopnya. “Benarkah?”

Refleks Karina sedikit menjauh dari laptopnya. Ia kaget dengan tingkah Arshad yang begitu antusias hingga dia mendekatkan wajahnya tepat di depan layar laptopnya hingga wajah Arshad terlihat penuh di layar laptopnya. Dengan begitu, ia pun jadi bisa melihat wajah Arshad dengan jelas seperti melihatnya secara langsung. Tidak ingin salah tingkah, Karina pun segera mengangguk pasti. “Sudahlah, jangan terlalu dekat seperti ini. Wajahmu terlihat sangat lucu karena memenuhi layar laptopku.”

Arshad tersenyum dan menjauhkan wajahnya dari layar laptop ke posisi semula.

“Baiklah, Arshad. Aku tidak ingin mengecewakan teman sepertimu. Tetapi, itu pun jika aku mendapat izin dari keluargaku, maka bisa kupastikan aku akan datang ke India. Insya allah.”

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

2 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Mau
11819      2230     3     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Menghapus Masa Lalu Untukmu
3235      1234     1     
Romance
Kisah kasih anak SMA dengan cinta dan persahabatan. Beberapa dari mereka mulai mencari jati diri dengan cara berbeda. Cerita ringan, namun penuh makna.
Stay With Me
210      174     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
Premium
Sakura di Bulan Juni (Complete)
20484      2279     1     
Romance
Margareta Auristlela Lisham Aku mencintainya, tapi dia menutup mata dan hatinya untukku.Aku memilih untuk melepaskannya dan menemukan cinta yang baru pada seseorang yang tak pernah beranjak pergi dariku barang hanya sekalipun.Seseorang yang masih saja mau bertahan bersamaku meski kesakitan selalu ku berikan untuknya.Namun kemudian seseorang dimasa laluku datang kembali dan mencipta dilemma di h...
You Are The Reason
2299      940     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Bintang Biru
3107      1095     1     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Everest
1942      811     2     
Romance
Yang kutahu tentangmu; keceriaan penyembuh luka. Yang kaupikirkan tentangku; kepedihan tanpa jeda. Aku pernah memintamu untuk tetap disisiku, dan kamu mengabulkannya. Kamu pernah mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku untukmu, namun aku mengingkarinya. Kamu selalu mengatakan "iya" saat aku memohon padamu. Lalu, apa kamu akan mengatakannya juga saat aku memintamu untuk ...
Azzash
326      269     1     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
Shades Of Nuance
1663      876     2     
Romance
"seandainya kita diciptakan untuk menjadi satu, pasti suatu saat kita akan bertemu – Putri Zein" "aku selalu teringat tentang pertama kali aku bertemu dengan mu, kau hanya menatapku datar bukan tatapan memuja. Seorang siswi pindahan yang selalu membuatku muak, dengan kelakuan nya yang selalu ikut campur urusan orang lain. – Choi Min Ho" "mata kami saling bertemu, m...
Dessert
1078      564     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...